DIS
SUSUN OLEH ; KELOMPOK 7
PROG
PROGRAM S1 TEHNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas khadirat ALLAH SWT,atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat
terusun hingga selesai .tidak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang berkontribusi.
Dan harapan kami makalah ini dat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pemabaca .untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah agar lebih baik
lagi.karena keterbatasan pengetahuan maupu pengalaman kami.kami yakin masih banyak lagi
kekurangan dalam malakalh ini ,oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
2. Tujuan ............................................................................................................................................... 1
3. Manfaat ............................................................................................................................................. 1
BAB II .......................................................................................................................................................... 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Turbin adalah alat yang digunakan untuk mengubah suatu bentuk energy ke bentuk energi
lain. Salah satu jenis turbin adalah turbin uap, yang mengubah energy yang terdapat dalam uap
menjadi energy gerak atau listrik. Turbin uap memiliki mekanisme kerja yang unik, yang
berdasarkan pada fenomena fluida udara serta perubahan tekanan gas dan cairan, membuat alat
ini merupakan salah satu pembangit yang sampai sekarang masih digunakan karena efisiensinya
yang lumayan dan ramah lingkungan.
2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih memahami prinsip
kerja turbin uap,memahami karakteristik turbin uap,dan pemakaian turbin sebagai penggerak
mula generator sinkron.sedangkan bagi pembaca makalah ini dapat membantu pembaca untuk
lebih memahami tenteng materi tersebut dan mampu menjelaskannya menurut pemikiran sang
pembaca.
3. Manfaat
Menmbah ilmu pengetahuan bagi pembaca dan penulis
Mengetahui prinsip kerja dari turbin
Mengetahui karakteristik turbin
Mengetahui turbin sebgai penggerak mula generator sinkron.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Turbin Uap
Turbin uap merupakan suatu alat penggerak mula yang mengubah energi potensial uap
menjadi energy kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran
poros turbin. Poros turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan dengan
mekanisme yang akan digerakkan. Tergantung pada jenis mekanisme yang digunakan, turbin uap
dapat digunakan pada berbagai bidang seperti pada bidang industri, untuk pembangkit
tenaga listrik dan untuk transportasi. Pada proses perubahan energi potensial menjadi energi
mekanisnya yaitu dalam bentuk putaran poros dilakukan dengan berbagai cara.
Pada dasarnya turbin uap terdiri dari dua bagian utama, yaitu stator dan rotor yang
merupakan komponen utama pada turbin kemudian di tambah komponen lainnya yang meliputi
pendukungnya seperti bantalan, kopling dan sistem bantu lainnya agar kerja turbin dapat lebih
baik. Sebuah turbin uap memanfaatkan energi kinetik dari fluida kerjanya yang bertambah akibat
penambahan energi termal.
Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial menjadi energi
kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran
poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan bantuan elemen lain, dihubungkan dengan
mekanisme yang digerakkan. Tergantung dari jenis mekanisme yang digerakkan turbin uap dapat
digunakan pada berbagai bidang industri, seperti untuk pembangkit listrik.
Sebuah sistem turbin uap – generator yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga uap
berfungsi untuk mengkonversikan energi panas dari uap air menjadi energi listrik. Proses yang
terjadi adalah energi panas yang ditunjukkan oleh gradien/perubahan temperatur dikonversikan
oleh turbin menjadi energi kinetik dan sudu-sudu turbin mengkonversikan energi kinetik ini
menjadi energi mekanik pada poros/shaft. Pada akhirnya, generator mengkonversikan energi
2
mekanik menjadi energi listrik. Panas dari uap air yang tidak terkonversi menjadi energi
mekanik, terdisipasi/dibuang di kondenser oleh air pendingin.
Umumnya PLTU menggunakan turbin uap tipe multistage, yakni turbin uap yang terdiri
atas lebih dari 1 stage turbin (Turbin High Pressure, Intermediate Pressure, dan Low Pressure).
Uap air superheater yang dihasilkan oleh boiler masuk ke turbin High Pressure (HP), dan keluar
pada sisi exhaust menuju ke boiler lagi untuk proses reheater. Uap air yang dipanaskan kembali
ini dimasukkan kembali ke turbin uap sisi Intermediate Pressure (IP), dan uap yang keluar dari
turbin IP akan langsung masuk ke Turbin Low Pressure (LP). Selanjutnya uap air yang keluar
dari turbin LP masuk ke dalam kondenser untuk mengalami proses kondensasi.
a) Stop Valve
Stop valve pada turbin uap berfungsi untuk mengisolasi turbin dari aliran uap air dan juga untuk
menghentikan secara cepat supply uap air ke turbin pada kondisi-kondisi tertentu. Semisal pada
suatu PLTU terjadi kehilangan beban listrik dari PLN (load rejection), secara cepat stop
valve akan menutup dalam hitungan sepersekian detik. Hal ini berguna untuk
menghindari overspeed pada turbin akibat adanya uap air yang masuk ke turbin tetapi tidak ada
beban listrik pada generator. Stop valve membuka akibat kerja dari aktuator hidrolik dan
menutup secara cepat oleh pegas.
