Anda di halaman 1dari 7

218 Khairun Nisa, Analisis Kesalahan Berbahasa

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA BERITA DALAM MEDIA


SURAT KABAR SINAR INDONESIA BARU

Khairun Nisa
Universitas Asahan
nisakhairun2206@gmail.com

Diterima:15 Agustus Disetujui:2 Oktober 2018 Diterbitkan 5 Oktober 2018

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa dari segi ejaan, morfologi,
sintaksis, dan semantik yang terdapat di dalam surat kabar Sinar Indonesia Baru; (2) untuk memberikan
perbaikan kesalahan berbahasa dari segi ejaan, morfologi, sintaksis, dan semantik yang terdapat di dalam
berita Sinar Indonesia Baru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak untuk memperoleh data dengan menyimak
penggunaan bahasa dan teknik catat untuk mencatat kata atau kalimat untuk dianalisis. Hasil analisis
mengenai analisis kesalahan berbahasa pada berita Sinar Indonesia Baru (SIB) edisi Desember 2017 dapat
disimpulkan bahwa terdapat bentuk kesalahan berbahasa pada bidang ejaan, morfologi, sintaksis, dan
semantik. Hasil penelitian ini yaitu pertama, bentuk kesalahan berbahasa yang ditemukan pada berita “4
Rumah Terbakar di Jalan Jermal VI Medan Denai“ di antaranya kesalahan dalam bidang ejaan sebanyak
dua kesalahan, bidang morfologi enam kesalahan, semantik dua kesalahan dan sintaksis satu kesalahan.
Kedua, bentuk kesalahan berbahasa yang ditemukan pada berita “Sekitar 300 Warga Asal Palas
Terdeteksi Mengidap HIV Aids“ di antaranya kesalahan dalam bidang ejaan sebanyak satu kesalahan,
bidang morfologi dua kesalahan , semantik satu kesalahan , dan sintaksis tiga kesalahan. Ketiga, bentuk
kesalahan berbahasa yang ditemukan pada berita “Warga Secanggang Kecewa Proyek Air Bersih Dikutip
Biaya Rp 100 PerKK“ di antaranya kesalahan dalam bidang ejaan sebanyak dua kesalahan, bidang
morfologi tiga kesalahan, dan sintaksis dua kesalahan.
.
Kata kunci: kesalahan berbahasa, berita, sinar Indonesia baru

Abstract
The purpose of this study is (1) to describe the errors in terms of spelling, morphology, syntax, and
semantics that exist in the Sinar Indonesia Baru newspaper; (2) to provide improvements in the spelling,
morphology, syntax, and semantics contained in the news of Sinar Indonesia Baru. This research is
descriptive qualitative research. The data technique used is a referring technique to obtain data by
listening to language and techniques for recording words or sentences for analysis. The results of the
analysis of the error analysis on the December 2017 issue of Sinar Indonesia Baru (SIB) can be
concluded, namely finding forms of error in the spelling, morphology, syntax, and semantic fields. The
results of this study are first, the form of errors found in the news "4 Rumah Terbakar di Jalan Jermal VI
Medan Denai " in the field of errors in the spelling of two two errors, the morphology field of six errors,
semantic errors and syntax of one error. Second, the form of errors found in the news "Sekitar 300 Warga
Asal Palas Terdeteksi Mengidap HIV Aids" in many mistakes in the field of spelling as much as one
mistake, the field of morphology of two errors, semantics of one mistake, and syntax of three errors.
Third, the form of errors found in the news " Warga Secanggang Kecewa Proyek Air Bersih Dikutip
Biaya Rp 100 PerKK" in the field of errors in the spelling field, two errors, the morphology of three
mistakes, and the syntax of two errors.

Keywords: errors, news, sinar indonesia baru

©Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UM Palembang

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
Jurnal Bindo Sastra 2 (2) (2018): 218–224 219

