MK.THERMODINAMIKA
SKOR NILAI :
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini.
Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah “Critical Journal Review”. Tujuan saya
menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing saya
yaitu bapak “Denny Haryanto Sinaga S.Pd, M, Eng “dalam mata kuliah “Thermodinamika
dan Penggerak mula ” dan diharapkan pembaca dapat memahami dan mengerti tentang
teknik pembahasan kali ini serta dapat memahami faktor dan hal-hal yang berhubungan
dengan jurnal ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa didalam Critival Journal Review ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu saya berharap adanya saran
dan usulan demi perbaikan Critical Journal Review yang telah saya buat dimasa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................... . 2
DAFTAR ISI........................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 4
BAB IV PENUTUP.............................................................................. 11
4.1 Kesimpulan.................................................................................. 11
4.2 SARAN......................................................................................... .. 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 12
BAB I PENDAHULUAN
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) mulai dilirik untuk memenuhi sebagian
dari kebutuhan energinya [2]. Jenis PLTN yang sudah terbukti (proven) keandalannya
akan merupakan prioritas untuk dipilih sebagai pembangkit listrik, jenis tersebut
adalah Pressurized Water Reaktor (PWR).
Untuk memperoleh manfaat dari efisiensi yang lebih tinggi , dan tetap dengan
menghindari tekanan uap yang berlebihan di dalam tingkat turbin yang lebih rendah,
maka dikembangkan siklus dengan pemanasan ulang. Hal lain yang bisa dilakukan
untuk meningkatkan efisiensi siklus Rankine adalah dengan menggunakan separasi
pengembunan. Pada makalah ini akan disajikan hasil penelitian pengaruh penambahan
separasi pengembunan setelah uap melalui turbin tekanan tinggi sebelum masuk pada
turbin tekanan rendah. Makalah ini merupakan kelanjutan dari studi awal analisis
termodinamika PLTN tipe PWR daya 1000 MWe yang telah diterbitkan pada seminar
Pengembangan Energi Nuklir I, yang perhitungannya didasakan pada siklus Rankine
standar [6] dan merupakan bagian dari penelitian-penelitian berikutnya mengenai
analisis termodinamika suatu siklus PLTN yang lebih paripurna.
TEORI
Daya turbin, daya pompa, panas yang dibangkitkan oleh pembangkit uap dan
panas yang dilepaskan oleh kondensor dapat diperoleh dengan terlebih dahulu
mengetahui laju aliran massa fluida sistem sekunder. Perbandingan laju aliran massa
fluida sistem primer (mp) dan sekunder (ms) dengan menggunakan kesetimbangan
energi di pembangkit uap adalah:
TATA KERJA
Karakteristik PLTN tipe PWR daya 1000 MW(e) Analisis termodinamika dalam
kajian ini menggunakan data dari karakteristik PLTN tipe PWR produksi Westinghouse
seperti diberikan pada tabel 1. Tabel 1. Karaketristik PLTN tipe PWR daya 1000 Mwe :
Data operasional PLTN jenis PWR Sketsa dan status kondisi operasional,
diagram termodinamika dan data operasional PLTN tipe PWR daya 1000 MW(e) tanpa
menggunakan separasi pengembunan diberikan pada gambar 4, 5 dan tabel 2,
sedangkan yang menggunakan separasi pengembunan diberikan pada gambar 6,7 dan
tabel 3.
Pengolahan data Sketsa diagram alir PLTN tipe PWR tanpa dan dengan
menggunakan separasi pengembunan diberikan pada gambar 4, 5 dan 6, 7, sedangkan
data operasionalnya diberikan pada tabel 2 dan 3. Perhitungan dilakukan terhadap
kerja turbin (Wturbin), daya pompa (Wpompa), panas yang dibangkitkan di
pembangkit uap (Qmasuk), panas yang dilepaskan oleh kondensor (Qkeluar) dan
efisiensi termal. Asumsiasumsi yang digunakan diantaranya adalah efisiensi pompa dan
turbin 85 % .
Pengolahan data untuk mendapatkan parameter-parameter kinerja PLTN tipe
PWR tersebut terlebih dahulu harus diketahui nilai-nilai entalpi pada setiap titik
(status) seperti diberikan pada sketsa pada diagram alir PWR dengan sketsa kinerja
dalam diagram temperatur sebagai fungsi entropi. Nilai entalpi diperoleh dengan
menggunakan tabel uap [5,7,8]. Perhitungan untuk mendapatkan kinerja PLTN tipe
PWR 1000 MWe tanpa menggunakan separasi pengembunan dilakukan dengan
menggunakan persamaan (1) sampai dengan (10), sedangkan kinerja yang
menggunakan separasi pengembunan dilakukan dengan menggunakan persamaan (1)
sampai dengan (8) dan (10) sampai dengan (12).
Panas yang dibangkitkan oleh pembangkit uap dan yang dilepaskan oleh
kondensor serta kerja turbin dan pompa masing-masing diperoleh dari hasil kali laju
alir sistem sekunder dengan selisih entalpi sisi masuk dan ke luar dari masing-masing
parameter. Hasil perhitungan diperoleh panas yang dibangkitkan oleh steam generator
adalah 3480 MW, panas yang dilepaskan oleh kondensor adalah 2424 MW, kerja turbin
1065 MW dan kerja pompa 9 MW untuk kondisi tanpa menggunakan separasi
pengembunan, sedangkan yang untuk kondisi menggunakan separasi pengembunan
masing-masing adalah panas yang dibangkitkan oleh pembangkit uap adalah 2923 MW,
panas yang dilepaskan oleh kondensor adalah 2098 MW, kerja turbin 1005 MW dan
kerja pompa 15 MW.
Efisiensi siklus termodinamika PLTN tipe PWR daya 1000 MWe dari perhitungan
dengan menggunakan persamaan (9) diperoleh 30,4 % untuk yang tanpa menggunakan
separasi pengembunan, sedangkan yang dengan menggunakan separasi pengembunan
dengan menggunakan persamaan (11) diperoleh 37,3 % dengan f adalah fraksi uap
yaitu sebesar 0,16 yang terbentuk setelah melalui OFWH dengan menggunakan
persamaan (12).
Untuk memperoleh manfaat dari efisiensi yang lebih tinggi [5], dan tetap dengan
menghindari tekanan uap yang berlebihan di dalam tingkat turbin yang lebih rendah,
maka dikembangkan siklus dengan pemanasan ulang. Hal lain yang bisa dilakukan
untuk meningkatkan efisiensi siklus Rankine adalah dengan menggunakan separasi
pengembunan. Pada makalah ini akan disajikan hasil penelitian pengaruh penambahan
separasi pengembunan setelah uap melalui turbin tekanan tinggi sebelum masuk pada
turbin tekanan rendah.
BAB IV PENUTUP
o KESIMPULAN
Dari Hasil review jurnal ini, saya dapat menyimpulkan bahwa analisis termodinamika
dengan menggunakan siklus Rankine terhadap penambahan separasi pengembunan
pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir tipe Pressurized Water Reactor daya 1000 MWe
adalah sebagai berikut :
1. Terjadi penurunan pada kerja turbin, panas yang dibangkitkan oleh pembangkit
uap dan panas yang dilepaskan oleh kondensor, sedangkan untuk kerja pompa
terjadi peningkatan.
2. Penggunaan separasi pengembunan pada PLTN tipe PWR daya 1000 MW(e)
dapat meningkatkan efisiensi termal dari 30,4 % menjadi 37,3 % atau meningkat
6,9 %.
Efisiensi siklus Rankine dapat diperbesar dengan menaikkan tekanan atau temperatur,
tetapi peningkatan temperatur yang maksimum biasanya dibatasi oleh karakteristik
kekuatan konstruksi bahan, sementara menambah tekanan pembangkitan uap
menjadikan kualitas uap yang ke luar dari turbin berkurang.
o SARAN
Dari penjelasan yang telah saya jelaskan di atas,Diharapkan lebih akurat dalam mencari data
agar tidak terjadi kesalahan data dalam mereview.
Diharapkan praktikan lebih teliti dalam perhitungan empiris dan teoritis agar tidak terjadi
perbedaan data yang signifikan.
Maka diharapkan makalah ini dapat menjadikan pembaca menjadi memahami tentang
bagaimana Mereview Sebuah Jurnal.
Selain itu penulis juga menyarankan untuk menerapkan apa yang baik dari makalah ini dan
juga mengingatkan penulis apa yang dianggap pembaca kurang baik dari makalah ini.
Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu penulis menyarankan agar
makalah ini bisa disempurnakan baik dari cara penulisan maupun pada struktur pembahasan.
DAFTAR PUSTAKA
1. http:/www.batan.go.id/ppen, Statistik Energi Indonesia, BATAN,
2008.
2. KOCHENOV, T.S., VOINOV, N.L., DAN ERSHOVA, N.N., The Calculation
and Analysis of Thermodinamics Cycle Parameters for Nuclear Power
Stations, Jurnal Atomic Energy, Springer New York, May, 2005.
3. TODREAS, N. E., AND KAZMI, M.S, Nuclear System 1, Thermal
Hydraulic Fundamentals, McGraw Hill, Inc., New York, 1990.
4. HARIJONO, D. D., Aplikasi Termodinamika Statistik, Gramedia,
Jakarta, 1987.
5. SUROSO, Studi awl Analisis Termodnamika PLTN Tipe PWR Daya
1000 MWe, Proseding Seminar Pengembangan Energi Nuklir I,
P2ENBATAN, Jakarta, 2008 .