b) Control Valve
Control Valve berfungsi untuk mengontrol aliran uap air yang masuk ke dalam turbin uap sesuai
dengan beban yang ada. Pada PLTU control valve pada turbin uap bukaannya tergantung oleh
besar beban listrik yang ada di generator.
c) Aktuator Elektrohidrolik pada Stop dan Control Valve
Aktuator untuk stop dan control valve pada turbin uap PLTU menggunakan prinsip “fail-safe”.
Artinya, valve-valve tersebut membuka oleh aktuator hidrolik dan menutup oleh tenaga dari
pegas. Perbedaan aktuator antara stop valve dan control valve yaitu pada stop valve tidak perlu
menggunakan sensor posisi valve seperti pada control valve. Pada stop valve hanya
menggunakan semacam sensor limit switch.
3
d) Jalur Extraction Steam dan Check Valve-nya
Extraction Steam adalah uap air yang diambil dari stage-stage tertentu pada turbin uap yang
digunakan untuk berbagai hal, seperti preheating air (feedwater sebelum masuk boiler,
sistem sealing turbin, sistem sootblower, dan lain sebagainya.
Pada jalur pipa extraction steam wajib dipasang check valve untuk mencegah aliran balik
dari uap air dan air. Semisal pada kasus load rejection di atas, aliran balik air yang masuk ke
dalam turbin, terutama pada sisi turbin superheater akan menyebabkan diferensial temperatur
yang terlalu besar sehingga resiko terjadinya patah (crack) sangat mungkin terjadi.
Check valve yang digunakan yaitu jenis Swing Check Valve dan Power Assisted Swing
Check Valve. Swing Check Valve membuka akibat perbedaan besar tekanan uap air. Dan pada
saat terjadi perubahan aliran uap air (seperti saat terjadi load rejection) check valve ini akan
menutup akibat dari berat valve itu sendiri. Sedangkan Power Assisted Swing Check
Valvemenggunakan aktuator tambahan pada saat valve menuju posisi menutup, untuk
terbuka valveini tidak perlu menggunakan aktuator, tetapi terbuka karena perbedaan tekanan dari
uap air di pipa tersebut.
e) Bearing
Turbin uap dilengkapi oleh bearing sebagai bagian untuk mengurangi gesekan antara poros
(bagian yang berputar) dengan casing/stator (bagian yang diam). Bearing dilengkapi dengan
fluida pelumas / oli yang bersirkulasi dan bertekanan. Untuk mengkompensasi gaya berat dari
turbin digunakanlah journal bearing, sedangkan untuk mengkompensasi gaya aksial yang timbul
akibat aliran uap air di dalam turbin, digunakanlah thrust bearing. Bearing–bearing ini
digunakan untuk mengunci gerakan rotor pada arah aksial dan radial.
4
g) Balance Piston
Balance Piston pada turbin uap berfungsi untuk mengkompensasi timbulnya gaya aksial akibat
aliran dari uap air. Komponen ini banyak meringankan kerja dari thrust bearing.
Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi oleh daun-daun cakram yang
disebut sudu-sudu. Sudu-sudu ini berputar karena tiupan dari uap bertekanan yang berasal dari
ketel uap, yang telah dipanasi terdahulu dengan menggunakan bahan bakar padat, cair dan gas.
Uap tersebut kemudian dibagi dengan menggunakan control valve yang akan dipakai untuk
memutar turbin yang dikopelkan langsung dengan pompa dan juga sama halnya dikopel dengan
sebuah generator singkron untuk menghasilkan energi listrik.
Setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan bertemperatur tinggi tadi muncul
menjadi uap bertekanan rendah. Panas yang sudah diserap oleh kondensor menyebabkan uap
berubah menjadi air yang kemudian dipompakan kembali menuju boiler. Sisa panas dibuang
oleh kondensor mencapai setengah jumlah panas semula yang masuk. Hal ini mengakibatkan
efisisensi thermodhinamika suatu turbin uap bernilai lebih kecil dari 50%. Turbin uap yang
modern mempunyai temperatur boiler sekitar 5000C sampai 6000C dan temperatur kondensor
200C sampai 300C.
Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk pembangkit
daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan dalam instalasi
pembangkit daya jauh lebih rumit dari pada siklus renkine ideal asli yang sederhana. siklus ini
merupakan siklus yang paling banyak digunakan untuk pembangkit daya listrik sekarang ini.
