Oleh :
Nama : Rino Rian Jurika
Nim : 191430033
Prodi : Teknik Mesin Kilang
Mata Kuliah : Optimalisasi Unjuk Kerja
Turbin Uap dan Gas
1.2 Analisis
Menurut data dan informasi PLTU Pacitan memiliki kapasitas sebesar 353
MW dan output 300 MW. Pada kondisi operasional, listrik yang dihasilkan dan
dihantarkan ke pelanggan tidak sebesar kapasitasnya, data mengatakan listrik
yang dialirkan ke pelanggan adalah sebesar 231 MW.
Menurut analisis saya secara mendalam, komprehensif dan terstruktur
berdasarkan data dan informasi diatas dan juga litelatur yang saya baca,
Kapasitas 353 MW dan output 300 MW meruakan kapasitas maksimal dari
steam turbine. Jika terus memakai operasi maksimal ini akan sangat berdampak
pada keandalan
(Reliability) dari peralatan tersebut, akan berdampak juga pada kerusakan yang
mungkin terjadi pada perlatan nanti karena Steam turbine dipaksa bekerja pada
kondisi maksimalnya pada waktu yang lama.
Turbin dituntut harus mempunyai kemampuan untuk beroprasi dengan
kestabilan yang cukup dalam waktu lama dari keadaan tanpa beban hingga
beban penuh. Karena adanya hubungan langsung antara daya yang dihasilkan
turbin dan aliran massa uap melalui turbin tersebut. Variasi beban dapat
mempangaruhi laju dari aliran massa uap. Pada kondisi beban yang konstan ada
hubungan yang tetap antara momen putar yang dibangkitan oleh sudu-sudu
gerak dengan jumlah uap yang mengalir jika beban berubah maka hubungan ini
tidak dapat terpenuhi karena momen putar yang dibangkitkan tidak lagi sesuai
dengan beban yang dipikul, sehingga akan terjadi kenaikan atau penurunan
putaran poros turbin yang sebenarnya tidak dikehendaki. Maka digunakan suatu
alat suplai uap, kecepatan putar poros turbin yang dapat menjaga parameter ini
konstan.
Dengan penjelasan sebelumnya, dapat dikatakan kenapa supply listrik yang
didistribusikan kepada pelanggan tidak sesuai dengan kapasitasnya karena jika
Steam turbine dipaksa bekerja dalam jangka waktu lama dengan kebutuhan
operasi yang maksimal, maka akan berdampak kepada menurunnya performa,
dan keandalan, sebisa mungkin harus beroprasi secara stabil agar tidak
memberatkan kerja dari turbin,dan suplai dari udara haruslah sesuai dengan
beban yang dikehendaki menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat
yaitu 231 MW. Sisa dari kapasitas yang belum terpenuhi dapat digunakan pada
saat terjadi lonjakan beban yang tak teduga, khususnya di jam 5 sore hingga 10
malam. Biasa pada saat pabrik bekerja pada jam padatnya dan perumahan warga
mulai menyalakan lampu.
Saat listrik yang disalurkan kepada masyarakat tercukupi sebesar 231 MW
maka tidak diperlukan turbin bekerja dikapasitas maksimunya, hal ini
diharapkan dapat menghemat Cost/ongkos dari pengoprasian turbin uap. Dari
proses starting up dan penyiapan feed water boiler membutuhkan waktu dan
biaya yang patut diperhitungkan.
2. TUGAS PEMAHAMAN – 2
a). Kerak merupakan lapisan isolasi yang mempunyai daya hantar yang rendah
sekali. Sehingga sangat mengurangi efisiensi, terlebih lagi turbin uap besar
membutuhkan pemanasan perlahan untuk meminimalkan ekspansi diffrensial
antar bilah yang berputar dan bagian yang tidak bergerak, biasanya turbin uap
besar memerlukan waktu pemanasan lebih dari 10 jam. Kerak yang terdapat
pada sudu-sudu turbin akan menyebabkan menurunnya suhu dan nilai enthalpy
yang akan berpengaruh pada nilai Heat Rate Turbine. Sehingga akan
berpengaruh pada nilai effisiensi turbin
pada kondensor kerak yang ada pada tube akan menghalangi laju massa
aliran dan perpindahan panas, selain itu pada penggunaan tube yang terdapat
fosfat
akibat penggunaan terus menerus dari injeksi chemical boiler.dari hambatan
tersebut bisa terjadi kebocoran pada tube kondensor. Kemudian laju aliran
massa uap menurun karena terhalangi dari penyempitan sehingga laju dari aliran
massa tidak sesuai dengan yang diperlukan untuk proses perputaran turbin. Ini
semua akan menurukan daya yang dihasilkan generator.
b).
Apabila dilihat dari hasil simulasi berikut dapat dilihat terjadi penutunan
temperature pada boiler furnace mulai nose hingga economizer. Kemungkinan
kualitas uap yang dhasilkan akan mengalami penurunan karena panas yang
dibutuhkan untuk merubah feed water menjadi steam mengalami penurunan
walaupun pada batas yang aman tetapi akan tetap berpengaruh pada kualitas uap
yang nanti akan dihasilkan, dan digunakan untuk memutar blade turbin. Kemudian
akan berpengaruh pada daya yang akan dihasilkan oleh putaran poros turbin yang
menggerakkan generator.
Menurut literatur juga penggunaan bahan bakar campuran biomass ini
terdapat peristiwa slagging dan fouling pada ruang bakar. Slagging adalah
fenomena menempelnya partikel abu baik berbentuk pada maupun leburan, peda
permukaan dinding penghantar panas yang terletak di zona suhu tinggi, dengan
menumpuknya partikel abu ini akan menghambat proses laju aliran udara yang
diperlukan dalam
proses pembakaran didalam furnace. Sedangkan fouling adalah fenomena
menempelnya abu pada dinding penghantar panas lanjut ( superheater atau
reheater). Unsur yang paling berpengaruh adalah unsur basa Na. dengan adanya 2
peristiwa ini kemungkinan akan mengurangi dari kinerja turbin uap dalam proses
pembentukan uap. Karena segala bentuk kotoran yang menempel pada alat
pemansan akan dapat menghambat laju aliran panas.
4 TUGAS PEMAHAMAN – 4
4.1 Data dan informasi
4.2 Analisa
a). Pada kondisi diatas dimana rotor turbin pada kondisi tidak beroprasi, tidak
ada momen yang terjadi sehingga rotor turbin tersebut akan menerima beban
pada tengah-tengah dari rotor tersebut jika hanya ditopang oleh dua penopang
pada ujung-ujungnya. Hal ini akan berbahaya bagi rotor karena akan menerima
beban yang berat pada titik tengahnya dan mengalami pendinginan yang tidak
merata sehingga kemungkinan defleksi atau distorsi pada rotor akan semakin
tinggi.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah diatas adalah
dengan memutar poros secara kostan sehingga beban tidak hanya terdistribusi
pada titik tengahnya dan pendinginan dapat terdistribusi secara merata pada
rotor turbin. Alat yang digunakan untuk memutar turbin secara konstan pada
saat tidak digunakan adalah Turning Gear (Bearing Gear).
b). dalam penyumpanan rotor turbin uap harus mendapat perlakuan khusus dan
tentunya menggunakan beberapa equipment yaitu terdiri dari :
1. Drive motor (Motor Listrik) : merupakan sumber putaran pada turning gear
2. Coupling : merupakan penerus putaran dari motor listrik
3. roda gigi cacing (worm) : meneruskan putaran dari motor listrik
melalui kopling
4. Gear (Roda gigi) : Menerima putaran dari roda gigi cacing sehingga
mendapatkan putaran yang konstan.
5. Panel Kontrol : Bagian yang digunakan untuk mengontrol dari
peralatan khusus untuk rotor turbin uap
6. Support : bagian yang berfungsi untuk menerima beban dari rotor
turbin uap.
5 TUGAS PEMAHAMAN – 5
6.2 Analisa
1. Setelah dilakukan analisa lebih dalam penyebab terjadinya deviasi antara
performance test saat komisioning dan operasi aktual kemungkinan adalah
pertama, karena adanya perbedaan kondisi lingkungan/cuaca yang dapat
mempengaruhi operasi steam turbin pada saat performance test dan operasional
sehingga saat dibandingkan datanya maka akan terjadi beberapa perbedaan,
karena pada saat performance test akan dilakukan running pada kondisi
maksimum operasin dari peralatan itu sendiri. Sedangkan pada saat kondisi
operasional kondisi operasi akan menyesuaikan dengan kondisi sekitar
lingkungan dari peralatan, jadi kemungkinan terjadi perbedaan antara data dari
operasi adalah sangat memungkinkan, kemungkinan yang kedua adalah
perbedaan penggunaan bahan bakar yang ada pada boiler sehingga ketika
dijalankan maka boiler akan mengalami penurunan efisiensi dan mempengaruhi
keseluruhan kerja turbin, dan kemungkinan ketiga yang tidak kalah penting
adalah pengaruh umur dari peralatan yang akan mempengaruhi kondisi operasi
yang tidak akan sama seperti saat peralatan masih baru. Karena semakin lama
perlatan dipakai akan mungkin sekali terjadi penurunan performance dan
efisiensi.
