Disusun Oleh :
Yon Haryono (122018007)
Hasni Kesuma Ratih (122018063P)
Dosen Pembimbing :
Heni Juniar, S.T, M.T
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Muhammadiyah Palembang
Tahun 2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjakatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
karunia-Nya sehingga tim penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Makalah ini ditulis sejatinya untuk memenuhi tugas Dosen Fisika Dasar II dan
juga untuk menambah wawasan pembaca khususnya tentang Gaya dan Medan
Elektrostatis.
Kami menyadari tidak ada gading yang tak retak dan sesungguhnya
kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT sehingga apabila terdapat beberapa
kesalahan atau penempatan dalam makalah ini mohon untuk dimaklumi. Semoga
makalah ini dapat menjadi suatu yang bermanfaat bagi pembaca terlebih lagi kami
secara pribadi. Sekian dan Terima kasih.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
BAB II ........................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
PENUTUP ................................................................................................................... 28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
buah benda dengan muatan yang berbeda (tidak sejenis) akan saling tarik menarik saa
t didekatkan satu sama lain tarik menarik atau tolak menolak antara dua buah benda
bermuatan listrik adalah bentuk dari gaya listrik yang dikenal juga sebagai gaya
coulomb.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen mata kuliah fisika teknik dan untuk menambah wawasan tentang
materi listrik statis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa zat selain rambut dapat menghasilkan sifat yang sama yaitu memiliki
keadaan elektris dan dinamakan zat listrik, seperti belerang, lilin dan gelas. Du Fay
bereksperimen untuk mengetahui apakah sebuah muatan listrik memiliki gaya tarik
berhasil diketahui oleh Du Fay dan disebut gaya tolak/gaya tarik kedua listrik tersebut.
Coulomb melakukan pengukuran untuk mengetahui besarnya gaya tarik tersebut.
Coulomb menentukan bahwa Besarnya gaya tolak atau gaya tarik antar dua muatan
berbanding langsung dengan hasil kali muatan-muatannya dam berbanding terbalik
dengan kuadray jarak antara keduanya.
Ketika seseorang menggosok-gosokan penggaris plastik dengan kulit berbulu atau
rambut beberapa saat, kemudian di dekatkan dengan potongan kertas kecil-kecil
sebagian kertas akan menempel pada penggaris. Keadan tersebut adalah keadaan
Elektris atau keadaan bermuatan listrik.
Materi atau unsur memiliki kaitan yang erat dengan listrik. Hal tersebut merupakan
bagian dari atom dan elektron yang ikut mengelilingi. Struktur atom memiliki muatan
proton dan neutron. Dalam struktur atomnya, elektron mengelilingi muatan negative,
proton bermuatan positif dan neutron tidak bermuatan (netral).
3
Ditinjau dari sifat kelistrikannya, suatu atom dengan atom yang lainnya dapat
melakukan interaksi elektromagnetik. Suatu atom dapat terjadi interaksi gravitasi
dikarenakan memiliki massa.
Listrik Gosok Elektron dalam suatu materi dapat berpindah dari atom ke atom lainnya,
sehingga ketika digosokan benda satu dengan benda lainnya akan menghasilkan listrik.
Namun, tidak semua benda menghasilkan listrik ketika digosokan. Hanya zat zat
tertentu yang dapat menghasilkan listrik, yaitu deret tribolistik. Jika suatu atom
memiliki jumlah elektron dan proton berbeda dikatakan bermuatan listrik. Suatu atom
memiliki jumlah proton yang lebih banyak dari jumlah elektron dikatakan kelebihan
proton. Atom yang memilki jumlah proton lebih disebut dengan atom bermuatan positif,
sebaliknya bila atom memiliki jumlah elektron lebih maka atom disebut
dengan atom bermuatan negatif.
Muatan elementer adalah atom yang memiliki muatan listrik, yakni muata yang tidak
dapat dibagi-bagi lagi dan dinamakan muatan elementer (e).
