DOSEN PENGAMPU
Ir. RUFINUS NAINGGOLAN, M.T
DISUSUN OLEH
3.1. Pendahuluan
Sebuah turbin adalah perangkat yang digunakan untuk mengekstraksi
energi dari aliran uap bertekanan tinggi dengan memperluasnya menjadi tekanan
rendah, dengan demikian mengurangi entalpi; mengkonversi energi menjadi kerja
mekanik. Uap dipercepat dalam seperangkat nosel tetap yang memperoleh energi
kinetik dengan mengurangi entalpi. Jet berkecepatan tinggi dari uap yang keluar
dari nosel berubah arah saat melewati bilah turbin melengkung yang melekat pada
rotor, dan gaya yang diberikan pada bilah – bilah tersebut sama dengan laju
perubahan momentum uap. Kerja berguna dihasilkan pada poros rotor.
Sekarang kecepatan aliran uap melalui turbin sangat tinggi, dan proses ini
dapat diasumsikan sebagai adiabatik. Namun, karena adanya gesekan antara uap
dan bilah serta nosel yang berputar, proses ini tidak reversibel dan oleh karena itu
tidak isentropik. Dari persamaan energi aliran stabil dapat ditunjukkan bahwa
kerja yang dilakukan oleh poros rotor sama dengan laju aliran massa uap dikalikan
dengan penurunan entalpi di unit turbin. Kerja maksimum yang dapat diperoleh
dari poros rotor adalah yang dihasilkan oleh perluasan uap yang reversibel,
adiabatik, atau isentropik seperti yang ditunjukkan dalam diagram Gambar (a).
Uap pada inlet nosel ditunjukkan sebagai keadaan 1 dan keadaan aktual
uap pada outlet turbin ditunjukkan sebagai keadaan 2. Pernyataan bahwa
perluasan isentropik uap ke tekanan buangan ditunjukkan oleh titik keadaan 2¹.
𝑚 (𝑘𝑔)
ṁu = 𝑡 (𝑚𝑖𝑛)
WT = H1 – H2
WTˈ= H1 – H2ˈ
WTˈ= H1 – (ṁu x hu2ˈ)
3.4.6. Heat in Condensate (kJ/min)
=> Energi panas dalam kondensat
𝑘𝑔 𝑘𝐽
H3 = ṁu (𝑚𝑖𝑛) × 4,18 (𝑘 . ) × Tkondensat (℃)
𝑐𝑎𝑙
H5 = H2 – H3
H6 = H1 – H3
𝑘𝐽
3.4.11. Energy Consumption (𝑘𝑊 . 𝑚𝑖𝑛)
=> Konsumsi energi laju aliran suplai panas rankine terhadap daya poros
𝑘𝐽
𝐻6 ( )
min
𝐸=𝑃 (𝑘𝑊)
𝑠ℎ𝑎𝑓𝑡
3.4.12. Specific Steam Consumption (kg/kWh)
=> Jumlah uap yang dikonsumsi oleh turbin uap untuk menghasilkan energi
sebesar 1 kWh
𝑘𝑔
ṁu ( )
SSC = 𝑃 hr
(𝑘𝑊)
𝑠ℎ𝑎𝑓𝑡
√3×𝑉×𝐼
P= 1000
IV. Peralatan dan Komponen Percobaan
1. Turbin Uap
2. Generator Sinkron
3. Indikator
4. Nosel
5. Sensor Pengukuran
6. Sistem Kontrol
7. Turbin Stop Valves
8. Turbin Control Valve
9. Turning Device
V. Prosedur Percobaan
5.1. Umum
Nomor katup dan item yang dirujuk dalam bagian – bagian berikut ini
dijelaskan secara rinci dalam Gambar 1, 2, dan 3, serta dalam buku panduan yang
tersedia di Lampiran 1 hingga 3. Kecuali dinyatakan sebaliknya, semua katup
harus dibuka sepenuhnya atau ditutup sepenuhnya.
Disarankan agar ketika katup uap dibuka atau ditutup hingga ke titik
terjauhnya, roda tangan diputar kembali ¼ putaran untuk mencegah poros dan
dudukan katup kunci pada posisi tersebut saat panas diterapkan. Selalu pastikan
bahwa air pendingin dihidupkan dan mengalir sebelum mengizinkan masuknya
uap ke unit.
Pembacaan
Data Satuan
Data
Kondensat Deg. C 39,00
Gas Buang Turbin Deg. C 104,00
Saluran Masuk Uap Deg. C 28,00
Kondensor Saluran Air Pendingin Deg. C 99,00
Saluran Masuk Air Pendingin Deg. C 22,00
Saluran Masuk Nosel Deg. C 191,00
Jalur Uap Deg. C 218,00
Saluran Masuk Nosel Bar 6,25
Jalur Uap Bar 9,75
Gas Buang Kondensor Bar -0,91
Gas Buang Turbin Bar -0,91
Aliran Air Pendingin x 1000 L/Hr 21,70
Kecepatan Rps 50,00
Keluaran Generator V 240,00
Keluaran Generator I 7,90
Torsi Nm 19,70
Kondensat kg 15,00
Waktu yang dibutuhkan Kondensat sec 224,00
Entalpi pada Nosel kJ/kg 2825,00
Entalpi pada Gas Buang kJ/kg 2690,00
Entalpi Gas Buang Isentropik kJ/kg 2155,00
VII. Analisis Data
Perhitungan Data
1. Konsumsi Uap
𝐾𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑎𝑡
Konsumsi Uap = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑎𝑡
60
Konsumsi Uap = 15 𝑘𝑔 𝑥 224 𝑚𝑖𝑛= 4, 018 kg/min
6. Panas di Kondensat
Panas di Kondensat = Aliran Massa Uap x 4,18 kJ/kcal x Temperatur
Kondensat)
Panas di Kondensat = 4.018 kg/m x 4,18 kJ/kcal x 39 Deg. C
Panas di Kondensat = 655 kJ/min
Selain itu, akan diperhatikan bahwa ketika garis output daya diperpanjang
kembali ke nol output daya, terdapat nilai positif dari tekanan masuk. Nilai
tekanan ini mewakili tekanan yang diperlukan untuk mengatasi gaya gesek dalam
unit turbin.
Terdapat perbedaan antara daya rem dan output daya listrik. Hal ini dapat
distribusikan terutama pada efisiensi dinamometer. Efisiensi termal dari unit ini
jelas rendah. Namun, hal ini sesuai dengan apa yang diharapkan dari unit yang
sangat kecil. Hasil tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa gaya gesek besar
dibandingkan dengan total output daya. Gaya gesek ini tidak akan signifikan
dengan mesin yang jauh lebih besar, sehingga akan memiliki efisiensi termal yang
jauh lebih besar. Meskipun demikian, kecenderungan umumnya mirip dengan apa
yang diharapkan dari pembangkit turbin konvensional, dan prosedur
perhitungannya sama.
Variasi laju aliran massa uap dengan tekanan masuk, disini juga terdapat
hubungan linier, kecuali pada tekanan yang lebih tinggi di mana nozel menutup.
Pemantulan menunjukkan bahwa grafik melalui titik asal seperti yang diharapkan
karena laju aliran massa secara langsung berbanding lurus dengan penurunan
tekanan.
Grafik konsumsi uap spesifik dan tekanan masuk/daya rem sesuai dengan
yang diharapkan, yaitu laju aliran massa uap yang diperlukan untuk menghasilkan
output daya unit berkurang menjadi minimum pada kondisi desain optimal.
Bentuk kurva tersebut menunjukkan bahwa konsumsi uap spesifik minimum
sesuai dengan efisiensi maksimum.
VIII. Kesimpulan/Saran
9.1. Kesimpulan
Hasil Analisis
Data Satuan
Perhitungan
Konsumsi Uap kg/min 4,018
Suplai panas Nosel kJ/min 11.350
Panas di Gas Buang kJ/min 10.810
Penurunan Entalpi Aktual kJ/min 540
Penurunan Entalpi Isentropik kJ/min 2.692
Panas di Kondensat kJ/min 655
Panas ke Air Pendingin kJ/min 9070
Panas ke Pendinginan Bawah kJ/min 10.155
Suplai Panas Rankine kJ/min 10.695
Daya Poros kJ/min 371,3
Konsumsi Energi kJ/kW 1.728
Konsumsi Uap Spesifik kg/kW 38,96
Efisiensi Isentropik % 20,06
Efisiensi Konversi dalam Mekanis % 68,8
Efisiensi Thermal % 3,5
Efisiensi Rankine % 5,05
Efisiensi Relatif % 69
Daya Poros kW 6,19
Daya Keluaran kW 3,28
Kriteria kinerja untuk tes kecepatan konstan (3000 rpm) pada turbin
instruksional telah ditetapkan. Hasilnya menunjukkan kecenderungan yang serupa
dengan unit yang jauh lebih besar. Hasilnya dapat dihasilkan dan dengan mudah
diperoleh dari perangkat eksperimen yang dirancang dengan tujuan ini.
9.2. Saran
Sebaiknya dalam praktikum mahasiswa/i dibekali peralatan safety/K3 dan
perawatan terhadap alat uji praktikum mahasiswa/i terutama pada pengujian kali
ini mengenai Turbin Uap sangat diperlukan.
IX. Lampiran
Turbin Uap
Generator Sinkron
Indikator Sensor
Nosel
Turning Device