Pendahuluan rinci bagaimana kesalahan bahasa yang


Bahasa merupakan salah satu aspek terjadi pada media massa.
terpenting dalam kegiatan berkomunikasi. Beberapa berita yang terdapat dalam
Manusia berkomunikasi dengan berbagai surat kabar terdiri dari banyak kata dan
media. Salah satu media yang digunakan terkadang ada kesalahan dalam ejaan,
untuk berkomunikasi adalah media massa morfologi, sintaksis dan semantik.
cetak seperti surat kabar atau koran. Surat Beberapa koran lokal khususnya Sinar
kabar memiliki ciri khas, yaitu Indonesia Baru (SIB) terbukti dalam
menggunakan bahasa yang lugas dan pemilihan katanya ada kesalahan dalam
sistematika penulisan yang berpedoman ejaan, morfologi, semantik dan
kepada Ejaan Bahasa Indonesia. sintaksisnya, diantaranya terdapat pada
Tujuannya adalah agar memberikan berita yang berjudul : Pertama, 4 Rumah
pengetahuan kepada pembaca penulisan Terbakar di Jalan Jermal VI Medan Denai.
yang baik dan yang benar. Kedua, Sekira 300 Warga Asal Palas
Akan tetapi banyak surat kabar yang Terdeteksi Mengidap HIV Aids. Ketiga,
melakukan kesalahan penulisan, tidak Warga Secanggang Kecewa Proyek Air
hanya dari segi penulisan ejaan, tetapi juga Bersih Dikutip Biaya Rp 100 PerKK.
kesalahan dari segi morfologi, sintaksis, Permasalahan yang mendasar dalam
dan semantik. penelitian ini adalah sebagai berikut: (a)
Kesalahan ejaan sering jumpai Bagaimana bentuk kesalahan berbahasa
sampai sekarang adalah penulisan di, dari segi ejaan, morfologi, sintaksis, dan
partikel pun, penulisan kata gabung, simantik yang terdapat di dalam berita
penulisan kata ulang, pemakaian huruf Sinar Indonesia Baru (SIB) yang telah
besar atau huruf kapital, dan pemakaian ditentukan? (b) Bagaimana bentuk
tanda titik. perbaikan kesalahan berbahasa dari segi
Selanjutnya, kesalahan yang sering ejaan, morfologi, sintaksis, dan semantik
terjadi pada tataran morfologi dapat dilihat yang terdapat di dalam berita Sinar
dari proses pembubuhan afiks, Indonesia Baru (SIB) yang telah
pemajemukan kata dasar sehingga menjadi ditentukan?
arti baru serta pengulangan-pengulangan Kesalahan berbahasa adalah
kata yang tidak perlu. Sedangkan, penggunaan bahasa baik secara lisan
kesalahan pada tataran sintaksis maupun tertulis yang menyimpang dari
berhubungan dengan makna yang juga kaidah tata bahasa Indonesia. Sedangkan
harus disesuaikan serta semantik mengkaji pengertian analisis kesalahan berbahasa
kesalahan dalam kalimat yang telah yaitu suatu prodesur kerja yang biasa
dipakai dalam surat kabar. digunakan oleh peneliti atau guru bahasa,
Surat kabar merupakan salah satu yang meliputi: kegiatan mengumpulkan
media yang membantu pembelajaran sampel kesalahan, mengidentifikasi
bahasa Indonesia kepada masyarakat. Tata kesalahan yang terdapat dalam sampel,
penulisan bahasa Indonesia yang baik menjelaskan kesalahan tersebut,
sebenarnya sangat dibutuhkan seperti mengklasifikasi kesalahan itu, dan
halnya pada penggunaan kaidah-kaidah mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan
bahasa, penulisan tanda baca, pemilihan itu.
kata, penulisan unsur serapan dan lain-lain. Maulidiah dkk (2017) analisis
Surat kabar yang menggunakan bahasa kesalahan berbahasa sebaiknya
yang baik dan benar secara tidak langsung memperhatikan menganalisis wacana yang
telah bertindak langsung sebagai pembina ada secara keseluruhan sehingga tidak
bahasa bagi generasi yang lebih muda dan terjadi tumpang tindih makna.
pembaca-pembacanya. Cintailah bahasa Chilton (dalam Barus, 2010);
Nasional kita dengan bukti yang konkret, berita adalah laporan mengenai peristiwa
yaitu penggunaannya yang baik dan benar. yang penting diketahui masyarakat dan
Oleh karena itu, berdasarkan uraian-uraian juga peristiwa yang semata-mata menarik
di atas, penulis ingin melihat secara lebih kerena berhubungan dengan hal yang

