Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PENDAHULUAN

ELEKTRONIKA DASAR 2

Saklar Elektronika Menggunakan Op-Amp

Oleh:

Nama : Ririn Fadhilla

NIM : 19033128

Prodi : Pendidikan Fisika D

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
Saklar Elektronika Menggunakan Op-Amp

A. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Menyelidiki pengaruh nilai tahanan variabel terhadap tegangan masukan,kuat arus dan

tegangan keluaran.

2. Menyelidiki hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan.

3. Menentukan daerah cut off dan daerah saturasi dari saklar transistor.

4. Menyelidiki pengaruh kuat cahaya terhadap keadaan keluaran dari saklar transistor.

B. ALAT DAN BAHAN

Peralatan Komponen dan Bahan

1. Multimeter Digital 1. Tahanan karbon

2. Multimeter analog 2. IC uA 741

3. Catu daya polatitas ganda* 3. Transistor bipolar(BC 141)

4. Potensiometer

5. LDR (ORP 12)

6. Baterai 9 volt 2 buah*

7. Kabel penghubung

8. Projectboard

C.LANDASAN TEORI
Rangkaian saklar elektronika menggunakan op-amp dibangun oleh rangkaian pembagi

tegangan, op-amp sebagai komparator, dan transistor sebagai saklar. Rangkaian dasar dari

saklar elektronika menggunakan op-amp dapat dilihat pada Gambar (1)

Op-amp akan membandingkan antara tegangan masukan pada terminal membalik

dengan tegangan referensi pada terminal tak membalik. Dari rangkaian pembagi tegangan

antara tahanan R1 dan RV2 dapat ditentukan tegangan masukan pada terminal membalik

dalam bentuk :

RV2
Vin  V (1)
R1  R V 2

Tegangan referensi dapat ditentukan dari rangkaian pembagi tegangan antara tahanan R 3 dan

R4

R4
Vref  V (2)
R3  R4

Tegangan dari komparator tergantung kepada nilai tegangan masukan pada terminal

membalik dengan tegangan referensi. Apabila tegangan V in  Vref maka keluaran dari
komparator akan saturasi positif atau tinggi. Tegangan keluaran dari saklar transistor akan

rendah dan transistor dalam keadaan menghantar sehingga arus maksimum mengalir pada

kolektor dari transistor. Sebaliknya apabila tegangan Vin  Vref maka keluaran dari komprator

akan saturasi negatif atau rendah. Tegangan keluaran dari saklar transistor akan tinggi dan

transistor dalam keadaan terputus sehingga tidak ada arus yang mengalir pada kolektor dari

transistor.

Salah satu aplikasi dari rangkaian dasar saklar adalah saklar elektronika yang peka

terhadap cahaya seperti diperlihatkan pada Gambar 2 berikut :

Pada sistem saklar elektronika ini digunakan LDR untuk mengindra cahaya yang datang

padanya. LDR akan mengkonversi cahaya kedalam bentuk tahanan. Disini nilai tahanan dari

LDR tergantung kepada cahaya. Pada keadaan gelap nilai tahanan LDR besar, sedangkan pada

keadaan terang nilai tahanannya kecil. Tegangan masukan pada terminal tak membalik dari

op-amp didapat melalui rangkaian pembagi tegangan antara tahanan R 1, R2, R3 dan RLDR.

Tegangan keluaran dari rangkaian pembagi tegangan diambil pada R LDR dan R3 sehingga

tegangan masukan pada terminal tak membalik dapat diekspresikan seperti :


R 3  R LDR
Vin  V (3)
R1  R 2  R 3  R LDR

Dari persamaan dapat diperhatikan bahwa tegangan yang masuk pada terminal tak membalik

ditentukan oleh nilai komponen dan tegangan catu daya yang diberikan. Pada satu nilai

tahanan R1, R2, R3 dan tegangan catu daya besar tegangan pada terminal tak membalik hanya

ditentukan oleh nilai tahanan LDR yang tergantung kepada cahaya.

Tegangan pada terminal membalik didapat melalui rangkaian pembagi tegangan antara

tahanan R4 dan R5 dengan tegangan keluaran diambil pada tahanan R 5. Besar tegangan

masukan pada terminal membalik atau tegangan referensi dapat ditentukan dari persamaan

(9.4).

R5
Vref  V (4)
R 4  R5

Besar tegangan referensi ditentukan oleh nilai tahanan R 4, R5 dan tegangan catu daya yang

diberikan. Untuk nilai tahanan R4 sama dengan R5 maka besar tegangan referensi setengah

dari tegangan catu daya.

Keempat tahanan pada rangkaian pembagi tegangan yang dihubungkan dengan

terminal tak membalik dengan dua tahanan yang dihubungkan pada terminal membalik

membentuk suatu sistem jembatan. Pada saat jembatan dalam keadaan setimbang tegangan

yang masuk pada terminal tak membalik sama dengan tegangan referensi dan pada keadaan

ini level intensitas cahaya dapat ditetapkan sesuai dengan keinginan.

Op-amp pada sistem ini berfungsi sebagai komparator yang akan membanding- kan

antara tegangan yang masuk pada terminal tak membalik dengan tegangan referensi. Pada

keadaan terang di atas level cahaya tertentu nilai tahanan LDR kecil sehingga tegangan yang
masuk pada terminal tak membalik kecil. Apabila tegangan pada terminal tak membalik ini

lebih kecil dari tegangan referensi maka keluaran dari komparator akan saturasi negatif atau

rendah. Tegangan keluaran dalam keadaan terbuka dari komparator dibagi menggunakan

rangkaian pembagi tegangan antara tahanan R6 dan R7. Tegangan keluaran dari komparator

dalam keadaan terbeban dapat ditulis dalam bentuk :

R7
VOBK  VOK (5)
R6  R7

Pada saat tegangan keluaran dari komparator dalam keadaan terbeban rendah, tegangan

keluar dari saklar transistor tinggi sehingga tidak ada arus yang mengalir pada kolektor. Dalam

kondisi ini transistor akan terputus sehingga lampu akan padam.

Pada keadaan gelap, dimana cahaya yang datang pada LDR lebih rendah dari level cahaya

tertentu nilai tahanan LDR besar menyebabkan tegangan masukan pada terminal tak

membalik juga besar. Apabila tegangan pada terminal tak membalik ini melebihi tegangan

referensi menyebabkan keluaran komparator akan saturasi positif atau tinggi. Akibatnya

tegangan keluaran saklar transistor rendah sehingga arus maksimum mengalir pada transistor

dan lampu akan menyala.

(Tim Pengajar Elektronika Dasar, 2020: 73-76)

Sebuah penguat operasional dapat dihubungkan sebagai saklar pengendali relay yang peka
terhadap temperatur. Rangkaian saklar peka temperatur adalah suatu rangkaian elektronika
yang dapat bekerja dengan teliti di bawah atau di atas temperatur yang diset. Untuk mengindra
temperatur digunakan termistor yang nilai tahanannya berubah dengan perubahan
temperatur. Nilai tahanan termistor berkurang dengan kenaikan temperatur. Pada temperatur
rendah nilai tahanan termistor adalah tinggi sedangkan pada temperatur tinggi nilai
tahanannya rendah.
(Asrizal, 2013: 149)
D. TUGAS PENDAHULUAN

1. Sebutkan rangkaian dasar pembentuk dari suatu saklar transistor menggunakan op-amp

serta fungsi dari masing-masing rangkaian dasar tersebut.

Jawab:

Fungsi:

 Rangkaian Pembagi Tegangan

Untuk membagi tegangan input menjadi satu atau beberapa tegangan output

yang diperlukan oleh komponen lainnya didalam rangkaian.

 Op-Amp sebagai Komperator

untuk membandingkan nilai tegangan yang masuk pada satu saluran input

dengan tegangan pada saluran lainnya.

 Transistor sebagai Saklar

Untuk mengendalikan perangkat elektronika transistor sebagai saklar juga

dapat digunakan dalam elektronika digital dan sircuit gerbang logika.

2. Sebutkanlah besaran fisika yang terdapat pada rangkaian saklar elektronika menggunakan

op-amp. Bagaimana hubungan antara besaran fisika tersebut.

Jawab:
Saklar elektronik dapat diaktifkan oleh berbagai besaran fisika seperti tegangan,

temperatur, cahaya, air, waktu dan sebagainya. Hubungannya dengan besaran fisika yaitu

penguat operasional ini dapat dibuat sebagai saklar yang diaktifkan oleh temperatur,

tegangan, cahaya, waktu, dan sebagainya.

3. Sebutkanlah besaran fisika yang akan diukur dalam kegiatan praktikum ,dan bagaimana

cara mengukurnya.

Jawab:

 CAHAYA, Pada sistem saklar elektronika ini digunakan LDR untuk mengindra

cahaya yang datang padanya. LDR akan mengkonversi cahaya kedalam bentuk

tahanan. Disini nilai tahanan dari LDR tergantung kepada cahaya. Pada keadaan

gelap nilai tahanan LDR besar, sedangkan pada keadaan terang nilai tahanannya

kecil.

 Tegangan Masukan pada Terminal membalik (Vs)

Meletakkan probe negatif ground dan meletakkan probe positif Rv2

 Tegangan pada Tahanan (VR)

Meletakkan probe osiloskop negarif ke ground dan probe osiloskop positif

tahanan RL.

 Tegangan Keluaran (Vo)

Meletakkan probe osiloskop negatif ke ground dan probe positif osiloskop

dikaki kolektor.

 Kuat Arus (Ic)


Memutiskan salah satu kaku tahanan beban atau memutuskan kaki RL yang

tersambung ke kaki kolektor, probe positif di tahanan beban yang terbutus

dan probe negatif dikolektor.

4. Bagaimana kurva hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan dari

saklar transistor ,dan sebutkanlah daerah-daerah pada kurva tersebut..

Jawab:

Hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan yaitu Semakin besar
tegangan masukan maka tegangan keluaran yang dihasilkan juga akan semakin besar dan
sebaliknya.

 Daerah Jenuh Transistor Daerah kerja transistor saat jenuh adalah keadaan dimana

transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga

transistor tersebut seolah-olah short pada hubungan kolektor – emitor. Pada

daerah ini transistor dikatakan menghantar maksimum (sambungan CE terhubung

maksimum)

 Daerah Aktif Transistor Pada daerah kerja ini transistor biasanya digunakan

sebagai penguat sinyal. Transistor dikatakan bekerja pada daerah aktif karena

transistor selelu mengalirkan arus dari kolektor ke emitor walaupun tidak dalam

proses penguatan sinyal, hal ini ditujukan untuk menghasilkan sinyal keluaran
yang tidak cacat. Daerah aktif terletak antara daerah jenuh (saturasi) dan daerah

mati (Cut off).

 Daerah Mati Transistor Daerah cut off merupakan daerah kerja transistor dimana

keadaan transistor menyumbat pada hubungan kolektor – emitor. Daerah cut off

sering dinamakan sebagai daerah mati karena pada daerah kerja ini transistor

tidak dapat mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Pada daerah cut off

transistor dapat di analogikan sebagai saklar terbuka pada hubungan kolektor –

emitor.

Grafik Kurva Karakteristik Transistor:

5. Pada gambar 1.diberikan nilai tahanan R3 dan R4 masing-masing 10 kΩ,R1 =2 KΩ dan Rv2

=10 kΩ ,R5 = 15 KΩ ,R6 =47 KΩ dan tegangan V+ = 9 Volt.Pada saat nilai tahaan R v2 =10 kΩ

dan 6 kΩ, tentukanlah tegangan masukan pada terminal membalik ,keluaran dari

komparator ,tegangan pada tahanan R6,tegangan keluaran dari scalar transistor ,dan kuat

arus yang mengalir pada kolektor dari transistor.

Jawab:
Diket: R1= 2 kΩ

Rv2 = R3= R4 = 10 kΩ

R5 = 15 KΩ

R6 =47 KΩ

V+ = 9 Volt

Dit: Vin, Vref, VR6, Vo, dan Ic

Jwb:

 Rv2 =1 kΩ

Vin = V+ = 9V = 11,7 V

Vref = V+ = 9V = 4,5 V

VR6 = Vo = 2,6V = 1,97 V

Vo = = = 2,6 V

 Rv2 =6 kΩ

Vin = V+ = 9V = 6,75 V

Vref = V+ = 9V = 4,5 V
VR6 = Vo = 1,5V = 1,13 V

Vo = = = 1,5 V

6. Pada gambar 2 diberikan R1 = R2 = 1 KΩ , R4 =R5 =10 KΩ, R6 =15 KΩ, R7 = 47 KΩ dan V+ = 9

Volt.Diasumsikan resistansi LDR yang digunakan sekitar 10 MΩ ditempat gelap dan di

tempat terang 150 Ω.Pada saat nilai tahanan R2 = 100 KΩ,tentukanlah tegangan pada

masukan terminal inverting,keluaran dari komprator ,tegangan pada R 7 ,dan tegangan

keluaran pada saklar transistor,kuat arus kolektor.dan keadaan nyala lampu pada keadaan

gelap dan keadaan terang.

Jawab:

Diket: R1 = R3 = 1 KΩ

R4 =R5 =10 KΩ

R6 =15 KΩ

R7 = 47 KΩ

V+ = 9 Volt

RLDR = 10 MΩ gelap

RLDR = 150 MΩ terang

R2 = 100 KΩ

Dit: Vin, Vref, VR7, Vo, Ic, dan keadaan

Jwb:
 Keadaan terang

Vin = = 9 V = 8,9 V

Vref = V+ = 9V = 4,5 V

Vo = = = 1,98 V

 Keadaan gelap

Vin = = 9 V = 0,09 V

Vref = V+ = 9V = 4,5 V

Vo = = = 0,02 V

E. PROSEDUR KERJA

1. Merancang nilai komponen yang akan digunakan dalam kegiatan praktikum

2. Menyiapkan semua komponen dan peralatan yang akan digunakan.

3. Merakit rangkaian saklar elektronika dasar menggunakan op-amp berdasarkan skema

rangkaian pada gambar 1.


4. Dengan memvariasikan nilai dari potensiometer R V2, melakukan pengukuran terhadap

tegangan pada terminal membalik,tegangan referensi ,tegangan pada tahanan R 6 ,

tegangan keluaran dari saklar transistor dan kuat arus pada kolektor dari transistor

5. Memasukkan data hasil pengukuran tegangan dan kuat arus pada tabel 1.

6. Merakit pula rangkaian saklar elektronika menggunakan op-amp peka terhadap cahaya

pada projectboard berdasarkan skema rangkaian pada gambar 2.

7. Melakukan pengamatan terhadap tegangan,kuat arus kolektor dan keadaan nyala lampu

pada saat LDR dalam keadaan gelap (misalnya dengan menutup permukaan LDR ) dan

dalam keadaan terang.

8. Memasukkan data hasil pengukuran tegangan,kuat arus kolektor, dan keadaan nyala

lampu pada tabel 2.

F. REFERENSI

Asrizal. 2013. Elektronika Dasar 2 Komponen, Rangkaian, dan Aplikasi. Padang: UNP

Tim Pengajar Elektronika Dasar. 2019. Elektronika Dasar 2. Padang: UNP

Anda mungkin juga menyukai