Anda di halaman 1dari 28

MODUL AJAR

SEJARAH
FASE F

INFORMASI UMUM
Nama Penyusun Drs. Ramli A Karabu
Instansi SMA Negeri 1 Pagimana
Tahun Penyusunan 2023
Fase F
Jumlah Peserta 35
Target Peserta Didik Reguler
Moda Tatap Muka

Tujuan Pembelajaran

Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran

- Fase F, peserta didik di Kelas XI dan 11.2. Menjelaskan pergerakan


XII mampu mengembangkan konsep kebangsaan Indonesia
konsep dasar sejarah untuk mengkaji - 11.2. 1 Membandingkan organisasi
peristiwa sejarah dalam dimensi perjuangan nasional sebelum tahun
manusia, ruang, dan waktu. Melalui 1908 dan sesudah 1908
literasi, diskusi, dan penyelidikan - 11.2.2 Menganalisis faktor internal
(penelitian) berbasis proyek kolaboratif (dalam negeri) dan eksternal (luar
peserta didik mampu menjelaskan negeri) tumbuhnya organisasi
berbagai peristiwa sejarah yang terjadi pergerakan nasional
di Indonesia dan dunia meliputi
- 11.2.3 Menjelaskan pergerakan
Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa
nasional dalam periode moderat/
Indonesia, Pergerakan Kebangsaan kooperatif
Indonesia, Pendudukan Jepang di
Indonesia, Proklamasi Kemerdekaan - 11.2.4 Menjelaskan pergerakan
Indonesia, Perjuangan nasional dalam periode politik
Mempertahankan Kemerdekaan, - 11.2.5 Menjelaskan pergerakan
Pemerintahan Demokrasi Liberal dan nasional dalam periode radikal.
Demokrasi Terpimpin, - 11.2.6 Menganalisis perbedaan
- Peserta didik di Kelas XI mampu respon pemerintah kolonial Belanda
menggunakan sumber primer dan terhadap organisasi pergerakan
sekunder untuk melakukan penelitian nasional bertipe moderat dan
sejarah nasional dan sejarah lokal radikal
secara diakronis atau sinkronis - 11.2.7 Membandingkan dampak dan
kemudian mengomunikasikannya dalam keunggulan antara strategi kolaboratif
bentuk lisan, tulisan, dan/atau media (kerja sama) dan radikal (bawah tanah)
lain. Selain itu mereka juga mampu yang ditempuh oleh organisasi
menggunakan keterampilan sejarah pergerakan nasional
untuk menganalisis dan mengevaluasi
peristiwa sejarah
Profil Pelajar Pancasila

Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan


YME & Berakhlak Mulia
Mandiri
Bergotong Royong
Bernalar Kritis

Sarana & Prasarana

Buku Paket, LCD Proyektor


Leptop
Jaringan Interner
Peta

Ketersediaan Materi

Materi Pengayaan
Materi Remedial

Pertanyaan Pemantik

Apa yang dimaksud dengan Pergerakan


Nasional ?
Sebutkan salah satu bentuk Pergerakan
Nasional?

Materi Ajar, Bahan


Ajar

Organisasi Perjuanagn Pergerakan Nasional Sebelum dan Sedudah 1908


Perjuangan bangsa menuju Indonesia merdeka memang sudah ada jauh sebelum adanya politik
etis yang dituntut Van Deventer untuk memberi kesempatan kepada pribumi agar mengenyam
pendidikan. Namun, karena perjuangan mereka masih sebatas pada kepentingan kedaerahan atau
karena harga diri serta martabat yang terabaikan karena monopoli perdagangan, maka kolonial
Belanda mudah mematahkan perjuangan mereka.
Perjuangan Imam Bonjol dan Diponegoro yang secara tidak sengaja terjadi bersamaan ternyata
sangat merepotkan kolonial Belanda. Baru setelah kolonial Belanda menghadapi mereka satu demi
satu, akhirnya perjuangan mereka dapat dihentikan.
Untuk lebih memahami karakter perjuangan sebelum dan sesudah tahun 1908, perhatikan paparan
berikut ini.

