ELEKTRONIKA DASAR 2
Oleh:
NIM : 19033128
JURUSAN FISIKA
2020
Saklar Elektronika Menggunakan Op-Amp
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menyelidiki pengaruh nilai tahanan variabel terhadap tegangan masukan,kuat arus dan
tegangan keluaran.
3. Menentukan daerah cut off dan daerah saturasi dari saklar transistor.
4. Menyelidiki pengaruh kuat cahaya terhadap keadaan keluaran dari saklar transistor.
4. Potensiometer
7. Kabel penghubung
8. Projectboard
C.LANDASAN TEORI
Rangkaian saklar elektronika menggunakan op-amp dibangun oleh rangkaian pembagi
tegangan, op-amp sebagai komparator, dan transistor sebagai saklar. Rangkaian dasar dari
dengan tegangan referensi pada terminal tak membalik. Dari rangkaian pembagi tegangan
antara tahanan R1 dan RV2 dapat ditentukan tegangan masukan pada terminal membalik
dalam bentuk :
RV2
Vin V (1)
R1 R V 2
Tegangan referensi dapat ditentukan dari rangkaian pembagi tegangan antara tahanan R 3 dan
R4
R4
Vref V (2)
R3 R4
Tegangan dari komparator tergantung kepada nilai tegangan masukan pada terminal
membalik dengan tegangan referensi. Apabila tegangan V in Vref maka keluaran dari
komparator akan saturasi positif atau tinggi. Tegangan keluaran dari saklar transistor akan
rendah dan transistor dalam keadaan menghantar sehingga arus maksimum mengalir pada
kolektor dari transistor. Sebaliknya apabila tegangan Vin Vref maka keluaran dari komprator
akan saturasi negatif atau rendah. Tegangan keluaran dari saklar transistor akan tinggi dan
transistor dalam keadaan terputus sehingga tidak ada arus yang mengalir pada kolektor dari
transistor.
Salah satu aplikasi dari rangkaian dasar saklar adalah saklar elektronika yang peka
Pada sistem saklar elektronika ini digunakan LDR untuk mengindra cahaya yang datang
padanya. LDR akan mengkonversi cahaya kedalam bentuk tahanan. Disini nilai tahanan dari
LDR tergantung kepada cahaya. Pada keadaan gelap nilai tahanan LDR besar, sedangkan pada
keadaan terang nilai tahanannya kecil. Tegangan masukan pada terminal tak membalik dari
op-amp didapat melalui rangkaian pembagi tegangan antara tahanan R 1, R2, R3 dan RLDR.
Tegangan keluaran dari rangkaian pembagi tegangan diambil pada R LDR dan R3 sehingga
Dari persamaan dapat diperhatikan bahwa tegangan yang masuk pada terminal tak membalik
ditentukan oleh nilai komponen dan tegangan catu daya yang diberikan. Pada satu nilai
tahanan R1, R2, R3 dan tegangan catu daya besar tegangan pada terminal tak membalik hanya
Tegangan pada terminal membalik didapat melalui rangkaian pembagi tegangan antara
tahanan R4 dan R5 dengan tegangan keluaran diambil pada tahanan R 5. Besar tegangan
masukan pada terminal membalik atau tegangan referensi dapat ditentukan dari persamaan
(9.4).
R5
Vref V (4)
R 4 R5
Besar tegangan referensi ditentukan oleh nilai tahanan R 4, R5 dan tegangan catu daya yang
diberikan. Untuk nilai tahanan R4 sama dengan R5 maka besar tegangan referensi setengah
terminal tak membalik dengan dua tahanan yang dihubungkan pada terminal membalik
membentuk suatu sistem jembatan. Pada saat jembatan dalam keadaan setimbang tegangan
yang masuk pada terminal tak membalik sama dengan tegangan referensi dan pada keadaan
Op-amp pada sistem ini berfungsi sebagai komparator yang akan membanding- kan
antara tegangan yang masuk pada terminal tak membalik dengan tegangan referensi. Pada
keadaan terang di atas level cahaya tertentu nilai tahanan LDR kecil sehingga tegangan yang
masuk pada terminal tak membalik kecil. Apabila tegangan pada terminal tak membalik ini
lebih kecil dari tegangan referensi maka keluaran dari komparator akan saturasi negatif atau
rendah. Tegangan keluaran dalam keadaan terbuka dari komparator dibagi menggunakan
rangkaian pembagi tegangan antara tahanan R6 dan R7. Tegangan keluaran dari komparator
R7
VOBK VOK (5)
R6 R7
Pada saat tegangan keluaran dari komparator dalam keadaan terbeban rendah, tegangan
keluar dari saklar transistor tinggi sehingga tidak ada arus yang mengalir pada kolektor. Dalam
Pada keadaan gelap, dimana cahaya yang datang pada LDR lebih rendah dari level cahaya
tertentu nilai tahanan LDR besar menyebabkan tegangan masukan pada terminal tak
membalik juga besar. Apabila tegangan pada terminal tak membalik ini melebihi tegangan
referensi menyebabkan keluaran komparator akan saturasi positif atau tinggi. Akibatnya
tegangan keluaran saklar transistor rendah sehingga arus maksimum mengalir pada transistor
Sebuah penguat operasional dapat dihubungkan sebagai saklar pengendali relay yang peka
terhadap temperatur. Rangkaian saklar peka temperatur adalah suatu rangkaian elektronika
yang dapat bekerja dengan teliti di bawah atau di atas temperatur yang diset. Untuk mengindra
temperatur digunakan termistor yang nilai tahanannya berubah dengan perubahan
temperatur. Nilai tahanan termistor berkurang dengan kenaikan temperatur. Pada temperatur
rendah nilai tahanan termistor adalah tinggi sedangkan pada temperatur tinggi nilai
tahanannya rendah.
(Asrizal, 2013: 149)
D. TUGAS PENDAHULUAN
1. Sebutkan rangkaian dasar pembentuk dari suatu saklar transistor menggunakan op-amp
Jawab:
Fungsi:
Untuk membagi tegangan input menjadi satu atau beberapa tegangan output
untuk membandingkan nilai tegangan yang masuk pada satu saluran input
2. Sebutkanlah besaran fisika yang terdapat pada rangkaian saklar elektronika menggunakan
Jawab:
Saklar elektronik dapat diaktifkan oleh berbagai besaran fisika seperti tegangan,
temperatur, cahaya, air, waktu dan sebagainya. Hubungannya dengan besaran fisika yaitu
penguat operasional ini dapat dibuat sebagai saklar yang diaktifkan oleh temperatur,
3. Sebutkanlah besaran fisika yang akan diukur dalam kegiatan praktikum ,dan bagaimana
cara mengukurnya.
Jawab:
CAHAYA, Pada sistem saklar elektronika ini digunakan LDR untuk mengindra
cahaya yang datang padanya. LDR akan mengkonversi cahaya kedalam bentuk
tahanan. Disini nilai tahanan dari LDR tergantung kepada cahaya. Pada keadaan
gelap nilai tahanan LDR besar, sedangkan pada keadaan terang nilai tahanannya
kecil.
tahanan RL.
dikaki kolektor.
4. Bagaimana kurva hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan dari
Jawab:
Hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan yaitu Semakin besar
tegangan masukan maka tegangan keluaran yang dihasilkan juga akan semakin besar dan
sebaliknya.
Daerah Jenuh Transistor Daerah kerja transistor saat jenuh adalah keadaan dimana
maksimum)
Daerah Aktif Transistor Pada daerah kerja ini transistor biasanya digunakan
sebagai penguat sinyal. Transistor dikatakan bekerja pada daerah aktif karena
transistor selelu mengalirkan arus dari kolektor ke emitor walaupun tidak dalam
proses penguatan sinyal, hal ini ditujukan untuk menghasilkan sinyal keluaran
yang tidak cacat. Daerah aktif terletak antara daerah jenuh (saturasi) dan daerah
Daerah Mati Transistor Daerah cut off merupakan daerah kerja transistor dimana
keadaan transistor menyumbat pada hubungan kolektor – emitor. Daerah cut off
sering dinamakan sebagai daerah mati karena pada daerah kerja ini transistor
tidak dapat mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Pada daerah cut off
emitor.
5. Pada gambar 1.diberikan nilai tahanan R3 dan R4 masing-masing 10 kΩ,R1 =2 KΩ dan Rv2
=10 kΩ ,R5 = 15 KΩ ,R6 =47 KΩ dan tegangan V+ = 9 Volt.Pada saat nilai tahaan R v2 =10 kΩ
dan 6 kΩ, tentukanlah tegangan masukan pada terminal membalik ,keluaran dari
komparator ,tegangan pada tahanan R6,tegangan keluaran dari scalar transistor ,dan kuat
Jawab:
Diket: R1= 2 kΩ
Rv2 = R3= R4 = 10 kΩ
R5 = 15 KΩ
R6 =47 KΩ
V+ = 9 Volt
Jwb:
Rv2 =1 kΩ
Vin = V+ = 9V = 11,7 V
Vref = V+ = 9V = 4,5 V
Vo = = = 2,6 V
Rv2 =6 kΩ
Vin = V+ = 9V = 6,75 V
Vref = V+ = 9V = 4,5 V
VR6 = Vo = 1,5V = 1,13 V
Vo = = = 1,5 V
tempat terang 150 Ω.Pada saat nilai tahanan R2 = 100 KΩ,tentukanlah tegangan pada
keluaran pada saklar transistor,kuat arus kolektor.dan keadaan nyala lampu pada keadaan
Jawab:
Diket: R1 = R3 = 1 KΩ
R4 =R5 =10 KΩ
R6 =15 KΩ
R7 = 47 KΩ
V+ = 9 Volt
RLDR = 10 MΩ gelap
R2 = 100 KΩ
Jwb:
Keadaan terang
Vin = = 9 V = 8,9 V
Vref = V+ = 9V = 4,5 V
Vo = = = 1,98 V
Keadaan gelap
Vin = = 9 V = 0,09 V
Vref = V+ = 9V = 4,5 V
Vo = = = 0,02 V
E. PROSEDUR KERJA
tegangan keluaran dari saklar transistor dan kuat arus pada kolektor dari transistor
5. Memasukkan data hasil pengukuran tegangan dan kuat arus pada tabel 1.
6. Merakit pula rangkaian saklar elektronika menggunakan op-amp peka terhadap cahaya
7. Melakukan pengamatan terhadap tegangan,kuat arus kolektor dan keadaan nyala lampu
pada saat LDR dalam keadaan gelap (misalnya dengan menutup permukaan LDR ) dan
8. Memasukkan data hasil pengukuran tegangan,kuat arus kolektor, dan keadaan nyala
F. REFERENSI
Asrizal. 2013. Elektronika Dasar 2 Komponen, Rangkaian, dan Aplikasi. Padang: UNP