PLTU 2 X 10 MW
Disusun Oleh :
VINA DWITA
D1121161006
DOSEN PEMBIMBING :
RINJANI RATIH RAKASIWI, ST.MT
Name
: Nanjing Turbine & Electric Machinery
Manufacture
Type : N12-4.90
Turbine Power : 12 MW
Turbin uap menghasilkan putaran karena adanya aliran uap/ main steam yang
masuk ke turbin menggerakan sudu-sudu turbin dan menghasilkan putaran. Kecepatan
putar pada PLTU Ketapang adalah 3000 rpm, semakin tinggi beban konsumen, maka
kebutuhan uap untuk mempertahankan putaran turbin akan semakin besar.
Besar dan kecilnya beban sangat berpengaruh sekali terhadap uap yang akan
dihasilkan, bila beban cukup tinggi, maka jumlah uap yang dibutuhkan juga besar dan
sebaliknya. Pengaturan jumlah uap yang masuk ke dalam turbin ini dilakukan oleh
governoor yang bekerja secara otomatis.
Prinsip kerja dari turbin uap adalah uap kering dari super heater yang
mempunyai temperatur dan tekanan tinggi yang dialirkan ke turbin tekanan tinggi. Di
dalam turbin ini terdapat sudu-sudu tetap dan sudu-sudu gerak yang mempunyai bentuk
sedemikian rupa sehingga akan dapat mengekspansikan uap. Energi uap yang diterima
oleh sudu-sudu turbin digunakan untuk menggerakkan poros turbin Disini terjadi
perubahan energi, maka temperatur uap akan turun. Setelah itu uap masuk akan
menggerakkan sudu-sudu, sehingga dari gerakan sudu-sudu ini akan memperkuat
gerakan poros turbin. Setelah memutar turbin terjadi ekstraksi yang digunakan untuk
memanaskan HP heater, LP heater dan deaerator, terakhir setelah memutar turbin
uap terkondensasikan di dalam kondensor. Hp Heater ( High Pressure Heater), LP
Heater (Low Pressure Heater) dan Deaerator ini merupakan tempat pemanasan awal
air sebelum masuk kedalam steam drum.
Efisiensi termal adalah konsep dasar dari efisiensi siklus ideal yang
didefinisikan perbandingan antara energi yang berguna dengan energi yang masuk.
Energi berguna adalah pengurangan antara energi masuk dengan energi terbuang.
Selain itu, efisiensi termaljuga dapat dikatakan sebagai ukuran tanpa dimensi yang
menunjukkan performa peralatan termal seperti mesin pembakaran dalam dan
sebagainya. Panas yang masuk adalah energi yang didapatkan dari sumber energi.
Output yang diinginkan dapat berupa panas atau kerja, atau mungkin keduanya. Untuk
mendapatkan efisiensi sebuah alat, ini harus memiliki data-data yang telah ditentukan.
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi efisiensi termal yaitu:
a. Data primer
b. Data sekunder
Air - 6.41401264
INPUT – OUTPUT = 0
INPUT = OUTPUT
Berdasarkan perhitungan neraca massa diatas dapat diketahui bahwa massa
yang (input) masuk kedalam turbin yaitu berupa air dan steam (uap panas) sama
dengan Massa output turbin.
Berdasarkan pengamatan dan perhitungan diperoleh laju alir uap keluaran turbin
sebanyak 39.9859ton/jam dan laju alir kondensat keluaran turbin sebanyak 6.4140
ton/jam. Hal ini disebabkan adanya penurunan tekanan pada turbin sehingga
keluaran turbin terbagi menjadi dua yaitu steam dan kondensat.
Air - 3168
Uap 258038 7330
= m. (Hv-Hl)
Keterangan :
λ = entalphi penguapan
ΔT = perubahan suhu
4.3.3 Efisiensi
Adapun unuk mencari efisiensi turbin data - data yang diperlukan tersebut
adalah entalpi, massa steam yang masuk dan daya yang digunakan. Untuk entalpi
sendiri didapat dari data steam table, yang mana data yang di lihat adalah temperature
dan tekanan yang masuk dan keluar turbin. Namun sebelum itu, data tersebut harus
sesuai dengan fase. Pada turbin ini fasenya yakni ada dua. Untuk fase yang pertama
atau yang masuk turbin adalah superheated sedangkan fase yang kedua atau fase yang
keluar turbin adalah saturated steam. Sehingga dengan data-data tersebut akan
didapatkan nilai dari Wactualnya atau entlapi dari keadaan masuk yakni sebesar
3389.08 Kj/Kg. selain itu untuk mencari nilai efisiensi ini juga dilihat dari kondisi
keluar turbin yakni kondisi 2 dengan fase saturated turbin. Pada keadaan ini dengan
melihat temperature dan tekanan maka akan didapatkan nilai entalpi dan entropi.
Adapun nilai entalpinya yakni sebesar 2598.3 Kj/Kg. sehingga dengan hal ini kita juga
dapat menghitung nilai H2Snya yakni sebesar 2270.277 Kj/Kg. Kemudian untuk massa
steam yang masuk didapatkan dengan melakukan observasi pada perusaahan. Dimana
massa yang didapat sebesar 46,6 Ton/jam. Massa ini kemudian diganti ke dalam bentuk
Kg/det, yakni hasilnya sebesar 12.8888889 Kg/det. Sedangkan untuk daya (W) ini dari
perusaahan tersebut. Yang mana daya yang digunakan adalah 10 MW dan di ubah
menjadi Kj/det. Sehingga dari data tersebut akan didapatkan efisiensi dari alat turbin.
Untuk mencari efisiensi turbin ini menggunakan rumus isentropic, karena ini dalam
kondisi ideal sehingga nilai massa yang masuk dan kelur turbin dianggap sama. Selain
itu rumus yang digunakan di dapat dari buku J. M Smith H.C Van Ness Edisi 7. Jadi,
termal efisiensi dapat dirumuskan dengan :
Wact M1 ( H1−Hg2)
ηisentropic = = x 100%
Ws M1 (H1−H2S)
= 70.69%
Keterangan :
ηt = Efisiensi turbin
W = Daya (Kj/det)
Berdasaran perhitungan yang telah dilakukan maka efsisiensi yang didapat dari
perhitungan sebesar 70.69%. Beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi turbin
adalah suhu dan tekanan. Hal ini karena apabila suhu dan tekanan yang masuk kedalam
turbin tersebut rendah makan efisiensi turbin rendah. Kemudian juga apabila suhu dan
tekanan tersebut rendah akan menyebabkan sudu-sudu turbin abrasi (terkikis). Lalu
penyebabnya adalah kualitas air, sehingga ini akan mengakibatkan kualitas steam yang
masuk kedalam turbin. Selain itu faktor yang menyebabkan turunnya efisiensi turbin
ini adalah:
a. Mahasiswa
Nama : Vina Dwita
NIM : D1121161006
b. Lokasi Pelaksanaan PKL : PLTU KETAPANG 2 X 10 MW
c. Waktu Pelaksanaan : 22 JULI 2019 s/d 22 SEPTEMBER 2019
Pontianak,
Menyetujui, Menyetujui,
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan