SEJARAH
FASE F
INFORMASI UMUM
Nama Penyusun Drs. Ramli A Karabu
Instansi SMA Negeri 1 Pagimana
Tahun Penyusunan 2023
Fase F
Jumlah Peserta 35
Target Peserta Didik Reguler
Moda Tatap Muka
Tujuan Pembelajaran
Ketersediaan Materi
Materi Pengayaan
Materi Remedial
Pertanyaan Pemantik
Sebelum Tahun 1908 dipimpin raja atau bangsawan dan tokoh agama, sedangkan
setelah 1908 dipimpin dan digerakkan kaum terpelajar.
1. Sebelum Tahun 1908 bersifat kedaerahan (lokal), sedangkan setelah 1908 bersifat
nasional dan sudah ada interaksi antardaerah.
2. Sebelum Tahun 1908 bersifat fisik atau perjuangan dengan mengangkat senjata,
sedangkan setelah 1908 perjuangan menggunakan jalur organisasi.
3. Sebelum Tahun 1908 terfokus pada pemimpin yang berkarisma, sedangkan setelah
1908 memiliki organisasi dengan adanya kaderisasi.
4. Sebelum Tahun 1908 bersifat reaktif dan spontan, sedangkan setelah 1908 memiliki
visi secara jelas, yakni Indonesia Merdeka.
B. Faktor Internal dan Eksternal Lahirnya Organisasi Pergerakan
Ada beberapa faktor yang memicu gerakan nasionalisme di Indonesia, baik
bersifat internal (dari dalam negeri) maupun bersifat eksternal (dari luar negeri). Untuk
lebih jelasnya, ikutilah paparan berikut ini.
1. Faktor Internal (dari Dalam Negeri)
a. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Politik yang Parah Akibat Penjajahan.
Penindasan, kekejaman, eksploitasi, dan ketidakadilan yang dilakukan oleh
pemerintah kolonial telah menyebabkan kebencian dan ketidaksukaan yang
akhirnya memicu perlawanan terhadap penjajah.
b. Munculnya Kaum Terpelajar
Kebijakan politik etis atau politik balas budi yang digagas oleh Van Deventer pada
awalnya mempunyai prinsip dasar bahwa pemerintah kolonial memiliki tanggung
jawab untuk memperbaiki taraf hidup rakyat pribumi. Walaupun pada
kenyataannya oleh penjajah niat dasar moral itu diselewengkan dengan tujuan
mendidik para pribumi agar penjajah memperoleh tenaga administratif yang cerdas
dan bergaji murah, ternyata dengan adanya pendidikan itu muncul para pelajar yang
terdidik dengan wawasan lebih luas. Setelah mempelajari berbagai perjuangan
kemerdekaan bangsa lain, maka tumbuh kesadaran dalam diri mereka bahwa setiap
bangsa adalah sederajat dan berhak merdeka, lepas dari belenggu penjajahan bangsa
lain.
c. Motivasi Kejayaan Bangsa pada Masa Lampau
Tumbuh kesadaran dari para aktivis pergerakan bahwa bangsa ini pernah menjadi
bangsa yang besar, yakni ketika kejayaan Sriwijaya (Palembang) dan Majapahit
(Jawa Timur) yang dapat mempersatukan berbagai wilayah, bahkan kekuasaannya
melebihi Nusantara, yakni dari Selat Malaka sampai Tanah Genting Kra di
Thailand. Kejayaan ini dapat memotivasi bahwa bangsa ini mempunyai potensi
menjadi bangsa yang mandiri dan besar seperti halnya Sriwijaya dan Majapahit.
2. Faktor Eksternal (dari Luar Negeri)
a. Keberhasilan Pergerakan Nasional di Negara-negara Lain.
Keberhasilan pergerakan di Asia dan Afrika seperti Cina, India, Filipina, Turki, dan
Mesir membangkitkan semangat para kaum terdidik untuk berjuang sehingga dapat
menikmati keberhasilan yang sama dengan mereka.
D. Periode Politik
Periode politik merupakan kelanjutan dari periode moderat/kooperatif. Dalam
periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia dalam bidang politik lahir untuk meraih
kemerdekaan Indonesia. Beberapa organisasi yang muncul pada periode ini adalah
sebagai berikut.
1. Indische Partij (IP)
Indische Partij (IP) didirikan oleh Tiga Serangkai, yakni Douwes Dekker
(Setyabudi Danudirjo), Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara (Suwardi
Suryaningrat) pada 25 Desember 1912 di Bandung. Organisasi ini berkomitmen untuk
menyatukan semua golongan yang ada di Indonesia dengan menyebarluaskan paham
Indische nationalism (nasionalisme Hindia) yang tidak membedakan keturunan, suku
bangsa, agama, kebudayaan, maupun adat istiadat.
2. Gerakan Pemuda
Organisasi politik yang kedua adalah gerakan pemuda. Sejak berdirinya Budi
Utomo, unsur pemuda Indonesia mulai terlibat. Namun, unsur pemuda ini tidak lama
bertahan dalam Budi Utomo karena didominasi oleh golongan tua atau priayi. Setelah itu,
gerakan pemuda mulai tumbuh dan berkembang secara mandiri di berbagai daerah di
Indonesia. Bermula dari gerakan solidaritas yang bersifat informal, gerakan-gerakan
pemuda ini kemudian menjelma menjadi gerakan politik yang bercita-cita mewujudkan
Indonesia yang merdeka dan maju.
3. Gerakan Perempuan
Kemunculan organisasi-organisasi wanita merupakan realisasi dari cita-cita Kartini
untuk memperjuangkan kedudukan sosial wanita. Pada awal kemunculannya, pergerakan
wanita belum begitu mempersoalkan masalah-masalah yang menyangkut politik, fokus
mereka adalah pada perbaikan dalam hidup berkeluarga dan meningkatkan kecakapan
sebagai seorang ibu.
Respon Kolonial Belanda terhadap Perjuangan Moderat dan Radikal
Perjuangan pergerakan melalui strategi moderat adalah bentuk perjuangan untuk
memperbaiki kondisi sosial dan budaya. Sifat gerakan ini sangat kooperatif dengan
Kolonial Belanda sehingga Belanda tidak merasa terancam. Karena bersifat non politis
maka Kolonial Belanda membiarkan organisasi ini berkembang. Perkembangan
organisasi akibat pembiaran dari pihak kolonial inilah yang kemudian menumbuh
kembangkan rasa cinta tanah air dan kesadaran nasional untuk Indonesia merdeka.
Sebaliknya strategi perjuangan dengan cara radikal mendapat tentangan keras dari
Kolonial Belanda karena perjuangan ini mengancam kolonisasi pihak Belanda. Para
pejuang pergerakan itu tidak mau bekerja sama dengan Kolonial Belanda bahkan ada
yang melakukan pemberontakan terhadap Belanda seperti yang dilakukan PKI (Partai
Komunis Indonesia) pada tahun 1926. Akibatnya para tokohnya dikejar-kejar kolonial
dan organisasi dibubarkan kolonial.
Keunggulan antara strategi kolaboratif (kerja sama) dan radikal (bawah tanah)
Strategi perjuangan pergerakan dengan cara kolaboratif tentunya mempunyai
keuntungan:1). Perjuangan dapat berkembang dengan pesat karena memperjuangkan
pendidikan, agama, budaya, dan kesejahteraan rakyat. 2). Dapat bekerja sama dengan
kolonial untuk tujuan Indonesia merdeka. 3).
Hasil perjuangan dapat terlihat secara nyata misalnya a). KH. Ahmad Dahlan
bergerak dalam bidang keagamaan yang mendirikan Muhammadiya. b). Ki Hajar
Dewantara begerak dalam bidang pendidikan yang mendirikan Taman Siswa. c). Budi
Utomo yang membangun organisasi kepemudaan berdasarkan cita-cita nasionalisme
tampa membedakan suku, agama, daerah dan asal- usul. d). Serekat Islam yang bertujuan
untuk kemajuan perdagangan dari anggotanya sehingga meningkatkan kesejateraan para
pedagang dan konsumennya.
Organisasi Perjuanagn Pergerakan Nasional Sebelum dan Sedudah 1908
Perjuangan bangsa menuju Indonesia merdeka memang sudah ada jauh sebelum adanya
politik etis yang dituntut Van Deventer untuk memberi kesempatan kepada pribumi agar
mengenyam pendidikan. Namun, karena perjuangan mereka masih sebatas pada
kepentingan kedaerahan atau karena harga diri serta martabat yang terabaikan karena
monopoli perdagangan, maka kolonial Belanda mudah mematahkan perjuangan mereka.
Perjuangan Imam Bonjol dan Diponegoro yang secara tidak sengaja terjadi
bersamaan ternyata sangat merepotkan kolonial Belanda. Baru setelah kolonial Belanda
menghadapi mereka satu demi satu, akhirnya perjuangan mereka dapat dihentikan.
Untuk lebih memahami karakter perjuangan sebelum dan sesudah tahun 1908,
perhatikan paparan berikut ini.
4. Sebelum Tahun 1908 dipimpin raja atau bangsawan dan tokoh agama, sedangkan
setelah 1908 dipimpin dan digerakkan kaum terpelajar.
5. Sebelum Tahun 1908 bersifat kedaerahan (lokal), sedangkan setelah 1908 bersifat
nasional dan sudah ada interaksi antardaerah.
6. Sebelum Tahun 1908 bersifat fisik atau perjuangan dengan mengangkat senjata,
sedangkan setelah 1908 perjuangan menggunakan jalur organisasi.
7. Sebelum Tahun 1908 terfokus pada pemimpin yang berkarisma, sedangkan setelah
1908 memiliki organisasi dengan adanya kaderisasi.
8. Sebelum Tahun 1908 bersifat reaktif dan spontan, sedangkan setelah 1908 memiliki
visi secara jelas, yakni Indonesia Merdeka.
Alat & Bahan
Buku Paket
Leptop
LCD Proyektor
Kegiatan Pembelajaran
Utama
Assesmen
Indivi Berkelomp
du ok
- Test tertulis PG dan essay - Diskusi kelompok
- Sikap peserta didik selama - Presentasi
mengikuti kegiatan - Produk hasil diskusi kelompok
Persiapan
pembelajaran dalam bentuk tulisan/tulisan/
Pembelajaran media lain)
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 4
Pertemuan 5
Pertemuan 6
Pertemuan 7
TUGAS KELOMPOK !
Materi : Organisasi perjuangan sebelum dan sesudah tahun 1908
Petunjuk Kegiatan Diskusi:
- Bentuklah 6 kelompok dalam kelas!
- Pembagian yaitu 3 kelompok tema : Organisasi
perjuangan sebelum 1908 dan tiga kelompok dengan
tema: Organisasi perjuangan setelah 1908
- Buatlah perencanan kegiatan kunjungan ke
perpustakaan, atau link internet
- Selama diskusi , kalian harus mengerjakan secara
kolaboratif dalam kelompok masing-masing.
- Laporan hasil diskusi harus memperhatikan:
2. Keaktifan diskusi
3. Kreatifitas diskusi
4. Mendengarkan pendapat
5. Orisionalitas gagasan
6. Hasil diskusi runtut dan logis
7. Pengumpulan hasil diskusi tepat waktu
- Hasil diskusi ditulis dalam kertas dan setelah selesai
dikumpul disertai nama kelompok dan nomor absen siswa
N Aspek Penilaian Sk
o or
0 1 2 3
1 Keaktifan diskusi/ debat
a. Aktif memberi
masukan pemikiran
b. mendengarkan
pendapat orang lain
2 Kreatifitas diskusi
a. Kreatif dan inovasi
dalam diskusi/ debat
Indikator Rubrik
Penilaian
N Indikator Rubrik
o
1 Aktif memberi masukan 2 = aktif
pemikiran berpendapat 1.=
kurang aktif
0 = tidak aktif
2 Mendengarkan pendapat orang 1 = Mendengarkan
lain pendapat 0 = Tidak
mendengar
pendapat
3 Kreatifitas dalam diskusi/ 3 = Sangat
debat kreatif 2 =
Kreatif
1 = Kurang
kreatif 0 = Tidak
kreatif
4 Origionalitas gagasan 3 = gagasan sangat
orisionil 2 = gagasan
orisionil
1 = gagasan kurang
orisionil 0 = gagasan tidak
orisionil
4 Hasil diskusi/ debat runtut dan 2 = Sangat runtut dan
logis logis 1 = Runtut dan logis
0 = tidak runtut dan tidak
logis
N Aspek Penilaian Sk
o or
0 1 2 3
1 Kelengkapan
materi
2 Penulisan materi
3 Kemampuan
presentasi
4 Keaktifan selama
kegiatan presentasi
5 Sikap
menghargai dan
menghormati
pendapat orang
lain
Indikator Rubrik
Penilaian
N Indikator Rubrik
o
1 Kelengkapan materi 2 = lengkap
1 = kurang
lengkap 0 = tidak
ada
2 Penulisan materi 2 = sesuai dengan
rambu- rambu yang
diberikan
1 = tidak sesuai rambu-
rambu yang diberikan
0 = tidak ada
3 Kemampuan presentasi 2 = Komunikatif
1 = Kurang
komunikatif 0 =Tidak
Komunikatif
Keaktifan selama kegiatan 3 = Sangat
presentasi aktif 2 =
Cukup aktif 1
= Kurang
aktif
0 = Tidak aktif
4 Kreatifitas media presentasi 2 = Menggunakan kreasi
digital lebih dari
1(animasi/paint/ video/
dll) 1 = Menggunakan 1
kreasi
digital (animasi/paint/ video/
dll)
0 = Tidak menggunakan
kreasi
Refleksi
Siswa
Tugas Pengayaan
- Hanya untuk peserta didik yang memiliki nilai formatif individu minimal = 85
- Setelah membaca link literasi siswa dapat lebih memahami tentang perbedaan
organisasi perjuangan sebelum dan sesudah 1908, faktor eksteren dan interen yang
berpengaruh terhadap perjuangan pergerakan nasional dan gerakan-gerakan yang
bersifat moderat
- berdasarkan informasi-informasi lain yang relevan
- Tugas bisa tertulis atau lisan dengan media digital atau non digital
Tugas Remedial
- Hanya untuk peserta didik yang nilainya kurang dari Kriteria Minimal
- Setelah melihat link yang diberikan,siswa dapat memahami dan menjelaskan pergerakan
nasional yang bersifat moderat, perbedaan strategi perjuangan yang moderat dan radikal,
serta memahami pergerakan nasional di periode politik.
- Tugas bisa tertulis atau lisan dengan media digital atau non digital
Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dan asesmennya
(asesmen formatif)
GLOSARIU
M
DAFTAR PUSTAKA
Kahin, George Mc Turnan. 2013. Nasionalisme Dan Revolusi Indonesia, Jakarta: Komunitas
Bambu
Lilik Suharmaji. 2019. Sejarah Indonesia Modern, Dari Imperialisme Kuno Sampai
Pengakuan Kedaulatan RI, Yogyakarta: Lingkar Antarnusa
Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Ricklefs, MC. 2016. Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.