Definisi
Membaca Kritis Karakteristik
Ragam
Ada berbagai ragam membaca kritis tergantung pada jenis inormasi seperti
apa yang kita inginkan.
Membaca kritis pada dasarnya merupakan langkah lebih lanjut dari berpikir
dan bersikap kritis.Adapun kemampuan berpikir dan bersikap kritis meliputi:
• Menginterpretasi secara kritis
• Menganalisis secara kritis
• Mengorganisasi secara kritis
• Menilai secara kritis
• Menerapkan konsep secara kritis
TEKNIK-TEKNIK YANG DIGUNAKAN UNTUK
MENINGKATKAN SIKAP KRITIS
• Kemampuan mengingat dan mengenali ide pokok paragraf, tokoh-tokoh cerita dan
sifat-sifatnya.
• Kemampuan memahami atau menginterpretasi makna tersira
• Kemampuan menganalisis
• Kemampuan menilai isi bacaan
MEMBACA TULISAN/ARTIKEL ILMIAH
Tulisan atau artikel ilmiah adalah sejenis esai yang membahas suatu masalah
berdasarkan logika, pustaka, atau fakta yang biasanya dimuat dalam majalah dan
jurnal ilmiah. Membaca tulisan/artikel ilmiah berbeda dengan membaca jenis
tulisan lain karena jenis informasinya yang berbeda. Tulisan ilmiah biasanya
berisi informasi yang merupakan hasil penelitian . Ini berbeda dengan jenis
tulisan lain yang informasinya bisa berupa pendapat dan kesan pribadi yang belum
dibuktikan melalui penelitian dan prosedur ilmiah.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN KETIKA
MEMBACA KRITIS ARTIKEL ILMIAH
• Setelah semua tesis dalam artikel itu teridentifikasi, pembaca dapat menyeleksi
sesuai dengan kebutuhan dan relevansi tulisan yang akan dibuatnya serta jangan
lupa menimbang bobot pernyataan yang ada. Apakah penulis artikel berhasil atau
tidak, serta tuntas atau tidak dalam membahas dan memecahkan persoalan yang
disajikan dalam artikel ilmiahnya.
• Meringkas butir-butir penting setiap artikel yang kit baca perlu dilakukan karena
ringkasan itu bisa dikembangkan untuk mendukung pernyataan yang kita buat.
Dengan adanya ringkasan, kita tidak perlu lagi membaca artikel secara keseluruhan
berulang-ulang saat kita memerlukan informasi dari artikel/sumber bacaan yang
dipakai.
• Dalam mengembangkan tulisan yang dibuat berdasarkan teori dan pendapat pakar,
kita harus mencantumkan sumber bacaan yang kita dapat dengan benar.
• Mengutip pendapat orang lain merupakan kegiatan yang sering kita lakukan dalam
menulis. Dalam mengutip bagian dari sebuah tulisan ilmiah, kita perlu
memperhatikan relevansi dan efektifitas dalam tulisan yang kita buat. Butiran-
butiran yang dianggap tidak relevan tidak perlu di kutip.
• Kutipan itu bisa dipakai untuk memperkuat gagasan seseorang jika selaras dengan
pendapat yang akan disajikannya. Namun, kutipan itu akan dinilai lemah jika kutipan
yang terdapat di dalamnya bertentangan dengan pendapat yang penulis buat.
• Dalam mengutip pernyataan yang ada pada sebuah artikel, kita perlu secara jelas
meletakkan posisi kita. Apakah kita bersikap netral, menyetujui, atau tidak menyetujiu
pernyataan yang kita kutip.
• Posisi dan sikap penulis dikatakan netral apabila ia tidak memberikan tanggapan
apapun terhadap pendapat yang dikutipnya. Sikap dan posisi penulis dikatakan
menyetujui jika ia menggunakan kutipan itu untuk mendukung pendapatnya. Sebaliknya,
posisi penulis dikatakan tidak menyetujui atau menolak jika ia menilai bahwa pendapat
yang diambilnya bertentangan dengan pendapatnya, dinilai kurang tepat, kurang
sempurna, atau divonis tidak benar.
KESIMPULAN