Anda di halaman 1dari 5

ANALISA TURBIN UAP PLTU

KELOMPOK 4 :

NICHIA MIZENTIKA ( 19033118 )


SRI ANDRA YUFA (19033184)
VISKA ULANDARI ( 19033136 )
ZAKIA PUJA MAHEVA (19033192 )
Hukum II Termodinamika
 
Bunyi hukum II Termodinamika:
 
” Kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin; kalor tidak akan mengalir secara spontan
dari benda dingin ke benda panas tanpa dilakukan usaha”.

Penjelasan hukum II Termodinamika adalah sebagai berikut.


 
1. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus, menerima kalor dari satu reservoir dan mengubah
kalor seluruhnya menjadi usaha.
2. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus dengan mengambil kalor dari reservoir yang
mempunyai suhu rendah dan memberikannya ke reservoir suhu tinggi tanpa usaha dari luar.
3. Mesin yang bekerja di antara reservoir suhu Tt dan reservoir suhu Tt(Tt > Tr), memiliki efisiensi maksimum

Hukum II termodinamika adalah ekspresi dari kecenderungan yang dari waktu ke waktu, perbedaan suhu,
tekanan, dan menyeimbangkan potensi kimia dalam teresolasi sistem fisik. Dari keadaaan kesetimbangan
termodinamikan, hukum menyimpulkan prinsio-prinsip peningkatan entropi dan menjelaskan fenomena ireversibelitas di
alam. Hukum kedua menyatakan ketidakmungkinan mesin yang menghasilkan energi yang dapat digunakan dari energi
internal melimpah alam dengan proses yang disebut gerak abadi dari jenis yang kedua.
PLTU (Pembangkit listrik Tenaga Uap)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah pembangkit yang mengandalikan energi kinetik dari uap untuk
menghasilkan energi listrik. Bentuk utama pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang di hubungkan ke turbin
dimana untuk memutar turbin diperlukan energi kinetik dari uap panas atau kering. Pembangkit listrik tenaga uap
menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu-bara dan minyak bakar serta MFO untuk start awal. Komponen-
komponen pada pembangkit listrik tenaga uap tersebut dapat dilihat pada gambar 1.
Siklus kerja PLTU yang merupakan siklus tertutup dapat digambarkan dengan diagram T – s (Temperatur – entropi). Siklus
ini adalah penerapan siklus rankine ideal. Adapun urutan langkahnya adalah sebagai berikut :
 
1. a – b : Air dipompa dari tekanan P2 menjadi P1. Langkah ini adalah langkah kompresi isentropis, dan proses ini terjadi
pada pompa air pengisi.
2. b – c : Air bertekanan ini dinaikkan temperaturnya hingga mencapai titik didih. Terjadi di LP heater, HP heater dan
Economiser.
3. c – d : Air berubah wujud menjadi uap jenuh. Langkah ini disebut vapourising (penguapan) dengan proses isobar
isothermis, terjadi di boiler yaitu di wall tube (riser) dan steam drum.
4. d – e : Uap dipanaskan lebih lanjut hingga uap mencapai temperatur kerjanya menjadi uap panas lanjut (superheated
vapour). Langkah ini terjadi di superheater boiler dengan proses isobar.
5. e – f : Uap melakukan kerja sehingga tekanan dan temperaturnya turun. Langkah ini adalah langkah ekspansi isentropis,
dan terjadi didalam turbin.
6. f – a : Pembuangan panas laten uap sehingga berubah menjadi air kondensat. Langkah ini adalah isobar isothermis, dan
terjadi didalam kondensor.
Tabel Massa aliran uap utama vs Beban Kesimpulan :

Beban, MW 260 300 400 420 Prinsip kerja dari PLTU adalah
dengan menggunakan siklus air-
Massa aliran uap 774.080 884.02 1.194.6 1.233.717
uap-air yang merupakan suatu
utama,Kg/jam 7 70
sistem tertutup air dari kondensat
atau air dari hasil proses
Tabel Beban vs Pemakaian bahan bakar pengkondensasian di kondensor
dan make up water (air yang
Beban, MW 260 300 400 420 dimurnikan) dipompa oleh
Pemakaian bahan bakar, 113.75 131.25 175.00 183.75 condensat pump ke pemanas
Kg/jam 0 0 0 0 tekanan rendah. Disini air dipanasi
kemudian dimasukkan oleh
daerator untuk menghilangkan
Tabel Efisiensi turbin vs Beban. oksigen, kemudian air ini dipompa
oleh boiler feed water pump
Beban, MW 260 300 400 420 masuk ke economizer. Dari
Massa aliran uap 86,07 84,8 74,84 74,9 economizer yang selanjutnya
utama,Kg/jam 4 2 dialirkan ke pipa untuk dipanaskan
pada tube boiler.
Tabel Heat Rate vs Beban

Beban, MW 260 300 400 420


Massa aliran uap 1.958,55 1.914,64 1.871,90 1.833,27
utama,Kg/jam 4 9 1 8

Anda mungkin juga menyukai