DISUSUN OLEH :
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karna berkat rahmat-Nyalah penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN AGAMA HINDU” tepat pada waktunya
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dosen, teman-taman
serta orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Penulis sadar bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat penulis harapkan.
ii
DAFTAR ISI
]
KATA PENGANTAR................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB 1..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
1. Definisi kata agama dan jelaskan pula pengertian agama Hindu................................................4
2. Agama Hindu disebut Dharma.......................................................................................................4
3. Fungsi Agama Hindu.......................................................................................................................5
4. Tujuan Dari Agama Hindu.............................................................................................................5
5. Sloka-sloka dan Mantram yang dinyatakan dalam Veda.............................................................6
6. Pendidikan Agama hindu Wajib diberikan di Setiap Jenjang Pendidikan.................................9
7. Pasal-pasal mengenai Pentingnya Pendidikn Agama Hindu......................................................10
8. Perkembangan Pendidikan Agama Hindu ditinjau dari aspek Historis dan Sosiologis dalam
Membangun Basis Kepribadian Humanis...................................................................................11
9. Perkembangan Pendidikan Agama Hindu ditinjau dari Aspek Politik dan Filosofis dalam
Membangun Basis Kepribadian Humanis...................................................................................13
10. Orang Yang Hanya Tahu Agama Belum Dapat Dikatakan Bahwa Mereka Sudah Beragama
13
11. Keberagamaan itu Diibaratkan sebagai Benteng yang Kokoh.................................................14
12. Ciri-ciri Keberagamaan Seseorang Yang Mereka Cerminkan Dalam Hidup Kesehariannya
14
BAB III.................................................................................................................................................16
PENUTUP............................................................................................................................................16
A. Kesimpulan....................................................................................................................................16
B. Saran...............................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................18
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
iv
landasan utama bagi tumbuhnya tingkat pengetahuan dan penghayatan serta rasa
keagamaan yang mantap. Usaha ini tentu saja harus mendapat perhatian utama dalam
dunia pendidikan yang dilandasi oleh ajaran agama sebagaimana dinyatakan dalam
kitab Veda.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskanlah definisi kata agama dan jelaskan pula pengertian agama Hindu?
2. Mengapa agama Hindu disebut juga Dharma?
3. Jelaskanlah fungsi agama Hindu?
4. Jelaskanlah tujuan agama Hindu?
5. Sebutkanlah sloka-sloka atau mantram yang dinyatakan dalam Vedayang
berkaitan dengan fungsi dan tujuan agama Hindu masing-masing minimal 10
(sepuluh) sloka?
6. Kenapa pendidikan agama, dan salah satunya adalah pendidikan agama Hindu,
wajib hukumnya diberikan di setiapjenjang dan jenis pendidikan itu?
7. Sebutkanlah bunyi pasal-pasal yang menyatakan mengenaipentingnya
pendidikan agama yang harus diberikan pada setiapjenjang dan jenis
pendidikan itu?
8. Jelaskanlah perkembangan pendidikan agama Hindu ditinjau dari
aspekhistoris dan sosiologis dalam membangun basis kepribadian humanis?
9. Jelaskan pula perkembangan pendidikan agama Hindu ditinjau dari
aspekpolitik dan filosofis dalam membangun basis kepribadian humanis?
10. Kenapa orang yang hanya tahu agama belum dapat dikatakanbahwa mereka
sudah beragama?
