Anda di halaman 1dari 9

NAMA : FEBRI MERI ANDANI

NIM : 16033042

KELOMPOK: 12

TUGAS 1

PENGUAT COMMON BASE

Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan, lalu
input di masukkan ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Base
mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.

Penguat Common Base

Penguat Common base mempunyai karakter sebagai berikut :

 Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input sehingga meminimalkan efek umpan
balik.
 Mempunyai impedansi input yang relatif tinggi sehingga cocok untuk penguat sinyal
kecil (pre amplifier).
 Sering dipakai pada penguat frekuensi tinggi pada jalur VHF dan UHF.
 Bisa juga dipakai sebagai buffer atau penyangga.

Pada prinsipnya rangkaian penguat basis bersama (common-base) memiliki


konfigurasi yang lebih kompleks dari rangkaian penguat emiter bersama
(common-emitter) dan kolektor bersama (common-collector). Rangkaian penguat
jenis ini disebut sebagai rangkaian penguat basis bersama (common-base) karena
susunannya yang meletakan terminal basis sebagai sebuah titik hubungan bersama

(common connection point) seperti yang terlihat pada gambar 14.4 di bawah ini.

Pada prinsipnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada penguattransistor
dengan susunan basis bersama (common-base).

Gambar 14.4 (a).Susunan basis bersama (common-base connection).

Gambar 14.4 (b).Konfigurasi susunan basis bersama (common baseconnection)

Pada sususnan rangkaian basis bersama (common-base) tersebut terlihat bahwa terminal
masukan (inputpoint) terletak pada emiter sehinggasumber sinyal masukan (input
signalsource) pada rangkaian basis bersamaadalah sinyal yang membawa arus emiter.
Arus emiter pada transistor memiliki nilai yang lebih besar dari arus basis dan kolektor
sehingga pada rangkaian basis bersama (commonbase) tersebut penguatan arus
memilikinilai yang kecil, yaitu kurang dari 1 (satu). Nilai penguatan arus yang kecil
tersebut menyebabkan rangkaian penguat basis bersama (common base) tidak sesuai
digunakan pada aplikasi rangkaian penguat arus (currentamplifier). Nilai penguatan arus
yangbernilai kurang dari 1 (satu) tersebut diperoleh dari perbandingan antara arus keluaran
(output current) yang kecil dan arus masukan (input current) yang besar nilainya.
a. Analisis DC pada penguat
Untuk penguat common base kaki base dipakai secara bersama
antara loop masukan dan loop keluaran.Kaki emitor terletak pada loop masukan
sedangkan kaki kolektor terletak pada loop keluaran.Secara garis besar sebuah
penguat Common Base terdiri dari komponen-komponen seperti:Vcc,Vee,Rc,Re,
dan sebuah transistor.

Untuk transistor tipe pnp arah aliran arus DC berlawanan dengan tipe npn.Dengan
demikian pemberian bias untuk transistor tipe pnp berlawanan dengan tipe npn.
Dalam menganalisi arus maupun tegangan digunakan hukum Ohm dan
hukum Kirchoff.Berdasarkan hukum Kirchoff tentang loop tertutup pada bagian
keluaran dari gambar (1) didapat arus yang mengalir pada kaki kolektor adalah:
Vcc=IcRc+Vcb
Ic=Vcc –Vcb/Rc
melalui loop masukan pada penguat common base dapat dilukiskan hukum
Kirchoff tentang loop tegangan seperti:
Vee=IeRe+Vbe
Arus yang mengalir pada kaki emitor didapat:
Ie=Vee –Vbe/Re=Vee +VEB/Re

Pada kali ini kita akan membahas transistor sebagai penguat (amplifier) dengan konfigurasi
common-basis. Konfigurasi common basis ini lebih kompleks bila dibandingkan dengan
kedua konfigurasi yang lainnya, dan konfigurasi ini kurang umum karena karakteristik
operasinya yang aneh. Perhatikan gambar dibawah ini.

Penguat common-basis

Konfigurasi seperti ini disebut konfigurasi penguat common-basis karena (power


supply disamping), sumber sinyal dan beban menetapkan atau menjadikan basis sebagai titik
koneksi common. Seperti yang ditunjukkkan oleh gambar dibawah ini.

Penguat common basis : Input antara emitor dan basis, output antara kolektor dan basis

Karakteristik yang paling mencolok dari konfigurasi seperti ini adalah sumber sinyal
input membawa arus penuh emitor, seperti yang ditunjukkan oleh panah tebal pada gambar
ilustrasi yang pertama diatas. Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa arus emitor
merupakan arus yang paling besar dari arus-arus yang lainnya dalam transistor, karena arus
emitor merupakan nilai penjumlahan dari arus basis dan arus kolektor.

Karena arus masukan (input) melebihi semua arus yang lain di sirkuit, termasuk juga
arus keluaran, keuntungan perolehan arus pada penguat ini akan kurang dari 1 (perhatikan
beban R (Rload) yang terhubung ke kolektor, sehingga arus yang dibawa akan menjadi sedikit
atau berkurang bila dibandingkan dengan sumber sinyal). Dengan kata lain, yang terjadi
bukannya memperkuat arus, melainkan memperlemah arus. Pada konfigurasi penguat
common-emitor dan common-kolektor, parameter yang terkait dengan keuntungan rasio
penguatan adalah β (beta). Namun dalam konfigurasi common-basis, yang digunakan adalah
parameter dengan basic yang lain: rasio antara arus kolektor dan arus emitor, dimana
perbandingan rasio ini akan selalu kurang dari 1. Dan nilai perbandingan ini disebut rasio
alpha (α).

Karena sudah jelas tidak bisa meningkatkan atau memperkuat arus sinyal, mungkin
akan tampak lebih masuk akal bila konfigurasi ini digunakan untuk meningkatkan tegangan
sinyal. Sebuah simulasi rangkaian dibawah ini Akan menjelaskan asumsi tersebut benar atau
tidak.

Rangkaian common-basis dengan sumber sinyal DC (untuk analisa)


Perhatikan gambar diatas yang menjelaskan tegangan output yang 0 volt atau tidak
ada (cutoff) dan terus meningkat sampai 15,75 volt (saturasi), saat diberikan tegangan input
yang mencakup rentang tegangan dari 0,6 volt sampai 1,2 volt. Kurva diatas juga
menjelaskan tegangan output baru meningkat ketika tegangan input 0,7 volt, jika tegangan
input kurang dari itu, tegangan output sama dengan nol. Dan memotong atau mendatar pada
sekitar 1,12 volt tegangan input. Ini merupakan keuntungan penguatan tegangan yang cukup
besar, perbandingan antara rentang tegangan output 15,75 volt dengan rentang tegangan input
0,42 volt, maka rasio keuntungannya sebesar 37,5 atau 31,48 dB. Perhatikan juga bagaimana
tegangan output (diukur dari beban R) benar-benar melebihi tegangan power supply (15 volt)
pada saat kejenuhan atau saturation, hal ini terjadi karena ada tambahan dari efek seri sumber
tegangan input.

Analisis sirkuit yang kedua (gambar dibawah ini), dengan sumber sinyal AC (DC dan
tegangan bias) menunjukkan hasil yang sama : yaitu keuntungan tegangan yang tinggi.
Rangkaian common-basis dengan sumber sinyal AC (untuk analisa)

Coba lihat pada gambar diatas, gelombang input dan output berada pada fase satu
sama lain. Hal ini memberitahu kita kalau penguat common-basis bukan penguat
pembalik.Pada analisis AC dibawah ini dengan frekuensi tunggal 2 KHz memberikan
tegangan input dan tegangan output untuk perhitungan keuntungan penguatan.

common-base amplifier

vin 5 2 ac 0.1 sin

vbias 0 1 dc 0.95
r1 2 1 100

q1 4 0 5 mod1

v1 3 0 dc 15

rload 3 4 5k

.model mod1 npn

.ac dec 1 2000 2000

.print ac vm(5,2) vm(4,3)

.end

frequency mag(v(5,2)) mag(v(4,3))

--------------------------------------------

0.000000e+00 1.000000e-01 4.273864e+00

Dan keuntungan tegangannya adalah 42,74 (4,274 volt / 0,1 volt) atau 32,617 dB :
Pada gambar dibawah ini, merangkum hubungan antara fasa dan penyeimbang DC berbagai
sinyal dalam sirkuit (bila dilihat dengan osiloskop).

penguat common basis (NPN)

Dan untuk transistor PNP, hasilnya akan seperti gambar dibawah ini.

penguat common basis (PNP)

DAFTAR PUSTAKA

Albert Paul Malvino, 2003. Prinsip – Prinsip Elektronika, Jakarta. Penerbit Salemba Teknika

Herman DS. (1996). Elektronika: Teori dan Penerapan. Yogyakarta: FPTK IKIP
Yogyakarta.

http://trikueni-desain-sistem.blogspot.co.id/2013/11/penguat-common-emitor.html

Anda mungkin juga menyukai