Anda di halaman 1dari 8

ANALISA KINERJA ELECTROSTATIC PRECIPITATOR

BERDASARKAN TEGANGAN AKTUAL YANG BEKERJA PADA


PLTU OMBILIN 2X100 MW

Taufik Ismail1, Ir. Yani Ridal, M.T2, Rosnita Rauf, S.T., M.T3
Program Studi Teknik Elektro
Universitas Ekasakti
Padang
e-mail : itaufik786@gmail.com

ABSTRAK
Pada electrostatic precipitator, terdapat beberapa komponen utama yang bekerja
dengan baik dan terintegrasi. Jika terdapat gangguan maka satu dari beberapa komponen
utama tersebut akan menurun kualitas kerjanya sehingga efisiensi pada electrostatic
precipitator pun terganggu. Electrostatic precipitator adalah suatu alat pada PLTU yang
berfungsi sebagai penangkap abu sisa pembakaran abu batubara sebelum diteruskan ke udara
bebas. Tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimana proses alat electrostatic precipitator
bekerja dengan baik atau tidak baik, karena terdapat hal negatif dalam pembuangan asap abu
di cerobong di PLTU kepada masyarakat sekitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
faktor dengan set power supply yang terdiri dari tiga komponen: transformator step-up,
rectifier tegangan tinggi dan metering kontrol & sirkuit proteksi (sirkuit otomatis). Rangkaian
penyearah gelombang penuh adalah penyearah yang mengonversikan kedua siklus positif dan
negative dari sinyal AC menjadi sinyal DC. ESP bekerja pada tegangan output = 44 Kv dc
dan arus output 56mA dc = 0,056 A. Dan bekerja pada tegangan output = 55 kV dan arus
output = 0,344mA. Maka pada sudut penyalaan ( dapat diatur dari 0 - 18 , atau 0 – ,
maka ketika sudut ( = , maka tegangan primer trafo ) = 0V , ) = 0V dan )=
0V, lalu dengan sudut ( = 9 , maka tegangan primer trafo ) = 380V , ) = 71.400V
dan ) = 71.400Vdc , dan sudut ( = 18 , maka tegangan primer trafo ) = 0V , )
= 0V dan ) = 0V.
Kata kunci : Electrostatic Preciptator,TRIAC,Trafo,Rectifier

PENDAHULUAN bumi dan gas bumi. Namun, yang lebih


banyak digunakan adalah batubara, karena
Pencemaran udara merupakan salah jumlahnya masih cukup banyak dibanding
satu pencemaran yang dikategorikan dengan minyak bumi dan gas bumi.
sebagai pencemaran yang sangat Batubara adalah mineral organik
berbahaya dan memberikan dampak yang yang dapat terbakar, terbentuk dari sisa
cukup besar. Hal ini dikarenakan partikel tumbuhan purba yang mengendap dan
polutan dari pencemaran ini berukuran selanjutnya berubah bentuk akibat proses
sangat kecil sehingga tidak disadari oleh fisika dan kimia yang berlangsung selama
masyarakat. jutaan tahun, sehingga batubara termasuk
Bertambahnya perindustrian yang dalam kategori bahan bakar fosil.
muncul saat ini menyebabkan tuntutan Sehubungan dengan itu maka kelestarian
akan kebutuhan listrik meningkat. Pada lingkungan sekitarnya harus tetap
saat ini di indonesia pembangkit listrik diperhatikan, karena PLTU dengan bahan
yang paling banyak digunakan adalah bakar batubara dapat menjadi sumber
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). polusi udara apabila sisa pembakaran
Hal ini dikarenakan di indonesia masih batubara tidak ditangani dengan baik.
banyak terdapat tambang batubara, minyak

