Anda di halaman 1dari 4

Nama : PUTI ZAFIRAH MAHARANI SASTRA

NIM : 18033162
Prodi : PENDIDIKAN FISIKA

PARAGRAF
1. Konsep Paragraf
Paragraf (dari Bahasa Yunani paragraphos, “menulis di samping” atau
“tertulis di samping”) adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya
merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf merupakan inti
penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam upaya menghimpun
beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan
dan kepaduan. Dalam paragraf terdapat kalimat pengenal, kalimat topik,
kalimat-kalimat penjelas dan kalimat penutup yang saling berkaitan, susunan-
susunan kalimat ini bertalian membentuk sebuah gagasan . Paragraf dapat
juga dikatakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek (singkat).

2. Batasan Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain :
 Kamus Besar Bahasa Indonesia: paragraf adalah bagian bab dalam suatu
karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai
dengan garis baru)
 The Jiang Gie dan A. Didyamartaya: paragraf ialah satuan pembagian
lebih kecil di bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi
angka Arab.

3. Struktur Paragraf
Struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan
kemungkinan, yaitu :
a) Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang,
dan kalimat penegas.
b) Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat
pengembang, dan kalimat penegas.
c) Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
peneges.
d) Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat
pengembang.
e) Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat
pengembang.
f) Paragraf terdiri atas kalimat topik dan kalimat pengembang.
g) Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan kalimat topik.

4. Persyaratan Paragraf yang Baik


a. Kesatuan : semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-
sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertentu.
b. Kepaduan: sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa
hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan
transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
c. Kelengkapan: suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang
cukup untuk menunjang kalimat topik.
d. Panjang Paragraf: panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama,
bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat
pembaca yang menjadi sasaran.
e. Pola Susunan Paragraf: mencakup pola runtunan waktu, pola uraian sebab
akibat, pola perbandingan dan pertentangan, pola analogi, pola daftar, dan
pola lain.

5. Pola Pengembangan Paragraf


Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan
membuat kerangka paragraf dahulu sebelum menulis paragraf itu. Kemudian
menentukan gagasan pokok dan gagasan penunjang.
Ada beberapa teknik (cara) mengembangkan paragraf:
a) Secara Alamiah : urutan ruang (spasial), urutan waktu (kronologis)
b) Klimaks dan Antiklimaks: klimaks adalah gagasan utama mula-mula
dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah
kedudukannya. Antiklimaks dilakukan dengan cara menguraikan gagasan
dari yang paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun
ke gagasan lain yang lebih rendah.
c) Umum – Khusus & Khusus – Umum (deduktif & induktif) : cara
pengungkapan paragraf yang paling banyak digunakan adalah cara deduktif
dan induktif.
d) Perbandingan dan Pertentangan: dalam hal ini penulis berusaha
menunjukkan persamaan dan berbedaan antara dua hal. Syarat
perbandingan/pertentangan adalah dua hal yang tingkatannya sama dan
kedua hal itu mempunyai persamaan sekaligus perbedaan.
e) Analogi: digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal
umum dengan hal yang belum dikenal
f) Sebab – Akibat: Sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat
sebagai pikiran penjelas; atau sebaliknya.
g) Definisi Luas: untuk memberikan batasan tentang sesuatu, kadang-kadang
penulis terpaksa menguraikan dengan beberapa kalimat atau bahkan
beberapa paragraf.
h) Klasifikasi
i) Dalam pengembangan paragraf, kadang-kadang kita mengelompokkan hal-
hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan ini biasanya dirinci lebih
lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.

6. Jenis Paragraf
a) Eksposisi: berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan
memberi informasi.
b) Argumentasi: bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/
kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
c) Deskripsi: berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga
pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
d) Persuasi: karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar
berbuat sesuatu.
e) Narasi: karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul,
sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar
berdasarkan imajinasi.

7. Contoh Paragraf
Paragraf persuasi: Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai
cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan
keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya,
mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai
sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-
menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat
dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
DAFTAR PUSTAKA

Dini, Dahlia dan Sitorus. 2004. Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung :


CV Yrama Widya.
Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai