Anda di halaman 1dari 5

I.

Informasi Umum Film

Judul Film : Samsara


Pemain utama :-
Tahun produksi : 2011
Sutradara : Ron Fricke
Produser : Mark Magidson
Durasi : 102 menit

II. Ringkasan Cerita Film

Samsara merupakan proyek sekuel dari film dokumenter non-naratif karya Ron Fricke
sebelumnya, Baraka (1992). Samsara sangat sarat akan unsur spiritual, makna, filosofi,
dan pesan yang terkandung dari setiap gambar nya tergantung bagaimana kita
memahami dan menginterpresentasikannya. Judul film dokumenter ini diambil dari
kata bahasa Sanskerta yang bermakna siklus hidup yang terjadi berulang-ulang tanpa
henti mulai dari lahir, hidup, mati, lahir lagi. Samsara banyak mengeksplorasikan
keindahan alam di berbagai belahan dunia. Film tanpa narasi ini juga
mengeksplorasikan berbagai sisi kehidupan, kejadian alam, aktifitas manusia, dan
fenomena teknologi. Menit-menit awal menampilkan 3 gadis yang menari Tarian
Legong di Bali. Kemudian diikuti dengan ledakan gunung api yang besar di Kilauea di
Hawaii dan musem barang antik di Kairo, Mesir. Beberapa tempat atau kegiatan yang
diambil gambarnya dapat merupakan perwujudan dari Samsara itu sendiri.

Sebagai contohnya adalah sebuah perusahaan boneka di Jepang mewakili “kelahiran”,


karena perusahaan tersebut memproduksi/membuat boneka. Para gadis penari tari
Legong di Bali mewakili “kehidupan”, dengan hidup tadi, maka manusia dapat
menciptakan atau melakukan sebuah karya, dalam hal ini tarian. Toko peti mati di
Ghana mewakili kematian, dan perusahaan pendaur ulang elektronik di Amerika
mewakili reinkarnasi, karena produk bekas tadi diolah kembali menjadi produk baru,
seperti manusia yang mati kemudian bereinkarnasi lagi menjadi makhluk baru. Pada
pertengahan film menampilkan dua orang wanita bercadar yang berdiri di depan poster
iklan pakaian dalam pria. Kemudian berlanjut dengan adegan dimana ada dua orang
wanita yang sedang berjalan menggunakan pakaian yang terbuka. Kedua adegan
tersebut nampak kontras satu sama lain. Lalu ada juga adegan seorang ayah yang penuh
dengan tato di sekujur tubuh nya, sedang memangku anaknya, disini terlihat jelas
bahwa kita tidak bisa menilai orang lain dari cover nya saja. Film tanpa narasi ini bisa
membuat kita takjub dengan keindahan alam dan juga lingkaran kehidupan dunia ini.

III. 10 Topik Gagasan Film

1. Fenomena Alam

Dalam film dokumenter ini menampilkan berbagai fenomena-fenomena alam, seperti


pada menit-menit awal yang menampilkan ledakan gunung merapi dan juga
fenomena-fenomena alam yang lainnya dari berbagai belahan dunia.

2. Aktivitas Manusia

Terdapat berbagai aktivitas manusia, mulai dari bekerja di pabrik, yang orang-orang
yang sibuk bekerja di kantor, mengakut belerang, jual beli di supermarket, kesibukan
orang-orang di stasiun kereta api, ,kegiatan di dalam penjara, kehidupan orang-orang
yang sedang memungut sampah, pemakaman orang, pembuatan senjata, pembuatan
peluru, dan aktivitas-aktivitas yang lainnya.

3. Kehidupan dan Kematian

Terdapat adegan mengenai kehidupan dan kematian. Dimulai dengan kelahiran


seorang bayi yang disambut dengan kebahagiaan, padahal tangisan dari bayi tersebut
menyiratkan beratnya rintangan yang akan dihadapi bayi tersebut ke depannya. Dan
adegan selanjutnya ialah adegan dimana ada beberapa orang yang menangisi
kepergian seorang pria, tangisan tersebut menyiratkan akan kesedihan atas kepergian
orang yang mereka cintai. Padahal kematian juga bisa menyiratkan kebahagiaan atas
usai nya ia melawati banyak rintangan dalam kehidupannya.

4. Penyimpangan perilaku
Perilaku tidak wajar dalam film ini ialah ketika penangkapan ayam dengan mesin
yang dapat menyakiti hewan itu sendiri, lalu ada juga adegan sapi yang sedang di
perah menggunakan mesin.

5. Keagamaan

Ada unsur keagamaan dalam film ini, seperti orang-orang Yahudi yang sedang
berdoa, muslim yang sedang melaksanakan shalat, dan yang lainnya. Hal ini
menunjukkan bahwa semua orang berhak atas agama nya, dan beribadah menurut
kepercayaan nya masing-masing tanpa adanya pertengkaran antar agama.

6. Kebudayaan

Terlihat jelas pada menit-menit awal film ini sudah menampilkan tarian daerah bali,
kebudayaan orang afrika. Dan masih banyak lagi kebudayaan negara lain yang
memberikan ciri khas tiap daerahnya masing-masing.

7. Sejarah

Dalam kebudayaan tentu nya terdapat sejarah yang terkandung di dalamnya yang
mungkin masih di amalkan hingga saat ini.

8. Teknologi

Teknologi menunjukkan perkembangan dunia yang cepat. Bahkan pekerjaan yang


lazim nya di kerjakan oleh manusia kini digantikan dengan mesin atau alat yang bisa
mempercepat sebuah pekerjaan.

9. Penyakit sosial dan psikis

Terdapat adegan yang menunjukkan obsesi seseorang yang dapat mengganggu psikis
nya. Juga ada penyakit di beberapa daerah yang disebabkan oleh keadaan lingkungan
sekitar.

10. Norma
Dalam film ini terdapat norma-norma yang berlaku di kehidupan kita misalnya norma
sosial, dan norma agama baik secara tertulis maupun tidak tertulis.

IV. Faktor Yang Menjadi Kekuatan Film

Menurut saya, film ini membukakan pemikiran kita secara luas, meskipun film ini
hanya film dokumenter tanpa narasi, namun jika kita melihat sampai akhir maka kita
akan menemukan banyak makna yang tersirat dalam film ini, tergantung bagaimana
kita menginterpresentasikan nya. Scoring-music arahan Michael Stearns, Lisa Gerrard
dan Marcello de Francisci yang seperti sebuah meditasi yang semakin membuat
perasaan menontonnya semakin nikmat.  Samsara yang direkam dengan kamera
berteknologi tinggi 70 mm dan sinematografik yang tidak perlu diragukan lagi yang
dapat memanjakan mata kita.

V. Faktor Yang Menjadi Kelemahan Film

Film ini masih jauh dari kata sempurna, apalagi ini hanya sebuah film dokumenter yang
bisa saja membuat orang cepat bosan dan jenuh. Penggunaan Scouring music dalam
film ini ingin menghadirkan suasana yang rileks dan membuat penonton semakin
nikmat dan dapat meditasi. Namun hal itu justru membuat Sebagian penonton merasa
bosan dan jenuh. Dan faktor yang menjadi kelemahan lainnya ialah tidak
mencantumkan nama-nama lokasi yang membuat penonton kebingungan dan terus
menerka-nerka lokasi sampai akhir.

VI. Usulan

Usulan saya untuk film ini ialah menggunakan music yang mediatif, namun tidak
membuat penonton bosan dan jenuh, juga menuliskan nama-nama lokasi yang terdapat
dalam film agar penonton tidak kebingungan dan terus menerka-nerka lokasi yang ada.

Anda mungkin juga menyukai