Anda di halaman 1dari 9

Nama : Puti Zafirah Maharani Sastra

NIM : 18033162
Program Studi : Pendidikan Fisika

Rangkaian Pembangkit Gelombang


(Tugas E-Learning Ketujuh Elektronika Dasar 2)

1. Jelaskanlah rangkaian dasar yang terdapat dalam rangkaian saklar dengan


op- amp dan fungsinya.
Jawab:
Rangkaian dasar saklar dengan op-amp dibangun oleh rangkaian pembagi
tegangan yang terdiri oleh tahanan R1 paralel dengan R3 serta tahanan
potensiometer RV2 paralel dengan tahanan R4, op-amp sebagai komparator dan
transistor sebagai saklar. Op-amp akan membandingkan nilai tegangan masukan
pada terminal membalik dan tak membalik.

Dari rangkaian pembagi tegangan antara tahanan R 1 dan RV2 dapat ditentukan
tegangan masukan pada terminal membalik dalam bentuk
𝑅𝑉2
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉+
𝑅1 + 𝑅𝑉2
Tegangan referensi dapat ditentukan dari rangkaian pembagi tegangan antara tahanan
R3 dan R4
𝑅4
𝑉𝑟𝑒𝑓 = 𝑉+
𝑅3 + 𝑅4
Tegangan dari komparator tergantung pada nilai tegangan masukan pada
terminal membalik dengan tegangan referensi. Apabila tegangan Vin > Vref maka
keluaran dari komparator akan saturasi negative atau rendah. Tegangan keluaran dari
saklar transistor akan tinggi dan transistor dalam keadaan terputus sehingga tidak ada
arus listrik mengalir pada kolektor transistor. Sebaliknya apabila Vin < Vref maka
keluaran dari komparator akan saturasi positif atay tinggi. Tegangan keluaran dari
saklar transistor akan rendah dan transistor dalam keadaan menghantar sehingga arus
listrik maksimum mengalir pada kolektor dari transistor.
Penguat operasional sebagai saklar dapat digunakan untuk mengendalikan,
misalnya saklar diaktifkan cahaya untuk mengendalikan cahaya, saklar diaktifkan
temperature untuk mengendalikan temperature dengan level tertentu.

2. Deskripsikanlah rangkaian saklar peka cahaya yang peka di bawah cahaya


level.
Jawab:
Saklar peka cahaya yang peka dibawah cahaya level, digunakan LDR untuk
mengindra cahaya yang dating padanya. LDR akan mengkonversi cahaya kedalam
bentuk tahanan. Disini nilai tahanan dari LDR bergantung kepada cahaya. Pada
keadaan gelap tahanan LDR akan besar, dan pada keadaan terang tahanan LDR akan
kecil. Tegangan masukan pada terminal tak membalik dari op-amp didapat melalui
rangkaian pembagi tegangan antara tahanan R 1, R2, R3, dan RLDR.

Tegangan keluaran dari rangkaian pembagi tegangan diambil pada R LDR dan R3
sehingga tegangan masukan pada terminal tak membalik dapat diekspresikan:
𝑅3 + 𝑅𝐿𝐷𝑅
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉+
𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + 𝑅𝐿𝐷𝑅
Besar tegangan masukan pada terminal membalik atau tegangan referensi yaitu,
𝑅5
𝑉𝑟𝑒𝑓 = 𝑉+
𝑅4 + 𝑅5
Pada keadaan gelap, dimana cahaya yang datang pada LDR lebih rendah dari level
cahaya tertentu nilai tahanan LDR besar menyebabkan tegangan masukan pada
terminal tak membalik juga besar. Apabila tegangan pada terminal tak membalik ini
melebihi tegangan referensi menyebabkan keluaran komparator akan saturasi positif
atau tinggi. Akibatnya tegangan keluaran saklar transistor rendah sehingga arus
maksimum mengalir pada transistor dan lampu akan menyala.

3. Deskripsikanlah rangkaian saklar peka temperatur yang peka di atas


temperatur level.
Jawab:
Pada rangkaian saklar peka temperature yang peka diatas temperature level
terdapat thermistor RTH dengan tahanan potensiometer R1 berperan sebagai
rangkaian pembagi tegangan. Tegangan sumber berasal dari catu daya dan tegangan
keluaran pada rangkaian diambil pada potensiometer.

Besar tegangan yang masuk pada terminal membalik dari op-amp dapat dituliskan
dalam bentuk
𝑅1
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉+
𝑅1 + 𝑅𝑇𝐻
Pada persamaan, untuk suatu nilai tahanan potensiometer dan tegangan catu daya
besar tegangan pada terminal membalik hanya ditentukan oleh nilai tahanan
thermistor yang tergantung pada temperature.
Disisi lain, tegangan yang masuk pada terminal tak membalik atau
teganganreferensi diambil dari keluaran rangkaian pembagi tegangan antara
tahanan R2 dan R3. Besarnya tegangan referensi dapat diekspresikan dalam bentuk
𝑅3
𝑉𝑟𝑒𝑓 = 𝑉+
𝑅2 + 𝑅3
Pada temperature rendah sedikit dibawah temperature level, nilai tahanan
thermistor besar sehingga tegangan pada terminal membalik kecil. Apabila
tegangan Vin lebih kecil beberapa ratus microvolt dari tegangan referensi maka
keluaran dari op-amp akan saturasi positif (VOK=Vsat+), tegangan keluaran dari
saklar transistor tinggi dan tegangan pada relay rendah. Dalam keadaan ini tidak
ada arus yang mengalir pada kolektor sehingga transistor dan relay dalam keadaan
terputus.
Pada temperature tinggi sedikit diatas level temperature, nilai tahanan
thermistor akan kecil sehingga tegangan pada terminal membalik besar. Apabila
tegangan Vin lebih besar beberapa ratus microvolt dari tegangan referensi maka
keluaran dari op-amp akan saturasi negatif (VOK ≈ 0 Volt), tegangan keluaran dari
saklar transistor rendah dan tegangan pada relay tinggi. Dalam keadaan ini arus akan
mengalir maksimum pada kolektor sehingga transistor dan relay dalam keadaan
saturasi atau menghantar.
Rangkaian ini cocok ditetapkan pada alarm yang bekerja pada temperature
tinggi seperti sistem alarm kebakaran

4. Suatu rangkaian saklar elektronik menggunakan op-amp terdiri dari sensor


LDR ORP12, op-amp 741, dan catu daya 9 Volt. Rangkaian digunakan
untuk mengontrol lampu AC dengan arus yang lebih besar. Rangkaian saklar
op-amp peka cahaya diperlihatkan pada gambar berikut:

Jika resistansi LDR 10 MΩ ditempat gelap dan 150 Ω di tempat yang terang
dan diasumsikan rangkaian sensitif pada saat nilai tahanan RP = 80 KΩ,
pada keadaan gelap dan keadaan terang tentukanlah :
a. Tegangan masukan pada terminal membalik op-amp
b. Tegangan keluaran dari komparator
c. Tegangan masukan pada saklar transistor
d. Arus pada kolektor transistor dan kumparan relay untuk relay tipe NO
Jawab:
Diketahui:
R1 = 1KΩ
R3 = 1 KΩ
R4 = 10 KΩ
R5 = 10 KΩ
R6 = 15 KΩ
R7 = 47 KΩ
RLDRG = 10 MΩ
RLDRT = 150 Ω
RP = 80 KΩ
a. Tegangan masukan pada terminal membalik op-amp
Keadaan gelap
𝑅3 + 𝑅𝐿𝐷𝑅
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉+
𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + 𝑅𝐿𝐷𝑅
1000Ω + 150Ω
𝑉𝑖𝑛 = (9 𝑉)
1000Ω + 80000Ω + 1000Ω + (10𝑥106 )Ω
𝑉𝑖𝑛 = 1,026 𝑥 10−3 𝑉

Keadaan terang
𝑅3 + 𝑅𝐿𝐷𝑅
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉+
𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + 𝑅𝐿𝐷𝑅
1000Ω + 150Ω
𝑉𝑖𝑛 = (9 𝑉)
1000Ω + 80000Ω + 1000Ω + 150Ω
𝑉𝑖𝑛 = 0,125 𝑉
b. Tegangan keluaran dari komparator
Keadaan gelap
𝑅7
𝑉𝑂 = 𝑉
𝑅6 + 𝑅7 𝑖𝑛
47000 Ω
𝑉𝑂 = (1,026 𝑥 10−3 𝑉)
15000 Ω + 47000 Ω
𝑉𝑂 = 7,77 𝑥 10−4 𝑉

Keadaan terang
𝑅7
𝑉𝑂 = 𝑉
𝑅6 + 𝑅7 𝑖𝑛
47000 Ω
𝑉𝑂 = (0,125 𝑉)
15000 Ω + 47000 Ω
𝑉𝑂 = 0,0947 𝑉

c. Tegangan masukan pada saklar transistor


𝑅5
𝑉𝑟𝑒𝑓 = 𝑉+
𝑅4 + 𝑅5
10000 Ω
𝑉𝑟𝑒𝑓 = (9 𝑉)
10000 Ω + 10000 Ω
𝑉𝑟𝑒𝑓 = 4,5 𝑉

d. Arus pada kolektor transistor dan kumparan relay untuk relay tipe NO
Keadaan gelap: tegangan dari saklar transistor renah sehingga arus yang
mengalir pada kolektor dalam keadaan maksimum, dimana transistor akan
terhubung dan lampu menyala
Keadaan terang: tegangan keluaran dari saklar transistor tinggi sehingga tidak
ada arus yang mengalir pada kolektor, dimana transistor akan terputus dan
lampu tidak menyala
5. Rangkaian alarm peka temperatur menggunakan teknik pembagi tegangan
dan pengindra termistor NTC diberikan pada gambar berikut :

