Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
JAKARTA
ABSTRAK
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Kementrian Keuangan Republik Indonesia menyelenggarakan
konferensi pers ?.
C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana Kementrian Keuangan Republik Indonesia
menyelenggarakan konferensi pers.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Rencana Penyelenggaraan
Dalam rangka konferensi pers yang dilaksanakan oleh Kementrian Keuangan
Republik Indonesia. Konferensi pers ini diselengarakan dengan waktu dan tempat
sebagai berikut :
Waktu Penyelenggaraan : Pukul 09.00 – selesai, Rabu, 23 Februari 2022
Tempat Penyelengaraan : Melalui Kanal Youtube Kementrian Keuangan
Media yang Diundang : Detik.com
Majalah Tempo
Kompas TV
B. Tujuan
Tujuan dari konferensi pers ini yaitu untuk memaparkan kinerja dan fakta atas
pelaksanaan APBN untuk periode Februari 2022.
C. Susunan Acara
Pukul 09.00 – 09.30 : Registrasi Media dan peserta yang diundang.
Pukul 09.30 – 11.30 : Menjelaskan isi dan tujuan konferensi pers
diadakan
Pukul 11.30 – 11.45 : Penutupan
(4) Percepatan Penyaluran Dana Bansos dan Banper yang tepat sasaran; dan
Penyaluran TKDD sampai dengan akhir Januari 2022 mencapai Rp54,92 triliun
atau 7,1 persen target APBN 2022. Belanja TKDD tumbuh positif ditopang dana
Transfer ke Daerah, yaitu penyaluran DBH yang lebih tinggi akibat kenaikan alokasi
pada APBN 2022 serta realisasi penyaluran DAU yang lebih tinggi akibat peningkatan
kepatuhan daerah. Sementara itu, penyaluran Dana Desa masih rendah karena belum
semua daerah mengajukan permohonan salur.
Pendapatan negara melanjutkan kinerja yang baik dari tahun lalu, dan
diharapkan berlanjut ke depan, seiring pemulihan ekonomi yang semakin kuat dan
implementasi reformasi struktural. Sampai dengan akhir Januari 2022, pendapatan
negara tercapai sebesar Rp156 triliun atau 8,5 persen target APBN.”, ujar Menkeu.
Penerimaan Pajak tercapai sebesar Rp109,1 triliun atau 8,6 persen target APBN,
tumbuh 59,4 persen (yoy) didorong pertumbuhan positif komponen PPh Migas, PPH
Non Migas dan PPN. Penerimaan Bea dan Cukai per 31 Januari 2022 mencapai Rp24,9
triliun atau 10,2 persen target APBN. Penerimaan Bea dan Cukai tumbuh signifikan
didukung baiknya penerimaan Bea Masuk, Bea Keluar dan Cukai. Penerimaan Bea
Masuk mencapai Rp3,3 trilliun, tumbuh 44,1 persen (yoy), didorong kinerja impor
nasional, terutama kebutuhan bahan baku/penolong kebutuhan industri termasuk
otomotif. Selanjutnya, penerimaan Bea Keluar mencapai Rp3,6 trilliun, tumbuh
sebesar 225,8 persen (yoy), didorong tingginya harga produk kelapa sawit dan
peningkatan volume ekspor tembaga. Penerimaan Cukai mencapai Rp17,99 trilliun,
Di tahun 2022, target defisit sebesar 4,85 persen dari PDB. APBN di bulan
Januari 2022 mencatatkan surplus Rp28,9 triliun, atau 0,16 persen PDB dan SiLPA
terjaga sebesar Rp25,9 triliun, didukung kinerja pendapatan negara yang baik.
Sebagian surplus APBN digunakan untuk pelunasan utang Pemerintah yang jatuh
tempo. Ritme dan arah pemulihan ekonomi sudah pada arah yang tepat. Kerja keras
APBN terus dilanjutkan agar dapat berperan secara optimal, sehingga arah kebijakan
ekonomi dapat tercapai dan tetap sejalan dengan upaya konsolidasi fiskal di 2023.
E. Analisis
Tujuan penulis mengevaluasi kegiatan konferensi pers ini adalah untuk
mengevaluasi pencapaian tujuan dari konferensi itu sendiri. Evaluasi program
didasarkan pada teori Evaluasi Dampak Cutlip, Center, dan Broom, yang dibagi
menjadi tiga kategori: evaluasi awal, evaluasi pelaksanaan, dan evaluasi dampak.
Manajer humas harus mempertimbangkan beberapa aspek dalam tahapan atau tahapan
evaluasi program, yaitu:
4. Jumlah yang menerima pesan, Jumlah yang mempelajari isi, Jumlah yang
mengubah opini, Jumlah yang mengubah sikap, Jumlah yang berperilaku sebagaimana
dikehendaki, Jumlah yang mengulangi perilaku serta Perubahan sosial dan budaya
sudai sesuai dengan yang diharapkan, tidak ada masalah yang terlalu berarti.
A. KESIMPULAN
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jateng/baca-berita/27376/Konferensi-Pers-
APBN-KiTa-Menkeu-APBN-Menjadi-Pelindung-Bagi-Masyarakat.html