Anda di halaman 1dari 11

No Jenis teks struktur Kaidah

1 Teks Cerita Orientasi merupakan bagian . Metafora, merupakan


Sejarah Fiksi pengenalan atau pembuka majas perumpamaan yang
dari teks cerita sejarah. membandingkan benda
dengan melukiskan secara
langsung atas dasar sifat
yang sama.

Urutan Peristiwa, merupakan Metonimia, merupakan


rekaman peristiwa sejarah gaya bahasa yang
yang terjadi, yang biasanya menggunakan kata tertentu
disampaikan dalam urutan sebagai pengganti kata
kronologis. sebenarnya karena
memiliki pertalian yang
begitu dekat.

Reorientasi, berisi komentar Simile (persamaan),


pribadi penulis tentang merupakan perbandingan
peristiwa atau kejadian yang bersifat eksplisit
sejarah yang diceritakan. dengan maksud
Bagian ini merupakan tahapan menyatakan sesuatu
yang bersifat pilihan, artinya dengan hal yang lain. Gaya
boleh saja bagian ini tidak bahasa simile ini ditandai
2. Teks Cerita Abstraksi adalah bagian Bahasa bersifat denotatif dan
Sejarah Non ini hanyalah opsional menunjuk pada pengertian
Fiksi boleh ada ataupun tidak yang sudah terbatas sehingga
tidak bermakna ganda

Orientasi adalah bagian


yang berisi pengenalan
tema, latar dan juga
tokoh. Tahap orientasi ini
merupakan bagian awal
dari sebuah teks cerita
fiksi dalam novel

Komplikasi adalah
klimaks dari teks cerita ,
fiksi karena pada bagian
ini mulai muncul
berbagai permasalahan.
Resolusi adalah
bagian yang berisi
mulai munculnya
pemecahan dan
penyelesaian
masalah.

Evaluasi adalah bagian


berisi pemecahan
masalah dari masalah
yang dialami tokoh

Koda adalah bagian


yang berisi amanat dan
juga pesan-pesan
positif yang bisa dipetik
dari teks cerita fiksi
Sejarah Hari Buruh
Peristiwa yang diidentifikasikan adalah Hari Buruh. Pelaku dalam peristiwa
tersebut adalah kaum buruh. Peristiwa yang dimaksud terjadi pada setiap
Mei. Peristiwa tersebut terjadi di beberapa negara. Peristiwa itu terjadi
karena menuntut pemberlakuan 8 jam kerja. Peristiwa itu berawal dari
usaha gerakan serikat butuh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan
sosial kaum buruh.
Peristiwa yang digambarkan adalah tuntutan kaum buruh. Pelaku dalam
peristiwa tersebut adalah kelas pekerja. Peristiwa tersebut terjadi pada
awal abad ke-19. Peristiwa tersebut terjadi di Amerika Serikat. Peristiwa itu
terjadi karena pengetatan disiplin jam kerja, minimnya upah, dan buruhnya
kondisi kerja. Peritiwa itu berawal dari pemogokan kelas pekerja Amerika
Serikat.

Peristiwa yang diidentifikasikan adalah demontrasi. Pelakunya adalah


buruh kulit hitam dan putih. demontrasi itu terjadi di berbagai kota di
Amerika Serikat pada April 1886. Peristiwa itu mempersatukan buruh kulit
hitam dan kulit putih.

Peristiwa yang diidentifikasi tentang reaksi pengusaha dan pejabat
terhadap demontrasi kaum buruh.
Peristiwa yang diidentifikasikan adalah meledaknya bom. Pelakunya
adalah kaum buruh. peristiwa terjadi 3 Mei 1886. Akibat dari peritiwa itu
polisi melarang demontrasi kaum buruh.

Peristiwa yang diidentifikasikan adalah rangkaian demontrasi kaum


buruh di Amerika Serikat dan menjalar di Eropa untuk menuntut
pengurangan jam kerja.

Peristiwa yang diidentifikasikan tentang Kongres Buruh Internasional


pada tahun 1889. Kongres itu memutuskan pemogokan umum 1 Mei 1890
dan menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia.
Yang didentikasikan adalah standar perburuhan internasional yaitu 8 jam
kerja/hari atau 40 jam/minggu.
Jaman dulu tersebutlah kisah ada suatu padepokan kecil yang bernama
SENTONO, yang dipimpin oleh Blacak Ngilo. Blacak Ngilo adalah bekas
prajurit Majapahit yang melarikan diri disaat terjadi perang saudara
memperebutkan kekuasaan. Pada mulanya padepokan ini sangat
termasyur , sehingga banyak orang berbondong-bondong ke Sentono
untuk nyantrik dan berguru ke Blacak Ngilo. Dengan Arif dan bijaksana
Blacak Ngilo mengajarkan berbagai macam ilmu, mulai dari cara
bercocok tanam,budi pekerti, spiritual dan olah kanuragan. Daerah
Sentono terletak di tepi aliran Bengawan solo, sehingga strategis untuk
pertanian. Sehingga tak mengherankan jika Sentono dan sekitarnya
mengalami perkembangan yang luar biasa hebat. Bahkan Blacak Ngilo
oleh para pengikutnya di perlakukan bak seorang Raja.
Tapi lama-kelamaan perangai BLACAK NGILO mulai berubah. Dia mulai
sewenang-wenang terhadap para pengikutnya. Masyarakat di haruskan
untuk menyetorkan separoh lebih dari hasil panennya. Tak hanya itu, dia
juga memerintahkan kepada seluruh rakyatnya yang mempunyai anak
perawan agar dipersembahkan untuk di jadikan selirnya. Rakyat mulai
resah, apalagi setiap malam bulan Purnama harus disediakan darah segar
manusia untuk di jadikan tumbal untuk menambah kesaktiannya.
Keresahan Masyarakat ini sampai terdengar oleh Sunan Bonang.
Kemudian Sunan Bonang mengutus salah seorang santrinya untuk
menemui Blacak Ngilo yang intinya mengingatkan Blacak Ngilo
agar tidak lagi sewenang-wenang terhadap rakyatnya, jangan
menyembah berhala dan mengikut ajaran Islam dengan lurus dan
benar. Mendengar perkataan utusan tadi, Blacak Ngilo murka,
ditebasnya leher utusan Sunan Bonang sampai putus. Tempat
pemenggalan leher utusan sunan Bonang ini sampai sekarang di
abadikan menjadi sebuah desa bernama Pangulu, berasal dari
kata PENGGAL GULU (Penggal Leher, masuk wilayah Kec.
Margomulyo, Kab.Bojonegoro - Jatim).
Merasa di remehkan, Blacak Ngilo tidak terima, dia mengirimkan
surat tantangan kepada Sunan Bonang agar datang berhadapan
dengan dirinya untuk adu kesaktian. Sunan Bonang
menyanggupinya, tapi Sunan Bonang minta beberapa syarat,
apabila Sunan Bonang kalah dalam pertarungan, beliau rela
menjadi pengikut Blacak Ngilo , dan sebaliknya apabila Blacak
Ngilo yang kalah , Blacak Ngilo harus meninggalkan semua
perbuatan-perbuatan buruknya dan harus masuk Islam. Kedua
belah pihak menyetujui perjanjian tersebut.
Pertarungan hebatpun di mulai. Karena sama-sama saktinya,
hari pertama, hari kedua bahkan sampai kari keenam belum
terlihat siapa yang kalah dan siapa yang menang ( Waduh
apa mereka nggak butuh ibadah, mandi, makan dan istirahat
ya hihihi ). Pada hari ketujuh Blacak Ngilo mulai kelelahan.
Tapi karena kesombongannya dia tidak mau mengakui
kehebatan Sunan Bonang. Timbullah akal licik Blacak Ngilo
untuk melarikan diri dari gelanggang pertarungan. Dengan
sisa-sisa kesaktiannya, maka masuklah Blacak Ngilo
kedalam perut bumi untuk melarikan diri. Sunan Bonangpun
tidak mau kalah, dikejarnya Blacak Ngilo ke dalam perut
bumi, akhirnya terjadi kejar-kejaran di dalam tanah. Setiap
kali Ki Sentono alias Blacak Ngilo muncul di permukaan
tanah, di situ juga sunan Bonang ada di belakangnya.
Bahkan lari ke daerah Tuban (Jawa Timur) pun, Sunan
Bonang juga ikut muncul di Tuban.
Karena Kelelahan Blacak Ngilo minta kepada Sunan Bonang
untuk minta waktu untuk istirahat. Dikabulkannya
permohonan Blacak Ngilo. Tidak menyia-nyiakan
waktu, Blacak Ngilo mencari tempat untuk SEMENDE
(senderan). Tempat Semendenya Blacak Ngilo inilah
kemudian lahir nama Desa MENDEN yang berasal dari kata
SEMENDEN/SENDEN.
Akhirnya Blacak Ngilo mengakui kekalahannya, dan akhirnya
pula Blacak Ngilo bersedia masuk Islam menjadi pengikut
Sunan Bonang untuk menyebarkan ajaran Islam di wilayah
Menden. Lubang-lubang dalam tanah bekas untuk kejar-
kejaran antara Sunan Bonang dan Blacak
Ngilo meninggalkan bekas berupa Goa. Goa inilah
kemudian di namakan GOA SENTONO. Dan wilayah d
sekitar goa di namakan Dusun Sentono, yang secara
administratif masuk wilayah Desa Mendenrejo
Kec.Kradenan Kab. Blora.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai