Anda di halaman 1dari 20

PL 05.

Pengelolaan Limbah Gas


Sesi 2.
Pengelolaan Limbah Gas Sesi 2 ini isinya
adalah :
Contoh Pengeloaan Limbah di
PLTU,
Karena file PL 05 asli tidak bisa di up load
(file terlalubesar, namun sudah saya kirim via
WA)
Mohon Maaf.
PLTU Berbahan Bakar Batu Bara

PLTU atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap


merupakan pembangkit listrik yang
memanfaatkan tenaga uap atau energi uap
untuk menghasilkan pasokan tenaga listrik.
PLTU juga merupakan jenis pembangkit
listrik tenaga thermal yang banyak
diguna-kan karena memiliki tingkat
keefisiensinya yang tinggi sehingga dapat
menghasilkan energi listrik yang ekonomis.
PLTU sendiri bergerak di Industri Ekstraktif
skala besar, karena dalam prosesnya
Membutuhkan batu bara sebagai
bahan baku utama

Batu bara yang masih berbentuk bongkahan


nantinya akan digerus atau dihancurkan
menjadi ukuran ukuran ± 50 mm menjadi
berukuran 200 mass sebanyak minimal 70%.
Proses ini terjadi di pulverizer
Skema Proses Operasi PLTU
Berbahan Bakar Batu Bara
Boiler Generator Kondensor

Boiler merupakan Generator Kondensor berfungsi


salah satu alat Turbin merupakan Transformer untuk mengembunkan
penukar panas. peralatan pengubah uap air yang telah
Dalam boiler terjadi energi kinetik digunakan untuk
pembakaran bahan Turbin berfungsi menjadi energi Terdapat dua memutar turbinmenjadi
bakar dari PLTU untuk mengubah listrik. transformer yaitu air kondensat.Air
berupa batu bara, energi potensial Saat rotor berputar step up dan step kondensat selanjutnya
dimana panas yang menjadi energi menimbukan down.Transformer dipompa kembali ke
dihasilkan dari kinetik. Uap hasil tegangan sehingga step up berfungsi boileruntuk dipanaskan
proses pembakaran pembakaran dari timbul arus listrik menaikkan dan diubah
digunakan untuk boiler melewati fase tegangan generator menjadi uap air yang
merubah fase air tekanan tinggi, dari 22,8 kV digunakan untuk
menjadi uap sedang dan rendah menjadi 500 kV memutar turbin lagi
dalam turbin. sebelum dialirkan (close cycle).
Uap hasil keluaran ke sistem Sedangkan air laut
low pressure interkoneksi. yang telah
turbine langsung digunakan, dialirkan
masuk ke kembali ke laut
kondensor. Putaran (open cycle).
turbin adalah 3.000
rpm.
Bagian – bagian Boiler :

1. Tungku Pengapian (Furnace)


Bagian ini merupakan tempat terjadinya pembakaran bahan bakar yang akan menjadi sumber panas.
2. Steam Drum
Steam drum berfungsi sebagai tempat penampungan air panas serta tempat terbentuknya uap jenuh (saturated
steam)
3. Superheater
Merupakan tempat pengeringan steam, proses pemanasan lanjutan menggunakan superheater pipe yang
dipanaskan dengan suhu 260°C sampai 350°C.
4. Air Heater
Komponen ini merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara yang digunakan untuk
menghembus/meniup bahan bakar agar dapat terbakar sempurna.
5. Dust Collector (Pengumpul Abu)
Bagian ini berfungsi untuk menangkap atau mengumpulkan abu yang berada pada aliran pembakaran hingga
debu yang terikutdalam gas buang.
6. Pengatur Pembuangan Gas Bekas
Damper pengatur gas asap diatur terlebih dahulu sesuai kebutuhan sebelum IDF dinyalakan, karena
semakin besar damper dibuka maka akan semakin besar isapan yang akan terjadi dari dalam tungku
7. Safety Valve (Katup pengaman)
Alat ini berfungsi untuk membuang uap apabila tekanan uap telah melebihi batas yang telah ditentukan.
8. Gelas Penduga (Sight Glass)
Gelas penduga dipasang pada drum bagian atas yang berfungsi untuk mengetahui ketinggian air di dalam
drum.
9. Pembuangan Air Ketel
Komponen boiler ini berfungsi untuk membuang air dalam drum bagian atas.
Polutan Yang Dihasilkan
Sumber emisi ini dihasilkan dari proses pembakaran di boiler

Hg Debu
(merkuri) NOx SOx dan abu
Alat Pengendali Emisi

Electrostatic Presipitator
Electrostatic Presipitator
(ESP)
Cyclone Separator
Wet Scrubber Gas
Desulfurization.
Gravity Settling
Chamber
. Fabric Filter/Baghouse
.
Electrostatic Presipitator

Electrostatic Precipitator (ESP) adalah sebuah teknologi


untuk menangkap abu hasil proses pembakaran dengan jalan
memberi muatan listrik padanya. Prinsip kerja ESP yaitu
dengan memberi muatan negatif kepada abu-abu tersebut
melalui beberapa elektroda (biasa disebut discharge
electrode).
Alat pengendali yang dapat digunakan untuk mengendalikan
NOX adalah pengendap elektrostatik (Electrostatic
Presipitator). Alat ini juga dapat digunakan untuk
mengendalikan emisi merkuri dengan cara mengoksidasi uap
merkuri. Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk
membersihkan udara yang kotor dalam jumlah yang relatif
besar dan pengotor udaranya adalah uap air.
Flue Gas Desulfurization (FGD)
# Untuk mengendalikan polutan SOX dapat
menggunakan Wet Scrubber Gas
Desulfurization.
# Alat ini juga dapat digunakan untuk
mengontrol emisi merkuri dengan cara
melarutkan oksida merkuri di dalam air.
# FGD (Flue Gas Desulfurization) dapat
menurunkan konsentrasi SOX pada gas
buang hasil pembakaran dengan cara
mengikat SO2 dalam gas buang di cerobong
asap dengan adsorben yang disebut scrubbing.
# Sistem wet scrubber akan membuang partikel
polutan dengan cara menangkapnya dalam
tetesan atau butiran cairan sehingga dapat
menghasilkan gas buang yang lebih bersih.
Electrostatic Presipitator (ESP)
Electrostatic Presipitator(ESP) adalah alat
pengendalian pencemar partikulat yang
didasari konsep presipitasi akibat gaya
elektrostatik. Alat ini sangat efektif untuk
mengendalikan partikulat yang
berukuran <10 µm. Cara kerja alat ini adalah
melewatkan gas buang (flue gas) melalui suatu
medan listrik yang terbentuk di antara elektroda
bermuatan dengan plat pengumpul
(collector plate),
Gravity Settling Chamber

Gravity Settling chamber adalah alat pengendalian partikulat pertama yang


sering dipakai untuk menurunkan emisi debu. Saat ini sudah jarang dipakai
karena tingkat efisiensinya yang rendah untuk partikel berukuran kecil
Cyclone Separator
# Cyclone separator adalah alat yang menggunakan
prinsip gaya sentrifugal dan tekanan rendah karena
adanya perputaran untuk memisahkan materi
berdasarkan perbedaan massa jenis dan ukuran.
# Cara kerjanya didasarkan pada gerakan pusaran
(cyclonic) aliran udara yang akan menyebabkan
terjadinya gaya sentrifugal pada partikel halus,
akibatnya partikel halus akan terkumpul pada dinding
cyclone dan selanjutnya jatuh melalui lubang bawah,
sedangkan gas yang bebas dari padatan halus akan
keluar melalui cerobong.
# Memiliki bentuk yang khas, dapat ditempatkan di atap
dari suatu instalasi atau di samping bangunan.
# Cyclone digunakan sebagai precleaner, didesain
untuk menyisihkan >80% kandungan partikel
yang berdiameter >20 µm
Fabric Filter (Baghouse)

# Fabric filter adalah unit pengendali pencemaran udara yang


disisihkan melalui mekanisme impaksi, intersepsi dan difusi.
# Menggunakan bahan filter tertentu seperti nilon atau wol untuk
menyisihkan partikel dari aliran gas buang.
# Salah satu kelebihan unit ini yakni dapat diterapkan untuk skala
pembebanan kecil hingga tinggi, dengan cara kerja mirip vacuum
cleaner.
Thank you
Have a good day yall!

Anda mungkin juga menyukai