Sebelum Tahun 1908 dipimpin raja atau bangsawan dan tokoh agama, sedangkan
setelah 1908 dipimpin dan digerakkan kaum terpelajar.
1. Sebelum Tahun 1908 bersifat kedaerahan (lokal), sedangkan setelah 1908 bersifat
nasional dan sudah ada interaksi antardaerah.
2. Sebelum Tahun 1908 bersifat fisik atau perjuangan dengan mengangkat senjata,
sedangkan setelah 1908 perjuangan menggunakan jalur organisasi.
3. Sebelum Tahun 1908 terfokus pada pemimpin yang berkarisma, sedangkan setelah
1908 memiliki organisasi dengan adanya kaderisasi.
4. Sebelum Tahun 1908 bersifat reaktif dan spontan, sedangkan setelah 1908 memiliki
visi secara jelas, yakni Indonesia Merdeka.
B. Faktor Internal dan Eksternal Lahirnya Organisasi Pergerakan
Ada beberapa faktor yang memicu gerakan nasionalisme di Indonesia, baik
bersifat internal (dari dalam negeri) maupun bersifat eksternal (dari luar negeri). Untuk
lebih jelasnya, ikutilah paparan berikut ini.
1. Faktor Internal (dari Dalam Negeri)
a. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Politik yang Parah Akibat Penjajahan.
Penindasan, kekejaman, eksploitasi, dan ketidakadilan yang dilakukan oleh
pemerintah kolonial telah menyebabkan kebencian dan ketidaksukaan yang
akhirnya memicu perlawanan terhadap penjajah.
b. Munculnya Kaum Terpelajar
Kebijakan politik etis atau politik balas budi yang digagas oleh Van Deventer pada
awalnya mempunyai prinsip dasar bahwa pemerintah kolonial memiliki tanggung
jawab untuk memperbaiki taraf hidup rakyat pribumi. Walaupun pada
kenyataannya oleh penjajah niat dasar moral itu diselewengkan dengan tujuan
mendidik para pribumi agar penjajah memperoleh tenaga administratif yang cerdas
dan bergaji murah, ternyata dengan adanya pendidikan itu muncul para pelajar yang
terdidik dengan wawasan lebih luas. Setelah mempelajari berbagai perjuangan
kemerdekaan bangsa lain, maka tumbuh kesadaran dalam diri mereka bahwa setiap
bangsa adalah sederajat dan berhak merdeka, lepas dari belenggu penjajahan bangsa
lain.
c. Motivasi Kejayaan Bangsa pada Masa Lampau
Tumbuh kesadaran dari para aktivis pergerakan bahwa bangsa ini pernah menjadi
bangsa yang besar, yakni ketika kejayaan Sriwijaya (Palembang) dan Majapahit
(Jawa Timur) yang dapat mempersatukan berbagai wilayah, bahkan kekuasaannya
melebihi Nusantara, yakni dari Selat Malaka sampai Tanah Genting Kra di
Thailand. Kejayaan ini dapat memotivasi bahwa bangsa ini mempunyai potensi
menjadi bangsa yang mandiri dan besar seperti halnya Sriwijaya dan Majapahit.
2. Faktor Eksternal (dari Luar Negeri)
a. Keberhasilan Pergerakan Nasional di Negara-negara Lain.
Keberhasilan pergerakan di Asia dan Afrika seperti Cina, India, Filipina, Turki, dan
Mesir membangkitkan semangat para kaum terdidik untuk berjuang sehingga dapat
menikmati keberhasilan yang sama dengan mereka.

Kemenangan Jepang Terhadap Rusia.


Perang tahun 1905 menyadarkan bahwa bangsa Barat (ras Kaukasoid) bukanlah
bangsa yang superior segala-galanya terhadap bangsa Timur (ras Mongoloid)
karena ternyata bangsa Asia dapat mengalahkan bangsa Eropa.
b. Masuk dan Berkembangnya Paham Baru di Eropa dan Amerika.
Paham seperti liberalisme (kebebasan, kesetaraan derajat manusia, dan supremasi
hukum) yang dibawa T.S. Raffles, kebebasan-kesetaraan yang dikampanyekan
Napoleon Bonaparte, dan paham nasionalisme yang terus menggema ke seluruh
dunia menumbuhkan kesadaran bahwa setiap bangsa berhak untuk merdeka.
C. Periode Moderat/ Kooperatif
Periode moderat/kooperatif merupakan periode awal kebangkitan nasional, ketika
gerakan nasionalisme di Indonesia diwarnai dengan perjuangan untuk memperbaiki
kondisi sosial dan budayanya. Sifat gerakan organisasi yang lahir pada periode ini adalah
moderat dan kooperatif dengan pemerintah kolonial Belanda. Organisasi yang lahir pada
periode ini antara lain sebagai berikut.
1. Budi Utomo
Budi Utomo adalah organisasi pergerakan nasional yang pertama kali didirikan pada 20
Mei 1998 di Jakarta. Kemunculan organisasi ini tidak lepas dari pengaruh penerapan politik
etis dari pihak Belanda. Organisasi ini dirintis oleh dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi
Budi Utomo didirikan dengan tujuan untuk menggalang dana demi membantu anak-anak
bumiputra yang kekurangan dana
2. Sarekat Islam (SI)
Organisasi lain yang berdiri pada periode moderat/kooperatif adalah Sarekat Islam
(Syarikat Islam). Organisasi ini merupakan pengembangan dari Sarekat Dagang Islam (SDI)
yang didirikan tahun 1909 di Jakarta oleh R.M. Tirtodisuryo. Tujuan utama SDI adalah
untuk membela kepentingan pedagang Indonesia dari ancaman persaingan dengan pedagang
Cina. Namun, karena sering terjadi perkelahian dan kerusuhan yang dilakukan pedagang
Cina dan SDI, maka pemerintah melarang SDI.

