PENDAHULUAN
Hidup) ?
5. Bagaimana transaksi akuntansi WALHI (Wahana Lingkungan Hidup)?
6. Bagaimana laporan posisi keuangan WALHI (Wahana Lingkungan Hidup)?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari WALHI (Wahana Lingkungan Hidup)
1
BAB II
PEMBAHASAN
kedudukan/kekuasaan
sebagai
tujuan,
kecuali
semata-mata
: 0511-5910540
: kalselwalhi@gmail.com
Web
: www.walhikalsel.or.id
Depertemen Kantor
dan Keuangan
Manager
Sri Rohyanti
Maulida Azizah
Staff
Raudhatul Rizky
Staff
Raudhatul Rizky
Staff
M. Hamidi
Mengelola
pengetahuan
yang
dikumpulkannya
untuk
mendukung
upaya
Menajamkan fokus dan prioritas dalam mengelola Kampanye dan advokasi untuk
berbagai isu:
Keadilan Iklim
Isu-isu Perkotaan
bagian dari peran domestik perempuan saja sehingga untuk mendorong kesetaraan
dan menguatnya peran perempuan serta kelompok marginal lainnya dalam
pengelolaan sumberdaya alam dibutuhkan kerja-kerja advokasi seperti advokasi
kebijakan, kampanye dan promosi.
2. Addressing the problems of deforestation, land use changes and challenges in
natural resources conservation through the promotion of sustainable communitybased livelihoods and intervention in regional spatial planning process (Mengatasi
masalah deforestasi, perubahan penggunaan lahan dan tantangan dalam konservasi
sumber daya alam melalui promosi mata pencaharian berbasis masyarakat yang
berkelanjutan dan intervensi dalam proses RTRW di daerah).
Program ini dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa deforestasi dan
perubahan peruntukan lahan yang masif tidak hanya terjadi dipulau-pulau daratan
besar seperti Kalimantan, Sumatera dan Papua tetapi juga di beberap pulau kecil di
Sulawesi seperti Pulau Kabaena di Sulawesi Tenggara, Pulau Bangka di Sulawesi
Utara dan beberapa wilayah lainnya di Sulawesi.
Dengan melakukan pendidikan peningkatan kapasitas masyarakat dalam
melakukan pemetaan wilayah produktif mereka dan juga memperkuat pemahaman
masyarakat akan pentingnya perlindungan lingkungan hidup dan sumberdaya alam
sekitarnya sehingga mereka mampu terlibat aktif dalam mendorong kebijakan
keruangan yang adil dan lestari.
Program ini juga mendorong peran serta perempuan lebih kuat lagi, bagi
kaum perempuan perlindungan sumberdaya alam sangat penting, karena mereka
tidak hanya
10
3. Improvement of the Role and Participation of Urban Poor and Local Communities
in Coastal Regions in Java to Save Critical Ecological Areas as part of Mitigation
and Adaptation to Ecological Disasters (Peningkatan Peran dan Partisipasi
Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Lokal di kawasan pesisir di regional Jawa
untuk menyelamatkan wilayah Ekologis Kritis sebagai bagian dari Mitigasi dan
Adaptasi Bencana Ekologis).
Program ini dilaksanakan di 5 Wilayah di Pulau Jawa, antara lain : (1)
Jabodetabek, (2) Jawa Barat, (3) Jawa Tengah) (4) Yogyakarta dan (5) Jawa Timur.
Secara geologis Pulau Jawa sangat rentan dari gempa dan tsunami. Demikian pula,
ancaman letusan gunung berapi sangat mungkin terjadi setiap saat karena cincin
gunung berapi aktif yang membentang dari Provinsi Banten di barat ke Provinsi
Jawa Timur melintasi Pulau Jawa. Saat ini ada 30 gunung berapi aktif di Jawa.
Dengan populasi penduduk Pulau Jawa dan Pulau Madura (sebuah pulau kecil di
bagian utara Jawa Timur) hampir 138 juta orang. Populasi adalah setara dengan
57,50% dari total penduduk Indonesia, yaitu 237.600.000 orang (Pusat Statistik
Biro, 2012), maka kerentanan masyarakat di Pulau jawa sangat tinggi. Disisi
lainnya, Kawasan Hutan yang meliputi Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung
hanya sebesar kurang lebih 1 juta ha. Angka ini setara dengan 12,8% dari total luas
Pulau Jawa. Pada tahun 1950 luas hutan di Jawa kita masih 5,70 juta hektar (FWI
2009), yang berarti bahwa dalam 60 tahun telah sekitar 4 juta hektar hutan yang
hilang.
Hilangnya hutan besar-besaran telah memberikan kontribusi langsung ke
bencana ekologis seperti banjir dan tanah longsor. Dari 2007-2011, WALHI
mencatat 1.747 banjir dan tanah longsor di Indonesia dan menewaskan sebanyak
1.474 orang. Jumlah terbesar kejadian bencana dan kematian terjadi di Jawa.
Terjadinya bencana ini telah menjadi indikasi dan fakta bahwa kerusakan
lingkungan yang terjadi baik di kawasan hutan, daerah resapan air dan daerah aliran
sungai sangat besar.
Ketersediaan air adalah masalah serius karena daerah resapan air telah
memburuk akibat kerusakan lingkungan, polusi, dan juga pengaruh perubahan iklim
11
12
13
6. To stop expansion of coal mining in Indonesia and reduce the scope of existing
mining
Latar belakang dilaksanakannya program ini adalah karena Indonesia
merupakan negara pengekspor batubara terbesar di dunia, dengan demikian juga
menjadi negara pengeksploitasi batubara, dimana Indonesia mengeksport 420 juta
(85% dari total produksi nasional). Hal ini mengakibatkan kerusakan lingkungan
hidup yang masif.
Tujuan dilaksanakan program ini, untuk mendorong pengurangan produksi
batubara di Indonesia dengan kata lain mengurangi laju kerusakan lingkungan
hidup. Program ini dilaksanakan di Propinsi Bengkulu, Sumatera Selatan,
kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Riau dan Jambi.
Dalam menjalankan program ini WALHI bermitra dengan PIE/ECF
7.
serta nilai-nilai WALHI. WALHI juga melakukan usaha-usaha lain yang legal dan tidak
bertentangan dengan visi-misi serta nilai-nilai WALHI. Dana tersebut dikelola berdasarkan
prinsip-prinsip keterbukaan yang benar dan dipertanggungjawabkan secara berkala kepada
komponen WALHI dan kepada publik.
2.5 Transaksi Akuntansi Wahana Lingkungan Hidup (WALHI)
Berikut ini diberikan contoh ilustrasi sederhana transaksi yang terjadi misalnya
pada sebuah organisasi selama bulan Januari 2006. LSM XYZ ini bergerak di bidang
pendidikan. Transaksi dilakukan melalui rekening bank.
a) Tanggal 2: didirikan organisasi nirlaba dengan nama XYZ oleh para pendiri
dengan sumbangan awal pendiri sebesar Rp. 5.000.000 digunakan untuk
biaya pengurusan akte pendirian sebesar Rp. 4.000.000 dan sisanya untuk
membuka rekening giro lembaga di Bank Mandiri.
b) Tanggal 3: menerima sumbangan dari Departemen Pendidikan Nasional
melalui rekening lembaga senilai Rp 50.000.000 yang diperuntukkan bagi
Program Pelatihan Guru din daerah bencana.
c) Tanggal 5: diterima bantuan dari pemerhati pendidikan berupa uang tunai
sebesar Rp 10.000.000.
d) Tanggal 6: dibeli tunai peralatan kantor berupa meja, kursi, dan filling
cabinet seharga Rp 2.300.000
e) Tanggal 7: dibeli tunai perlengkapan alat tulis kantor senilai Rp 450.000
f)
Tanggal 14: dibayarkan uang muka biaya rapat pembina, pengawas, dan
pengurus lembaga sebesar Rp 350.000
Tanggal 30: diterima tagihan fotokopi berkas rapat yang belum dibayar
sebesar Rp50.000
j)
Dengan menggunakan ilustrasi di atas, jurnal yang harus dibuat untuk mencatat
transaksi- transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
BUKU JURNAL UMUM
Halaman 1
No
1
Tanggal
02/01/2006
Keterangan
Kas
Ref.
Posting
101010
Debit
Kredit
5.000.000
501000
5.000.000
102010
1.000.000
791010
4.000.000
Kas
101010
100.000.000
03/01/2006
102010
50.000.000
502000
50.000.000
05/01/2006
102010
10.000.000
501000
10.000.000
06/01/2006
Peralatan Kantor
Giro Bank Mandiri
201010
2.300.000
102010
2.300.000
Pembelian peralatan kantor secara tunai yang dibayar melalui giro Mandiri
5
07/01/2006
Perlengkapan Kantor
Giro Bank Mandiri
140010
102010
450.000
450.000
16
14/01/2006
Uang Muka
130010
350.000
102010
350.000
Pembayaran uang muka biaya rapat Pembina, Pengawas, dan Pengurus Lembaga
7
17/01/2006
601000
50.000.000
102010
50.000.000
28/01/2006
701010
1.500.000
102010
1.500.000
30/01/2006
702010
Masih
50.000
301010
50.000
31/01/2006
Beban Rapat
702020
400.000
102010
50.000
Uang Muka
130010
350.000
01/02/2006
102010
15.250
801010
15.250
01/02/2006
901010
102010
10.000
10.000
17
BAB III
PENUTUP
18
3.1 Kesimpulan
WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) adalah organisasi lingkungan hidup
yang independen, non-profit di Indonesia. WALHI berdiri pada tanggal 15 Oktober 1980.
Saat ini hadir di 28 propinsi dengan total 479 organisasi anggota dan 156 anggota individu
(terhitung Desember 2011) yang secara aktif berkampanye di tingkat lokal, nasional dan
internasional. Di tingkat internasional, WALHI berkampanye melalui jaringan Friends of the
Earth Internasional yang beranggotakan 71 organisasi akar rumput di 70 negara, 15
organisasi afiliasi, dan lebih dari 2 juta anggota individu dan pendukung di seluruh dunia.
19