Anda di halaman 1dari 17

PENGERTIAN ETIKA

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ethos yang
berarti karakter. Nama lain untuk etika adalah moralitas
yang berasal dari bahasa latin yaitu dari kata mores yang
berarti kebiasaan. Moralitas berfokus pada benar dan
salah perilaku manusia.

Jadi etika berhubungan dengan pertanyaan bagaimana


seseorang bertindak terhadap orang lainnya. Para ahli filsafat
dan etika telah mengembangkan berbagai teori tentang
tindakan-tindakan etis.
Etika terbagi menjadi 2, yaitu:

1. Etika Umum
Etika umum berusaha untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan semacam itu dengan merumuskan apa yang
baik untuk individu dan masyarakat, dengan menetapkan
sifat kewajiban terhadap diri sendiri maupun terhadap
pihak lain

2. Etika Profesional
Etika Profesional lebih luas dari prinsip-prinsip moral.
kode etik profesional dirancang untuk mendorong perilaku
ideal, maka kode etik harus realistis dan dapat
dilaksanakan
PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI

1. Pendekatan Kerangka Konseptual


Kode Etik mengharuskan Praktisi selalu menerapkan kerangka konseptual untuk
mengidentifikasi ancaman ( threats) terhadap kepatuhan pada prinsip dasar serta
menerapkan pencegahan (safeguards). Identifikasi ancaman dan penerapan
pencegahan selalu disebutkan dalam bagian B Kode Etik, yaitu harus dilakukan
ketika praktisi terlibat dalam melakukan pekerjaan profesionalnya

2. Ancaman Dan Pencegahan


Kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat terancam oleh berbagai situasi.
Ancman tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
. Ancaman kepentingan pribadi
. Ancaman telaah pribadi
. Ancaman advokasi
. Ancaman kedekatan
. Ancaman intimidasi
PRINSIP DASAR
1. Prinsip Integritas
Prinsip integritas mewajibkan setiap praktisi untuk tegas, jujur dan
adil dalam hubungan professional dan hubungan bisnisnya.
2. Prinsip Objektivitas
Prinsip objektivitas mengharuskan praktisi untuk tidak membiarkan
subjektivitas, benturan kepentingan,atau pengaruh yang tidak layak
dari pihak-pihak lain yang memengaruhi pertimbangan professional
atau pertimbangan bisnisnya.
3. Prinsip Kompetensi serta Sikap Kecermatan dan Kehati-
Hatian Profesional
Memelihara pengetahuan dan keahlian professional yang dibutuhkan
untuk menjamin pemberian jasa professional yang kompeten kepada
klien atau pemberi kerja
4. Prinsip Kerahasiaan
Mengungkapkan informasi yang bersifat rahasia yang diperoleh dari
hubungan professional dan hubungan bisnis kepada pihak diluar KAP
atau Jaringan KAP tempatnya bekerja tanpa adanya wewenang
khusus, kecuali jika terdapat kewajiban untuk mengungkapkannya
sesuai dengan ketentuan hukum atau peraturan lainnya yang
berlaku.
5. Prinsip Perilaku Profesional
Mewajibkan setiap praktisi mematuhi setiap ketentuan hukum dan
ATURAN ETIKA PROFESI
Sepuluh seksi dalam Bagian B Kode Etik, meliputi:
Seksi 200 Ancaman dan Pencegahan
Seksi 210 Penunjukan Praktisi, KAP, atau Jaringan KAP
Seksi 220 Benturan Kepentingan
Seksi 230 Pendapat Kedua
Seksi 240 Imbalan Jasa Profesional Bentuk Remunerasi
Seksi 250 Pemasaran Jasa Profesional
Seksi 260 Penerimaan Hadiah atau Bentuk Keramah-Tamahan
Seksi 270 Penyimpanan Aset Milik Klien
Seksi 280 Objektivitas Semua Jasa Profesional
Seksi 290 Independensi dalam Perikatan Assurance
Pendapat Kedua (second
opinions)
Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika dapat terjadi ketika
Praktisi diminta untuk memberikan pendapat kedua (second opinions)
mengenai penerapan akuntansi, auditing, pelaporan, atau standar/prinsip
lain untuk keadaan atau transaksi tertentu oleh, atau untuk kepentingan,
pihak-pihak selain klien.