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
220 Khairun Nisa, Analisis Kesalahan Berbahasa

menarik dari seseorang atau sesuatu dalam Indonesia sebenarnya masih ada satu
situasi yang menarik. proses lagi yang disebut zero. Proses ini
Jadi, analisis kesalahan berbahasa hanya meliputi sejumlah kata tertentu,
pada berita merupakan kegiatan ialah kata – kata makan, minum, minta,
mengidentifikasi kesalahan dalam dan mohon, yang semuanya termasuk
penggunaan bahasa yang menyimpang dari golongan kata verbal yang transitif.
norma kaidah tata bahasa Indonesia pada Kalimat (sintaksis) adalah tataran
berita melalui media surat kabar. lingustik atau bahasa terkecil yang
Kesalahan berbahasa pada berita dapat merupakan kesatuan pikiran (Widjono:
dilihat dari ejaan bahasa Indonesia, 2007). Manaf (2009) lebih menjelaskan
morfologi, semantik dan sintaksis. dengan membedakan kalimat menjadi
Ejaan adalah tata cara penggunaan bahasa lisan dan bahasa tulis. Dalam
bahasa indonesia baik lisan maupun tulisan bahasa lisan, kalimat adalah satuan bahasa
sesuai norma kaidah bahasa indonesia yang mempunyai ciri sebagai berikut: (1)
yang telah ditetapkan. Ejaan yang berlaku satuan bahasa yang terbentuk atas
pada saat ini adalah Ejaan Bahasa gabungan kata dengan kata, gabungan kata
Indonesia. Agar bahasa indonesia yang di dengan frasa, atau gabungan frasa dengan
komunikasikan benar dan baik maka kita frasa, yang minimal berupa sebuah klausa
perlu menggunakan pedoman atau acuan bebas yang minimal mengandung satu
dalam tulisan dan lisan dalam subjek dan predikat, (2) satuan bahasa itu
berkomunikasi, oleh karena itu, Menteri didahului oleh suatu kesenyapan awal,
Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan diselingi atau tidak diselingi oleh
peraturan dalam penyempurnaan bahasa kesenyapan antara dan diakhiri dengan
indonesia dengan Pedoman Umum Ejaan kesenyapan akhir yang berupa intonasi
Bahasa Indonesia. Kesalahan ejaan yang final, yaitu intonasi berita, tanya, intonasi
sering dilakukan dalam penulisan berita perintah, dan intonasi kagum. Dalam
adalah kesalahan penggunaan tanda titik, bahasa tulis, kalimat adalah satuan bahasa
tanda titik dua, tanda koma, tanda hubung, yang diawali oleh huruf kapital, diselingi
garis bawah, huruf kapital, huruf tebal, dan atau tidak diselingi tanda koma (,), titik
penulisan lambang bilangan. dua (:), atau titik koma (;), dan diakhiri
Secara etimologi kata morfologi dengan lambang intonasi final yaitu tanda
berasal dari kata morf yang berartibentuk titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).
dan kata logi yang berarti ilmu. Jadi,
secara harfiah kata morfologi berarti ilmu Metode Penelitian
mengenai bentuk. Di dalam kajian Jenis penelitian ini merupakan
linguistik, morfologi berarti cabang ilmu penelitian kualitatif deskriptif yaitu berupa
bahasa yang seluk-beluk bentuk kata dan kata-kata maupun kalimat. Dalam
perubahannya serta dampak dari penelitian kualitatif kegiatan penyediaan
perubahan itu terhadap arti (makna) dan data merupakan kegiatan yang berlangsung
kelas kata. Menurut Ramlan (dalam Chaer, secara simultan dengan kegiatan analisis
2008) pengertian morfologi adalah bagian data. Analisis kualitatif fokusnya pada
dari ilmu bahasa yang mempelajari seluk penunjukan makna, deskripsi, penjernihan,
beluk bentuk kata serta perubahan bentuk dan penempatan data pada konteksnya
kata serta perubahan bentuk kata terhadap masing-masing dan sering kali
arti dan golongan kata. melukiskannya dalam bentuk kata-kata
Proses morfologi ialah proses daripada angka-angka (Mahsun, 2005).
pembentukan kata – kata dari satuan lain Objek penelitian dalam penelitian
yang merupakan bentuk dasarnya. Dalam ini adalah surat kabar harian Sinar
Bahasa Indonesia terdapat tiga proses Indonesia Baru (SIB) edisi Desember 2017
morfologi, ialah proses pembubuhan afiks dan mengalami kesalahan berbahasa
(afiksasi), proses pengulangan bidang ejaan, morfologi, semantik dan
(reduplikasi), dan proses pemajemukan sintaksis.
(pemajemukan). Disamping tiga proses Data dalam penelitian ini
morfologi tersebut, dalam bahasa menggunakan data kualitatif, yaitu data