Oleh karena siklus Rankine merupakan sikus uap cair maka paling baik siklus itu digambarkan
dengan diagram P-v dan T-s dengan garis yang menunjukkan uap jenuh dan cair jenuh. Fluida
kerjanya adalah air (H2O).
5
Turbin Uap adalah salah satu komponen dasar dalam pembangkit listrik tenaga uap.
Dimana komponen utama dari sistem tersebut yaitu : Ketel, kondensor, pompa air ketel, dan
turbin itu sendiri. Uap yang berfungsi sebagai fluida kerja dihasilkan oleh katel uap, yaitu suatu
alat yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap
6
Siklus ideal yang terjadi didalam turbin adalah siklus Renkine ; Air pada siklus 1
dipompakan, kondisinya adalah isentropik masuk ke boiler dengan tekanan yang sama dengan
tekanan di kondenser tetapi Boiler menyerap panas sedangkan kondenser melepaskan panas,
kemudian dari boiler masuk ke turbin dengan kondisi super panas dan keluaran dari turbin
berbentuk uap jenuh dimana laju aliran massa yang masuk ke turbin sama dengan laju aliran
massa keluar dari turbin, ini dapat digambarkan dengan menggunakan diagram berikut.
Menurut Hukum pertama Thermodinamika, kerja yang dihasilkan oleh suatu proses siklus
adalah sama dengan Jumlah Perpindahan Kalor pada fluida kerja selama proses siklus tersebut
berlangsung. Jadi untuk proses Siklus
1 – 2 – 2’ – 3 – 3’ – 4 – 1
Dalam kenyataan, Siklus sistem Turbin Uap menyimpang dari Siklus Ideal (Siklus
Rankine ) antara lain karena faktor tersebut dibawah ini :
Kerugian dalam pipa atau saluran fluida kerja, misalnya kerugian gesekan dan kerugian
kalor ke atmosfer disekitarnya .
Kerugian tekanan dalam ketel uap
Kerugian energi didalam turbin karena adanya gesekan pada fluida kerja dan bagian-
bagian dari turbin.
7
4. Cara Kerja Turbin Uap
Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi panas dari uap dirubah
menjadi energi kinetis dan uap mengalami pengembangan.
Tekanan uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat masuk ke dalam nosel,
akan tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih besar dari pada saat masuk ke dalam
nosel.
Uap yang memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-sudu turbin yang berbentuk
lengkungan dan dipasang disekeliling roda turbin. Uap yang mengalir melalui celah-celah antara
sudu turbin itu dibelokkan kearah mengikuti lengkungan dari sudu turbin. Perubahan kecepatan
uap ini menimbulkan gaya yang mendorong dan kemudian memutar roda dan poros turbin.
Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkn sudu turbin berarti hanya sebagian
yang energi kinetis dari uap yang diambil oleh sudu-sudu turbin yang berjalan. Supaya energi
kinetis yang tersisa saat meninggalkan sudu turbin dimanfaatkan maka pada turbin dipasang
lebih dari satu baris sudu gerak. Sebelum memasuki baris kedua sudu gerak. Maka antara baris
pertama dan baris kedua sudu gerak dipasang satu baris sudu tetap ( guide blade ) yang berguna
untuk mengubah arah kecepatan uap, supaya uap dapat masuk ke baris kedua sudu gerak dengan
arah yang tepat.
Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus dapat dibuat sekecil
mungkin, agar energi kinetis yang tersedia dapat dimanfaatkan sebanyak mungkin. Dengan
demimian effisiensi turbin menjadi lebih tinggi karena kehilangan energi relatif kecil
Generator sinkron adalah generator yang membangkitkan energy listrik dengan mengubah
energy gerak menjadi energy listrik. Generator ini disebut generator sinkron karena generator ini
digerakkan oleh penggerak luar, dan “disinkronkan” atau dihubungkan dengan penggerak luar.
8
Prinsip kerja generator sinkron sama dengan generator pembangkit listrik AC dan DC,
tergantung bentuk konstruksinya, karena pada dasarnya, generator sinkron adalah generator
pembangkit listrik yang dihubungkan dengan penggerak luar.
9
BAB III
KESIMPULAN
Turbin uap adalah alat pembagkit tenaga listrik berbasis uap yang dapat mengubah energy
yang terdapat dalam uap menjadi energy gerak yang dapa juga diubah menjadi energy listrik
dengan menggunakan generator sinkron. Efisiensi dari turbin uap berkisar antara 40%~45%,
tetapi cukup ramah lingkungan, yang membuat pembangkit ini masih digunakan sampai
sekarang.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_uap
http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/generator-sinkron.html
https://youtu.be/SPg7hOxFItI
https://youtu.be/IdPTuwKEfmA
http://ridomanik.blogspot.com/2013/07/bagaimana-turbin-uap-bekerja.html
https://artikel-teknologi.com/komponen-komponen-turbin-uap/
11