3. Gabungan Politik Indonesia (GAPI)


Gabungan Politik Indonesia (GAPI) adalah suatu organisasi payung dari partai-
partai dan organisasi-organisasi politik yang berdiri pada 21 Mei 1939 di dalam rapat
pendirian organisasi nasional di Jakarta. Walaupun tergabung dalam GAPI,
masing masing partai tetap mempunyai kemerdekaan penuh terhadap program
kerjanya masing-masing dan bila timbul perselisihan antara partai-partai, GAPI
bertindak sebagai penengah.

D. Periode Politik
Periode politik merupakan kelanjutan dari periode moderat/kooperatif. Dalam
periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia dalam bidang politik lahir untuk meraih
kemerdekaan Indonesia. Beberapa organisasi yang muncul pada periode ini adalah
sebagai berikut.
1. Indische Partij (IP)
Indische Partij (IP) didirikan oleh Tiga Serangkai, yakni Douwes Dekker
(Setyabudi Danudirjo), Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara (Suwardi
Suryaningrat) pada 25 Desember 1912 di Bandung. Organisasi ini berkomitmen untuk
menyatukan semua golongan yang ada di Indonesia dengan menyebarluaskan paham
Indische nationalism (nasionalisme Hindia) yang tidak membedakan keturunan, suku
bangsa, agama, kebudayaan, maupun adat istiadat.

2. Gerakan Pemuda
Organisasi politik yang kedua adalah gerakan pemuda. Sejak berdirinya Budi
Utomo, unsur pemuda Indonesia mulai terlibat. Namun, unsur pemuda ini tidak lama
bertahan dalam Budi Utomo karena didominasi oleh golongan tua atau priayi. Setelah itu,
gerakan pemuda mulai tumbuh dan berkembang secara mandiri di berbagai daerah di
Indonesia. Bermula dari gerakan solidaritas yang bersifat informal, gerakan-gerakan
pemuda ini kemudian menjelma menjadi gerakan politik yang bercita-cita mewujudkan
Indonesia yang merdeka dan maju.
3. Gerakan Perempuan
Kemunculan organisasi-organisasi wanita merupakan realisasi dari cita-cita Kartini
untuk memperjuangkan kedudukan sosial wanita. Pada awal kemunculannya, pergerakan
wanita belum begitu mempersoalkan masalah-masalah yang menyangkut politik, fokus
mereka adalah pada perbaikan dalam hidup berkeluarga dan meningkatkan kecakapan
sebagai seorang ibu.
Respon Kolonial Belanda terhadap Perjuangan Moderat dan Radikal
Perjuangan pergerakan melalui strategi moderat adalah bentuk perjuangan untuk
memperbaiki kondisi sosial dan budaya. Sifat gerakan ini sangat kooperatif dengan
Kolonial Belanda sehingga Belanda tidak merasa terancam. Karena bersifat non politis
maka Kolonial Belanda membiarkan organisasi ini berkembang. Perkembangan
organisasi akibat pembiaran dari pihak kolonial inilah yang kemudian menumbuh
kembangkan rasa cinta tanah air dan kesadaran nasional untuk Indonesia merdeka.
Sebaliknya strategi perjuangan dengan cara radikal mendapat tentangan keras dari
Kolonial Belanda karena perjuangan ini mengancam kolonisasi pihak Belanda. Para
pejuang pergerakan itu tidak mau bekerja sama dengan Kolonial Belanda bahkan ada

yang melakukan pemberontakan terhadap Belanda seperti yang dilakukan PKI (Partai
Komunis Indonesia) pada tahun 1926. Akibatnya para tokohnya dikejar-kejar kolonial
dan organisasi dibubarkan kolonial.
Keunggulan antara strategi kolaboratif (kerja sama) dan radikal (bawah tanah)
Strategi perjuangan pergerakan dengan cara kolaboratif tentunya mempunyai
keuntungan:1). Perjuangan dapat berkembang dengan pesat karena memperjuangkan
pendidikan, agama, budaya, dan kesejahteraan rakyat. 2). Dapat bekerja sama dengan
kolonial untuk tujuan Indonesia merdeka. 3).
Hasil perjuangan dapat terlihat secara nyata misalnya a). KH. Ahmad Dahlan
bergerak dalam bidang keagamaan yang mendirikan Muhammadiya. b). Ki Hajar
Dewantara begerak dalam bidang pendidikan yang mendirikan Taman Siswa. c). Budi
Utomo yang membangun organisasi kepemudaan berdasarkan cita-cita nasionalisme
tampa membedakan suku, agama, daerah dan asal- usul. d). Serekat Islam yang bertujuan
untuk kemajuan perdagangan dari anggotanya sehingga meningkatkan kesejateraan para
pedagang dan konsumennya.
Organisasi Perjuanagn Pergerakan Nasional Sebelum dan Sedudah 1908
Perjuangan bangsa menuju Indonesia merdeka memang sudah ada jauh sebelum adanya
politik etis yang dituntut Van Deventer untuk memberi kesempatan kepada pribumi agar
mengenyam pendidikan. Namun, karena perjuangan mereka masih sebatas pada
kepentingan kedaerahan atau karena harga diri serta martabat yang terabaikan karena
monopoli perdagangan, maka kolonial Belanda mudah mematahkan perjuangan mereka.
Perjuangan Imam Bonjol dan Diponegoro yang secara tidak sengaja terjadi
bersamaan ternyata sangat merepotkan kolonial Belanda. Baru setelah kolonial Belanda
menghadapi mereka satu demi satu, akhirnya perjuangan mereka dapat dihentikan.