Percobaan millika melakukan percobaan untuk mengetahui berat elementer dengan
cara menyemprotkan minyak kedalam ruang antara kondensator horizontal yang
terpisah sejauh d kedua lempeng tersebut diberi potensial V sehingga di antara lempeng
tersebut terdapat medan listrik E=V/d. sehingga muatan tetes dapat ditentukan dengan
melakukan pengamatan yang dilakukan Millika, yaitu mengamati kecepatan tetes jatuh
bebas pada saat tidak ada beda potensial dan ketika dipasang medan listrik E=V/d.
pengamatan dan perhitungan besaran-besaran dalam percobaan. Gaya listrik dan berat
4
pada tetes minyak serta besar muatan elementer adalah e– = 1,602.10-19 C.
Dan besarnya:
5
Disini adalah vector perpindahan dari Q1 ke Q2, sehingga
gaya elektrostatis tidak ada muatan Q1 akibat muatan Q2 adalah
Jika Q1 dan Q2 berada dalam medium dielektrika isotropic misalnya minyak, maka
Eₒ dalam harus diganti dengan E=KEₒ dan K disebut konstanta dielektrik medium.
Ruangan tempat muatan Q berada telah berubah menjadi medan listrik. Jadi, apakah
medan listrik itu? Medan listrik adalah daerah disekitar suatu benda bermuatan listrik
d mana benda bermuatan listrik lain yang berada di ruangannya akan mengalamai gaya
listrik.
Ukuran atau luas ruang yang telah berubah menjadi medan listrik bisa tidak terbatas.
Kita ingat lagi persamaan matematis hukum Coulomb.
6
ruang itu ikut mengubah ruang menjadi medan listrik, yang menyebabkan Q
mengalami gaya lsitrik yang sama besar namun berlawanan arah. Jadi, medan listrik
yang ditimbulkan oleh Q menyebabkan Q1 mengalami gaya listrik. Ketika
sebuah muatan listrik diletakkan di dalam medan listrik, muatan listrik itu akan
mengalami gaya listrik. Besarnya gaya yang dialami oleh sebuah muatan listrik di
dalam medan listrik dapat berbeda pada setiap tempat. Besar kecilnya gaya yang
dialami oleh satu satuan muatan listrik yang diletakkan di titik tertentu dalam medan
listrik disebut kuat medan listrik.
dengan:
7
titik yang di tempati oleh muatan negatif mengarah secara radial mendekati muatan
sehingga garis-garis medan listrik mengarah menuju muatan negatif.
1. Garis-garis medan listrik bermula dari muatan positif dan berakhir pada muatan
negatif.
2. Garis-garis medan listrik digambar, baik itu meninggalkan ataupun menuju
muatan.
3. Jumlah garis-garis medan listrik yang meninggalkan ataupun menuju muatan
sebanding muatan sebanding dengan besarnya muatan.
4. Kerapatan garis-garis medan listrik pada setiap titik berbanding lurus dengan
besar medan listrik di titik tersebut.
5. Pada daerah yang jauh dari suatu sistem muatan, garis-garis medan listrik
berjarak sama dan radial seperti layaknya garis medan listrik yang keluar dari
suatu muatan tunggal dan sama dengan muatan total dari sistem tersebut.
6. Tidak ada garis-garis medan listrik yang saling berpotongan.
Gambar berikut ini menunjukkan beberapa pola medan listrik, garis-garis panah
mewakili medan listrik.
8
de Graff. (tengah) Medan listrik di antara dua buah muatan listrik yang tak sejenis. (c)
Medan listrik di antara dua buah belah pelat logam paralel yang berlainan muatan.
Mata panah menunjukkan arah gaya yang dikeluarkan oleh muatan positif. Seperti yang
telah kita bahas sebelumnya bahwa muatan sejenis akan tolak-menolak, maka garis-
garis medan listrik selalu berarah keluar menjauhi muatan positif garis-garis medan
listrik selalu berarah keluar menjauhi muatan positif (+) dan menuju muatan negatif (-).
