Anda di halaman 1dari 19

PENAGIHAN PAJAK

Perpajakan 1
Dosen Pembimbing :
Saprudin SE, M.Si, Ak, CA
Kelompok 2 :
Firdha Aryati ( C1C114023)
Feylicia Santoso (C1C114223)

PENAGIHAN PAJAK

Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan


agar penanggung pajak melunasi utang pajak dan
biaya penagihan pajak dengan menegur atau
memperingatkan,
melaksanakan
penagihan
seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat
Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan
penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual
barang-barang yang telah disita.

Lanjutan.

PENAGIHAN
PENAGIHAN PAJAK
PAJAK
Dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
Penagihan
Penagihan
Pajak
PajakPasif
Pasif

Penagihan
Penagihan
Pajak
PajakAktif
Aktif

TAHAPAN
TAHAPAN PENAGIHAN
PENAGIHAN PAJAK
PAJAK

(1)
(1) Surat
Surat Teguran
Teguran

(2)
(2) Surat
Surat Paksa
Paksa
(3)
(3) Surat
Surat Sita
Sita

(4)
(4) Lelang
Lelang

4 Tahap
Penagih
an Pajak

PENAGIHAN
SEKETIKA
DAN
SEKALIGUS
PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS
Juru sita pajak melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus
tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran berdasarkan
Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus yang
diterbitkan oleh pejabat apabila terjadi hal-hal seperti berikut ini.
1.
Penanggung pajak akan meninggalkan Indonesia untuk
selama-lamanya atau berniat untuk itu.
2.
Penanggung pajak memindahtangankan barang yang dimiliki
atau yang dikuasai dalam rangka menghentikan atau
mengecilkan kegiatan perusahaan, atau pekerjaan yang
dilakukannya di Indonesia.
3.
Terdapat tanda-tanda bahwa penanggung pajak akan
membubarkan badan usahanya, atau menggabungkan
usahanya, atau melakukan perubahan bentuk lainnya.
4.
Badan usaha akan dibubarkan oleh negara.
5.
Terjadi penyitaan atas barang penanggung pajak oleh pihak
ketiga atau terdapat tanda-tanda kepailitan.

SURAT
SURAT PAKSA
PAKSA
Surat paksa berkepala kata-kata DEMI KEADILAN BERDASARKAN
KETUHANAN YANG MAHA ESA, mempunyai kekuatan eksekutorial dan
kedudukan hukum yang sama dengan grosse akte yaitu putusan pengadilan
perdata yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Surat Paksa sekurang-kurangnya harus memuat :


1.

Nama WP, atau nama WP dan penanggung pajak

2.

Dasar penagihan

3.

Besarnya uatng pajak

4.

Perintah untuk membayar

PENYITAAN
PENYITAAN
Penyitaan dilakukan berdasarkan Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan jika penanggung pajak tidak melunasi utang pajak setelah
lewat 2x24 jam setelah surat pajak diberitahukan.

Dalam melaksanakan penyitaan, juru sita pajak harus:


1.

Memperlihatkan kartu tanda pengenal juru sita pajak

2.

Memperlihatkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan

3.

Memberitahukan tentang maksud dan tujuan penyitaan

Objek
Objek Sita
Sita
Penyitaan dilaksanakan terhadap barang milik penanggung pajak yang
berada di tempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan, atau di
tempat lain termasuk yang penguasaannya berada di tangan pihak lain
atau yang dijaminkan sebagai pelunasan utang tertentu yang dapat
berupa :
1.

Barang bergerak termasuk mobil, perhiasan, uang tunai, dan deposito


berjangka, tabungan, saldo rekening koran, giro, atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu, obligasi saham, atau surat berharga
lainnya, piutang, dan penyertaan modal pada perusahaan lain.

2.

Barang tidak bergerak termasuk tanah, bangunan, dan kapal dengan


isi kotor tertentu.

Pengecualian
Pengecualian Objek
Objek Sita
Sita
Barang bergerak milik penanggung pajak yang dikecualikan dari penyitaan adalah
sebagai berikut:
1.

Pakaian dan tempat tidur beserta perlengkapannya yang digunakan oleh


penanggung pajak dan keluarga yang menjadi tanggungannya.

2.

Persediaan makanan dan minuman untuk keperluan satu bulan beserta peralatan
memasak yang berada di rumah.

3.

Perlengkapan penanggung pajak yang bersifat dinas yang diperoleh dari negara.

4.

Buku-buku yang bertalian dengan jabatan atau pekerjaan penanggung pajak dan
alat-alat yang dipergunakan untuk pendidikan, kebudayaan, dan keilmuan.

5.

Peralatan dalam keadaan jalan yang masih digunakan untuk melaksanakan


pekerjaan atau usaha sehari-hari dengan jumlah seluruhnya tidak lebih dari Rp.
20.000.000

Penyitaan
Tambahan
Penyitaan Tambahan
Penyitaan
Penyitaantambahan
tambahandapat
dapatdilaksanakan
dilaksanakanapabila
apabila::
1)
1) Nilai
Nilai barang
barang yang
yang disita
disita sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud
dalam
dalam Pasal
Pasal 14
14 ayat
ayat (1)
(1) nilainya
nilainya tidak
tidak cukup
cukup
untuk
untuk melunasi
melunasi biaya
biaya penagihan
penagihan pajak
pajak dan
dan
utang
utangpajak.
pajak.
2)
2) Hasil
Hasil lelang
lelang barang
barang yang
yang telah
telah disita
disita
cukup
cukup untuk
untuk melunasi
melunasi biaya
biaya penagihan
penagihan
dan
danutang
utangpajak.
pajak.

tidak
tidak
pajak
pajak

Pencabutan
Sita
Pencabutan Sita
Pencabutan sita dilaksanakan apabila penanggung pajak
telah melunasi biaya penagihan pajak dan utang pajak
atau berdasarkan putusan pengadilan atau putusan
pengadilan pajak atau ditetapkan lain dengan keputusan
menteri atau Keputusan Kepala Daerah.