Jika hambatan termistor terhadap suhu dinyatakan dengan RTH = RO (1−T),


dimana RO = 10 K dan  = 1/130, tegangan saturasi 11,8 V, dan tipe relay NO.
Tentukanlah:
a. Nilai tahanan R1 dan RTH agar temperatur level 34oC
b. Tegangan pada masukan membalik op-amp pada temperatur 32oC dan
36oC.
c. Tegangan keluaran pada komparator, tegangan masukan pada saklar
transistor pada 32oC dan 36oC
d. Keadaan dari transistor dan relay pada 32oC dan 36oC
Jawab:
Diketahui:
RO = 10 K
 = 1/130
Vsat = 11,8 V
R2 = 10 K
R3 = 10K
R4 = 1,2K
R5 = 1,2K
VCC = 12 V
a. Nilai tahanan R1 dan RTH agar temperatur level 34oC
Nilai tahanan termistor
RTH = RO (1−T)
= 10 K (1 – (1/130)(34))
= 10 K (1 – 0,26)
= 10 K (0,74)
= 7,4 K
Tegangan keluaran
VO = Vsat = 11,8 V
Tegangan Masukan
𝑅5
𝑉𝑂 = 𝑉
𝑅5 + 𝑅4 𝑖𝑛
1200
11,8 = 𝑉
1200 + 1200 𝑖𝑛
𝑉𝑖𝑛 = 23,6 𝑉
Nilai tahanan R1
𝑅1
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉+
𝑅1 + 𝑅𝑇𝐻
𝑅1
23,6 𝑉 = (12 𝑉 )
𝑅1 + 7400Ω
7,4𝐾Ω
23,6 𝑉 = (12 𝑉 )
𝑅1 + 7,4 𝐾Ω
23,6 (𝑅1 + 7,4KΩ) = 88,8
23,6𝑅1 + 174,64 = 88,8
𝑅1 = 3,63 𝐾Ω
b. Tegangan pada masukan membalik op-amp pada temperatur 32oC dan
36oC.
Temperature 32oC Temperature 36oC
RTH = RO (1−T) RTH = RO (1−T)
= 10 K (1 – (1/130)(32)) = 10 K (1 – (1/130)(36))
= 10 K (0,76) = 10 K (0,73)
= 7,6 KΩ = 7,3 KΩ
𝑅𝑇𝐻 𝑅𝑇𝐻
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉+ 𝑉𝑖𝑛 = 𝑉+
𝑅1 + 𝑅𝑇𝐻 𝑅1 + 𝑅𝑇𝐻
7,6KΩ 7,3KΩ
𝑉𝑖𝑛 = (12 𝑉 ) 𝑉𝑖𝑛 = (12 𝑉 )
3,63KΩ + 7,6KΩ 3,63KΩ + 7,3KΩ
𝑉𝑖𝑛 = 8,12 𝑉 𝑉𝑖𝑛 = 8,01 𝑉

c. Tegangan keluaran pada komparator, tegangan masukan pada saklar


transistor pada 32oC dan 36oC
Tegangan keluaran komparator = tegangan saturasi
VO = Vsat = 11,8 V
Tegangan masukan saklar
𝑅3
𝑉𝑟𝑒𝑓 = 𝑉+
𝑅2 + 𝑅3
10𝐾
𝑉𝑟𝑒𝑓 = 12𝑉
10𝐾 + 10𝐾
𝑉𝑟𝑒𝑓 = 6 𝑉

d. Keadaan dari transistor dan relay pada 32oC dan 36oC


Pada rangkaian saklar peka temperature, jika tegangan terminal membalik lebih
tinggi dari tegangan referensi, maka keluaran pada op-amp tidak mengalami
saturasi. Tegangan terminal membalik pada suhu 32oC adalah 8,12 V dan pada
suhu 36oC adalah 8,01 V sedangkan tegangan referensinya adalah 6 Volt.
Sehingga, Vin > Vref maka arus maksimum akan mengalir pada kolektor dari
transistor dan relay dalam keadaan menyala

Anda mungkin juga menyukai