11. Kenapa keberagamaan itu diibaratkan sebagai benteng yang yang kokoh?
12. Sebutkanlah ciri-ciri keberagamaan seseorang yang harus mereka cerminkan
dalam hidup kesehariannya?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dan definisi agama hindu
2. Mengetahui mengapa agama hindu disebut darma
3. Mengetahui fungsi agama hindu
4. Mengetahui tujuan dari agama hindu
5. Mengetahui sloka-sloka atau mantram yang dinyatakan dalam Veda
v
6. Mengetahui kenapa pendidikan agama hindu wajib diberikan di setiap jenjang
pendidikan
7. Mengetahui pasal-pasal mengenai pentingnya pendidikn agama hindu
8. Mengetahui perkembangan pendidikan agama Hindu ditinjau dari
aspekhistoris dan sosiologis dalam membangun basis kepribadian humanis
9. Mengetahui perkembangan pendidikan agama Hindu ditinjau dari aspekpolitik
dan filosofis dalam membangun basis kepribadian humanis
10. Mengetahui mengapa orang yang hanya tahu agama belum dapat
dikatakanbahwa mereka sudah beragama
11. Mengetahui mengapa keberagamaan itu diibaratkan sebagai benteng yang
yang kokoh
12. Mengetahui ciri-ciri keberagamaan seseorang yang mereka cerminkan dalam
hidup kesehariannya
vi
BAB II
PEMBAHASAN
vii
3. Fungsi Agama Hindu
Fungsi Agama Hindu yaitu untuk membangun karakter manusia, dari segi moral,
etika, dan spiritual yang dikembangkan pada sikap hidup dalam kesehariannya
sehingga tujuan hidupnya dapat tercapai. Tujuan hidup yang dimaksud yaitu untuk
mendapatkan ketenangan dan kedamaian di dunia dan juga di akhirat. Fungsi
Agama Hindu yang lainnya yaitu sebagai pengontrol mental serta spiritual
manusia dengan harapan agar umatNya senantiasa menjalankan fungsi dan
perannya berlandaskan kepada etika dan moral agama sesuai dengan yang
diajarkan dalam kitab suci Weda. Agama Hindu selalu berlandaskan pada Dharma
atau kebajikan yang akan menuntun umatNya ke jalan yang benar menuju
kedamaian abadi serta mendekatkan dengan Sang Pencipta yaitu Tuhan Yang
Maha Esa.
4. Tujuan Dari Agama Hindu
Tujuan Agama Hindu telah disebutkan di dalam Kitab Suci Weda, tepatnya di
dalam sloka “Mokshartam Jagadhita Ya Ca Iti Dharmah” yang memiliki arti
bahwa tujuan dari Agama Hindu atau Dharma adalah untuk mencapai moksa
(kebahagian secara lahir dan batin). Semua ajaran Dharma di dalam Agama Hindu
memiliki tujuan untuk mengantarkan umatNya untuk mencapai kehidupan yang
sejahtera di dunia dan kebahagian rohani di akhirat kelak (moksa). Tujuan ini
secara rinci disebutkan di dalam Catur Purusa Artha, yaitu 4 tujuan hidup
manusia. Yang terdiri dari Dharma (kebaikan), Artha (kekayaan), Kama (nafsu),
dan Moksa (kebebasan akan ikatan duniawi). Tujuan hidup yang berjenjang di
dalam Catur Purusa Artha akan menjadikan kita sebagai manusia yang berguna
bagi sesama, membuat kita hidup layaknya manusia dengan tujuan akhir yang
tentu saja moksa yang ingin dicapai sebagai tujuan akhir dari kehidupan sebagai
manusia dan umat beragama.
viii
5. Sloka-sloka dan Mantram yang dinyatakan dalam Veda
sloka-sloka atau mantram yang dinyatakan dalam Veda yang berkaitan dengan fungsi
dan tujuan agama Hindu.
Tujuan Agama Hindu yang dirumuskan sejak Weda mulai diwahyukan adalah :
1) “Moksartham Jagadhitaya ca iti Dharma” artinya tujuan dari Agama Hindu
adalah untuk mencapai moksa (kebahagiaan secara lahir dan batin)
ix
“Ia yang menjadi pendukung hidup, yang mengetahui nama-nama sinar pagi yang
penuh rahasia. Ia, penyanyi, pemelihara semua isi alam dengan kekuatan lagu-
Nya, bahkan langit sekali pun”
Terjemahan:
"Para dewa menyukai orang-orang yang bekerja keras. Para Dewa tidak menyukai
orang-orang yang gampang-gampangan dan bermalas-malas. Orang-orang
yang selalu waspada mencapai kebahagiaan yang agung".
xi
14) Bhagavad Gita 2.20:
“na jāyate mriyate vā kadācin
nāyam bhutva bhavita van a bhuyah
ajo nityah sāsvato’yam purano
na hanyate hanyamane sarire”
Terjemahan:
Tidak ada kelahiran maupun kematian bagi sang roh pada saat manapun. Doa
tidak diciptakan pada masa lampau, Ia tidak diciptakan pada masa sekarang,
dan dia tidak akan diciptakan pada masa yang akan datang. Dia tidak
dilahirkan, berada untuk selamanya dan bersifat abadi. Dia tidak terbunuh
apabila badan dibunuh.
xii
akhirat, yang di dalam agama Hindu disebut moksartham jagadhita. Tujuan
pendidikan mengacu juga kepada tujuan politik ideologi bangsa, sebagaimana
diamanatkan dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sistem
Pendidikan Nasional telah merumuskan dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan,
yaitu pendidikan yang didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. Fungsinya adalah mengembangkan kemajuan serta meningkatkan mutu
kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan
tujuan nasional.Karena demikian maka esensi dan urgensi peran pendidikan
agama Hindu di tingkat pendidikan tinggi dapat dikatakan bahwa betapa besar
fungsi agama Hindu ini dalam membangun karakter anak bangsa, terutama dari
segi etika, moral dan spiritualnya, yang dikembangkan dalam sikap hidup
kesehariannya, sehingga tujuan hidupnya tercapai. Pembelajaran pendidikan
agama Hindu di setiap jenjang pendidikan, para pelajar/mahasiswa perlu
didorong untuk selalu meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan
ajaran agamanya, sehingga mereka mampu mewujudkan tujuan hidupnya, yaitu
hidup sejahtera, rukun, damai dan bahagia.
7. Pasal-pasal mengenai Pentingnya Pendidikn Agama Hindu
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Pasal 37 ayat (1) mewajibkan Pendidikan Agama
dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Pendidikan
agama pada jenis pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, dan
khusus disebut “Pendidikan Agama”. Penyebutan pendidikan agama ini
dimaksudkan agar agama dapat dibelajarkan secara lebih luas dari sekedar mata
pelajaran /kuliah agama. Pendidikan Agama dengan demikian sekurang-
kurangnya perlu berbentuk mata pelajaran/mata kuliah Pendidikan Agama untuk
menghindari kemungkinan peniadaan pendidikan agama di suatu satuan
pendidikan dengan alasan telah dibelajarkan secara terintegrasi. Ketentuan
tersebut terutama pada penyelenggaraan pendidikan formal dan pendidikan
kesetaraan.
Pasal 4
(2) Setiap peserta didik pada satuan pendidikan di semua jalur, jenjang,
dan jenis pendidikan berhak mendapat pendidikan agama sesuai agama
yang dianutnya dan diajar oleh pendidik yang seagama.
(3) Setiap satuan pendidikanmenyediakan tempat menyelenggarakan
pendidikan agama.
xiv
keluarga.Penerapan pendidikan, sebelum mulai belajar, maka diawali dengan
suatu upacara keagamaan yang disebut upacara upanyana, dimana seorang
guru atau nabe meletakkan telapak tangannya pada ubun-ubun seorang murid
atau sisya sebagai simbol pencurahan seluruh personalite kepada siswa
(murid/siswa). Azas pendidikannya bersifat kekeluargaan. Pencurahan kasih
sayang antara Acharya dengan sisya sudah melekat, bagaikan anak dengan
orang tua. Batasan umur siswa, tidak merupakan kriteria yang kaku. Setiap
orang pada dasarnya dapat masuk pada waktu yang dianggap baik untuk
memulai masuk sekolah. Siswa (murid) diharuskan mengikuti dan mentaati
peraturan yang berlaku.
Perkembangan pendidikan Hindu selanjutnya mengikuti gerak situasi
perkembangan sejarah pendidikan di Indonesia, baik pada masa kerajaan,
masa penjajahan, maupun setelah kemerdekaan bangsa Indonesia. Seterusnya
sampai pada zaman modern ini. Pendidikan agama Hindu menganut konsep
trisentra pendidikan, yaitu pendidikan keluarga (guru rupaka) sebagai
pendidikan informal, pendidikan di sekolah (guru pengajian) sebagai
pendidikan formal, dan pendidikan masyarakat atau pemerintah (guru wisesa)
sebagai pendidikan non formal. Pelaksanaan pendidikan secara non formal
disebut dengan pasraman, sedangkan pelaksanaan pendidikan formal dapat
dilakukan di sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta.
xv
9. Perkembangan Pendidikan Agama Hindu ditinjau dari Aspek Politik dan
Filosofis dalam Membangun Basis Kepribadian Humanis
Secara politik, proses pembelajaran agama hindu di tingkat pendidikan tinggi
sangat berkaitan dengan proses pembentukan nilai-nilai keagamaan kepada
mahasiswa, yang harus dapat diwujudkan ke dalam bentuk pola prilaku dan pola
bikir. Pendidikan agama Hindu juga termasuk pendidikan yang menuju kepada
pembentukan manusia seutuhnya, yaitu berkarakter, cakap, berbudi pekerti luhur,
mandiri, bertanggung jawab, sehat, dan sejahtera lahir batin, Tujuan pendidikan
mengacu kepada tujuan politik ideologi bangsa, sebagaimana diamanatkan dalam
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Pendidikan Agama Hindu
dalam mendukung tujuan nasional memperioritaskan peningkatkan kualitas
pendidikan itu sesuai dengan paradigma pendidikan masa depan.
10. Orang Yang Hanya Tahu Agama Belum Dapat Dikatakan Bahwa Mereka
Sudah Beragama
Karena orang yang hanya tahu agama belum tentu mereka yakin dengan
adanya tuhan mereka hanya sekedar tahu tentang agama yang ada di Indonesia
dan tidak ingin menganut salah satu agama yang ada. Orang yang seperti itu hanya
mempelajari tipologi agama, dimana tipologi agama adalah ilmu yang
mempelajari tipe-tipe agama. Orang-orang yang tahu agama belum bisa dikatakan
bahwa mereka beragama karena mereka hanya mempelajari ilmu agama tidak
menerapkan agama pada diri mereka. Didalam ajaran agama hindu orang bisa
xvi
dikatan beragama jika orang tersebut percaya akan yang adanya panca sradha.
Dimana panca sardha adalah lima dasar kepercayaan, percaya adanya Brahman,
Atma, Karma Phala, Punarbhawa, dan Moksa. Dan mereka yang menganut filsafat
dan sastra-sastra agama hindu.
xvii
- Orang yang beragama harus beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
- Orang yang beragama harus berakhlak mulia dan menghargai agama lain
xviii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama Hindu merupakan agama tertua yang telah ada di dunia yang dalam
perkembangannya selalu mendahulukan ajaran Dharma di dalam kitab sucinya yaitu
Weda. Agama Hindu memiliki fungsi untuk membangun karakter manusia dari segi
etika, moral, dan spiritual yang telah dikembangkan pada sikap hidup di dalam
keseharian sehingga tujuan hidup dapat tercapai, yaitu untuk mendapatkan
ketenangan, kedamaian, dan ketentraman dalam dunia maupun akhirat. Agama Hindu
memiliki tujuan yang telah tercantum di dalam sloka "Mokshartam Jagadhita Ya Ca
Iti Dharmah" yang memiliki arti bahwa tujuan dari Agama Hindu adalah untuk
mencapai moksa atau kebahagiaan secara lahir dan batin bagi para umatNya. Selain
dalam sloka, tujuan Agama Hindu juga tercantum di dalam Catur Purusa Artha atau
empat tujuan hidup manusia. Ada banyak sloka - sloka atau mantram dalam Veda
yang berkaitan dengan fungsi dan tujuan Agama Hindu, sloka-sloka dan mantram ini
dapat ditemukan dalam Bhagavadgita, Ag Veda, Rg Veda, Atharvaveda, dan manawa
dharmasastra.
xix
pemerintah (guru wisesa) sebagai pendidikan non formal. Pendidikan Agama yang
diterapkan memiliki tujuan untuk membentuk generasi yang paham tentang agama
dan beragama. Karena orang yang hanya tahu agama belum tentu mereka yakin
dengan adanya tuhan mereka hanya sekedar tahu tentang agama yang ada di Indonesia
dan tidak ingin menganut salah satu agama yang ada. Orang yang seperti itu hanya
mempelajari tipologi agama, dimana tipologi agama adalah ilmu yang mempelajari
tipe-tipe agama. Di dalam agama hindu mereka sangat menghargai keragaman
keberagamaan yang ada di Indonesia. Keberagamaan akan menjadi banteng yang
kokoh untuk masyarakat Indonesia yang menganut agama dan yakin dengan adanya
tuhan karena mereka ada tempat untuk berlindung, mereka tidak goyah akan
keyakikan mereka masing-masing selalu percaya akan adanya 1 tuhan walupun
mereka menyebutnya berbeda-beda. .
B. Saran
Kita sebagai umat sedharma hendaknya menyadari akan pentingnya
pendidikan Agama Hindu karena pendidikan agama berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kepribadian dan perlu memahami serta
merealisasikan ajaran-ajaran yang terkandung dalam kitab suci Agama Hindu yakni
Veda, agar tercapainya tujuan hidup yang harmonis, sejahtera, bahagia lahir dan batin.
xx
DAFTAR PUSTAKA
https://text-id.123dok.com/document/ozlv18r2y-tujuan-ajaran-vibhuti-marga-dan-tujuan-
agama-hindu-sloka-sloka-vibhuti-marga-sebagai-tuntunan-hidup.html
https://text-id.123dok.com/document/ozlv18r2y-tujuan-ajaran-vibhuti-marga-dan-tujuan-
agama-hindu-sloka-sloka-vibhuti-marga-sebagai-tuntunan-hidup.html
https://www.jogloabang.com/religion/pp-55-2007-pendidikan-agama-pendidikan-
keagamaan
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Portal:Agama
https://kemenag.go.id/read/memahami-ajaran-sanatana-dharma-kvml7
https://luk.staff.ugm.ac.id/
xxi