Hukum-Hukum
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi perintah kepada orang yang
beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman pada sesama
manusia yang terbukti bersalah.
Tadzkir
Tadzkir adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan
ancaman Allah SWT berupa siksa neraka dan kabar gembira berupa nikmat surga
bagi orang yang beriman.
Sejarah atau Kisah
Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik
yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang
mengalami kebinasaan akibat tidak taat kepada Allah SWT.
Dorongan Untuk Berpikir
Di dalam al-qur'an banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang
memerlukan pemikiran menusia untuk mendapatkan manfaat dan juga
membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam semesta.
9. Rachmat Dwi Arifanto (1210112175)
Hadis Mutawatir kenapa dikatakan menurut tradisi mustahil mereka
sepakat untuk berdusta?
Jawaban:
Karena jumlah perawinya yang banyak mustahil orang yang banyak itu
sepakat untuk berdusta.
10. Bangun Widiantoro (1210112187)
Jelaskan pengertian Bayan At-Tauqid dan berikan contoh !
Jawaban:
Fungsi hadis memperkuat hukum-hukum yang telah ada dalam Al-quran.
Contohnya: Firman Allah swt. surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya:
Maka diantara kamu yang melihat bulan maka,hendaklah ia berpuasa.
(Al-Baqarah ayat 185)
Ayat ini diperkuat dengan Hadis Nabi yang artinya:
Puasalah karena melihat bulan dan berbukalah karena melihat bulan.
11. Faisal Maulana (1210112154)
Jelaskan hubungan sumber hukum islam Al-quran,Hadis,dan Ijtihad !
Jawaban:
Ketiga sumber hukum islam Al-quran,hadis,dan Ijtihad saling
berhubungan karena jika dalam Al-quran tidak terdapat penjelasan suatu
ayat dan hukum yang tidak terdapat dalam Al-quran maka diambil dari
sumber hukum yang kedua yaitu hadis.Jika tidak ditemukan dalil
hukumnya secara pasti di dalam Al-Quran dan Hadis maka dilakukanlah
Ijtihad.
12. Ain Soufbar Gumay (1210112155)
Berikan alasan maksud pembagian hadis dari segi kualitas !
Jawaban:
Pembagian hadis dari segi kualitas karena dibagi dari segi pengahafalnya
menerima hadis.Ada yang sempurna hafalannya dan tidak sempurna
hafalannya.
6
3.
a.
b.
a.Hadis Mutawatir,yaitu Hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah orang pada setiap tingkat
sanadnya yang menurut tradisi mustahil mereka sepakat untuk berdusta.
b.Hadis Ahad,yaitu lawan dari Mutawatir. Hadits yang diriwayatkan oleh seorang atau
lebih yang tidak sampai kepada tingkat masyhur maupun mutawir.
7
3. Kedudukan Ijtihad
Ijtihad menduduki posisi yang ketiga dalam hukum Islam setelah al-Quran dan
Hadis. Dalam ijtihad ini timbullah sumber hukum lainnya yaitu ijma(consensus ulama),
qiyas(analogi berdasarkan sebab atau illat).Ijtihad dilakukan oleh para imam, para kepala
pemerintahan, para hakim, dan oleh para panglima perang untuk menemukan solusi dari
permasalahan yang berkembang di kalangan mereka berdasarkan bidang mereka masingmasing
Fungsi Ijtihad
Ijtihad memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut :
1. Berfungsi sebagai sumber hukum yang ke tiga, setelah Al-Quran dan hadits.
2. Merupakan sarana untuk menyelesaikan persoalan-persoalan baru yang muncul.
3. Mengembangkan pemikiran dalam islam untuk menyesuaikan perubahan social
dengan ajaran Islam jangan sampai melenceng dari Al-Quran dan hadits.
4. Sebagai wadah pencurahan pemikiran kaum muslimin dalam mencari jawaban dari
masalah-masalah yang terjadi
4. Bentuk-bentuk Ijtihad
a. Ijma
Menurut etimologi (bahasa) adalah konsesus atau kesepakatan.Menurut
terminologi (istilah) adalah kesepakatan pendapat para ulama untuk dapat
menetapkan suatu hukum yang belum ada ketepatannya dalam Al-quran dan
Hadis.Hasil ijma dapat dijadikan sumber hukum,dengan berdasarkan Hadis Nabi
Muhammad saw. yang artinya:
Sesungguhnya Allah swt. tidak menyepakatkan umatnya dalam kesesatan.
Contoh Ijma: kesepakatan sahabat-sahabat Nabi dalam mengangkat Abu
Bakar menjadi Khalifah setelah wafatnya Nabi.
b. Qiyas
Menurut etimologi qiyas artinya memperbandingkan,mengukur atas yang
lainnya dan mempersamakannya.Menurut terminologi berarti mengembalikan atau
mempersamakan (menetapkan) hukum syara pada suatu perkara yang belum ada
hukumnya dengan yang telah ada hukumnya dalam Al-quran dan Hadis
Nabi,karena kesamaan sebab.
Menetapkan suatu hukum dengan qiyas ada beberapa cara yaitu:
Menghubungkan suatu masalah yang belum ada hukum-hukumnya dengan suatu masalah
yang sudah ada hukummnya,karena dapat persamaan sebab-sebabnya
Contoh: pada zaman Nabi wajib membayar zakat fitrah dengan gandum
kemudian umat yang makanannya bukan gandum misalnya beras,dapat diqiyaskan
dengan gandum,karena keduanya ada persamaan yaitu,
makanan yang sama-sama mengenyangkan atau makanan pokok.
Qiyas seperti ini dinamakan qiyas At-Tamtsil atau qiyas Analogi.
8
Membandingkan suatu hukum yang sudah ada dengan yang belum ada ketepatannya
tetapi dengan sebab yang lebih kuat.
Contoh:Dalam Al-quran surat Al-Isra ayat 23 seseorang dilarang mengucapkan katakata ah kepada Ibu dan Bapak,maka memukul dan menyakiti keduanya lebih dilarang
lagi.Qiyas seperti ini dinamakan Qiyas Jali/Aulawi.
BAB III
KESIMPULAN
Sebagai umat islam, kita diwajibkan untuk mengetahui serta memperdalam
sumber ajaran agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Karena sumber ajaran
agama islam merupakan merupakan media penuntun agar kita dapat melaksanakan
semua perintah Allah dan semua larangan-Nya. Agama islam pun tidak
mempersulit kita dalam mempelajari seluk beluk agama islam. Karena terdapat
tingkatan sumber ajaran agama islam yang harus kita pedomani.
Dalam menentukan hukum, islam sangatlah sistematis yang pertama dalam
menentukan hukum islam menggunakan Al-Quran terlebih dahulu. Al-Quran
dalam menetapkan hukum tidak memberatkan, meminimalisir kesalahan dalam
menetapkan hukum. Kemudian Hadis sebagai sumber hukum Islam yang kedua
dengan memberikan penjelasan ayat-ayat yang terdapat dalam Al-quran serta
menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam Al-quran dan Ijtihad sebagai
sumber hukum yang ketiga dalam menetapkan suatu hukum,yang tidak ditemukan
dalil hukumnya secara pasti di dalam Al-Quran dan Hadis.
10