Anda di halaman 1dari 24

KALIMAT EFEKTIF

Bahasa Indonesia
Fakultas Ekonomi Unika
Atma Jaya
ECA 113

Pengertian
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam

wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan


pikiran yang utuh.
Dalam wujud lisan, tuturan (atau kalimat dalam
bentuk tulis) diucapkan dengan nada naik-turun,
keras-lembut, disela jeda, dan diakhiri intonasi
akhir.
Dalam wujud tulisan, kalimat diawali dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca
titik, tanda tanya, atau tanda seru, kadang kala
di tengah-tengahnya terdapat tanda baca lain,
seperti titik dua, titik koma, dan tanda pisah.

Unsur Kalimat
Subjek (S) adalah bagian kalimat yang

menandai apa yang dinyatakan oleh penulis.


Subjek berkategori nomina (N), frasa nominal
(FN), atau verba (V).
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang
menandai apa yang dinyatakan oleh penulis
tentang subjek.
Objek (O) adalah bagian kalimat yang
melengkapi kata kerja sebagai hasil perbuatan
yang dikenai perbuatan yang menerima atau
yang diuntungkan oleh perbuatan.

Pelengkap (Pel) berbeda dengan objek.

Pelengkap tidak dapat menjadi subjek


jika kalimat dipasifkan.
Keterangan (K) adalah bagian kalimat
yang fungsinya untuk
meluaskan/membatasi makna subjek
atau predikat.
Saya sudah mengetik surat lamaran kemarin sore.
S
P
O
K
Afsar sedang berganti pakaian di kamar ibu.
S
P
Pel
K

Jenis Kalimat
A. kalimat tunggal dan kalimat majemuk,
1. Kalimat tunggal
Contoh:
S-P (Gonzales sedang bertanding.)
S-P-O (Bambang menendang bola.)
S-P-Pel (Indonesia merupakan negara berkembang.)
S-P-K (Dita tinggal di Pondok Kelapa.)
S-P-O-K (Aries akan memimpin perusahaan ini.)
S-P-O-Pel (Kakak mengambilkan adik bola.)
S-P-O-Pel-K (Saya mengirimi ibu uang setiap bulan.)

2. Kalimat majemuk
a. Kalimat majemuk setara (KMS)
KMS terdiri atas dua klausa atau lebih yang bebas.
KMS Penggabungan menggunakan konjungsi `dan`
KMS Penguatan menggunakan konjungsi`bahkan`
KMS Pemilihan menggunakan konjungsi`atau`
KMS Berlawanan menggunakan konjungsi`tetapi`,

`sedangkan`, `melainkan`
KMS Urutan Waktu menggunakan
konjungsi`kemudian`, `lalu`, `lantas`
Buatlah contoh.

b. Kalimat majemuk bertingkat (KMB)


KMB adalah kalimat yang dihubungkan dengan
konjungsi subordinatif, yang menyatakan
hubungan waktu (sebelum, sejak, sewaktu),
syarat (asalkan, jika, kalau), pengandaian
(jangan-jangan, seandainya) tujuan (agar, biar,
supaya), konsesif (walaupun, sekalipun,
sungguhpun), pembandingan (alih-alih,
daripada, ibarat, sebagaimana), sebab/alasan
(karena, sebab), hasil/akibat (sampai-sampai,
maka, sehingga), cara (dengan, tanpa), alat
(dengan, tanpa), komplementasi (bahwa),
atribut (yang), perbandingan (sama).
Buatlah contoh.

c. Kalimat majemuk campuran (KMC)


KMC merupakan campuran kalimat majemuk
setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Contoh:
Kendatipun banyak permainan sudah
disediakan ayahnya di rumah, Rangga masih
sering keluar rumah dan menginap di rumah
temannya.
Jika menemukan kejanggalan di dalam
kemasan obat, konsumen dapat mengadukan
temuan itu ke BPOM atau menghubungi
426333.

B. Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif


1. Kalimat aktif adalah kalimat yang
predikatnya melakukan pekerjaan.
Ketua Panitia membuka seminar.
Kami belajar di luar kelas.
2. Kalimat pasif berkaitan dengan kalimat
aktif berimbuhan meN-. Dalam kalimat
pasif, subjek dikenai pekerjaan. Penanda
kalimat pasif adalah awalan di- dan bentuk
pasif persona (aspek + agen + verba).
Seminar dibuka Ketua Panitia.
Pameran telah kami tutup.

Catatan:
Ada dua hal yang perlu diperhatikan tentang kalimat aktif yang
tidak dapat dipasifkan.
1. Kalimat aktif tidak dapat dipasifkan jika kalimat aktif itu
berbentuk ungkapan.
Contoh: Setiap hari ayah membanting tulang.
2. Kalimat aktif tidak dapat dipasifkan jika kalimat aktif itu
mengandung kata ingin/mau, suka, gemar, senang. (tanda *
menandai bentuk tak berterima)
Contoh:
a. Revano ingin menulis surat untuk Fahrani.
Surat ingin ditulis Revano untuk Fahrani.*
b. Azalia suka mengoleksi prangko.
Prangko suka dikoleksi Azalia.*
c. Afsar gemar memainkan alat musik tiup.
Alat musik tiup gemar dimainkan Afsar.*
d. Kami senang mempelajari ilmu bahasa.
Ilmu bahasa senang kami pelajari.*

C. Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung


1. Kalimat langsung adalah ujaran orang lain yang
dituturkan. Tanda baca petik (kutip) dipakai
pada kalimat langsung
Contoh:
Coba kurangi waktu bermainmu, Andi! saran
pembimbing akademik.
2. Kalimat tidak langsung adalah ujaran orang lain
yang dilaporkan. Pada kalimat ini tidak
digunakan tanda petik.
Contoh:
Pembimbing akademik menyarankan agar Andi
mencoba mengurangi waktu bermain.

D.

Kalimat Deklaratif, Interogatif, Imperatif, dan


Eksklamatif
1. Kalimat deklaratif adalah kalimat yang
menyatakan sesuatu dengan lengkap.
(Contoh: Pemerintah menaikkan harga BBM.)
2. Kalimat interogatif adalah kalimat yang
berbentuk pertanyaan atau permintaaan
untuk memperoleh informasi. (Contoh: Apa
yang kamu kerjakan sekarang?)
3. Kalimat imperatif adalah kalimat yang
bernada menyuruh atau melarang seseorang.
(Contoh: Buang semua pikiran negatifmu!)
4. Kalimat eksklamatif (seruan) adalah kalimat
yang mengungkapkan perasaan hati. (Contoh:
Amboi, cantik sekali gadis itu!)

Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang

menyampaikan informasi yang sama


dengan informasi yang diterima pembaca.
Cermati informasi di dalam kalimat-kalimat

berikut. Apakah ada perbedaan?


Ibu Jelita seorang dosen.
Ibu, Jelita seorang dosen.
Rumah saya yang di Bandung sudah dijual.
Rumah saya, yang di Bandung, sudah dijual.

Ciri-Ciri
A. Kesatuan gagasan
Melihat perkembangan penduduk RW 02 Kampung
Kedunggede yang makin padat namun tidak didukung dengan
kemampuan perekonomian yang cukup yang tanpa kita sadari
bahwa peningkatan tersebut memerlukan sarana prasarana
yang memadai.
Kalimat di atas mempunyai tiga gagasan, yaitu
1. Perkembangan penduduk RW 02 Kampung Kedunggede makin
padat.
2. Perkembangan itu tidak didukung perekonomian yang cukup.
3. Kita menyadari bahwa perkembangan itu memerlukan sarana
prasarana yang memadai.
Saran perbaikan kalimat di atas:
Perkembangan penduduk RW 02 Kampung Kedunggede makin
padat, tetapi tidak didukung oleh perekonomian yang cukup

Ciri-Ciri
B. Kesepadanan
Kesepadanan adalah keseimbangan pikiran
(gagasan) dengan struktur kalimat. Untuk
menghasilkan kalimat yang mengandung
kesepadanan, perlu diperhatikan hal-hal berikut.
1. Kalimat memiliki subjek dan predikat yang jelas.
Tidak diharapkan oleh bangsa mana pun, tetapi
kita harus menerimanya dengan tabah.
(Apa atau siapa yang tidak diharapkan? Kalimat ini
tidak bersubjek)
Krisis ekonomi tidak diharapkan oleh bangsa mana
pun, tetapi kita harus menerimanya dengan tabah.
(Krisis ekonomi sebagai subjek)

Ciri-Ciri
2. Kata depan tidak berada di depan subjek.
Contoh:
Mengenai perbaikan jalan, Pemda Tangerang
belum menyetujuinya. (mengenai di depan
subjek)
Pemda Tangerang belum menyetujui perbaikan
jalan.
3. Konjungsi intrakalimat tidak dipakai dalam
kalimat tunggal.
Contoh:
Saksi tidak hadir. Sehingga persidangan ditunda
minggu depan. (Sehingga di awal kalimat)
Saksi tidak hadir sehingga persidangan ditunda

Ciri-Ciri
4. Predikat tidak didahului konjungsi yang.
Contoh:
Suporter timnas Indonesia yang mengenakan
baju merah putih. (yang di depan predikat)
Suporter timnas Indonesia mengenakan baju
merah putih.
5. Subjek tidak ganda.
Contoh:
Pertandingan ini saya mewakili wilayah Bekasi
Barat.
(subjeknya pertandingan ini dan saya)
Dalam pertandingan ini, saya mewakili wilayah
Bekasi Barat.

Ciri-Ciri
C. Keparalelan (kesejajaran)
Keparalelan adalah kesamaan bentuk atau makna
dalam kalimat.
UAJ tepercaya dan dijamin kualitasnya. (tidak paralel
bentuk)
UAJ tepercaya dan terjamin kualitasnya. (paralel)
Atika memetiki setangkai bunga. (tidak paralel
makna)
Atika memetik setangkai bunga (paralel)
D. Kelogisan
Kalimat dikatakan efektif jika dapat diterima oleh akal
sehat.
Waktu dan tempat kami persilakan. (tidak logis)

Ciri-Ciri
E. Kehematan
Kehematan berarti tidak menggunakan kata-kata
yang tidak diperlukan. Cara untuk menghemat
kata adalah dengan tidak mengulang subjek,
tidak memakai bentuk superordinat, tidak
menggunakan kata bersinonim, dan tidak
menjamakkan kata-kata yang sudah
menggunakan bentuk jamak.
Anda tidak boleh mengikuti ujian kalau Anda
datang terlambat. (tidak hemat)
Anda tidak boleh mengikuti ujian kalau datang
terlambat. (hemat)
Tetangga saya naik motor Ducati. (tidak hemat)
Tetangga saya naik Ducati. (hemat)

Ciri-Ciri
F. Kecermatan
Kalimat efektif harus ditulis secara cermat, tidak
menimbulkan tafsir ganda, dan tepat dalam
diksinya.
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu
menjadi Putri Indonesia tahun ini. (tidak cermat)
Mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi
yang terkenal itu menjadi Putri Indonesia tahun
ini. (cermat)
Berdasarkan agenda sekretaris manajer
personalia akan memberi pengarahan kepada
pegawai baru (tidak cermat)
Berdasarkan agenda sekretaris, manajer
personalia akan memberi pengarahan kepada

Ciri-Ciri
G. Kebervariasian
Kalimat yang efektif menunjukkan penggunaan
kalimat yang tidak monoton. Kalimat yang
digunakan penulis bervariasi dengan
memanfaatkan jenis-jenis kalimat yang ada
dalam bahasa Indonesia. Selain itu, variasi dalam
panjang pendek kalimat dan pergantian unsur di
awal kalimat juga menyatakan keefektifan
kalimat.
Anak membutuhkan perhatian orang tua.
Dibutuhkan perhatian orang tua terhadap anak.
Perhatian orang tua dibutuhkan anak.
Sudah pasti anak membutuhkan perhatian orang
tua.

Latihan
Cermatilah kalimat-kalimat di bawah ini dan pilihlah satu
kalimat efektif.
1. a.Seharusnya, apabila pemerintah ingin rakyatnya menaati
aturan, harus terlebih dahulu melaksanakan aturan itu.
b. Seharusnya apabila pemerintah ingin rakyatnya
menaati aturan, pemerintah harus terlebih dahulu
melaksanakan aturan itu.
c. Seharusnya, apabila ingin rakyatnya menaati aturan,
pemerintah harus terlebih dahulu melaksanakan aturan
itu.
2. a. Pemerintah seharusnya memperhatikan dampak dari
kenaikan harga bahan bakar.
b. Pemerintah, seharusnya memperhatikan dampak dari
kenaikan harga bahan bakar.
c. Pemerintah, seharusnya memperhatikan, dampak dari
kenaikan harga bahan bakar.

Latihan (lanjutan)
3.

4.

a. Hal ini terjadi karena makin banyak perusahaan asing


mendirikan perusahaannya di Indonesia.
b. Hal ini terjadi karena makin banyak perusahaan asingperusahaan asing mendirikan perusahaannya di
Indonesia.
c. Hal ini terjadi, karena makin banyak perusahaanperusahaan asing mendirikan perusahaannya di
Indonesia.
a. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sekarang ini
membawa dampak yang sangat buruk bagi rakyat
Indonesia.
b. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sekarang ini
banyak membawa dampak yang sangat buruk bagi rakyat
Indonesia.
c. Pada krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sekarang
ini banyak membawa dampak yang sangat buruk bagi
rakyat Indonesia.

L
;
;
;
;
;
;
;
;
;

Anda mungkin juga menyukai