Kata fluks berasal dari kata bahasa latin, fluere, yang artinya mengalir. Secara
harafiah, fluks listrik dapat diartikan sebagai aliran medan listrik. Kata aliran di sini
tidak menunjukkan medan listrik mengalir seperti air mengalir, tetapi menjelaskan
adanya medan listrik yang mengarah ke arah tertentu. Pada topik Garis-garis medan
listrik telah dijelaskan bahwa medan listrik divisualisasikan atau digambarkan
menggunakan garis-garis medan listrik karenanya fluks listrik juga digambarkan
berupa garis-garis medan listrik. Jadi fluks listrik merupakan garis-garis medan listrik
yang melewati suatu luas permukaan tertentu, sebagaimana dicontohkan pada gambar
di bawah.
9
Jika garis-garis medan listrik tegak lurus dengan luas permukaan yang dilewatinya
seperti pada gambar, maka sudut antara garis medan listrik dengan garis normal adalah
0o, di mana cos 0o = 1. Dengan demikian rumus fluks listrikberubah menjadi :
Φ = E A cos 0o = E A (1)
Φ = E A ……………. (Persamaan 2)
Berdasarkan rumus fluks listrik di atas disimpulkan beberapa hal. Pertama, fluks listrik
bernilai maksimum ketika garis medan listrik tegak lurus dengan luas permukaan
karena pada kondisi tersebut sudut antara garis medan listrik dengan garis normal
adalah 0o, di mana nilai cosinus 0oadalah 1. Kedua, fluks listrik bernilai minimum
ketika garis medan listrik sejajar dengan luas permukaan karena pada kondisi tersebut
sudut antara garis medan listrik dengan garis normal adalah 90o, di mana nilai cosinus
90o adalah 0. Ketiga, fluks listrik bergantung pada medan listrik (E) dan luas
permukaan (A). Selain luas permukaan berbentuk persegi seperti pada contoh di atas,
luas permukaan juga bisa berbentuk bola dan lainnya.
10
Gambar 6. Garis Medan Listrik
Berdasarkan perhitungan di atas disimpulkan bahwa fluks listrik total yang melewati
balok seperti pada gambar di atas bernilai nol. Bisa dikatakan bahwa fluks listrik total
bernilai nol karena tidak ada muatan listrik dalam balok tersebut. Jadi apabila tidak ada
muatan listrik dalam permukaan tertutup seperti balok, kubus, bola dan lainnya maka
11
fluks listrik total bernilai nol. Bagaimana jika terdapat muatan listrik pada permukaan
tertutup ?
Misalkan terdapat muatan listrik pada pusat bola sebagaimana tampak pada gambar di
samping. Keempat garis medan listrik digambarkan mewakili garis-garis medan listrik
lainnya yang bergerak keluar dari pusat bola tegak lurus permukaan bola. Masing-
masing garis tegak lurus dengan permukaan bola yang dilewatinya sehingga
membentuk sudut 0o dengan garis normal yang tegak lurus permukaan bola.
Fluks listrik pada bola :
Rumus kuat medan listrik adalah E = k Q / r2 dan rumus luas permukaan bola adalah
A = 4 π r2 sehingga rumus fluks listrik berubah menjadi :
Jika muatan pada pusat bola adalah +2Q maka fluks listrik pada bola adalah
Berdasarkan rumus fluks listrik di atas disimpulkan bahwa jika terdapat muatan listrik
di dalam permukaan tertutup berbentuk bola maka nilai fluks listrik pada bola tersebut
tidak bergantung pada diameter atau jari-jari bola. Nilai fluks listrik adalah 4πk kali
muatan listrik total di dalam bola tersebut atau 1/εo kali muatan listrik total di dalam
bola tersebut.
Rumus dasar fluks listrik adalah Φ = E A, di mana E adalah kuat medan listrik dan A
adalah luas permukaan. Satuan medan listrik adalah Newton per Coulomb (N/C) dan
satuan luas permukaan adalah meter kuadrat (m2) sehingga satuan fluks listrik adalah
Newton meter kuadrat per Coulomb (Nm2/C).
