Anda di halaman 1dari 6

SELAMAT DATANG

Dosen Pengampu
Renol Afrizon S.Pd.M.Pd

KELOMPOK 10

 WENI PURWITA SARI


 YULITA ANGGREANI
 TIARA CITRA AMANDA
 MUHAMMAD VEREL BRAMASTA
LAPORAN STUDI KASUS
“PENERAPAN TERMODINAMIKA DALAM ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERBEDAAN TEMPERATUR AIR PADA MATA AIR PANAS DI DAERAH SULILI KABUPATEN PINRANG
SULAWESI SELATAN”

•  Permasalahan:
ABSTRACK Ditemukan perbedaan temperature air ditiga titik stasiun
• Tujuan studi kasus:
Untuk menganalsisi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan temperatur air tersebut dan apakah ada
kaitanya juga dengan penerapan termodinamika.
• Metode yang digunakan
Metode analisis terhadap suhu data penelitian sebelumnya “Analisis Fluida Dan Pemanfaatan Mata Air Panas
Daerah Sulili Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi-Selatan “
• Hasil :
Ditemukan perbedaan temperature air ditiga titik stasiun
Stasiun 1 temperature air 45dan suhu udara 32
Stasiun 2 temperature air 57 dan suhu udara 32
Stasiun 3 temperature air 49 dan suhu udara 32
• Kesimpulan
Ternyata ada faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan temperatur air ini seperti Kedalaman sumber mata air dari
kerak bumi , Besarnya suhu udara . faktor yang menyebabkan suhu udara besar seperti, ,Sudut datangnya sinar
matahari,Tinggi Rendahnya Tempat,Angin dan Arus Laut, Lamanya Penyinaran,dan awan.
PROSES
PEMBENTUKAN MATA • Panas bumi adalah sumber daya alam berupa air panas atau uap yang terbentuk di dalam reservoir bumi
AIR PANAS melalui pemanasan air bawah permukaan oleh batuan panas. Sistem panas bumi merupakan salah satu
sistem yang terjadi dalam proses geologi yang berjalan dalam orde ratusan bahkan jutaan tahun.
Pengantar:
• PENGARUH STRUKTUR • Sistem panas bumi merupakan suatu daur hidrologi air (air tanah dan hujan) yang dalam perjalanannya
GEOLOGI berhubungan dengan sumber panas (heat source) bertemperatur tinggi sehingga terbentuk air panas yang
• Kondisi dan struktur geologi dapat terperangkap dalam batuan dengan permeabilitas tinggi. Uap air dan air panas tersebut akan muncul
merupakan aspek penting dari proses ke permukaan melalui struktur-struktur seperti sesar atau rekahan
pembentukan mata air panas karena
data geologi ini dapat memberikan • Model konseptual panas bumi yaitu bumi memiliki rekahan dan patahan yang terdapat di permukaan,
informasi tentang karakteristik membuat air dapat masuk ke dalam pori-pori batuan yang menembus ke bawah maupun ke samping selama
lapisan batuan yang berguna di dalam masih ada celah untuk air dapat mengalir. Ketika air sampai ke sumber panas maka suhu air tersebut akan
ilmu panas bumi. meningkat dan air akan menguap dan sebagian lagi akan tetap menjadi air dengan suhu yang tinggi. Fluida
panas akan menekan batuan sekitarnya untuk mencari celah atau jalan keluar dan melepaskan tekanan.
• Secara geologi kabupaten pinrang Fluida akan bergerak naik melalui celah-celah karena tekanan lebih tinggi dibandingkan tekanan di
sulawesi selatan adalah salah satu permukaan.
pulau di indonesia yang memiliki
potensi energi alternatif berupa
geothermal energy atau energi panas
bumi yang keberadaannya
disebabkan oleh proses geologi
berupa vulkanisme dan tektonik.

• Proses geologi ini akan menyebabkan


terbentuknya batuan dengan
karakteristik ciri khusus dan akan
menjadi fenomena geologi yang akan
dimanfaatkan sebagai potensi Sumber
Daya Geologi.
PROSES
PEMBENTUKAN MATA dengan tipe kekar sistematik (Asikin, 1979). Kekar – kekar ini merupakan media keluarnya air panas ke permukaan, dan
AIR PANAS SULILI
KAB.PINRANG SULSEL secara struktur geologi regional, struktur yang ada berupa patahan dan Sesar Walanae. Sesar Walanae termasuk sesar yang
aktif dan arah pergerakannya relatif mengarah ke arah baratlaut – tenggara yang terletak pada lokasi kemunculan mata air
panas Daerah Sulili Kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang. Sesar yang bekerja pada Daerah Sulili berupa sesar geser.
Keberadaan sistem panas bumi di daerah Sulili ini dicirikan oleh kehadiran manifestasi panas bumi permukaan berupa mata
air panas dengan temperatur berkisar antara 52-78 derajat celcius serta manifestasi berupa batuan ubahan fi Buttu Paleteang.
Air Panas Sulili diindikasikan berada pada zona outflow dari sistem panas bumi, meskipun keberadaannya diperkirakan
tidak jauh dari reservoir sistem panas buminya. Keterdapatan batuan ubahan di Buttu Paleteang sebagai akibat proses
alterasi tipe argilik-argilik lanjut antara fluida hidrotermal yang sedikit asam netral dengan batuan pada temperatur fluida di
bawah 220 derajat celcius, paling tidak dapat diduga bahwa batuan ubahan tersebut merupakan bagian dari lapisan
penudung(caprock). Sebaran area prospek panas bumi dalam sistem panas bumi Sulili terdapat di bagian tengah daerah
penyelidikaan, tepatnya di sekitar Buttu Paleteang dan melidah ke arah timur menuju mata air panas Sulili, yaitu seluas
6km2. Dengan temperatur reservoir sebesar 210 derajat celcius, potensi sumber daya hipotetik dari sistem panas bumi
data
daerah Sulii adalah sebesar 29 MWe.
No Parameter lokasi T (Air T( Udara )
Berdasarkan hasil penelitian Kolam pemandian sulili yang berukuran 30 meter x 20 meter diukur
1 ST-1 45 32
pada elevansi 25 meter
sebelumnya didapatakan perbedaan
suhu temperatur air ditiga lokasi titik Pemandian sulili terletak pada zona utm 0800139- 9583300 diukur
stasiun mata air daerah sulili kabupaten 2 ST-2 57 32
pada elevansi 30 meter
pinrang Sulawesi selatan. (low
temperature) 45°C-57°C dengan suhu Dilakukan di depan rumah penduduk, berupa kolam dengan panjang 32
3 ST-3 39
udara 32°𝑐. Dalam penelitian 4 meter, lebar 2 meter dan kedalaman 0,5 meter. Terletak pada zona
menggunakan alat thermometer. utm 0800145-9583362 diukur pada elevasi 30 meter.
pembahasan

Faktor penyebab temperatur air panas sulili kabupaten pinrang berbeda-beda


• Kedalaman sumber mata air dari kerak bumi
Sumber panas pada sistem panas bumi terdiri dari intruksi batuan dan dapur magma (magma chamber) atau gradient.Jika sumber air merembes
kedalam kerak bumi ,maka air akan dipanaskan saat bersentuhan dengan batuan panas akibatnya semakin dalam sumber mata air dari kerak
bumi maka semakin tinggi temperature air begitupun sebaliknya.
• Besarnya suhu udara
Besarnya suhu udara menyebabkan tekanan uap menjadi banyak akibatnya temperature air menjadi naik.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan suhu udara besar sebagai berikut:
1. 1.Sudut datangnya sinar matahari
2. 2.Tinggi rendahnya tempat
3. 3.Angin dan arus laut
4. 4.Lamanya penyinaran
5. 5.Awan
6. 6.Keberadaan vegetasi.
Penerapan termodinamika dalam perbedaan temperatur air pada mata air panas sulili kab.pinrang sulsel:
• Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa :“untuk setiap proses, apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha
W, maka akan terjadi perubahan energi dalam ∆U = Q – W “Jadi dapat dikatakan bahwa hukum I termodinamika menyatakan adanya
konsep kekekalan energi. Apabila usaha dilakukan pada sistem atau sistem memperoleh kalor dari lingkungan, maka energi dalam /energy
termal pada sistem akan naik. Sebaliknya energi dalam/energy termal akan berkurang apabila sistem melakukan usaha pada lingkungan atau
sistem memberi kalor pada lingkungan.
Apabila sumber mata air panas menerima kalor dari lingkungan maka energy dalam pada system akan naik akbiatnya temperature air naik
.begitupun sebaliknya apabila sumber mata air panas melakukan usaha pada lingkungan maka energy dalam /energy termal berkurang
sehingga suhu menjadi turun.itulah mengapa disetiap stasiun temperatur airnya berbeda-beda.
Berdasarkan tujuan studi kasus yang dilakukan dapat di simpulkan bahwa terbentuk nya sumber mata air panas di akibatkan oleh adanya
struktur kekar dengan tipe kekar sistematik (Asikin, 1979) Kekar – kekar ini merupakan media keluarnya air panas ke permukaan dan secara
struktur geologi regional, struktur yang ada berupa patahan dan Sesar Walanae. Sesar Walanae termasuk sesar yang aktif dan arah
pergerakannya relatif mengarah ke arah baratlaut – tenggara yang terletak pada lokasi kemunculan mata air panas Daerah Sulili Kecamatan
kesimpulan Paleteang Kabupaten Pinrang sesar yang bekerja pada Daerah Sulili berupa sesar geser Keberadaan sistem panas bumi di daerah Sulili ini
dicirikan oleh kehadiran manifestasi panas bumi permukaan berupa mata air panas dengan temperatur berkisar antara 52-78 derajat celcius
serta manifestasi berupa batuan ubahan fi Buttu Paleteang.Perubahan temperature di tiga titik sumber air panas ini di akibatkan oleh yang
pertama kedalaman sumber air panas dari kerak bumi.Bahwa semakin tinggi sumber air itu dari kerak bumi maka semakin panas atau
semakim besar temperature air yang didapatkan.Yang kedua tingginya suhu udara disekitar yang menyebabkan tekanan uap naik dan
akibatnya temperature air disetiap stasiun menjadi tinggi.Selain itu penyebab suhu udara naik adalah sudut sudut datangnya sinar
matahari,tinggi rendahnya tempat,angin dan arus laut,lamanya penyinaran,dan awan
Pada fenomena sumber mata air panas ini ternyata ada kaitanya dengan hukum termodinamika 1 dimana “untuk setiap proses, apabila
kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha W, maka akan terjadi perubahan energi dalam ∆U = Q – W “Jadi dapat dikatakan
bahwa hukum I termodinamika menyatakan adanya konsep kekekalan energi. Apabila usaha dilakukan pada sistem atau sistem memperoleh
kalor dari lingkungan, maka energi dalam /energy termal pada sistem akan naik. Sebaliknya energi dalam/energy termal akan berkurang
apabila sistem melakukan usaha pada lingkungan atau sistem memberi kalor pada lingkungan.
Apabila sumber mata air panas menerima kalor dari lingkungan maka energy dalam pada system akan naik akbiatnya temperature air naik
.begitupun sebaliknya apabila sumber mata air panas melakukan usaha pada lingkungan maka energy dalam /energy termal berkurang
sehingga suhu menjadi turun.itulah mengapa disetiap stasiun temperatur airnya berbeda-beda.

Terima Kasih Semua

Anda mungkin juga menyukai