Hak
Hak Mendahulu
Mendahulu
Hak mendahulu untuk tagihan pajak melebihi segala hak
mendahulu lainnya, kecuali terhadap:
1.

Biaya perkara yang semata-mata disebabkan oleh suatu


penghukuman untuk melelang suatu barang bergerak maupun
barang tidak bergerak.

2.

Biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang


dimaksud

3.

Biaya perkara yang semata-mata disebabkan oleh pelelangan


dan penyelesaian suatu warisan.

LELANG
LELANG
Apabila
dilunasi

utang pajak dan/atau biaya penagihan pajak tidak

setelah

dilaksanakan

penyitaan,

pejabat

berwenang

melaksanakan penjualan secara lelang terhadap barang yang disita


melalui Kantor Lelang. Pengecualian penjualan lelang dilakukan
terhadap objek sita berupa deposito berjangka, tabungan, saldo
rekening koran, giro, atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu dan barang sitaan mudah rusak atau cepat busuk.

GUGATAN
GUGATAN
1.1. Gugatan
Gugatan penanggung
penanggung pajak
pajak terhadap
terhadap pelaksanaan
pelaksanaan
Surat
Paksa,
Surat
Perintah
Melaksanakan
Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan,
Penyitaan, atau
atau Pengumuman
Pengumuman Lelang
Lelang hanya
hanya dapat
dapat
diajukan
diajukankepada
kepadapengadilan
pengadilanpajak.
pajak.
2.
2.

Dalam
Dalamhal
halgugatan
gugatanpenanggung
penanggungpajak
pajakdikabulkan,
dikabulkan,
penanggung
pajak
dapat
memohon
penanggung pajak dapat memohon pemulihan
pemulihan
nama
namabaik
baikdan
danganti
gantirugi
rugikepada
kepadapejabat.
pejabat.

3.
3.

Besarnya
Besarnyaganti
gantirugi
rugipaling
palingbanyak
banyakRp.
Rp.5.000.000
5.000.000

4.
4.

Perubahan
Perubahanbesarnya
besarnyaganti
gantirugi
rugiditetapkan
ditetapkan
dengan
denganKeputusan
KeputusanMenteri
Menteriatau
atauKeputusan
Keputusan
Kepala
KepalaDaerah.
Daerah.

4.
4.

Gugatan
Gugatan penanggung
penanggung pajak
pajak diajukan
diajukan dalam
dalam
jangka
waktu
14
hari
sejak
Surat
Paksa,
Surat
jangka waktu 14 hari sejak Surat Paksa, Surat
Perintah
Perintah Melaksanakan
Melaksanakan Penyitaan,
Penyitaan, atau
atau
Pengumuman
Lelang
dilaksanakan.
Pengumuman Lelang dilaksanakan.

Hal-hal
Hal-halyang
yangberkaitan
berkaitan
dengan
gugatan
dengan gugatanadalah
adalah
sebagai
berikut:
sebagai berikut:

SANGGAHAN
SANGGAHAN
1.

Sanggahan pihak ketiga terhadap


kepemilikan barang yang disita hanya
dapat diajukan kepada Pengadilan
Negeri.

2.

Pengadilan Negeri yang menerima


surat sanggahan memberitahukan
secara tertulis kepada pejabat.

3.

Pejabat menangguhkan pelaksanaan


penagihan pajak hanya terhadap
barang yang disanggah kepemilikannya
sejak menerima pemberitahuan.

4.

Sanggahan pihak ketiga terhadap


kepemilikan barang yang disita tidak
dapat diajukan setelah lelang
dilaksanakan.

Hal-hal yang
Hal-haldengan
yang
berkaitan
berkaitanadalah
dengan
sanggahan
sanggahan
adalah
sebagai
berikut.
sebagai berikut.

PEMBETULAN
PEMBETULAN ATAU
ATAU PENGGANTIAN
PENGGANTIAN
Hal-hal yang berkaitan dengan pembetulan dan penggantian adalah sebagai
berikut:
1.

2.

3.

Penanggung pajak dapat mengajukan permohonan pembetulan atau


penggantian kepada pejabat terhadap Surat Teguran atau Surat
Peringatan atau surat lain yang sejenis, Surat Perintah Penagihan
Seketika dan Sekaligus, Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan, Surat Perintah Penyanderaan, Pengumuman Lelang, dan Surat
Penentuan Harga Limit yang dalam penerbitannya terdapat kesalahan
atau kekeliruan.
Pejabat dalam jangka waktu paling lama 7 hari sejak tanggal diterima
permohonan harus memberi keputusan atas permohonan yang diajukan.
Apabila dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan pejabat tidak
memberikan keputusan, permohonan penanggung pajak dianggap
dikabulkan dan penagihan ditunda untuk sementara waktu.

Lanjutan.
4.

Tindakan pelaksanaan penagihan pajak dilanjutkan setelah


kesalahan atau kekeliruan dibetulkan oleh pejabat.

5.

Dalam hal permohonan ditolak, tindakan pelaksanaan penagihan


pajak dilanjutkan sesuai jangka waktu semula.

DALUWARSA
DALUWARSA TINDAKAN
TINDAKAN
PENAGIHAN
PENAGIHAN PAJAK
PAJAK
Berdasarkan Pasal 22 UU KUP, hak untuk melakukan Penagihan
Pajak, termasuk bunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan,
daluwarsa setelah lampau waktu 10 tahun terhitung sejak
terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak, bagian tahun
pajak, atau tahun pajak yang bersangkutan.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai