FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2022 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energy listrik terus-menerus meningkat yang disebabkan karena pertumbuhan penduduk dan industry di Indonesia berkembang dengan pesat , sehingga mewajibkan pemerintah untuk membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, Salah satu pembangkit listrik yang dapat menyangga pemenuhan energy listrik di Indonesia berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). (F. Sihombing 951-957) PLTU dengan bahan bakar batubara merupakan sumber energy di Indonesia yang paling sering digunakan, dikarenakan batubara sendiri masih cukup berlimpah dan murah harganya dibandingkan sumber energy yang lain. Selain itu masyarakat Indonesia lebih terbuka dalam pemanfaatannya dimana sumber batubara bisa didapatkan sebagai produk dalam negri yang tidak bergantung dari Negara lain. Batubara sebagai dasar bahan bakar boiler yang dapat menghasilkan uap panas dan dimanfaatkan untuk PLTU. Boiler paling umum dimanfaatkan untuk menghasilkan uap bersuhu dan bertekanan tinggi untuk menggerakan generator pada PLTU. Kandungan nilai kalor dan kadar air pada batubara yang digunakan sebagai bahan bakar boiler berpengaruh terhadap efisiensi PLTU serta pemakaian konsumsi bahan bakar pada boiler juga mempengaruhi koefisien efisiensi dari PLTU. Hal tersebut berpengaruh terhadap proses pembakaran batubara sebagai bahan bakar boiler nilai kalor yang dihasilkan tiap pembakar sangat berpengaruh terhadap efisiensi daro PLTU. Oleh karena itu, dalam menghitung efisiensi tidaklah sederhana, karena beban yang berubah ubah maka perlu dilakukan perhitungan heat rate secara langsung untuk dapat menghitung efisiensi dari PLTU. (Nugroho Vol 7, No 1) Turbin uap adalah mesin konversi energi dengan mengkonversikan energi kalor menjadi energi mekanik, dan energi mekanik menjadi energi listrik pada generator. Performance test dilakukan untuk mengatahui heat rate pada turbindi PLTU. Heat rate pada PLTU dapat di hitung dengan metode efisiensi boiler (metode input output dan metode kehilangan panas), turbine heat rate, dan specifik fuel consumption (SFC). PLTU yang digunakan pada suatu pembangkit tidak sepenuhnya energi uap yang dihasilkan dapat diubah menjadi 100 % output energi mekanis pada turbin, karena akan ada sebagian kehilangan energi yang dapat disebabkan kebocoran dan suplai uap yang tidak maksimal pada kondensor sehingga menyebabkan kinerja pada turbin uap menurun. Performance test dilakukan untuk menghitung besarnya energi panas yang dihasilkan untuk memproduksi listrik 1 kWh yang digunakan untuk memutar turbin. Dari latar belakang masalah tersebut perlu dilakukan analisis yang berhubungan dengan kinerja pada turbin uap yaitu dengan judul “Analisis Efisiensi Heat Rate pada Turbin Uap Berdasarkan Performance Test di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)” untuk mengetahui turbine heat rate dan efisiensi pada turbin lalu membandingkan hasil data yang didapat pada setiap performance test.
1.2 Tujuan Penelitan
Untuk menganalisis Efesiensi Heat Rate pada Turbin Uap Berdasarkan Performance Test di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). 1.3 Batasan Masalah Agar tujuan sesuai dengan yang diharapkan serta berfokus pada judul yang telah diuraikan di atas, maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas. Adapun batasan masalah ini addalah sebagai berikut : 1. Hanya membahas proses pada PLTU dan tidak membahas pembangkit yang lainnya. 2. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode langsung. 3. Penelitian ini menfaatkan nilai hate rate turbine 4. Pengelolahan data menggunakan Software Microsoft excel 2010 guna memudahkan perhitungan dan analisis.
1.4 Sistematika Tulisan
Proposal ini dibuat berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang penjelasan latar belakang, tujuan penelitian , batasan masalah,dan sistematika tulisan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang Pembangkit Listrik Tenaga Uap,Proses Konversi Energi dan Siklus Rankine,Prinsip Kerja Tenaga Uap , Komponen-Komponen PLTU, Turbine Heat Rate, Rumus yang digunakan. BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini mengulas tentang tempat penelitian , bahan dan peralatan,. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
STUDI PERANCANGAN SKEMA PERTAHANAN UNTUK SISTEM KELISTRIKAN KALIMANTAN TIMUR BERBASIS UNDER FREQUENCY RELAY DENGAN SETTING FREKUENSI ATAU LAJU PENURUNAN FREKUENSI