1
Abu hasil pembakaran terbagi
menjadi 2 yaitu fly ash dan bottom ash, fly
ash sendiri adalah abu sisa pembakaran
pada boiler yang terbawa oleh gas panas
sedangkan bottom ash adalah abu yang
jatuh dan tidak terbawa oleh aliran gas
Gambar 1. Proses Konversi Energi Pada
panas.
PLTU
Abu hasil pembakaran batubara
Prinsip kerja dari PLTU yaitu
biasanya dilepas kan begitu saja ke
dimulai dari batubara yang dihaluskan oleh
atmosfer tanpa lingkungan. Oleh karena itu
pulverizer, kemudian akan dihembuskan
dibutuhkan perhatian yang sangat serius
oleh Primary Air Fan (PA Fan). Dengan
terhadap pengendalian abu hasil
tekanan udara yang tinggi, campuran
pembakaran batubara ini.
batubara halus ini akan dihembuskan oleh
Berdasarkan hal tersebut maka
PA Fan menuju ke ruang bakar dan
diperlukan alat untuk mengurangi atau
dibakar oleh semburan api dari oil burner
mengkontrol abu terbang. Alat yang paling
dan udara sehingga terjadi proses
efektif untuk digunakan adalah
pembakaran batubara. Di sisi lain, fluida
electrostatic precipitator ( ESP).
akan mengalir melewati low pressure
Berdasarkan latar belakang di atas
heater, economizer, boiler, dan
maka akan dilakukan observasi dengan
superheater. Dimana superheater akan
judul Analisa Kinerja Electrostatic
mengubah fluida menjadi uap kering yang
Precipitator (ESP) Berdasarkan Besarnya
akan dilanjutkan ke high pressure turbine
Tegangan Aktual Yang Bekerja Pada
dan digunakan untuk memutar turbin. Saat
PLTU Ombilin 2X100 MW.
uap berada pada high pressure turbine,
beberapa uap akan dikembalikan ke ruang
PEMBAHASAN
bakar untuk dipanaskan kembali oleh
reheater. Dan beberapa uap yang lainnya
Landasan Teori
akan tetap digunakan untuk memutar
Pada electrostatic precipitator,
turbin pada intermediate pressure turbine
terdapat beberapa komponen utama yang
dan low pressure turbine yang dikopel
bekerja dengan baik dan terintegrasi. Jika
dengan poros yang sama dengan generator
terdapat gangguan maka satu dari beberapa
sehingga dapat menghasilkan listrik.
komponen utama tersebut akan menurun
kualitas kerjanya sehingga efisiensi pada
electrostatic precipitator pun terganggu. Sirkuit Power Supply
Electrostatic precipitator adalah suatu alat Peralatan tegangan tinggi
pada PLTU yang berfungsi sebagai menentukan dan mengontrol kekuatan
penangkap abu sisa pembakaran abu medan listrik yang dihasilkan antara
batubara sebelum diteruskan ke udara discharge electrode dan collecting plate.
bebas. Hal ini dilakukan dengan menggunakan set
Pembangkit Listrik Tenaga Uap power supply yang terdiri dari tiga
(PLTU) adalah pembangkit listrik yang komponen: transformator step-up, rectifier
menggunakan komponen turbin uap tegangan tinggi dan metering kontrol &
penggerak generator nya. Uap suhu tinggi sirkuit proteksi (sirkuit otomatis). Sistem
hasil dari pembakaran batubara di ruang ini mempertahankan tegangan pada tingkat
bakar boiler akan di manfaatkan untuk tertinggi tanpa menyebabkan sparking
memutar turbin uap yang di kopel dengan antara discharge electrode dan collecting
generator sehingga menghasilkan energi plate. Alat ini juga biasa disebut dengan
listrik. tranformator rectifier.

2
berarti dua, dan oda berasal dari elektroda.
Jadi, dioda adalah kristal yang
menggabung separuh semikonduktor type-
n dan separuh semikonduktor type-p, atau
disebut pula pn junction.

Transistor
Jika sebuah transistor digunakan
sebagai saklar, maka transistor tersebut
Gambar 2. Diagram Sirkuit Power Supply hanya dioperasikan pada salah satu dari
dua kondisi yaitu kondisi saturasi (jenuh)
yang Dihubungkan Dengan ESP dimana transistor seperti saklar tertutup
atau kondisi cut off (tersumbat) dimana
SCR Assembly adalah rangkaian
transistor sebagai yang terbuka. Sedangkan
Triac untuk menghasilkan listrik, sehingga
jika transistor bekerja pada on atau off,
menghasilkan gelombang ,kemudian
maka transistor akan bekerja sebagai
fungsi Triac untuk mengatur tegangan AC
penguat yaitu jika V be transistor lebih
bolak balik mulai dari 0-180, supaya
besar 0,5 Volt dan lebih kecil dari 0,8
sumber DC bisa berubah, lalu tegangan di
Volt. Ketika transistor berada dalam
salurkan ke Transformer Rectifier , dengan
kondisi saturasi, maka:
tegangan masuk ,dan tegangan keluar,
a) Arus pada kolektor maksimum, =
kemudian dipindahkan ke dioda jembatan
(sat)
tegangan keluaran DC untuk pengaturan
b) Tegangan pada terminal kolektor
tersebut tergantung kepada berapa
emitter, Vee = 0 Volt
ketebalan pada abu tersebut, apabila abu
c) Tegangan pada beban yang
nya tebal maka tegangan di perbesar
dihubungkan seri dengan terminal
supaya melekat, apabila abu nya sudah
kolektor – Vee
mulai rontok maka pengaturan akan di
ulang kembali ke pangaturan riset.
Thyristor
Di dalam cerobong ada alat yang Sejak thyristor pertama, SCR,
terdapat anoda dan katoda jadi partikel abu dikembangkan pada akhir tahun 1957 telah
lewat keatas di tangkap dengan anoda berkembang cepat banyak komponen
katoda, supaya electroda ada magnet diberi bahan semikonduktor daya yang lebih
sumber listrik DC dengan diberikan positif canggih. Hingga tahun 1970, thyristor
negatif akan menjadi magnet ,ketika abu konvensional telah digunakan secara
sudah memiliki ketebalan maka magnet ekslusif pada pengaturan daya terhadap
tidak bisa bekerja maka alat control akan aplikasi industri. Sejak tahun 1970, banyak
bergetar dan jatuh hingga bersih kembali tipe komponen bahan semikonduktor daya
tegangan akan di riset kembali. telah dikembangkan dan disediakan secara
Untuk mengatur control secara komersial. Komponen-komponen ini dapat
otomatis maka pada alat Microprocessor dibagi menjadi lima kategori, adalah
control module yaitu sistem lengkap berikut ini.
terkandung di dalam sebuah chip yang  Dioda Daya
berfungsi pengontrol rangkaian elektronik,  Thyristor
pada umumnya dapat menyimpan program  Power Bipolar Junction Transistor
di dalamnya. (BJT)
 MOSFET Daya
Dioda  Insulated-Gate Biporar Transistor
Dioda adalah sebuah kata majemuk (IGBT) dan static Induction
yang berarti dua elektroda, dimana di Transistor (SIT)

3
Rectifier disambungkan antiparalel dan kaki
Penyearah (Rectifier) adalah alat gerbangnya disambungkan bersama. Nama
yang digunakan untuk mengubah sumber resmi untuk TRIAC adalah Bidirectional
arus bolak-balik (Alternating Curent) Triode Thyristor.
menjadi sinyal sumber arus searah (Direct
Curent). Tujuan dari penggunaan rectifier ( )
yang teregulasi adalah untuk mendapatkan Hal tersebut membuat TRIAC sangat
tegangan keluaran yang konstan bila ada cocok untuk mengendalikan kalang AC
perubahan arus beban ataupun inputan
TRIAC juga mempunyai 4 layer yang
(AC) yang jelek sekalipun, serta batterai
diberi nama dengan NPNP ketika arahnya
sebagai penyimpanan tenaga listrik bila
negatif dan PNPN ketika arahnya positif,
tegangan (AC) cutover.
I-Mode
Komponen utama dalam penyearah
Gate Current Negative (-ve) dan MT2
gelombang adalah diode yang
Current Positive (+ve)
dikonfiguarsikan secara forward bias.
Dalam sebuah power supply tegangan
rendah, sebelum tegangan AC tersebut di I+Mode
ubah menjadi tegangan DC maka tegangan Gate Current Positive (+ve) dan MT2
AC tersebut perlu di turunkan Current Positive (+ve)
menggunakan transformator stepdown.
III-Mode
Transformator Gate Current Negative (-ve) dan MT2
Hampir setiap rumah di Kota Current Negative (-ve)
maupun Desa dialiri listrik yang berarus
220V di Indonesia. Dengan adanya arus III-Mode
220V ini, kita dapat menikmati serunya Gate Current Positive (+ve) dan MT2
drama Televisi, terangnya Cahaya Lampu Current Negative (-ve)
Pijar maupun Lampu Neon, mengisi ulang
handphone dan juga menggunakan
peralatan dapur lainnya seperti Kulkas, METODELOGI PENELITIAN
Rice Cooker, Mesin Cuci dan Microwave
Lokasi penelitian yang dipilih adalah
Oven. Arus listrik 220V ini merupakan
PT. PLN (Persero) PLTU Ombilin, yang
jenis arus bolak-balik (AC atau Alternating
beralamatkan di Sijantang Koto,
Current) yang berasal dari Perusahaan
Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto,
Listrik yaitu PLN.
Sumatera Barat 27443.
Keseluruhan proses penelitian ini
dilaksanakan kurang lebih 8 bulan, dimulai
Kumparan pada trafo terdiri dari dua dari bulan Juni 2022 hingga bulan Januari
bagian yaitu, kumparan primer dan 2023. Kegiatannya meliputi persiapan,
kumparan sekunder. Kumparan primer pengumpulan data, analisis data dan
terhubung langsung dengan sumber arus penyusunan laporan penelitian. Sesuai
listrik ac. Sementara kumparan sekunder karakter penelitian kualitatif, waktu dan
terhubung ke perangkat atau rangkaian kegiatan penelitian bersifat fleksibel.
elektronika.
TRIAC
TRIAC, atau Triode for Alternating
Current (Trioda untuk arus bolak-balik)
adalah sebuah komponen elektronik yang
kira-kira ekivalen dengan dua SCR yang

4
Tabel 1. Data tegangan input
transformer rectifier
.
RECTIFIER TRANSFORMER-
RECTIFIER
TYPE-FULL WAVE STEIN IND. #: J667-
BRIDGE 07-
60 Kv DC AVG.(FULL CLASS - ONAN|
LOAD) MINERAL OIL
1200 MILLIAMPS DC 1 PH | 50 Hz |
AVG. 8,5 % IMP.
TRANSFORMER MASS
MAX. AMBIENT։ 40⁰C
| RISE: 55⁰C
kVA : CORE AND COIL :
120.0 1335 LBS.
L.V : TANK AND SWITCH :
380 V. 880 LBS.
H.V : FLUID : 115 U.S GALS.
71400 V. 825 LBS.
L.V WDG. CURR: TOTAL :
315,7 A. 3040 LBS.
H.V WDG CURR : DATE OF
1.68 A. MANUFACTURE :
JAN,2008

Adapun data yang di hasilkan dari


Gambar 3. Alur Penelitian parameter oleh PT. (Persero) PLN Ombilin
yaitu tengangan keluarnya dari transformer
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN rectifier.

DATA Tabel 2. Data parameter dari


Data yang akan dianalisa dari PT. tegangan output transformer rectifier
(Persero) PLN Ombilin ini adalah data dari No. Tegangan Arus (mA)
bekerja nya alat penangkap abu yaitu Output
electrostatic precipitator (ESP), yang (KV)
berlokasi di Sijantang Koto, Kecamatan 1. 44 56
Talawi, kota Sawahlunto, Sumatera Barat 2. 55 344
27443.
Dalam penelitian ini diambil data
pada tegangan trafo rectifier dan parameter Perhitungan Kinerja ESP
dari tegangan primer dan sekunder yaitu
tegangan keluar nya KV DC dari trafo Rangkaian penyearah gelombang
rectifier. penuh adalah penyearah yang
mengonversikan kedua siklus positif dan
negative dari sinyal AC menjadi sinyal
DC. Berdasarkan data pada tabel 4.2 , ESP
bekerja pada tegangan output ) = 44 kV
dan arus output ) 56mA = 0,056 A. Dan

5
bekerja pada tegangan output ) = 55 kV
dan arus output ) = 0,344mA. Maka pada TRIAC diatur sudut penyalaan

Tegangan Output 44kV dan Arus ( ) 11 , bekerja pada sudut penyalaan

Output 56mA karena hasil hitungan sangat mendekati

Berikut salah satu perhitungan dengan tegangan hasil dari trafo 233,2 V
penyearah gelombang penuh dengan
tegangan output 44kV dan arus output
56mA.: Tegangan Output 55kV dan Arus
Daya output , Po = Output 344mA
= 44.000 . 0,056
Berikut salah satu perhitungan penyearah
= 2.464 Watt gelombang penuh dengan tegangan output
55kV dan arus output 344mA.:
Tegangan sekunder trafo ( ) =
Daya Output , Po =
= 44.000 V
= 55.000 . 0,0344
Arus dioda adalah , √
= 1.892 Watt
0,0396 A. Tegangan sekunder trafo ( ) =

Transformer yang digunakan = 380 V / = 55.000 V
71.400 V .
Arus dioda adalah , √
Perbandingan transformasi trafo adalah։
0,0243

Transformer yang digunakan = 380 V /
Dimana 71.400 V .
Maka
Perbandingan Transformasi Trafo ։

Perhitungan TRIAC dengan sudut


Dimana
penyalaan ( ) 115⁰
Maka

[ ]

[ ] Perhitungan TRIAC dengan sudut


penyalaan ( ) 73⁰
[ ]
[ ] [ ]

6
PENUTUP
[ ] Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan
[ ] pembahasan mengenai perhitungan
transformer rectifier pada sudut penyalaan
[ ] TRIAC maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Untuk tegangan input yang dihasilkan
trafo rectifier dengan tegangan L.V
sebesar 380V, dan tegangan H.V
TRIAC diatur sudut penyalaan ( ) maka , sebesar 71.400V, maka tegangan output
7 yang dihasilkan dari parameter KV DC
trafo rectifier adalah sebesar
Maka pada TRIAC diatur sudut penyalaan , , = 2.464 Watt,
( ) maka 7 , bekerja pada sudut maka hasil tegangan yang di hasilkan
penyalaan karena hasil hitungan sangat sebesar 233,2V dengan sudut penyalaan
mendekati dengan tegangan hasil dari trafo TRIAC sebesar 11 , lalu dengan
291,5 V parameter KV DC ,
, = 1.892 Watt, maka
tegangan yang dihasilkan sebesar
Analisa 291,63V dengan sudut penyalaan
TRIAC sebesar 7 .
Berdasarkan data yang diperoleh, 2. Berdasarkan hasil peneltian yang di
dimana tegangan output ) dapatkan maka pada sudut penyalaan
1. = 44 Kv dc ( dapat diatur dari 0 - 18 , atau 0 –
= 0,056 A dc , maka ketika sudut ( = , maka
tegangan primer trafo ) = 0V , )
2. = 55 kV dc = 0V dan ) = 0V, lalu dengan sudut
= 0,344 A dc ( = 9 , maka tegangan primer trafo
) = 380V , ) = 71.400V dan )
Untuk tegangan = 44 Kv dc , = 71.400Vdc , dan sudut ( = 18 ,
maka sudut penyalaan TRIAC adalah 11 maka tegangan primer trafo ) = 0V ,
, dan = 55 kV dc adalah 7 ) = 0V dan ) = 0V.

Saran
Setelah melakukan pengumpulan,
mengolah dan menganalisa data, meka
penulis menyarankan :
1. Dalam pengoperasian alat ESP perlu
selalu diperhatikan nilai parameternya,
agar tidak melebihi dari kemampuan
ESP sehingga kestabilan alat terjaga,
tahan lama dan dapat beroperasi dengan
Gambar 4. Gelombang perhitungan sudut baik.
penyalaan TRIAC 2. Disarankan untuk pengoperasian PLTU
pada beban maksimal karena memiliki
nilai efisiensi yang tinggi untuk kinerja
electrostatic precipitator (ESP).

7
DAFTAR PUSTAKA

Afrian, N., & Ervianto, E. (2015). Analisa


Kinerja Electrostatic Precipitator
(Esp) Berdasarkan Besarnya
Tegangan De Yang Digunakan
Terhadap Pulp and Paper, 2(2), 1-12.

Fitrianto, A. (2018). Analisa Kinerja ESP


Berdasarkan Hasil Perubahan Emisi
Pada Power Boiler PLTU.

Jenned, M. L., & Dewi, K. (2017).


Analisis Dispersi Polutan Dari
Multiple Sources Operasional Pltu
Batubara X Sebagai Media
Perhitungan Valuasi Ekonomi. Jumal
Tehnik Lingkungan, 23(2), 53-63.

M. F. Ramadhan (2018) Analisis Nilai


Excess air Terhadap Efisiensi Boiler
pada PLTU Batubara Unit
Pembangkitan Pelabuhan Ratu 3 x
350 MW, Jakarta: STTPLN Jakarta

Petersen, H. (1986). Performance of


Electrostatic Precipitators.
September 1985, 18-19.

Puntoko. 2008. Modul Trainning


Transformator. Banten: Krakatau
Daya Listrik.

Putra, A.E.; 2002; Belajar Mikrokontroler


AT89C51/52/55 (Teori dan
Aplikasi); Gava Media; Yogyakarta

Rashid, Muhammad H. 1999,


ElektronikaDaya. Jilid 1. Jakata : PT
Prenhallindo
Sumanto. (1991). Teori Transformator.
Yogyakarta: Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai