Anda di halaman 1dari 20

TUGAS 1 PEMAHAMAN TEORI, OPERASI & PEMELIHARAAN

STEAM TURBINE PADA PEMBANGKIT LISTRIK

Oleh :
Nama : Rino Rian Jurika
Nim : 191430033
Prodi : Teknik Mesin Kilang
Mata Kuliah : Optimalisasi Unjuk Kerja
Turbin Uap dan Gas

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN KILANG


POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS
Cepu
2021
1. TUGAS PEMAHAMAN – 1

1.1 Data dan informasi

1.2 Analisis
Menurut data dan informasi PLTU Pacitan memiliki kapasitas sebesar 353
MW dan output 300 MW. Pada kondisi operasional, listrik yang dihasilkan dan
dihantarkan ke pelanggan tidak sebesar kapasitasnya, data mengatakan listrik
yang dialirkan ke pelanggan adalah sebesar 231 MW.
Menurut analisis saya secara mendalam, komprehensif dan terstruktur
berdasarkan data dan informasi diatas dan juga litelatur yang saya baca,
Kapasitas 353 MW dan output 300 MW meruakan kapasitas maksimal dari
steam turbine. Jika terus memakai operasi maksimal ini akan sangat berdampak
pada keandalan
(Reliability) dari peralatan tersebut, akan berdampak juga pada kerusakan yang
mungkin terjadi pada perlatan nanti karena Steam turbine dipaksa bekerja pada
kondisi maksimalnya pada waktu yang lama.
Turbin dituntut harus mempunyai kemampuan untuk beroprasi dengan
kestabilan yang cukup dalam waktu lama dari keadaan tanpa beban hingga
beban penuh. Karena adanya hubungan langsung antara daya yang dihasilkan
turbin dan aliran massa uap melalui turbin tersebut. Variasi beban dapat
mempangaruhi laju dari aliran massa uap. Pada kondisi beban yang konstan ada
hubungan yang tetap antara momen putar yang dibangkitan oleh sudu-sudu
gerak dengan jumlah uap yang mengalir jika beban berubah maka hubungan ini
tidak dapat terpenuhi karena momen putar yang dibangkitkan tidak lagi sesuai
dengan beban yang dipikul, sehingga akan terjadi kenaikan atau penurunan
putaran poros turbin yang sebenarnya tidak dikehendaki. Maka digunakan suatu
alat suplai uap, kecepatan putar poros turbin yang dapat menjaga parameter ini
konstan.
Dengan penjelasan sebelumnya, dapat dikatakan kenapa supply listrik yang
didistribusikan kepada pelanggan tidak sesuai dengan kapasitasnya karena jika
Steam turbine dipaksa bekerja dalam jangka waktu lama dengan kebutuhan
operasi yang maksimal, maka akan berdampak kepada menurunnya performa,
dan keandalan, sebisa mungkin harus beroprasi secara stabil agar tidak
memberatkan kerja dari turbin,dan suplai dari udara haruslah sesuai dengan
beban yang dikehendaki menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat
yaitu 231 MW. Sisa dari kapasitas yang belum terpenuhi dapat digunakan pada
saat terjadi lonjakan beban yang tak teduga, khususnya di jam 5 sore hingga 10
malam. Biasa pada saat pabrik bekerja pada jam padatnya dan perumahan warga
mulai menyalakan lampu.
Saat listrik yang disalurkan kepada masyarakat tercukupi sebesar 231 MW
maka tidak diperlukan turbin bekerja dikapasitas maksimunya, hal ini
diharapkan dapat menghemat Cost/ongkos dari pengoprasian turbin uap. Dari
proses starting up dan penyiapan feed water boiler membutuhkan waktu dan
biaya yang patut diperhitungkan.
2. TUGAS PEMAHAMAN – 2

2.1 Data dan informasi


2.2 Analisis

a). Kerak merupakan lapisan isolasi yang mempunyai daya hantar yang rendah
sekali. Sehingga sangat mengurangi efisiensi, terlebih lagi turbin uap besar
membutuhkan pemanasan perlahan untuk meminimalkan ekspansi diffrensial
antar bilah yang berputar dan bagian yang tidak bergerak, biasanya turbin uap
besar memerlukan waktu pemanasan lebih dari 10 jam. Kerak yang terdapat
pada sudu-sudu turbin akan menyebabkan menurunnya suhu dan nilai enthalpy
yang akan berpengaruh pada nilai Heat Rate Turbine. Sehingga akan
berpengaruh pada nilai effisiensi turbin
pada kondensor kerak yang ada pada tube akan menghalangi laju massa
aliran dan perpindahan panas, selain itu pada penggunaan tube yang terdapat
fosfat
akibat penggunaan terus menerus dari injeksi chemical boiler.dari hambatan
tersebut bisa terjadi kebocoran pada tube kondensor. Kemudian laju aliran
massa uap menurun karena terhalangi dari penyempitan sehingga laju dari aliran
massa tidak sesuai dengan yang diperlukan untuk proses perputaran turbin. Ini
semua akan menurukan daya yang dihasilkan generator.

b). terdapat beberapa cara yang bisa digunakan untuk menghilangkan


endapan/deposit yaitu :
1. pemindahan secara manual;
2. memecahkan endapan dengan mematikan turbin dan membiarkannya dingin;
3. untuk endapan yang larut dalam air, pencucian air saat turbin berjalan
metodenya biasa disebut dengan TWS (Turbine Washing System) . tujuan dari
metode ini adalah mengurangi tingkat penebalan silika/deposit yang menempel
pada sudu-sudu turbin. Prinsip kerjanya adalah dengan memanfaatkan air
bertekanan lebih tinggi dari tekanan uap yang masuk kedalam turbin. Terdapat 2
proses yaitu refining dan regeneration. Pada proses refining digunakan ion-ion
kation dan anion yang berfungsi untuk mendeminerasisasi air dari kandungan
mineral. Sedankan pada proses regeneration terjadi reaksi pertukaran timbal
balik antara ion yang terdapat di dalam air dengan ion yang ada pada resin yang
berfungsi untuk meningkatkan kualitas resin sehingga mampu digunakan untuk
mengikat ion-ion kation dan anion.
3 TUGAS PEMAHAMAN – 3

3.1 Data dan informasi


3.2 Analisa
a). tidak terjadi penurunan temperatur dan effisiensi pada saat menggunakan 100%
batubara secara umum. Actual heating value dari penggunaan batubara lebih tinggi
dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar campuran biomassa (Co-firing).
Dapat dilihat dari hasil simulasi berikut.
Pada penggunaan bahan bakar campuran biomassa (Co-firing). Terjadi penurunan
temperature pada boiler furnace mulai nose hingga economizer tetapi masih dalam
batas aman. Biomassa memiliki nilai heating value yang lebih rendah dibandingkan
dengan batubara. Dalam segi efisiensi performa batubara akan lebih efisien jika
dibandingkan dengan biomassa, tetapi kelangkaan akan batubara yang memiliki
nilai kalori diindonesia akan semakin menipis jadi diperlukan suatu bahan bakar
tambahan yang bisa sedikit demi sedikit mengurangi penggunaan dari batubara dan
emisi yang ditimbulkan. Penggunaan bahan bakar campuran diharapkan juga dapat
membantu industri pertanian di indonesia
Dari segi efisiensi biaya juga batubara memiliki keuntungan karena harga
dari batubara yang relatif lebih murah dibandingan dengan harga biomassa yang
perlu diolah menjadi wood pellet, dalam segi feed stock wood pellet belum
melimpah, dan model bisnis biomassa yang belum terintegrasi, tantangan yang
dilalui juga adalah bagaimana cara menjaga stabilitas harga biomassa dalam negeri.

b).

Apabila dilihat dari hasil simulasi berikut dapat dilihat terjadi penutunan
temperature pada boiler furnace mulai nose hingga economizer. Kemungkinan
kualitas uap yang dhasilkan akan mengalami penurunan karena panas yang
dibutuhkan untuk merubah feed water menjadi steam mengalami penurunan
walaupun pada batas yang aman tetapi akan tetap berpengaruh pada kualitas uap
yang nanti akan dihasilkan, dan digunakan untuk memutar blade turbin. Kemudian
akan berpengaruh pada daya yang akan dihasilkan oleh putaran poros turbin yang
menggerakkan generator.
Menurut literatur juga penggunaan bahan bakar campuran biomass ini
terdapat peristiwa slagging dan fouling pada ruang bakar. Slagging adalah
fenomena menempelnya partikel abu baik berbentuk pada maupun leburan, peda
permukaan dinding penghantar panas yang terletak di zona suhu tinggi, dengan
menumpuknya partikel abu ini akan menghambat proses laju aliran udara yang
diperlukan dalam
proses pembakaran didalam furnace. Sedangkan fouling adalah fenomena
menempelnya abu pada dinding penghantar panas lanjut ( superheater atau
reheater). Unsur yang paling berpengaruh adalah unsur basa Na. dengan adanya 2
peristiwa ini kemungkinan akan mengurangi dari kinerja turbin uap dalam proses
pembentukan uap. Karena segala bentuk kotoran yang menempel pada alat
pemansan akan dapat menghambat laju aliran panas.
4 TUGAS PEMAHAMAN – 4
4.1 Data dan informasi

4.2 Analisa
a). Pada kondisi diatas dimana rotor turbin pada kondisi tidak beroprasi, tidak
ada momen yang terjadi sehingga rotor turbin tersebut akan menerima beban
pada tengah-tengah dari rotor tersebut jika hanya ditopang oleh dua penopang
pada ujung-ujungnya. Hal ini akan berbahaya bagi rotor karena akan menerima
beban yang berat pada titik tengahnya dan mengalami pendinginan yang tidak
merata sehingga kemungkinan defleksi atau distorsi pada rotor akan semakin
tinggi.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah diatas adalah
dengan memutar poros secara kostan sehingga beban tidak hanya terdistribusi
pada titik tengahnya dan pendinginan dapat terdistribusi secara merata pada
rotor turbin. Alat yang digunakan untuk memutar turbin secara konstan pada
saat tidak digunakan adalah Turning Gear (Bearing Gear).

b). dalam penyumpanan rotor turbin uap harus mendapat perlakuan khusus dan
tentunya menggunakan beberapa equipment yaitu terdiri dari :
1. Drive motor (Motor Listrik) : merupakan sumber putaran pada turning gear
2. Coupling : merupakan penerus putaran dari motor listrik
3. roda gigi cacing (worm) : meneruskan putaran dari motor listrik
melalui kopling
4. Gear (Roda gigi) : Menerima putaran dari roda gigi cacing sehingga
mendapatkan putaran yang konstan.
5. Panel Kontrol : Bagian yang digunakan untuk mengontrol dari
peralatan khusus untuk rotor turbin uap
6. Support : bagian yang berfungsi untuk menerima beban dari rotor
turbin uap.

5 TUGAS PEMAHAMAN – 5

5.1 Data dan informasi


5.2 Analisa
a). pada study case diatas pada turbin uap mengalami perubahan bentuk berupa
bending pada rotor dengan nilai lebih dari 600 micron. Termasuk kedalam kategori
bending damage ekstrim. Sehingga operasionnalnya harus diberhentikan untuk
mencegah kerusakan yang lebih parah nantinya pada komponen pendukung turbin
uap lainnya.
Analisa yang saya dapati adalah generator tidak mengalami kerusakan akibat
dari bending deformation. Walaupun rotor tursusun lurus dengan generator yang
dihubungkan oleh kopling. Dikarenakan putaran akan direduksi oleh generator pada
pembebanan yang diberikan sehingga kecepatan pada generator akan lebih pelan
daripada pada rotor turbin. Rotor dan generator berada pada posisi yang terpisah
dan biasanya dihubungkan oleh kopling. Inilah sebab mengapa generator tidak
mengalami kerusakan seperti yang dialami oleh rotor.
Generator juga biasanya dilengkapi oleh peralatan pengaman seperti :
 Overcurrent Relay : memproteksi generator bila terjadi hubungan singkat
yang menyebabkan arus lebih
 Earth Fault Relay : mengamankan generator terhadap gangguan ke tanah
 Overvoltage Relay : berfungsi mengamankan generator dari kerusakan
yang disebabkan oleh tegangan lebih
 Auxilliary Relay :adalah relay bantu yang berfungsi untuk
mengamankan generator, jika relay yang seharusnya bekerja tetapi
mengalami gangguan pada relay tersebut sehingga tidak bekerja semestinya
 Tripping Relay : relay untuk pemutusan, relay ini merupakan back-up
untuk overcurrent relay yang tidak atau gagal bekerja.

b). menurut pendapat saya, kemampuan kompetensi dalam negeri khususnya


engineer steam turbine Indonesia (PLN) dalam menyelesaikan permasalahan steam
turbine yang sangat rumit dan kritis adalah sebagai berikut :
 Dilihat dari kompetensi engineer, para engineer memiliki kemampuan
bekerja dalam tekanan yang sangat tinggi, dimana mereka melakukan suatu
pekerjaan yang membutuhkan ketelitian sangat tinggi, dapat
memperhitungkan keuntungan dan kerugian dari setiap kegiatan yang
dikerjakan. Walaupun menghadapi masalah dengan kategori ekstrim
bending, tetapi semangat
mereka tidak pernah padam untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut
dengan tekun. Sehingga dapat menghemat biaya yang nilainya sangat mahal
menjadi relative murah.
 Dilihat dari sifat teknologi turbin uap yang memiliki teknologi tinggi dan
advanced sehingga harga dari spare partnya tergolong sangat mahal dan sulit
didapat. Jika dilakukan pergantian dari spare part akan mengeluarkan biaya
yang sangat besar. Sehingga perlu dilakukan pengambilan keputusan yang
tepat berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilaukan, maka dipilihlah
upaya perbaikan pada steam turbine. Agar tidak mengeluarkan anggaran
biaya yang sangat mahal. Tetapi dalam pelaksanaanya harus lah hati-hati
dalam proses perbaikan agar tidak memperparah masalahnya.
 Dilihat dari fungsi PLTU, telah banyak berperan dalam memberikan
pasokan listrik untuk masyarakat dengan harga yang murah. Dengan
memikirkan hajad orang banyak maka dalam proses pengoprasian steam
turbin akan dilakukan secara maksimal karena perusahaan akan
memeberikan yang terbaik pada pelanggannya. Jika terjadi masalah pada
rotor turbine yang mengharuskan terjadinya pergantian rotor dengan yang
baru dan mahal, maka akan berdampak kerugian pada perusahaan dan
berdampak pada masyarakat yang akan membayar listrik dengan tarif yang
naik.
6 TUGAS PEMAHAMAN – 6

6.1 Data dan informasi

6.2 Analisa
1. Setelah dilakukan analisa lebih dalam penyebab terjadinya deviasi antara
performance test saat komisioning dan operasi aktual kemungkinan adalah
pertama, karena adanya perbedaan kondisi lingkungan/cuaca yang dapat
mempengaruhi operasi steam turbin pada saat performance test dan operasional
sehingga saat dibandingkan datanya maka akan terjadi beberapa perbedaan,
karena pada saat performance test akan dilakukan running pada kondisi
maksimum operasin dari peralatan itu sendiri. Sedangkan pada saat kondisi
operasional kondisi operasi akan menyesuaikan dengan kondisi sekitar
lingkungan dari peralatan, jadi kemungkinan terjadi perbedaan antara data dari
operasi adalah sangat memungkinkan, kemungkinan yang kedua adalah
perbedaan penggunaan bahan bakar yang ada pada boiler sehingga ketika
dijalankan maka boiler akan mengalami penurunan efisiensi dan mempengaruhi
keseluruhan kerja turbin, dan kemungkinan ketiga yang tidak kalah penting
adalah pengaruh umur dari peralatan yang akan mempengaruhi kondisi operasi
yang tidak akan sama seperti saat peralatan masih baru. Karena semakin lama
perlatan dipakai akan mungkin sekali terjadi penurunan performance dan
efisiensi.

2. upaya mengoptimalisasi sehingga kondisi operasi aktual dapat mencapai


kondisi yang sangat dekat dengan kondisi saat komisioning adalah bisa dengan
berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara penggantian bahan bakar fuel
boiler yang semula menggunakan bahan bakar batubara LRC (Low Range Coal)
menjadi bahan bakar campuran LRC dan MRC (Medium Range Coal), karena
untuk menyesuaikan kondisi operasi ke kondisi saat performance test itu akan
lebih sulit untuk dilakukan karena butuh banyak kebutuhan tambahan, tetapi
untuk mengganti bahan bakar saja itu akan lebih mudah dan lebih menghemat
biaya, penggantian bahan bakar dari yang semula batubara LRC menjadi
campuran LRC dan MRC sendiri bertujuan untuk menaikkan efisiensi dari
boiler karana akan sangat berpengaruh pada saat pembakaran karena batu bara
MRC memiliki nilai kalori yang lebih tinggi dari LRC. sehingga upaya tersebut
dapat mendekati efisiensi saat komisioning dan hal tersebut dapat
meningkatkan keseluruhan operasi terutama dalam data yang disajikan adalah
dapat menurunkan Turbin Heat Rate dan NPHR (Net Plant Heat Rate) ke
kondisi yang mendekati komisioning, tetapi pada penggantian bahan bakar
sendiri akan ada beberapa kondisi juga yang harus dipertimbangkan sehingga
tidak terlalu berlebihan dalam menggunakan bahan bakar yang berpotensi
menghasilkan emisi yang berlebihan baik pada peralatan dan pada lingkungan
sekitar.
SOAL UJIAN TEORI, OPERASI & PEMELIHARAAN STEAM
TURBINE PADA PEMBANGKIT LISTRIK

1. SOAL UJIAN – 1
1.1 Data dan informasi

1.2 Analisa
Panas merambat melalui casing turbin uap dapat merubah dimensi ukuran
turbin uap karena akan adanya proses pemuaian, sehingga mempengaruhi
gap(jarak) pada dalam rotor blade dan memepengaruhi kelurusan dari poros saat
berputar. Besaran dari pemuaian ini harus diketahui sebagai dasar dari
penggolongan spesifikasi dalam penyetelan poros sebelum turbin beroprasi.
Menurut gambar diatas, pengukuran nilai gap pada blade didapat maximum
posisi blade karena saat turbin dioperasikan akan ada panas yang menyebabkan
blade memuai sehingga menyebabkan gap antar blade mendapat nilai lebih kecil
daripada saat sedang tidak dioperasikan. Gap pada posisi shroud lebih besar
karena dimensi blade shroud dengan root berbeda sehingga blade yang memiliki
dimensi besar harus diberi gap lebih besar juga, untuk mencegah kelebihan
pemuaian ukuran pada proses pengoperasian dan juga tidak menghambatkan
operasi turbin.

2. SOAL UJIAN – 2
2.1 Data dan informasi

2.1 Analisa
Deformasi yang dialami casing turbin tersebutdapat disebabkan oleh
berbagai alasan yaitu, 1. Deformasi termal terjadi akibat dari pemanasan atau
pendinginan yang terjadi selama perubahan/penambahan beban, 2. Deformasi
mekanis yang bisa terjadi karena disebabkan oleh masalah perpipaan yang
menghambat ekspansi termal pada casing. Dapat dilihat casing turbin yang
disebabkan oleh
deformasi termal. Deformasi casing dapat menggeser beban yang diberikan
casing pada alas bantalan dan pondasi. Dibawah beban ini, penyangga tia dan
pondasi dapat mengalami kerusakan dan bantalan dapat terjadi missallignment .
jika tidak cepat diatasi maka casing dari turbin akan secara perlahan. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut Langkah yang dapat dilakukan adalah :
 Thermo-mechanical Straightening
Keuntungan : metode paling aman dan efektif untuk dimensi besar.
Kerugian : menimbulkan tegangan sisa (stress fatigue) dan tidak
efektif untuk nilai bend kecil

 Cold mechanical Straightening


Keuntungan : metode ini efektif untuk dimensi yang relative
kecil Kerugian : kurang efektif jika digunakan untuk dimensi besar

Untuk menghidari masalah deformasi turbin, isolasi turbin dapat diperiksa dan
dilakukan perawatan yang mendalam, jika isolasi menunjukan kualitas buruk
maka isolasi casing dapat diganti dengan yang baru.

3. SOAL UJIAN – 2
3.1 Data dan informasi

3.1 Analisa
Menurut data diatas dapat dianalisis bahwa dengan upaya mengurangi listrik
untuk keperluan sendiri, meningkatkan utilisasi penggunaan uap yang
diproduksi serta peningkatan siklus termodinamik. Diharapkan akan
menghasilkan beberapa peningkatan seperti, meningkatkan kapasitas
pembangkit dengan konsumsi bahan bakar yang sama dan mengurangi
konsumsi bahan bakar pada jumlah produksi yang sama. Berdasarkan
pernyataan tersebut kemanfaatan yang diperoleh oleh perusahaan yaitu dengan
mengoptimalkan proses pembakaran pada boiler sehingga dapat menaikan
effisiensi dari boiler maka uap yang dihasilkan juga akan menjadi bagus,
dengan uap yang sesuai dengan kebutuhan untuk memutar
rotor steam turbin. Diharapkan umur operasional dari turbin uap akan lebih
Panjang sehingga tidak diperlukan perawatan yang akan menghabiskan
anggaran dari perusahaan. Ongkos perwatan dan operasi akan semakin murah,
sehingga perusahaan dapat keuntungan disitu. Dan daya listrik yang dihasilkan
akan sesuai dengan ongkos operasi turbin.

Anda mungkin juga menyukai