12
2.4 HUKUM GAUSS
Hukum Gauss merupakan hukum yang menentukan besarnya sebuah fluks
listrik yang melalui sebuah bidang. Hukum Gauss menyatakan bahwa besar dari fluks
listrik yang melalui sebuah bidang akan berbanding lurus dengan kuat medan listrik
yang menembus bidang, berbanding lurus dengan area bidang dan berbanding lurus
dengan cosinus sudut yang dibentuk fluks listrik terhadap garis normal. Rumus hukum
Gauss dirumuskan oleh Carl Friedrich Gauss (1777-1855). Beliau adalah salah seorang
matematikawan terbesar sepanjang masa. Banyak bidang hukum matematika yang
dipengaruhinya dan dia membuat kontribusi yang sama pentingnya untuk fisika teoritis.
Bunyi hukum Gauss yaitu "bahwa fluks listrik total yang melalui sembarang
permukaan tertutup (sebuah permukaan yang mencakup volume tertentu) sebanding
dengan muatan lisfiik (netto) total di dalam permukaan itu". Hukum Gauss dapat
digunakan untuk menghitung medan listrik dari sistem yang mempunyai kesimetrian
yang tinggi (misalnya simetri bola, silinder, atau kotak). Untuk menggunakan hukum
gauss perlu dipilih suatu permukaan khayal yang tertutup (permukaan gauss). Bentuk
permukaan tertutup tersebut dapat sembarang.
Hukum Gauss ini didasarkan pada konsep garis-garis medan listrik yang mempunyai
arah atau anak panah seperti pada gambar di bawah :
13
Hukum gauss dinyatakan "Jumlah garis medan yang menembus suatu permukaan
tertutup sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan
tertutup tersebut" dan di rumuskan sebagai berikut :
Fluks Listrik
Fluks berkaitan dengan besaran medan yang “menembus” dalam arah yang tegak lurus
suatu permukaan tertentu. Fluks listrik menyatakan medan listrik yang menembus
dalam arah tegak lurus suatu permukaan. Ilustrasinya akan lebih mudah dengan
menggunakan deskripsi visual untuk medan listrik (yaitu penggambaran medan listrik
sebagai garis-garis). Dengan penggambaran medan seperti itu (garis), maka fluks
listrik dapat digambarkan sebagai banyaknya “garis” medan yang menembus suatu
permukaan. Perhatikan gambar di bawah:
Apabila garis-garis medan listrik yang menembus suatu bidang memiliki sudut maka
rumus fluks listriknya adalah sebagai berikut :
14
a. Penggunaan Hukum Gauss
Bila kita hendak menggunakan Hukum Gauss untuk menentukan kuat medan listrik
disekitar suatu distribusi muatan kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Simetri apa yang dipunyai sistem ini, dari sini diperoleh gambaran kualitatif te
ntang medan tersebut.
2. Pilih suatu permukaan (khayal) yang kita sebut permukaan Gauss yang sesuai
dengan bentuk simetri diatas, melalui titik yang akan ditentukan kuat medann
ya itu.
3. Pemilihan permukaan Gauss yang tepat akan mengahsilkan E yang sama besa
r dan tegak lurus pada sebagian atau seluruh permukaan tertutup tersebut dan
nol dipermukaan lain.
15
b. Hukum Gauss Pada Bola Bermuatan
16
c. Hukum Gauss Pada Bidang Datar
Menentukan kuat medan listrik sekitar muatan (+) yang tersebar serba sama
pada sebuah bidang datar yang sangat luas, jumlah muatan persatuan luas (rapat
muatannya). Sistem ini mempunyai simetri bidang, gambaran garis medannya.
Misalkan terdapat muatan bidang tak hingga (non konduktor) dengan rapat muat
an. Dipilih permukaan Gauss berupa silinder dengan luas tutup kiri dan kanan se
besar A. Medan listrik seragam di kiri dan kanan bidang yang arahnya keluar. Ti
dak ada fluks yang menembus selimut silinder.
Menentukan kuat medan listrik disekitar muatan (+) yang tersebar merata sepa
njang sebuah garis lurus yang sangat panjang. Misalkan jumlah muatan persatua
17
n panjang (rapat muatan). Misalkan terdapat muatan garis tak hingga dengan rap
at muatan. Dipilih permukaan Gauss berupa silinder setinggi h dan berjari-
jari r dengan sumbu yang terletak pada muatan garis. Medan listrik seragam men
embus selimut silinder dan tidak ada fluks yang menembus tutup atas dan tutup b
awah silinder.
Misalkan terdapat sebuah muatan titik q dan sebuah permukaan tertutup beru
pa bola berjari-jari r
18
Dari hukum Gauss diperoleh :
Dengan demikian :
19
masing muatan akibat medan listrik luar. Distribusi muatan yang demikian berperilaku
sebagi suatu dipol listrik . Momen dipol suatu atom atau molekul non polar didalam
medan listrik luar disebut momen dipol induksi. Momen dipol induksi ini mempunyai
arah sama dengan arah medan listrik. Jika medan listrik yang homogen, tidak ada gaya
total dipol sebab gaya pada muatan positif maupun negatif sama besar dan berlawanan
arah. Namun demikian, bila medan listriknya tidak homogen, akan ada gaya total yang
bekerja pada dipol tersebut. Momen dipol induksi sejajar dengan E pada arah radial
dari muatan titik tersebut. Medan pada muatan negatif lebih kuat sebab letaknya lebih
dekat kepada muatan titik, jadi gaya total pada dipol akan menuju muatan titik dan
dipol di tarik menuju muatan titik jika titik muatan tersebut adalah negatif, dipol
induksi akan mempunyai arah yang berlawanan dari arah semula, dan dipol sekali lagi
akan ditarik oleh muatan titik tersebut. Gaya yang dihasilkan oleh medan listrik tidak
homogen pada partikel netral merupakan penyebab potongan atas ditarik oleh sisir
yang bermuatan.hal ini juga merupakan penyebab balon yang bermuatan menempel
pada dinding atau langit-langit. Dalam hal ini, muatan pada balon memberikan medan
listrik tidak homogen yang mempolarisasi (yaitu, momen dipol induksi) molekul dari
dinding atau langit-langit dan kemudian menariknya. Pada beberapa molekul, pusat
muatan positif tidak berimpit dengan pusat muatan negatif, walaupun tidak ada medan
listrik luar. Molekul-molekul polar ini, mempunyai momen dipol listrik permanen. Jika
sebuah molekul polar diletakkan didalam suatu medan listrik homogen akan ada gaya
total padanya,tetapi alkan ada momen yang mengarahkan molekul untuk berputar
sehingga dipol mengarah sejajar medan. Torka dapat ditulis sebagi perkalian silang dari
momen dipol p dengan medan listrik E
Jika dipol berputar melalui sudut d0, medan listrik melakukan kerja
20
tanda minus muncul akibat torka yang cenderung menurunkan q. Dengan membuat
kerja ini sama dengan penurunan energi potensial, akan kita peroleh :
Biasanya kita pilih energi potensial menjadi nol pada saat dipol tegak lurus medan
listrik, yaitu ketika
Didalam suatu medan listrik, yang tidak homogen, molekul polar mengalami gaya total
karena medan listrik yang bekerja pada pusat muatan positif dan negatif berbeda
besarnya sebagai contoh ,olekul polar adalah HCl, yang sesungguhnya merupakanion
positif hidrogen dengan muatan +e dan ion negatif clor dengan – e . contoh lain dari
molekul poalr adalah air . adanya momen dipol dari air merupakan penyebab utama
adanya penyerapan energi dari makanan yang ada diadalam pemanas gelombang mikro.
Seperti halnya semua gelombang, microwave mempunyai medan listrik bolak-balik
yang dapat menyebabkan dipol listrik bergetar. Getaran momen dipol listrik air
beresonansi dengan osilasi medan listrik gelombang mikro dan ini menhyebabkan
penyerapan energi dari gelombang mikro diameter atom molekul mempunyai orde 10-
10
m= o,1nm. Satuan momen dipol listrik atom dan molekul adalah muatan dasar e diakli
jarak 1nm. Misalnya, momen dipol dari NaCl dalam satuan ini mempunyai besar
sekitar 0,2 e
1. Medan listrik sebesar 8000 N/C tegak lurus melewati permukaan persegi yang
mempunyai luas permukaan 10 m2. Tentukan fluks listrik yang melalui
permukaanpersegi!
Pembahasan
Diketahui :
21
Medan listrik (E) = 8000 N/C
Luas permukaan (A) = 10 m2
θ = 0o (garis medan listrik berhimpit dengan garis normal)
Ditanya : Fluks listrik (Φ)
Jawab :
Rumus fluks listrik :
Φ = E A cos θ
Keterangan : Φ = fluks listrik (Nm2/C), E = medan listrik (N/C), A = luas
permukaan (m2), θ = sudut antara garis medan listrik dan garis normal
(garis yang tegak lurus permukaan).
Fluks listrik :
Φ = E A cos θ = (8000)(10)(cos 0) = (8000)(10)(1) = 80.000 = 8 x
104 Nm2/C
2. Medan listrik sebesar 5000 N/C melewati permukaan persegi dan membentuk
sudut 60oterhadap garis normal. Luas permukaan persegi adalah 2 m2.
Tentukan fluks listrik yang melalui permukaan persegi!
Diketahui :
Medan listrik (E) = 5000 N/C
Luas permukaan (A) = 2 m2
θ = 60o
Ditanya : Fluks listrik (Φ)
Jawab :
Fluks listrik :
Φ = E A cos θ = (5000)(2)(cos 60) = (5000)(2)(0,5) = 5000 = 5 x 103 Nm2/C
3. Medan listrik sebesar 4000 N/C melewati permukaan balok seperti pada
gambar di bawah. Panjang balok 2 meter, lebar balok 1 meter, tinggi balok 1
meter. Tentukan fluks listrik yang melalui balok!
22
Diketahui :
Medan listrik (E) = 5000 N/C
Luas permukaan (A) = 2 m2
Ditanya : Fluks listrik (Φ)
Jawab :
Berdasarkan gambar, garis-garis medan listrik yang diberi warna merah tegak
lurus dengan permukaan balok sehingga berhimpit dengan garis normal
(membentuk sudut 0o), sedangkan garis-garis medan listrik yang lain sejajar
dengan permukaan sehingga tegak lurus dengan garis normal (membentuk
sudut 90o).
4. Sebuah bola berjari-jari 0,5 meter dan di pusat bola terdapat muatan listrik 10
μC. Tentukan fluks listrik yang melalui bola!
Pembahasan
Diketahui :
Jari-jari bola (r) = 0,5 meter
Muatan listrik (Q) = 10 μC = 10 x 10-6 C
Ditanya : Fluks listrik (Φ)
Jawab :
Medan listrik :
E = k q/r2
23
E = (9 x 109 Nm2/C2)(10 x 10-6 C) / 0,52
E = (90 x 103) / 0,25
E = 360 x 103
E = 3,60 x 105 N/C
Luas permukaan bola :
A = 4 π r2 = 4 (3,14)(0,5)2 = (12,56)(0,25) = 3,14 m2
Fluks listrik :
Garis medan listrik tegak lurus dengan permukaan dan berhimpit dengan
garis normal sehingga sudut yang terbentuk 0o.
Φ = E A cos θ
Φ = (3,60 x 105)(3,14)(cos 0)
Φ = (11,304 x 105)(1)
Φ = 11,304 x 105
Φ = 1,13 x 106 Nm2/C
5. Dua partikel bermuatan 3 nC dan 12 nC. Supaya gaya tolak kedua partikel
besarnya 0,081 N, maka partikel tersebut harus terpisah sejauh ….
6. Dua muatan titik yang sejenis dan sama besar QA = QB = 10-8 C berada pada
jarak 10 cm satu dari yang lain. Jika 14πϵo= 9 x 109 Nm/C2, maka gaya tolak
yang dialami kedua muatan itu adalah ….
24
7. Perhatikan gambar berikut.
8. Tiga muatan yang sama terletak pada sudut-sudut sebuah segitiga sama sisi.
Apabila gaya antara dua muatan itu F, besarnya gaya pada setiap muatan adalah
….
25
9. Jika terdapat persegi dengan panjang sisi 20 cm, lalu bila sebuah medan listrik
homogen sebesar 200 N/C ditembakkan ke arahnya dengan arah yang tegak
lurus bidang persegi tersebut, berapa jumlah garis medan listrik yang
menembus bidang persegi tersebut (fluks listrik)?
Jawab :
Luas Persegi = 20 x 20 = 400 cm2 = 4 x 10-2 m2
Jumlah Garis yang menembus bidang adalah
Φ = E. A
Φ = 200. 4 x 10-2 m
Φ = 8 weber
10. Sobat punya sebuah bidan lingkaran dengan jari-jari 7 cm. Jika ada kuat medan
listrik sebesar 200 N/C mengarah pada bidang tersebut dengan membentuk
sudut 300 terhadap bidang. Tentukan berapa fluks listrik tersebut?
Jawab :
Luas Bidang :
Luas Lingkaran = π r2 = 22/7 x 49 = 154 cm2 = 1,54 x 10-2 m2
Cos θ = Cos 60o
( θ = sudut yang dibentuk oleh E dan garis normal — lihat gambar
sebelumnya –)
Φ = E. A.cos θ
Φ = 200. 1,54 x 10-2 . 0,5
Φ = 1,54 weber
11. Sebuah bola kecil bermuatan listrik 10 μC berada di antara keping sejajar P
dan Q dengan muatan yang berbeda jenis dengan rapat muatan 1,77 × 10-
8 C/m2. Jika g = 10 m/s2 dan permitivitas udara adalah 8,85 × 10-
12 C2/Nm2, hitung massa bola tersebut!
26
Penyelesaian:
Diketahui:
q = 10 μC = 10-5 C
σ = 1,77 × 10-8 C/m2
g = 10 m/s2
ε0 = 8,85 × 10-12 C2/Nm2
Ditanya: m = ... ?
Pembahasan :
27
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
- Suatu benda dikatakan bermuatan listrik negatif jika benda tersebut kelebihan
elektron sedangkan suatu Suatu benda dikatakan bermuatan listrik positif jika
benda tersebut kelebihan elektron. Benda yang tidak bermuatan(netral) adalah
benda yang jumlah muatan positifnya sama dengan jumlah muatan negatifnya.
- Dua benda yang bermuatan sejenis akan melakukan gaya tolak menolak
sedangkan dua benda yang muatannya berbeda akan melalukan gaya tarik-
menarik.
- Jika kita mendekatkan dua buah benda yang berbeda muatan, maka benda
tersebut akan melakukan gaya tarik-menarik, sedangkan jika kita mendekatkan
dua benda yang bermuatan sama maka akan terjadi gaya tolak menolak.
- fluks listrik bernilai maksimum ketika garis medan listrik tegak lurus dengan
luas permukaan karena pada kondisi tersebut sudut antara garis medan listrik
dengan garis normal adalah 0o, di mana nilai cosinus 0oadalah 1.
- fluks listrik bernilai minimum ketika garis medan listrik sejajar dengan luas
permukaan karena pada kondisi tersebut sudut antara garis medan listrik dengan
garis normal adalah 90o, di mana nilai cosinus 90o adalah 0.
- fluks listrik bergantung pada medan listrik (E) dan luas permukaan (A). Selain
luas permukaan berbentuk persegi seperti pada contoh di atas, luas permukaan
juga bisa berbentuk bola dan lainnya.
28
DAFTAR PUSTAKA
Utami,Kurnia.2016.”HukumGauss”http://nurhasanahquark.blogspot.com/2016/11/hu
kum-gauss.html (Diunduh pada tanggal 17 April 2019 Pukul 19:20)
29