Anda di halaman 1dari 10

WACANA ILMIAH DAN NON ILMIAH

MAKALAH

Disusun dan diajukan guna memenuhi tugas

Mata Kuliah: Bahasa Indonesia

Dosen Pembimbing: Dr. H. Muhammad Arwani, S.Ag., M.Pd.

Disusun oleh:

Muhammad Ulil Abror

Mar’ahtus Solihah

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM AN-NAWAWI

PURWOREJO

2023
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada umumnya karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau
kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang
telah dihasilkan. Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan
seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Menulis karangan adalah
kegiatan menulis usulan-usulan yang benar berupa pernyataan tentang
fakta, kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari fakta dan merupakan
pengetahuan.
Menulis bagi banyak orang memang sangat tidak mudah. Bagi
sebagian orang lagi justru terjadi sebaliknya, menulis adalah sesuatu yang
mudah dan menyenangkan. Selain dipengaruhi oleh banyak sedikitnya
sumber bacaan yang dicerna oleh seseorang, menulis, terutama yang
bersifat ilmiah, sangat dikendalai oleh aturan-aturan penulisan yang
sifatnya cenderung konvensional dan berlaku universal. Terdapat tiga
golongan karangan, yaitu karangan ilmiah, karangan ilmiah populer dan
karangan non ilmiah. Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih jelas
mengenai ketiga karagan tersebut. Karangan ilmiah adalah karangan yang
dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu.
Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan populer memiliki ciri
khasnya tersendiri. Lalu apa saja ciri-ciri dari masing-masing karangan itu,
serta jenis karangan apa saja yang termasuk dalam golongan ketiga
karangan tersebut, dalam makalah ini akan dibahas mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan ketiga karangan tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Wacana?
2. Apakah Pengertian dan Ciri-Ciri Wacana Ilmiah dan Non Ilmiah?
3. Apasajakah Perbedaan Wacana Ilmiah dan Non Ilmiah?

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Wacana1
Wacana adalah unsur kebahasaan yang lengkap, lengkap dari segi
kebahasaan maupun segi maknanya. Wacana adalah satuan bahasa yang
lengkap, sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal
tertinggi atau terbesar. Sebagai satuan tertinggi dalam hierarki sintaksis
wacana mempunyai pengertian yang lengkap atau utuh, dibangun oleh
kalimat atau kalimat-kalimat. Artinya, sebuah wacana hanya terdiri dari
sebuah kalimat, dan terdiri dari sejumlah kalimat. Dalam pembentukan
sebuah wacana yang utuh, kalimat-kalimat itu dipadukan oleh alat-alat
pemaduan yang dapat berupa unsur leksikal, unsur gramatikal, atau pun
unsur semantik.
Wacana adalah satuan bahasa terlengkap, dalam hierarki gramatikal
merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana ini
direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku,
seriensiklopedia, dsb.), paragraf, kalimat, atau kata yang membawa amanat
yang lengkap.
Sementara itu, Moeliono dalam Djajasudarma menyatakan bahwa
wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan menghubungkan proposisi
yang satu dengan proposisi yang lainnya membentuk satu kesatuan.
Pemahaman wacana yang menekankan unsur keterkaitan kalimat-kalimat,
di samping hubungan proposisi sebagai landasan berpijak, mengisyaratkan
bahwa konfigurasi makna yang menjelaskan isi komunikasi pembicaraan
sangat berperan dalam informasi yang ada pada wacana. Dari beberapa
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa wacana adalah satuan bahasa
tertinggi yang menghubungkan satu proposisi dengan proposisi lainnya
sehingga membentuk kesatuan yang utuh.

1
http://repository.umko.ac.id/id/eprint/167/3/BAB%202%20ANI.pdf

2
B. Pengertian dan Ciri-Ciri Wacana Ilmiah dan Non Ilmiah
1. Pengertian dan Ciri-Ciri Wacana Ilmiah2
Menurut Brotowidjoyo, karangan ilmiah merupakan karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis dengan metodologi
penulisan yang baik dan benar. Karangan ilmiah merupakan karya
tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara
ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk
memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para
pembaca.
Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu
permasalahan. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan,
pengamatan, pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu
penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan
metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara
ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas
jawaban ilmiah berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah
hanya dapat dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian
dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut.
Ciri karangan ilmiah tidak semua karya yang ditulis secara
sistematis dan berdasarkan fakta di lapangan adalah sebuah karya
ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai ciri-ciri seperti berikut ini:
a) Objektif. Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data
yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak
dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang
disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa
dipertanggungjawabkan.
b) Netral. Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau
penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik
kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu,
2
Miku Chan (2012). Karya Tulia Ilmiah Populer. From
http://othersidemiku.wordpress.com/2012/08/12/karya-tulis-ilmiah-populer/. 29 September 2014.
15.