1. SOAL UJIAN – 1
1.1 Data dan informasi
1.2 Analisa
Panas merambat melalui casing turbin uap dapat merubah dimensi ukuran
turbin uap karena akan adanya proses pemuaian, sehingga mempengaruhi
gap(jarak) pada dalam rotor blade dan memepengaruhi kelurusan dari poros saat
berputar. Besaran dari pemuaian ini harus diketahui sebagai dasar dari
penggolongan spesifikasi dalam penyetelan poros sebelum turbin beroprasi.
Menurut gambar diatas, pengukuran nilai gap pada blade didapat maximum
posisi blade karena saat turbin dioperasikan akan ada panas yang menyebabkan
blade memuai sehingga menyebabkan gap antar blade mendapat nilai lebih kecil
daripada saat sedang tidak dioperasikan. Gap pada posisi shroud lebih besar
karena dimensi blade shroud dengan root berbeda sehingga blade yang memiliki
dimensi besar harus diberi gap lebih besar juga, untuk mencegah kelebihan
pemuaian ukuran pada proses pengoperasian dan juga tidak menghambatkan
operasi turbin.
2. SOAL UJIAN – 2
2.1 Data dan informasi
2.1 Analisa
Deformasi yang dialami casing turbin tersebutdapat disebabkan oleh
berbagai alasan yaitu, 1. Deformasi termal terjadi akibat dari pemanasan atau
pendinginan yang terjadi selama perubahan/penambahan beban, 2. Deformasi
mekanis yang bisa terjadi karena disebabkan oleh masalah perpipaan yang
menghambat ekspansi termal pada casing. Dapat dilihat casing turbin yang
disebabkan oleh
deformasi termal. Deformasi casing dapat menggeser beban yang diberikan
casing pada alas bantalan dan pondasi. Dibawah beban ini, penyangga tia dan
pondasi dapat mengalami kerusakan dan bantalan dapat terjadi missallignment .
jika tidak cepat diatasi maka casing dari turbin akan secara perlahan. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut Langkah yang dapat dilakukan adalah :
Thermo-mechanical Straightening
Keuntungan : metode paling aman dan efektif untuk dimensi besar.
Kerugian : menimbulkan tegangan sisa (stress fatigue) dan tidak
efektif untuk nilai bend kecil
Untuk menghidari masalah deformasi turbin, isolasi turbin dapat diperiksa dan
dilakukan perawatan yang mendalam, jika isolasi menunjukan kualitas buruk
maka isolasi casing dapat diganti dengan yang baru.
3. SOAL UJIAN – 2
3.1 Data dan informasi
3.1 Analisa
Menurut data diatas dapat dianalisis bahwa dengan upaya mengurangi listrik
untuk keperluan sendiri, meningkatkan utilisasi penggunaan uap yang
diproduksi serta peningkatan siklus termodinamik. Diharapkan akan
menghasilkan beberapa peningkatan seperti, meningkatkan kapasitas
pembangkit dengan konsumsi bahan bakar yang sama dan mengurangi
konsumsi bahan bakar pada jumlah produksi yang sama. Berdasarkan
pernyataan tersebut kemanfaatan yang diperoleh oleh perusahaan yaitu dengan
mengoptimalkan proses pembakaran pada boiler sehingga dapat menaikan
effisiensi dari boiler maka uap yang dihasilkan juga akan menjadi bagus,
dengan uap yang sesuai dengan kebutuhan untuk memutar
rotor steam turbin. Diharapkan umur operasional dari turbin uap akan lebih
Panjang sehingga tidak diperlukan perawatan yang akan menghabiskan
anggaran dari perusahaan. Ongkos perwatan dan operasi akan semakin murah,
sehingga perusahaan dapat keuntungan disitu. Dan daya listrik yang dihasilkan
akan sesuai dengan ongkos operasi turbin.