STUDI KASUS TERMODINAMIKA

“APLIKASI HUKUM TERMODINAMIKA PADA

MESIN STIRLING PENGHASIL LISTRIK DARI
BAHAN BAKAR SAMPAH PLASTIK”
Oleh :
Kelompok 3
1. Ami Annisa Wudda (19033074)
2. Ismi Rahmita Zahra (19033100)
3. Parman Soleh Siregar (19033124)
4. Uci Rahmadani (19033066)
 Hukum Termodinamika I (Kekekalan Energi)

Hukum I termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, dan
hanya bisa diubah bentuk energinya saja. Kalor merupakan salah satu bentuk energi. Salah satu mesin yang
mampu mengubah kalor menjadi bentuk energi lain adalah mesin stirling.
Mesin Stirling adalah alat yang digunakan untuk mengkonversi energi panas menjadi energi mekanik
dengan cara pembakaran eksternal yang menggunakan udara atau gas sebagai fluida kerjanya.
 Hukum Termodinamika I (Kekekalan Energi)

Dalam siklus mesin stirling berlaku 2 fase yaitu 2 proses isotermal dan 2 proses isokhorik. Dua proses
terakhir terjadi dengan bantuan sebuah regenerator untuk membuat siklus ini reversibel. Diagram p-v
dan T-s siklus ini ditunjukkan pada gambar :
 Hukum Termodinamika II (Arah reaksi sistem)

Hukum kedua termodinamika menyatakan “Kalor mengalir secara alami atau spontan dari benda yang
panas (bersuhu tinggi) ke benda yang dingin (bersuhu rendah); dan sebaliknya kalor tidak akan mengalir
secara alami atau spontan dari benda dingin (bersuhu rendah) ke benda panas (bersuhu tinggi) tanpa
dilakukan usaha” 
Mesin Kalor atau juga sering disebut mesin carnot adalah mesin yang mengubah energi panas (kalor)
menjadi energi dalam bentuk lain (usaha), seperti energi mekanik. Mesin stirling adalah salah satu contoh
dari mesin kalor.Tidak ada sebuah mesin yang memanfaatkan semua kalor yang diserap untuk melakukan
kerja pasti selalu ada kalor yang terbuang artinya setiap mesin kalor selalu memiliki efisiensi. Efisiensi
adalah perbandingan dari panas yang berubah menjadi usaha dengan panas yang diserap atau hasil bagi
antara usaha yang dilakukan dengan kalor yang diserap.
Untuk siklus Carnot berlaku hubungan Q2 /Q1 = T2/ T1 sehingga efisiensi mesin Carnot dapat
diformulasikan dengan rumus persamaan berikut:
η = [1 – (T2/ T1)] x 100%
 Mesin Stirling adalah sebuah mesin panas yang beroperasi secara kompresi siklik (berulang-ulang) dan
melalui pemuaian udara atau gas (gaya fluida). Siklus stirling terdiri dari 4 proses yang dikombinasikan
menjadi sebuah siklus tertutup, yaitu dua proses isotermal dan dua proses isokhorik.
Regenerator yang memiliki keefektifan 100% mengizinkan kalor yang terbuang selama proses pendinginan
pada volume konstan untuk digunakan sebagai masukan kalor di dalam proses pemanasan pada volume
konstan. Oleh sebab itu, proses penambahan kalor secara eksternal ke dalam fluida kerja terjadi di
dalam proses ekspansi isotermal dan semua kalor yang terbuang ke lingkungan terjadi dalam proses
kompresi isotermal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai efisiensi termal pada siklus Stirling
diberikan melalui persamaan yang sama seperti yang digunakan pada siklus Carnot.
 Aplikasi Mesin Stirling Mengolah Sampah Menjadi Energi

Mesin Stirling dapat membakar setiap bahan bakar padat (solid) atau cairan sebagai sumber
pemanasannya. Salah satunya adalah memanfaatkan energi bahan bakar sampah plastik dengan
menggunakan stirling engine untuk menghasilkan energi listrik. Pemanfaatan sampah plastik sebagai bahan
bakar mesin Stirling diharapkan dapat mengatasi permasalahan sampah yang ada dan mampu menciptakan
energi yang diperlukan masyarakat.
Prinsip kerja proses isobarik yang berlangsung dalam wadah yang dilengkapi sebuah piston dibagian
atasnnya. Piston tersebut dapat bergerak. Piston mendapat tekanan dari udara luar (atmosfer) sehingga
nilainnya konstan. Dengan demikian, tekanan dalam gas juga konstan. Langkah kerjanya dimulai dari
pembuatan bahan bakar sampah plastik yang sudah dilakukan beberapa tahap seperti, pembakaran,
kondensor, dan pengembunan. Lalu Proses yang dilakukan adalah memanfaatkan energi panas bahan bakar
sampah plastik yang dibakar menjadi energi gerak, kemudian diubah menjadi energi listrik DC.
TERIMAKASIH