Ketika diminta untuk memberikan pendapat kedua, setiap praktisi harus


mengevaluasisigifikansi setiap ancaman dan, jika ancaman tersebut
merupan ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak signifikan,
maka pencegahan yang tepat harus dipertimbangkan dan diterapkan
Pencegahan tersebut mencakup antara lain:
a) Meminta persetujuan dari klien untuk menghubungi Praktisi yang
memberikan pendapat pertama.
b) Menjelaskan mengenai dan keterbatasan pendapat yang diberian
kepada klien.
c) Memberikan salinan pendapat memberikan pendapat pertama kepada
Praktisi yang memberikan pendapat pertama.
Imbalan Jasa Profesional Dan
Bentuk Remunerasi Lainnya
Dalam melakukan negosiasi
mengenai jasa profesional yang
diberikan, Praktisi dapat
mengusulkan jumlah imbalan jasa
professional yang dipandang sesuai.
Ancaman terhadap kepatuhan pada
prinsip dasar etika profesi dapat saja
terjadi dari besaran imbalan jasa
professional yang diusulkan.
Pemasaran Jasa
Profesional
Ancaman terhadap kepatuhan pada
prinsip dasar etika profesi dapat
terjadi ketika Praktisi mendapatkan
suatu perikatan melalui iklan bentuk
pemasaran lainnya.
Penerimaan Hadiah Atau Bentuk
Keramah-Tamahan Lainnya
Praktisi maupun anggota keluarga
langsung atau anggota keluarga
dekatnya mungkin saja ditawari
suatu hadiah atau bentuk
keramahtamahan lainnya
(hospitality) oleh klien. Penerimaan
pemberian tersebut dapat
menimbulkan ancaman terhadap
kepatuhan pada prinsip dasar etika
profesi.
PENYIMPANAN ASET
MILIK KLIEN
Setiap Praktisi tidak boleh
mengambil tanggung jawab
penyimpanan uang atau asset
lainnya milik klien, kecuali jika
diperbolehkan oleh ketentuan hukum
yang berlaku dan jika demikian,
Praktisi wajib menyimpan asset
tersebut sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.
OBJEKTIVITAS SEMUA JASA
PROFESIONAL
Dalam memberikan jasa profesionalnya,
setiap Praktisi harus mempertimbangkan ada
tidaknya ancaman terhadap kepatuhan pada
prinsip dasar objektivitas yang dapat terjadi
dari adanya kepentingan dalam, atau
hubungan dengan, klien maupun direktur,
pejabat, atau karyawannya. Sebagai contoh,
ancaman kedekatan terhadap kepatuhan pada
prinsip dasar objektivitas dapat terjadi dari
hubungan keluarga, hubungan kedekatan
pribadi, atau hubungan bisnis.
INDEPENDENSI
Seksi 290 menjelaskan dengan
sangat rinci persyaratan
independensi bagi Tim Assurance,
KAP, dan Jaringan KAP. Seksi yang
terdiri dari 162 paragraf ini mengatur
persyaratan independensi pada
perikatan assurance serta perikatan
non-assurance.
ILUSTRASI ANCAMAN-ANCAMAN
TERHADAP INDEPENDENSI DALAM
PERIKATAN ASSURANCE DAN
PENCEGAHANNYA
Kepentingan Keuangan
Pinjaman dan Penjaminan yang Diberikan
oleh Klien Assurance serta Simpanan yang
Ditempatkan pada Klien Assurance
Hubungan Bisnis yang Dekat dengan Klien
Assurance
Hubungan Keluarga dan Hubungan Pribadi
dengan Klien Assurance
Personil KAP yang Bergabung dengan Klien
Assurance
Personil Klien Assurance yang bergabung
dengan KAP
Rangkap Jabatan Personil KAP sebagai Direktur
atau Pejabat Klien Assurance
Keterkaitan yang Cukup Lama antara Personil
Senior KAP dengan Klien Assurance
Imbalan Jasa Profesional
Imbalan Jasa Profesional yang telah Lewat
Waktu
Besaran Imabalan Jasa Profesional
Imbalan Jasa Profesional yang Bersifat Kontinjen

Anda mungkin juga menyukai