Untuk lebih memahami karakter perjuangan sebelum dan sesudah tahun 1908,
perhatikan paparan berikut ini.
4. Sebelum Tahun 1908 dipimpin raja atau bangsawan dan tokoh agama, sedangkan
setelah 1908 dipimpin dan digerakkan kaum terpelajar.
5. Sebelum Tahun 1908 bersifat kedaerahan (lokal), sedangkan setelah 1908 bersifat
nasional dan sudah ada interaksi antardaerah.
6. Sebelum Tahun 1908 bersifat fisik atau perjuangan dengan mengangkat senjata,
sedangkan setelah 1908 perjuangan menggunakan jalur organisasi.
7. Sebelum Tahun 1908 terfokus pada pemimpin yang berkarisma, sedangkan setelah
1908 memiliki organisasi dengan adanya kaderisasi.
8. Sebelum Tahun 1908 bersifat reaktif dan spontan, sedangkan setelah 1908 memiliki
visi secara jelas, yakni Indonesia Merdeka.
Alat & Bahan

Buku Paket
Leptop
LCD Proyektor

Kegiatan Pembelajaran
Utama

Pengaturan Siswa Meto


de
Berkelompok - Diskusi kelompok
- Presentasi
- Ceramah
- Debad
- Bermain peran

Assesmen

Indivi Berkelomp
du ok
- Test tertulis PG dan essay - Diskusi kelompok
- Sikap peserta didik selama - Presentasi
mengikuti kegiatan - Produk hasil diskusi kelompok
Persiapan
pembelajaran dalam bentuk tulisan/tulisan/
Pembelajaran media lain)

N Langkah Persiapan Pembelajaran Wak


o tu
1 Membuat maind maping materi pergerakan 15 menit
kebangsaan
Indonesia
2 Mencari informasi materi dan membuat pemaparan 90 menit
power
point
3 Membuat tekhnis diskusi kelompok 15 menit
4 Membuat assesmen 30 menit
Urutan Kegiatan Pembelajaran dalam 1 Sesi
Pembelajaran

Pertemuan 1

N Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu


o
Pendahuluan - Presensi kehadiran peserta didik 10 menit
- Berdoa bersama-sama dipimpin
salah satu peserta didik
- Kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada hari
ini
- Apersepsi tentang pembelajaran
hari ini
Kegiatan Inti - Peserta didik diberi pertanyaan 70 menit
pemantik: Apa perbedaan
organisasi perjuangan nasional
sebelum dan sesudah tahun 1908?
- Menyajikan informasi awal materi
tentang organisasi perjuangan
nasional sebelum tahun 1908 dan
sesudah 1908 dengan media power
point
- Siswa berdiskusi kelompok dengan
tema bentuk-bentuk perjuangan
nasional sebelum dan sesudah tahun
1908. Hasil diskusi kelompok
tersebut kemudian dipresentasikan di
depan kelas.
Penutup - Kesimpulan tentang materi hari 10 menit
itu
- Evaluasi kegiatan
pembelajaran hari ini
- Refleksi tentang kelebihan dan
kelemahan pembelajaran hari
ini

Pertemuan 2

N Jenis Kegiatan yang dilakukan Waktu


o Kegiatan
Pendahuluan - Presensi kehadiran peserta 10 menit
didik
- Berdoa bersama-sama
dipimpin salah satu peserta
didik
- Kesepakatan aturan dalam

N Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu


o
kegiatan pembelajaran pada hari
ini
- Apersepsi tentang pembelajaran
hari ini
Kegiatan Inti - Peserta didik diberi pertanyaan 70 menit
pemantik: Apa yang mendorong
terjadinya tumbuhnya pergerakan
nasional dari dalam dan dari luar
negeri?
- Menyajikan informasi awal untuk
membuka wawasan tentang faktor
internal (dalam negeri) dan
eksternal (luar negeri) tumbuhnya
organisasi pergerakan nasional
dengan media Power point
- Guru menyajikan video/ film
tentang faktor internal (dalam
negeri) dan eksternal (luar negeri)
tumbuhnya organisasi pergerakan
nasional
- Siswa berdiskusi kelompok tentang
faktor internal (dalam negeri) dan
eksternal (luar negeri) tumbuhnya
organisasi pergerakan nasional.
Hasil diskusi kelompok tersebut
kemudian dipresentasikan di depan
kelas.
Penutup - Kesimpulan tentang materi hari 10 menit
itu
- Evaluasi kegiatan
pembelajaran hari ini
- Refleksi tentang kelebihan dan
kelemahan pembelajaran hari
ini
Pertemuan 3
N Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
o
Pendahuluan - Presensi tentang kehadiran 10 menit
peserta didik hari ini
- Berdoa secara bersama-sama
sesuai agama dipimpin satu
orang

N Jenis Kegiatan yang dilakukan Waktu


o Kegiatan
peserta didik
- Kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada
hari ini
- Apersepsi tentang materi
yang dipelajari hari ini
Kegiatan Inti - Peserta didik diberi pertanyaan 70 menit
pemantik: Mengapa organisasi
Budi Utomo bersifat moderat/
kooperatif dengan kolonial
Belanda?
- Guru menyajikan informasi awal
sebagai pembuka wawasan
tentang pergerakan nasional
dalam periode moderat dengan
media Power point
- Guru menggunakan metode
debat dengan tema “Bentuk
perjuangan Budi Utomo”. Debat
dibagi 2 kelompok pertama
temanya agar Budi Utomo
bersikap politis menentang
kolonialisme sedangkan
kelompok lain mengambil tema
Budi Utomo dalam perjuangan
memilih kooperatif atau moderat.
- Dari hasil debat itu kemudian
disimpulkan dampak positif dan
negatifnya dalam memilih
perjuangan moderat maupun
politik.
Penutup - Evaluasi kegiatan 10 menit
pembelajaran hari ini
- Refleksi kekurangan dan
kelebihan pembelajaran hari
ini

Pertemuan 4

N Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu


o
Pendahuluan - Presensi kehadiran peserta didik 10 menit
- Berdoa sesuai agama
dan keyakinan
- Mengingatkan kembali
kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada hari
ini

N Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu


o

Kegiatan Inti - Peserta didik diberi pertanyaan 70 menit


pemantik: Mengapa organisasi
pergerakan Indische Partij (IP)
memilih bentuk perjuangan lewat
politik?
- Guru menyajikan informasi awal
sebagai pembuka wawasan tentang
pergerakan nasional dalam periode
politik
- Peserta didik berdiskusi kelompok
membahas tentang Indische Partij
(IP), gerakan pemuda, dan gerakan
perempuan.
- Hasil diskusi kelompok kemudian
dipresentasikan di depan kelas
Penutup - Penguatan dari guru tentang 10 menit
materi yang baru saja
didiskusikan
- Kesimpulan secara bersama-
sama antara guru dan siswa
- Evaluasi kegiatan
pembelajaran hari ini
- Refleksi terhadap kelebihan
dan kekurangan pembelajaran
hari ini

Pertemuan 5

N Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu


o
Pendahuluan - Presensi kehadiran peserta didik 10 menit
- Berdoa berdasarkan agama dan
keyakinan masing-masing
dipimpin salah satu orang peserta
didik
- Mengingatkan kembali
kesepakatan aturan dalam kegiatan
pembelajaran pada hari ini
- Apersepsi untuk menjelaskan
pentingnya pokok bahasan hari ini
bagi kehidupan peserta didik
Kegiatan Inti - Peserta didik diberi pertanyaan 70 menit
pemantik: Mengapa
Perhimpunan

N Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu


o
Indonesia setelah ketuanya Muh.
Hatta, organisasi mahasiswa di
Belanda ini berkembang pesat?
- Guru menyajikan informasi awal
sebagai pembuka wawasan tentang
pergerakan nasional dalam periode
radikal
- Peserta didik diskusi kelompok
tentang Perhimpunan Indonesia,
Partai Nasional Indonesia, Partai
Komunis Indonesia, dan Partai
Indonesia.
- Hasil diskusi kelompok kemudian
dipresentasikan di depan kelas
Penutup - Penguatan dari guru tentang 10 menit
materi yang baru saja
didiskusikan
- Kesimpulan secara bersama-
sama antara guru dan peserta
didik
- Evaluasi kegiatan
pembelajaran hari ini
- Refleksi terhadap kekurangan
dan kelebihan pembelajaran
hari ini

Pertemuan 6

N Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu


o
Pendahuluan - Presensi kehadiran peserta didik 10 menit
- Berdoa berdasarkan agama dan
keyakinan masing-masing
dipimpin salah satu orang peserta
didik
- Mengingatkan kembali
kesepakatan aturan dalam kegiatan
pembelajaran pada hari ini
- Apersepsi untuk menjelaskan arti
pentingnya pembelajaran hari ini
bagi nilai-nilai kehidupan

Kegiatan Inti - Peserta didik diberi pertanyaan 70 menit


pemantik: Mengapa pemerintah
kolonial Belanda merespon
positif kepada organisasi
pergerakan yang bersifat
moderat/ kooperatif tetapi
sebaliknya merespon negatif

N Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu


o
organisasi pergerakan yang bersifat
radikal?
- Guru menyajikan informasi awal
sebagai pembuka wawasan tentang
perbedaan respon pemerintah
kolonial Belanda terhadap
organisasi pergerakan nasional
bertipe moderat dan radikal
- Guru menerapkan motode debat
dalam pembelajaran. Kelompok
satu membahas pentingnya
pergerakan nasional dalam bentuk
kooperatif. Sedangkan lain
membahas pentingnya pergerakan
nasional dalam bentuk radikal.
Penutup - Penguatan dari guru tentang 10 menit
materi yang baru saja di
debatkan
- Kesimpulan
- Evaluasi kegiatan
pembelajaran hari ini
- Refleksi dari proses
pembelajaran hari ini

Pertemuan 7

N Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu


o
Pendahuluan - Presensi kehadiran peserta didik 10 menit
- Berdoa berdasarkan agama dan
keyakinan masing-masing
dipimpin salah satu orang peserta
didik
- Guru memberikan informasi
tentang kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada hari
ini
- Apersepsi untuk menjelaskan arti
pentingnya pembelajaran hari ini
bagi nilai-nilai kehidupan
Kegiatan Inti - Peserta didik diberi pertanyaan 70 menit
pemantik: Mengapa
perjuangan pergerakan
nasional dengan cara
N Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
o
kolaboratif (kerja sama) lebih
berhasil dibanding dengan radikal?
- Guru menyajikan informasi awal
tentang dampak dan keunggulan
antara strategi kolaboratif (kerja
sama) dan radikal (bawah tanah)
yang ditempuh oleh organisasi
pergerakan nasional
- Guru menerapkan metode debat
dengan membuat dua kelompok.
Kelompok pertama membahas
tentang keberhasilan perjuangan
dengan cara kolaboratif/ kerjasama.
Sedangkan kelompok kedua
membahas tentang keberhasilan
perjuangan dengan cara radikal
(perjuangan di bawah tanah)
Penutup - Penguatan dari guru tentang 10 menit
materi yang baru saja
didebatkan
- Kesimpulan bersama-sama
antara guru dan peserta didik
pelajaran hari ini
- Evaluasi kegiatan
pembelajaran hari ini
- Refleksi dari proses
pembelajaran hari ini
LEMBAR KERJA PESERTA
DIDIK
Nama :
Kelas :

TUGAS KELOMPOK !
Materi : Organisasi perjuangan sebelum dan sesudah tahun 1908
Petunjuk Kegiatan Diskusi:
- Bentuklah 6 kelompok dalam kelas!
- Pembagian yaitu 3 kelompok tema : Organisasi
perjuangan sebelum 1908 dan tiga kelompok dengan
tema: Organisasi perjuangan setelah 1908
- Buatlah perencanan kegiatan kunjungan ke
perpustakaan, atau link internet
- Selama diskusi , kalian harus mengerjakan secara
kolaboratif dalam kelompok masing-masing.
- Laporan hasil diskusi harus memperhatikan:
2. Keaktifan diskusi
3. Kreatifitas diskusi
4. Mendengarkan pendapat
5. Orisionalitas gagasan
6. Hasil diskusi runtut dan logis
7. Pengumpulan hasil diskusi tepat waktu
- Hasil diskusi ditulis dalam kertas dan setelah selesai
dikumpul disertai nama kelompok dan nomor absen siswa

Penilaian: Peninilaian terhadap individu meliputi:


1. Keaktifan diskusi
2. Kreatifitas diskusi
3. Mendengarkan pendapat
4. Orisionalitas gagasan
5. Hasil diskusi runtut dan logis
6. Pengumpulan hasil diskusi tepat waktu
Penilaian Berkelompok
Rubrik Penilaian

N Aspek Penilaian Sk
o or
0 1 2 3
1 Keaktifan diskusi/ debat
a. Aktif memberi
masukan pemikiran
b. mendengarkan
pendapat orang lain
2 Kreatifitas diskusi
a. Kreatif dan inovasi
dalam diskusi/ debat

b.Ide/gagasan adalah original

Kualitas hasil diskusi/ debat


3 a.hasil runtut dan
logis b.Pengumpulan
hasil
diskusi/debat

Indikator Rubrik
Penilaian
N Indikator Rubrik
o
1 Aktif memberi masukan 2 = aktif
pemikiran berpendapat 1.=
kurang aktif
0 = tidak aktif
2 Mendengarkan pendapat orang 1 = Mendengarkan
lain pendapat 0 = Tidak
mendengar
pendapat
3 Kreatifitas dalam diskusi/ 3 = Sangat
debat kreatif 2 =
Kreatif
1 = Kurang
kreatif 0 = Tidak
kreatif
4 Origionalitas gagasan 3 = gagasan sangat
orisionil 2 = gagasan
orisionil
1 = gagasan kurang
orisionil 0 = gagasan tidak
orisionil
4 Hasil diskusi/ debat runtut dan 2 = Sangat runtut dan
logis logis 1 = Runtut dan logis
0 = tidak runtut dan tidak
logis