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
Jurnal Bindo Sastra 2 (2) (2018): 218–224 221

yang terkumpul berupa kata dan kalimat Hasil dan Pembahasan


yang merupakan kesalahan berbahasa 1. Analisis Kesalahan Berbahasa Pada
bidang ejaan, morfologi, semantik dan Berita “4 Rumah Terbakar di Jalan
sintaksis pada surat kabar harian Sinar Jermal VI Medan Denai“.
Indonesia Baru (SIB) edisi Desember
2017.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik simak dan catat. Hal tersebut karena
objek dalam penelitian ini
merupakan kata dan kalimat yang terdapat
pada surat kabar Sinar Indonesia Baru
(SIB) edisi Desember 2017.
Teknik simak
Mahsun (2005) menjelaskan
teknik simak adalah suatu metode yang
dilakukan untuk memperoleh data dengan
menyimak penggunaan bahasa. Teknik ini
digunakan untuk menyimak penggunaan a. Kesalahan Ejaan
bahasa tulis yang mengandung kesalahan Paragraf ke-2
berbahasa bidang pada surat kabar Sinar Kesalahan : informasi yang dihumpun
Indonesia Baru (SIB) edisi Desember SIB di lokasi, yang pertama mengetahui
2017. adanya kebakaran itu adalah tetangga
Teknik catat korban, Ibu Punar (63) dan Poniman (51)
Teknik catat adalah teknik yang warga Jalan Jermal, dimana keduanya saat
menyediakan data dengan mencatat data- itu melintas di depan rumah Suheri dan
data yang diperoleh. Teknik catat yang melihat kepulan asap tebal, serta api
digunakan yaitu mencatat kata atau kalimat merembet ke rumah lainnya.
yang merupakan bentuk kesalahan Perbaikan : setelah kata Jalan Jermal
berbahasa bidang ejaan, morfologi, seharusnya menggunakan tanda titik agar
semantik dan sintaksis pada surat kabar lebih jelas tempat pemberhentian tanda
Sinar Indonesia Baru (SIB) edisi tersebut, tidak seluruhnya menggunakan
Desember 2017. Setelah data terkumpul tanda koma.
langkah selanjutnya adalah menganalisis Paragraf ke-8
data dengan kajian kesalahan berbahasa Kesalahan: “tidak ada korban jiwa dalam
bidang ejaan, morfologi, sintaksis, dan kebakaran itu. Untuk kerugian materi
semantik pada surat kabar Sinar Indonesia masih kita lakukan perincian. Sedangkan
Baru (SIB) edisi Desember 2017. penyebab kebakaran itu masih dalam
Selanjutnya, dalam menganalisis penyelidikan,” ujarnya.
kesalahan ejaan dalam penulisan berita Perbaikan: saat tanda kutip digunakan
adalah kesalahan penggunaan tanda titik, maka tanda koma di akhir tanda kutip
tanda koma, tanda hubung, huruf kapital, harus ditulis sesudah tanda kutip kemudian
dan lain-lain. Kemudian, kesalahan pada diikuti tanda koma. Seperti “tidak ada
bidang morfologi dapat diketahui dari korban jiwa dalam kebakaran itu. Untuk
kesalahan penggunaan bentuk kata dalam kerugian materi masih kita lakukan
wacana yang tidak sesuai. Kesalahan perincian. Sedangkan penyebab kebakaran
bidang semantik dapat diketahui dari itu masih dalam penyelidikan”, ujarnya.
kesalahan penggunaan makna kata dalam
wacana yang tidak sesuai. Sedangkan, b. Kesalahan Morfologi
Kesalahan bidang sintaksis dapat diketahui Paragraf ke-5
melalui kesalahan dalam menyusun frase, Kesalahan: kata “berhaburan” merupakan
klausa, penggunaan kalimat tidak logis dan kesalahan
penggunaan kalimat efektif.

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
222 Khairun Nisa, Analisis Kesalahan Berbahasa

Perbaikan: seharusnya ditulis menjadi


“ber-hambur-an = berhamburan” 2. Analisis Kesalahan Berbahasa Pada
Kesalahan: “ tak lama ” Berita “Sekira 300 Warga Asal Palas
Perbaikan: seharusnya ditulis “tidak Terdeteksi Mengidap HIV Aids“.
lama”
Kesalahan: Kesalahan penulisan kata “ke
4“
Perbaikan: penulisannya harus ditulis
dengan huruf bukan angka sehingga
penulisannya yang benar menjadi
“keempat”
Paragraf ke-6
Kesalahan: kata “memintai”
Perbaikan: dapat diubah menjadi
“meminta”
Paragraf ke-7
Kesalahan: kata “Barangbukti”
merupakan kesalahan
Perbaikan: seharusnya ditulis secara a. Kesalahan Ejaan
terpisah menjadi “barang bukti” Paragraf ke- 4
Kesalahan: kata “police line” Kesalahan : “kita sangat khawatir
Perbaikan: jika dalam tulisan populasi dampak penyakit itu,” kata
menggunakan bahasa asing maka dr.Yanda.
penulisannya harus menggunakan huruf Perbaikan : tanda koma di dalam tanda
miring seperti “police line” kutip seharusnya berada di luar tanda kutip
dan yang benar adalah “kita sangat
c. Kesalahan Semantik khawatir populasi dampak penyakit itu”,
Paragraf ke-1 kata dr. Yanda.
Kesalahan : kata “Si jago merah”
memiliki ungkapan yang berbeda dengan b. Kesalahan Morfologi
semestinya atau ada makna yang Judul Berita
tersembunyi. Kesalahan : Sekira 300 Warga Asal Palas
Perbaikan: Kata “si jago merah” Terdeteksi Mengidap HIV Aids.
mengandung makna yang berarti “api”. Perbaikan : Sekitar 300 Warga Asal Palas
Sehingga seharusnya ditulis menjadi “api”. Terdeteksi Mengidap HIV Aids.
Paragraf ke-5
d. Kesalahan Sintaksis Kesalahan : me-nular-kan = menularkan
Paragraf ke- 2 Perbaikan : ter-tular = tertular ,
Kesalahan : informasi yang dihumpun penggantian bentuk kata akan
SIB di lokasi, yang pertama mengetahui mempermudah pemahaman pembaca.
adanya kebakaran itu adalah tetangga
korban, Ibu Punar (63) dan Poniman (51) c. Kesalahan Semantik
warga Jalan Jermal,dimana keduanya saat Paragraf ke-7
itu melintas di depan rumah Suheri dan Kesalahan : ..... partisipasi untuk menekan
melihat kepulan asap tebal, serta api angka HIV Aids di Palas.
merembet ke rumah lainnya. Perbaikan: kata “menekan angka”
Perbaikan : Informasi yang dihimpun oleh mengandung makna yang tersirat dan
SIB dari lokasi bahwa yang pertama kali kadang sulit dimengerti oleh pembaca.
mengetahui adanya kebakaran tersebut Karena itu sebaiknya kata tersebut dapat
adalah tetangga korban yaitu Ibu Punar diganti dengan “mengurangi” sehingga
(63) dan Bapak Poniman (51). Dimana kalimatnya menjadi “..... partisipasi untuk
keduanya saat melintas di depan rumah mengurangi penderita HIV Aids di Palas.
Suheri, melihat kepulan asap serta api yang
merembet ke rumah lainnya.

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
Jurnal Bindo Sastra 2 (2) (2018): 218–224 223

d. Kesalahan Sintaksis Kawasan Permukiman Langkat hanya saja


Paragraf ke-2 ia tidak mengetahui nilai proyek tersebut”.
Kesalahan : total angka warga palas Perbaikan: “Sedangkan proyek tersebut
sebagai penderita HIV Aids itu dikutip berasal dari Dinas Perumahan dan
pihaknya mulai dari tahun 2012 hingga Kawasan Permukiman Langkat, hanya saja
2017 ini. ia tidak mengetahui nilai proyek tersebut”.
Perbaikan : total angka warga palas Paragraf ke-6
sebagai penderita HIV Aids itu dikutip Kesalahan : masing masing
pihaknya mulai dari tahun 2012 hingga Perbaikan: masing-masing, seharusnya
tahun 2017. menggunakan tanda penghubung jika kata
Paragraf ke- 5 katanya diulang.
Kesalahan: Di wilayah Palas, dikatakan Kesalahan: kami membebankan biaya
Kadinkes Palas Hj. Leli Rahmayulis untuk fotocopy KTP KK dan materai itu.
Siregar, ada sekitar 6 orang penderita HIV Perbaikan: kami membebankan biaya
Aids itu. untuk fotocopy KTP, KK, dan materai itu.
Perbaikan: Kadinkes Palas Hj. Leli
Rahmayulis Siregar mengatakan bahwa di b. Kesalahan Morfologi
wilayah Palas ada sekitar 6 orang penderita Judul berita
HIV Aids. Kesalahan: Rp 100 PerKK
Kesalahan: “ada sekitar 6 orang penderita Perbaikan: Rp 100 Ribu Per KK
HIV Aids itu. Keenam orang itu hingga Paragraf ke-6
saat ini, sedang dalam pengawasan oleh Kesalahan : permukinan
pihaknya. Supaya tidak menularkan Perbaikan : permukiman
tersebut kepada masyarakat luas. Paragraf ke-8
Perbaikan: “ada sekitar 6 orang penderita Kesalahan: didampingi
HIV Aids itu. Keenam orang itu hingga Perbaikan: (di-damping-i = didampingi)
saat ini sedang dalam pengawasan oleh
pihaknya, agar masyarakat luas tidak c. Kesalahan Sintaksis
tertular. Paragraf ke-2
Kesalahan : “Menurut Aril salah seorang
3. Analisis Kesalahan Berbahasa Pada warga Desa Jaringhalus mengatakan atas
Berita “ Warga Secanggang Kecewa pengutupan itu mereka akan mengadukan
Proyek Air Bersih Dikutip Biaya Rp permasalahan itu ke Polsek Secanggang
100 PerKK “. seta mengadukan masalah itu keDPRD
Langkat”.
Perbaikan : “Aril yang merupakan salah
seorang warga Desa Jaringhalus
mengatakan atas pengutipan itu, mereka
akan mengadukan permasalahan itu ke
Polsek Secanggang seta ke DPRD
Langkat”.
Paragraf ke-6
Kesalahan: Karenanya, kami
membebankan biaya untuk fotocopy KTP
KK dan materai itu warga masing-masing.
Perbaikan: Karenanya, kami
membebankan biaya kepada masing-
masing warga untuk fotocopy KTP KK
dan materai.
a. Kesalahan Ejaan
Paragraf ke-5 Simpulan
Kesalahan: banyak menghilangkan tanda Di dalam surat kabar terdiri dari
koma pada kalimat “Sedangkan proyek beberapa berita yang tentunya dalam satu
tersebut berasal dari Dinas Perumahan dan berita dapat ditemukan kesalahan

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
224 Khairun Nisa, Analisis Kesalahan Berbahasa

berbahasa bidang ejaan, morfologi, DAFTAR PUSTAKA


semantik dan sintaksis. Berdasarkan hasil
analisis kesalahan berbahasa bidang ejaan, Barus, S. W. (2010). Jurnalistik Petunjuk
morfologi, semantik dan sintaksis pada Teknik Menulis Berita. Jakarta:
surat kabar Sinar Indonesia Baru (SIB) Erlangga.
edisi Desember 2017, dapat disimpulkan
Chaer, A. (2008). Morfologi Bahasa
bahwa terdapat bentuk kesalahan
Indonesia: Pendekatan Proses.
berbahasa antara lain: pertama, bentuk
Jakarta: Rineka Cipta.
kesalahan berbahasa yang ditemukan pada
berita “4 Rumah Terbakar di Jalan Jermal Mahsun. (2005). Metode Penelitian
VI Medan Denai“ di antaranya kesalahan Bahasa: Tahapan Strategi, Metode,
dalam bidang ejaan sebanyak dua dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali
kesalahan, bidang morfologi enam Pers.
kesalahan, semantik dua kesalahan dan Manaf, N. A. (2009). Sintaksis dan
sintaksis satu kesalahan. Kedua, bentuk Terapannya dalam Bahasa
kesalahan berbahasa yang ditemukan pada Indonesia. Padang: Sukabina Press.
berita “Sekira 300 Warga Asal Palas
Terdeteksi Mengidap HIV Aids “ di Maulidiah, R. H., Nisa, K., & Nasution, W.
antaranya kesalahan dalam bidang ejaan N. A. (2017). Problematika
sebanyak satu kesalahan, bidang morfologi Menganalisis Wacana Secara Tekstual
dua kesalahan , semantik satu kesalahan , Dan Kontekstual Mahasiswa Fkip
dan sintaksis tiga kesalahan. Ketiga, Una. Jurnal Bindo Sastra, 1(2), 95–
bentuk kesalahan berbahasa yang 102.
ditemukan pada berita “Warga Secanggang Widjono. (2005). Bahasa Indoneisa Mata
Kecewa Proyek Air Bersih Dikutip Biaya Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Rp 100 PerKK “ di antaranya kesalahan Perguruan Tinggi. Jakarta: PT.
dalam bidang ejaan sebanyak dua Gramedia Widiasarana.
kesalahan, bidang morfologi tiga
kesalahan, dan sintaksis dua kesalahan.

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)

Anda mungkin juga menyukai