Disusun Oleh :
Kelompok 5 Kelas 1B
Azer Debora Damayanti Sinaga (P07539021 044)
Chairil Wahyukrisna D. (P07539021 046)
Dinda Febriani (P07539021 048)
Ellysa Prasetya Ginting (P07539021 049)
Greta A Girsang (P07539021 054)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidaya-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Sosial Budaya
dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Rosdiana Tiurlan
Simare-Mare, S.Pd., S.KM., M.Kes . mata kuliah Pancasila. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan menambah wawasan tentang Pancasila sebagai Pardigma Dalam Sosial Budaya bagi
para pembaca dan juga bagi penulis
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rosdiana Tiurlan Simare-Mare, S.Pd., S.KM.,
M.Kes., selaku dosen mata kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu menyeselaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………5
B. Saran ..........………………………………………………………………………....5
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………….. 6
A. Latar Belakang
Pancasila adalah dasar Negara Indonesia, yang menjadi landasan dan pandangan hidup
bernegara hidup berbangsa dan bernegara. Setiap hal yang ada dan dilakukan di Negara
Indonesia diatur oleh nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, oleh karena itu Pancasila
yang mempengaruhi pandangan hidup berbangsa dan bernegara bisa jug dikatakan sebagai
Paradigma. Makalah ini di buat untuk mengetahui dan menjelaskan tentang bagaimana
Pancasila menjadi Paradigma dalam kehidupan Sosial.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Apa yang dimaksud dengan Paradigma?
2) Megapa Pancasila bisa dikatakan sebagai Paradigma?
3) Bagaimana Pancasila menjadi Paradigma dalam Sosial Budaya?
4) Bagaimana Pengaruh nilai-nilai pancasila pada Kehidupan Sosial Budaya?
C. Tujuan
D. Manfaat
Nama Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu 'panca'
yang berarti lima dan 'sil'a yang berarti prinsip atau asas. Hal itu berarti ada lima pedoman
penting rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kelima sila tersebut
ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Paradigma adalah sebuah istilah yang sering kali digunakan dalam disiplin intelektual.
Paradigma adalah sebuah model dalam teori ilmu pengetahuan. Kamu mungkin
memahaminya juga sebagai kerangka berpikir dan Orientasi arah. Paradigma memiliki fungsi
sebagai dasar untuk seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan
tujuan paradigma sendiri, yaitu membentuk kerangkan pemikiran dalam mendekati dan
terlibat dengan berbagai hal atau dengan orang lain.
Pancasila yang menjadi dasar Negara Indonesia yang menjadi pedoman hidup bangsa
Indonesia bisa dikatakan sebagai paradigma, karena pancasila adalah landasan dan dasar yang
mengatur bagaimana tata cara dan pandangan hidup bangsa dan Negara Indonesia.
Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang pancasila bertolak dari
hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana tertuang dalam sila
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Manusia tidak cukup sebagai manusia secara fisik,
tetapi harus mampu meningkatkan derajat kemanusiaannya. Manusia harus dapat
mengembangkan dirinya dari tingkat homo menjadi human.
Paradigma ini dapat mengatasi sistem perencanaan yang sentralistik dan yang
mengabaikan kemajemukan masyarakat dan keanekaragaman kebudayaan Indonesia. Dengan
demikian, era otonomi daerah tidak akan mengarah pada otonomi sukubangsa tetapi justru
akan memadukan pembangunan lokal/daerah dengan pembangunan regional dan
pembangunan nasional (Sila Keempat), sehingga ia akan menjamin keseimbangan dan
kemerataan (Sila Kelima) dalam rangka memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa yang
akan sanggup menegakan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI (Sila Ketiga).
Prilaku atau tindakan yang dipengaruhi oleh nilai-nilai pancasila dapat kita lihat terjadi
dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, baik yang disadari atau yang tidak kita
sadari. Berikut adalah tindakan dan prilaku yang mengandung nilai-nlai pancasila dalam
kehidupan masyarakat.
1) Berteman dan saling bersosialisasi satu sama lain tanpa memikirkan perbedaan suku ,
agama, dan warna kulit.
2) Terpeliharanya tradisi adat dan budaya dalam masyarakat.
3) Diadakannya Musyawarah mufakat yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah
yang menyangkut masyarakat dalam lingkungannya.
4) Tidak saling mencaci maki dan menghina atas perbedaan yang ada.
A. Kesimpulan
Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya adalah landasan dan pandangan
hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai pancasila telah mengatur tindakan dan cara berpikir
masyarakat menjadi lebih baik, menjadi orang-orang yang berbudi luhur dan juga beradab.
Setiap nilai yang terkandung dalam setiap sila dalam pancasila adalah nilai-nilai yang
baik, dan sudah seharusnya dijadikan dasar dalam berpikir dan bertindak di lingkungan
masyarakat, sehingga pancasila bisa dikatakan sebagai paradigma dalam Sosial Budaya.
B. Saran
Diharapkan untuk kedepannya orang-orang yang sudah memahami Pancasila dan nilai-
nilai yang terkandung didalamnya dapat menjadikannya sebagai pembelajaran dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di masayarakat, agar menciptakan kehidupan
masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, Masyarakat yang berbudi luhur, adil dan
beradap.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201202162341-31-577170/mengenal-pancasila-
fungsi-nilai-dan-arti-lambang
https://www.bola.com/ragam/read/4422173/pengertian-pancasila-ketahui-tujuan-dan-makna-
masing-masing-lambangnya
https://bpkad.banjarkab.go.id/index.php/2017/12/14/pancasila-sebagai-paradigma/