5 Pengumpulan hasil diskusi/ 3 = lebih


debat tepat waktu awal 2 =
tepat waktu
1= terlambat
0 = tidak dilaksanakan
Jumlah Skor 25

Jumlah Perolehan Skor


Nilai= X 100
Jumlah Skor Maksimum

Penilaian Presentasi & Diskusi

N Aspek Penilaian Sk
o or
0 1 2 3
1 Kelengkapan
materi
2 Penulisan materi
3 Kemampuan
presentasi
4 Keaktifan selama
kegiatan presentasi
5 Sikap
menghargai dan
menghormati
pendapat orang
lain
Indikator Rubrik
Penilaian
N Indikator Rubrik
o
1 Kelengkapan materi 2 = lengkap
1 = kurang
lengkap 0 = tidak
ada
2 Penulisan materi 2 = sesuai dengan
rambu- rambu yang
diberikan
1 = tidak sesuai rambu-
rambu yang diberikan
0 = tidak ada
3 Kemampuan presentasi 2 = Komunikatif
1 = Kurang
komunikatif 0 =Tidak
Komunikatif
Keaktifan selama kegiatan 3 = Sangat
presentasi aktif 2 =
Cukup aktif 1
= Kurang
aktif
0 = Tidak aktif
4 Kreatifitas media presentasi 2 = Menggunakan kreasi
digital lebih dari
1(animasi/paint/ video/
dll) 1 = Menggunakan 1
kreasi
digital (animasi/paint/ video/
dll)
0 = Tidak menggunakan
kreasi

Jumlah Perolehan Skor


Nilai= X 100
Jumlah Skor Maksimum
Refleksi Guru

Apakah guru sudah memberikan pembelajaran


terbaik untuk siswa?

Dibutuhkan penanaman karakter dari guru untuk


diimplementasikan bagi para siswa

Kesulitan apa yang dialami guru selama proses


pembelajaran?

Perlu adanya langkah nyata dari guru untuk


memperbaiki proses belajar.

Apakah menurut guru seluruh siswa mengikuti


pelajaran dengan baik?

Refleksi
Siswa

Apakah guru sudah memberikan pembelajaran


terbaik untuk siswa?
Apakah peserta didik sudah menerapkan karakter
yang ditanamkan guru dalam proses pembelajaran?

Kesulitan apa yang dialami para peserta didik selama


proses pembelajaran?

Tugas Pengayaan
- Hanya untuk peserta didik yang memiliki nilai formatif individu minimal = 85
- Setelah membaca link literasi siswa dapat lebih memahami tentang perbedaan
organisasi perjuangan sebelum dan sesudah 1908, faktor eksteren dan interen yang
berpengaruh terhadap perjuangan pergerakan nasional dan gerakan-gerakan yang
bersifat moderat
- berdasarkan informasi-informasi lain yang relevan
- Tugas bisa tertulis atau lisan dengan media digital atau non digital

Tugas Remedial

- Hanya untuk peserta didik yang nilainya kurang dari Kriteria Minimal
- Setelah melihat link yang diberikan,siswa dapat memahami dan menjelaskan pergerakan
nasional yang bersifat moderat, perbedaan strategi perjuangan yang moderat dan radikal,
serta memahami pergerakan nasional di periode politik.
- Tugas bisa tertulis atau lisan dengan media digital atau non digital
Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dan asesmennya
(asesmen formatif)

CP AT Indikator Soal Nonor


P Soal/Bentu
k
So
al
- Pada Fase F, - 11.2. 1 Disajikan ilustrasi tentang 1 /PG
peserta didik Membandingka perjuangan pergerakan
di Kelas XI dan n organisasi nasional peserta didik dapat
XII mampu perjuangan membandingkan perjuangan
mengembangkan nasional sebelum 1908 dan setelah
konsep-konsep sebelum tahun 1908.
dasar sejarah 1908 dan
untuk mengkaji sesudah 1908
peristiwa sejarah
dalam
dimensi - 11.2.2 Peserta didik dapat mengkaji 2/PG
manusia, ruang, Menganalisis ulang faktor-faktor dari (Soal
dan waktu. faktor internal (dalam negeri) yang HOT
Melalui internal menyebabkan tumbuhnya S)
literasi, (dalam organisasai pergerakan
Diskusi dan negeri) dan nasional
penyelidikan eksternal
(penelitian) (luar negeri)
berbasis proyek tumbuhnya
kolaboratif organisasi
peserta didik pergerakan
nasional
mampu - 11.2.3 Disajikan ilustrasi tentang 3/PG
menjelaskan Menjelaskan pergerakan nasional, peserta
berbagai pergerakan didik dapat menentukan
peristiwa sejarah nasional dalam pergerakan nasional dalam
yang periode bidang moderat
terjadi di moderat/kooper
Indonesia dan a tif
dunia meliputi
Pemerintahan
Orde Baru, - 11.2.4 Disajikan beberapa contoh 4/PG
Pemerintahan Menjelaskan pergerakan nasional dalam
Reformasi,serta pergerakan bidang politik, moderat dan
Revolus Besar nasional radikal perserta didik mampu
Dunia,Perang dalam periode mengidentifikasi pergerakan
DuniaI dan II, politik nasional dalam bidang politik
Perang Dingin,
- 11.2.5 Disajikan beberapa gambar 5/PG
dan Peristiwa
Menjelaskan tokoh-tokoh pergerakan (pengguna
Kontemporer
pergerakan peserta didik dapat an visual/
Dunia sampai
nasional mengidentifikasi gambar peta/
abad-21.
dalam periode tokoh pergerakan nasional gambar)
- Peserta didik
secara radikal
di Kelas XII radikal.
mampu
menggunakan - 11.2.6 Disajikan ilustrasi 6/PG
sumber sekunder Menganalisis tentang respon
dan sumber pemerintah kolonial
primer untuk
melakukan
penelitian
sejarah nasional,
sejarah

CP AT Indikator Soal Nonor


P Soal/Bentu
k
So
al
dunia, dan/atau perbedaan Belanda terhadap munculnya
sejarah tematis respon organisasi pergerakan
secara pemerintah ,nasional peserta didik
kolonial mampu menentukan respon
sinkronis Belanda kolonial terhadap pergerakan
atau diakronis terhadap nasional bertipe moderat
kemudian organisasi
mengomunikasik pergerakan
a nnya dalam nasional bertipe
bentuk lisan moderat dan
tulisan, dan/atau radikal
media Disajikan ilustrasi tentang 7/PG
lain. Selain itu - 11.2.7 pergerakan nasional secara
mereka juga Membandingka moderat dan radikal, peserta
mampu n dampak dan didik dapat menentukan
menggunakan keunggulan keunggulan strategi
keterampilan antara strategi kolaboratif yang ditempuh
sejarah untuk kolaboratif oleh organisasi pergerakan
menganalisis (kerja sama) nasional
peristiwa sejarah dan radikal
dari berbagai (bawah tanah)
perspektif dan yang ditempuh
mengaktualisasik oleh organisasi
an minat pergerakan
bakatnya nasional
dalambidang - 11.2.7 Disajikan ilustrasi tentang 8/PG
sejarah melalui Membandingka pergerakan nasional dengan
studi lanjutan n dampak dan cara radikal peserta didik
atau kegiatan keunggulan dapat menentukan hambatan-
kesejarahan antara strategi hambatan yang diperoleh
diluar sekolah. kolaboratif oleh tokoh-tokoh pergerakan
(kerja sama)
dan radikal
(bawah tanah)
yang ditempuh
oleh organisasi
pergerakan
nasional
- 11.2.7 Disajikan beberapa 9/PG
Membandingkan keunggulan
dampak dan pergerakan nasional
dengan cara

C AT Indikator Soal Nonor


P P Soal/Bentu
k
So
al
keunggulan kolaboratif dan radikal
antara strategi peserta didik dapat
kolaboratif mengidentifikasi keunggulan
(kerja sama) strategi pergerakan nasional
dan radikal secara kolaboratif
(bawah tanah)
yang ditempuh
oleh organisasi
pergerakan
nasional
- 11.2.7 Disajikan beberapa 10/PG
Membandingk organisasi pergerakan
an dampak nasional dengan cara
dan kolaboratif dan radikal
keunggulan peserta didik dapat
antara strategi mengidentifikasi
kolaboratif organisasi pergerakan
(kerja sama) dengan cara radikal
dan radikal
(bawah tanah)
yang ditempuh
oleh organisasi
pergerakan
nasional

GLOSARIU
M

Kooperatif Bersifat kerja sama


Moderat Selalu menghindarkan
perilaku atau
pengungkapan yang
ekstrem
Pergerakan Perihal atau keadaan
bergerak. Arti lainnya dari
pergerakan adalah
kebangkitan (untuk
perjuangan atau
perbaikan)
Radikal Secara mendasar (sampai
kepada hal yang prinsip),
amat keras menuntut
perubahan (undang-
undang, pemerintahan)

DAFTAR PUSTAKA

Kahin, George Mc Turnan. 2013. Nasionalisme Dan Revolusi Indonesia, Jakarta: Komunitas
Bambu
Lilik Suharmaji. 2019. Sejarah Indonesia Modern, Dari Imperialisme Kuno Sampai
Pengakuan Kedaulatan RI, Yogyakarta: Lingkar Antarnusa
Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Ricklefs, MC. 2016. Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.

Anda mungkin juga menyukai