NIM : 18033162
Program Studi : Pendidikan Fisika
Dari rangkaian pembagi tegangan antara tahanan R 1 dan RV2 dapat ditentukan
tegangan masukan pada terminal membalik dalam bentuk
𝑅𝑉2
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉+
𝑅1 + 𝑅𝑉2
Tegangan referensi dapat ditentukan dari rangkaian pembagi tegangan antara tahanan
R3 dan R4
𝑅4
𝑉𝑟𝑒𝑓 = 𝑉+
𝑅3 + 𝑅4
Tegangan dari komparator tergantung pada nilai tegangan masukan pada
terminal membalik dengan tegangan referensi. Apabila tegangan Vin > Vref maka
keluaran dari komparator akan saturasi negative atau rendah. Tegangan keluaran dari
saklar transistor akan tinggi dan transistor dalam keadaan terputus sehingga tidak ada
arus listrik mengalir pada kolektor transistor. Sebaliknya apabila Vin < Vref maka
keluaran dari komparator akan saturasi positif atay tinggi. Tegangan keluaran dari
saklar transistor akan rendah dan transistor dalam keadaan menghantar sehingga arus
listrik maksimum mengalir pada kolektor dari transistor.
Penguat operasional sebagai saklar dapat digunakan untuk mengendalikan,
misalnya saklar diaktifkan cahaya untuk mengendalikan cahaya, saklar diaktifkan
temperature untuk mengendalikan temperature dengan level tertentu.
Tegangan keluaran dari rangkaian pembagi tegangan diambil pada R LDR dan R3
sehingga tegangan masukan pada terminal tak membalik dapat diekspresikan:
𝑅3 + 𝑅𝐿𝐷𝑅
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉+
𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + 𝑅𝐿𝐷𝑅
Besar tegangan masukan pada terminal membalik atau tegangan referensi yaitu,
𝑅5
𝑉𝑟𝑒𝑓 = 𝑉+
𝑅4 + 𝑅5
Pada keadaan gelap, dimana cahaya yang datang pada LDR lebih rendah dari level
cahaya tertentu nilai tahanan LDR besar menyebabkan tegangan masukan pada
terminal tak membalik juga besar. Apabila tegangan pada terminal tak membalik ini
melebihi tegangan referensi menyebabkan keluaran komparator akan saturasi positif
atau tinggi. Akibatnya tegangan keluaran saklar transistor rendah sehingga arus
maksimum mengalir pada transistor dan lampu akan menyala.
Besar tegangan yang masuk pada terminal membalik dari op-amp dapat dituliskan
dalam bentuk
𝑅1
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉+
𝑅1 + 𝑅𝑇𝐻
Pada persamaan, untuk suatu nilai tahanan potensiometer dan tegangan catu daya
besar tegangan pada terminal membalik hanya ditentukan oleh nilai tahanan
thermistor yang tergantung pada temperature.
Disisi lain, tegangan yang masuk pada terminal tak membalik atau
teganganreferensi diambil dari keluaran rangkaian pembagi tegangan antara
tahanan R2 dan R3. Besarnya tegangan referensi dapat diekspresikan dalam bentuk
𝑅3
𝑉𝑟𝑒𝑓 = 𝑉+
𝑅2 + 𝑅3
Pada temperature rendah sedikit dibawah temperature level, nilai tahanan
thermistor besar sehingga tegangan pada terminal membalik kecil. Apabila
tegangan Vin lebih kecil beberapa ratus microvolt dari tegangan referensi maka
keluaran dari op-amp akan saturasi positif (VOK=Vsat+), tegangan keluaran dari
saklar transistor tinggi dan tegangan pada relay rendah. Dalam keadaan ini tidak
ada arus yang mengalir pada kolektor sehingga transistor dan relay dalam keadaan
terputus.
Pada temperature tinggi sedikit diatas level temperature, nilai tahanan
thermistor akan kecil sehingga tegangan pada terminal membalik besar. Apabila
tegangan Vin lebih besar beberapa ratus microvolt dari tegangan referensi maka
keluaran dari op-amp akan saturasi negatif (VOK ≈ 0 Volt), tegangan keluaran dari
saklar transistor rendah dan tegangan pada relay tinggi. Dalam keadaan ini arus akan
mengalir maksimum pada kolektor sehingga transistor dan relay dalam keadaan
saturasi atau menghantar.
Rangkaian ini cocok ditetapkan pada alarm yang bekerja pada temperature
tinggi seperti sistem alarm kebakaran
Jika resistansi LDR 10 MΩ ditempat gelap dan 150 Ω di tempat yang terang
dan diasumsikan rangkaian sensitif pada saat nilai tahanan RP = 80 KΩ,
pada keadaan gelap dan keadaan terang tentukanlah :
a. Tegangan masukan pada terminal membalik op-amp
b. Tegangan keluaran dari komparator
c. Tegangan masukan pada saklar transistor
d. Arus pada kolektor transistor dan kumparan relay untuk relay tipe NO
Jawab:
Diketahui:
R1 = 1KΩ
R3 = 1 KΩ
R4 = 10 KΩ
R5 = 10 KΩ
R6 = 15 KΩ
R7 = 47 KΩ
RLDRG = 10 MΩ
RLDRT = 150 Ω
RP = 80 KΩ
a. Tegangan masukan pada terminal membalik op-amp
Keadaan gelap
𝑅3 + 𝑅𝐿𝐷𝑅
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉+
𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + 𝑅𝐿𝐷𝑅
1000Ω + 150Ω
𝑉𝑖𝑛 = (9 𝑉)
1000Ω + 80000Ω + 1000Ω + (10𝑥106 )Ω
𝑉𝑖𝑛 = 1,026 𝑥 10−3 𝑉
Keadaan terang
𝑅3 + 𝑅𝐿𝐷𝑅
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉+
𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + 𝑅𝐿𝐷𝑅
1000Ω + 150Ω
𝑉𝑖𝑛 = (9 𝑉)
1000Ω + 80000Ω + 1000Ω + 150Ω
𝑉𝑖𝑛 = 0,125 𝑉
b. Tegangan keluaran dari komparator
Keadaan gelap
𝑅7
𝑉𝑂 = 𝑉
𝑅6 + 𝑅7 𝑖𝑛
47000 Ω
𝑉𝑂 = (1,026 𝑥 10−3 𝑉)
15000 Ω + 47000 Ω
𝑉𝑂 = 7,77 𝑥 10−4 𝑉
Keadaan terang
𝑅7
𝑉𝑂 = 𝑉
𝑅6 + 𝑅7 𝑖𝑛
47000 Ω
𝑉𝑂 = (0,125 𝑉)
15000 Ω + 47000 Ω
𝑉𝑂 = 0,0947 𝑉
d. Arus pada kolektor transistor dan kumparan relay untuk relay tipe NO
Keadaan gelap: tegangan dari saklar transistor renah sehingga arus yang
mengalir pada kolektor dalam keadaan maksimum, dimana transistor akan
terhubung dan lampu menyala
Keadaan terang: tegangan keluaran dari saklar transistor tinggi sehingga tidak
ada arus yang mengalir pada kolektor, dimana transistor akan terputus dan
lampu tidak menyala
5. Rangkaian alarm peka temperatur menggunakan teknik pembagi tegangan
dan pengindra termistor NTC diberikan pada gambar berikut :