3
pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau
mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
c) Sistematis. Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan
sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu.
Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan
mudah alur uraiannya.
d) Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang
digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud
menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif;
sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau
hipotesis digunakan pola deduktif.
e) Lengkap. Segi-segi masalah yang diungkapkan itu dikupas
selengkap-lengkapnya.
f) Lugas. Pembicaraan langsung kepada hal pokok. Serta tidak
melebih-lebih kan sesuatu.
g) Jelas. Segala keterangan yang dikemukakan dapat
mengungkapkan maksud secara jernih.
h) Tidak argumentatif.
i) Tidak persuasif.
j) Penyajian menggunakan ragam bahasa ilmiah dan bahasa tulis
yang lazim.
2. Pengertian dan Ciri-Ciri Wacana Non Ilmiah3
Karangan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta
pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-
hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya
menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak
terlalu formal).

3
Kuntarto, Niknik M. 2011. Cermat dalam Berbahasa, Teliti dalam Berpikir. Jakarta :
Mitra Wacana Media.24.

4
Adapun ciri-ciri karangan non ilmiah adalah sebagai berikut:
a) Emotif, kemewahan dan perasaan lebih menonjol, tidak
sistematis, lebih mencari keuntungan dan minim informasi.
b) Bersifat persuasif.
c) Deskriptif, pendapat pribadi, sebagian imaginatif dan subjektif.
d) Penyajian dibarengi dengan sejarah.
e) Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
f) Gaya bahasa yang konotatif dan populer.
g) Tidak memuat hipotesis.
h) Situasi didramatisir.

C. Perbedaan Wacana Ilmiah dan Non Ilmiah4

Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah


sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan
istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan
nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat
penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi
dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan
yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari
beberapa aspek.

1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian


(faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara
fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan
pengamatan atau empiri.
2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam
pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan
4
Gatot Kurniawan (2011). Karangan Ilmiah, Nonilmiah dan Semi Ilmiah (populer). From
http://rachmandianto.blog.com/2011/05/25/tulisan-%E2%80%9Cperbedaan-karangan-ilmiah-
semi-ilmiah-dan-non-ilmiah%E2%80%9D/ . 28 September 2014. 56.

5
langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses
pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa
ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan
dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas,


terdapat juga karangan yang berbentuk semi-ilmiah/ilmiah populer.
Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semi-
ilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza menyebutkan
bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semi-ilmiah,
ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan
kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang
khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa
yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain,
karangan semi-ilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah
umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi
sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan
dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semi-
ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan
ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat
pada karangan semi-ilmiah.

Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan


nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan
ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong
karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang
tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen,
cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.

6
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya,
tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis
berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya
bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer,
walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat
1. Emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih
mencari keuntungan dan sedikit informasi
2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan
pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup
informative
3. Deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif
4. Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.

7
KESIMPULAN

Wacana adalah satuan bahasa terlengkap, dalam hierarki gramatikal


merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana ini direalisasikan
dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, seriensiklopedia, dsb.), paragraf,
kalimat, atau kata yang membawa amanat yang lengkap.
Menurut Brotowidjoyo, karangan ilmiah merupakan karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis dengan metodologi penulisan
yang baik dan benar. Karangan ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha
memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang
penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan
sistematis kepada para pembaca.
Karangan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi
tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa
yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

8
DAFTAR PUSTAKA

Gatot Kurniawan (2011). Karangan Ilmiah, Nonilmiah dan Semi Ilmiah

(populer).From http://rachmandianto.blog.com/2011/05/25/tulisan

%E2%80%9Cperbedaa n-karangan-ilmiah-semi-ilmiah-dan-non-ilmiah

%E2%80%9D/ . 28 September 2014.

http://repository.umko.ac.id/id/eprint/167/3/BAB%202%20ANI.pdf

Kuntarto, Niknik M. 2011. Cermat dalam Berbahasa, Teliti dalam Berpikir.

Jakarta : Mitra Wacana Media

Miku Chan (2012). Karya Tulia Ilmiah Populer. From

http://othersidemiku.wordpress.com/2012/08/12/karya-tulis-ilmiah-

populer/. 29 September 2014.

Anda mungkin juga menyukai