Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH

PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

KOMPONEN-KOMPONEN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

Disusun oleh:

Andrian Satyo Bagus 5150711010


Agus Susilo 5150711022
Prayogo Adiwibowo 5150711107
Vhickey Maulana 5150711110

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ELEKTRO

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Sistem proteksi tenaga listrik pada umumnya terdiri dari beberapa komponen yang
dirancang untuk mengidentifikasi kondisi sistem tenaga listrik dan bekerja berdasarkan
informasi yang diperoleh dari sistem tersebut seperti arus, tegangan atau sudut fasa antar
keduanya. Informasi yang diperoleh dari sistem tenaga listrik akan digunakan untuk
membandingkan besarannya dengan besaran ambang-batas (threshold setting) pada peralatan
proteksi. Apabila besaran yang diperoleh dari sistem melebihi setting ambang-batas peralatan
proteksi, maka sistem proteksi akan bekerja untuk mengamankan kondisi tersebut. Peralatan
proteksi pada umumnya terdiri dari beberapa elemen yang dirancang untuk mengamati
kondisi sistem dan melakukan suatu tindakan berdasarkan kondisi sistem.

Proteksi distribusi dan transmisi tenaga listrik sangat penting dalam proses penyaluran
daya dari satu tempat ke tempat yang lain. Ini di karenakan prinsip dalam proteksi distribusi
dan transmisi tenaga listrik yang baik salah satunya adalah aman selain andal dan ekonomis.
Proteksi tenaga listrik merupakan bagian yang menjamin bahwa dalam transmisi tenaga
listrik dapat dikatakan aman. Dapat dikatakan aman karena dalam transmisi tenaga listrik
akan diberikan suatu alat yang berfungsi untuk mengamankan transmisi dari gangguan
bahkan mengamankan manusisa dari bahaya yang ditimbulkan oleh pemindahan daya listrik
dari suatu tempat ketempat yang lain.

Proteksi transmisi sangat dibutuhkan dalam transmisi tenaga listrik. Dengan proteksi
yang bagus, maka transmisi tidak akan rusak ketika ada sebuah gangguan yang bersifat
sementara. Jika proteksi distribusi dan transmisi baik, maka nilai ekonomis dapat diperoleh
karena jika dalam suatu transmisi terjadi gangguan, maka kerusakan peralatan tidak dapat
menyebar keperalatan yang lain dikarenakan ada sebuah proteksi transmisi. Nilai ekonomis
dan aman dapat dipadukan menjadi nilai andal. Andal yang dimaksud disini adalah tidak
membahayakan manusia yang berada disekitar transmisi ini tidak mengalami gangguan
kesehatan maupun gangguan material.
I.2. Rumusan Masalah

1. Pengertian Proteksi Sistem Tenaga Listrik ?


2. Apa saja yang termasuk komponen Proteksi Sistem Tenaga Listrik ?
3. Pengertian dari komponen Proteksi Sistem Tenaga Listrik ?

I.3. Batasan Masalah

Mengingatkan permasalah dalam gangguan pada sistem tenaga listrik sangat luas
maka penulisan makalah ini akan dibatasi pada pengertian proteksi distribusi dan transmisi
tenaga listrik. Bagaimana proteksi tersebut bekerja dan apa saja komponen-komponen
proteksi sistem tenaga listrik.

I.4. Tujuan

1. Menjelaskan dan memberikan pengertian tentang Proteksi Sistem Tenaga Listrik


2. Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam komponen Proteksi Sistem Tenaga
Listrik
3. Mejelaskan tentang pengertian dari komponen Proteksi Sistem Tenaga Listrik

I.5. Manfaat

Manfaat yang diperoleh setelah membaca makalah ini antara lain mengetahui apa itu
proteksi distribusi dan apa itu transmisi sistem tenaga listrik apa saja yang digunakan pada
umumnya, bagaimana proteksi tersebut bisa bekerja, dan dapat mengetahui komponen-
komponen apa saja yang digunakan pada proteksi sistem tenaga listrik.
BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Proteksi Sistem Tenaga Listrik

Pengertian proteksi transmisi tenaga listrik adalah proteksi yang dipasang pada
peralatan-peralatan listrik pada suatu transmisi tenaga listrik sehingga proses penyaluaran
tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga Saluran distribusi
listrik (substation distribution) dapat disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik
dengan aman.

Proteksi transmisi tenaga listrik diterapkan pada transmisi tenaga listrik agar jika
terjadi gangguan peralatan yang berhubungan dengan transmisi tenaga listrik tidak
mengalami kerusakan. Ini juga termasuk saat terjadi perawatan dalam kondisi menyala. Jika
proteksi bekerja dengan baik, maka pekerja dapat melakukan pemeliharaan transmisi tenaga
listrik dalam kondisi bertegangan. Jika saat melakukan pemeliharaan tersebut terjadi
gangguan, maka pengaman-pengaman yang terpasang haurus bekerja demi mengamankan
sistem dan manusia yang sedang melaukukan perawatan.

Transmisi tenaga listrik terbagi dalam beberapa kategori. Kategori yang pertama
adalah transmisi dengan tegangan sebesar 500Kv. Ini merupakan transmisi yang sangat
tinggi. Karena di Indonesia masih menggunakan sistem 500 kv. Kategori yang kedua adalah
transmisi dengan tegangan sebesar 150 kv. Dan yang ketiga adalah transmisi 75 kv. Untuk
dibawah 75 kv selanjutnya dinamakan dengan distribusi tenaga listrik.

Proteksi ini berbeda dengan pengaman. Jika pengaman suatu sistem berarti sistem
tersebut tidak merasakan gangguan sekalipun. Sedangkan proteksi atau pengaman sistem,
sistem merasakan gangguan tersebut namun dalam waktu yang sangant singkat dapat
diamankan. Sehingga sistem tidak mengalami kerusakan akibat gangguan yang terlalu lama.

II.2.Macam-macam Komponen

A. METODE PERKIRAAN BEBAN

Metode perkiraan beban adalah suatu cara yang digunakan untuk mengukur
atau memperkirakan kejadian dimasa yang akan datang. perkiraan dapat dilakukan
secara kualitatif maupun secara kuantitatif. perkiraan dengan metode kualitatif adalah
perkiraan yang didasarkan pada pendapat dari yang melakukan perkiraan. sedangkan
perkiraan kuantitatif adalah perkiraan yang menggunakan metode statistik. berkaitan
dengan hal tersebut maka dalam perkiraan dikenal istilah prediksi dan perkiraan.

Perkiraan didefenisikan sebagai proses perkiraan suatu kejadian dimasa yang


akan datang dengan berdasarkan data yang telah terjadi sebelumnya. Data masa
lampau tersebut secara sistematik digabungkan dengan menggunakan suatu metode
tertentu dan diolah untuk mendapatkan perkiraan yang akan datang.

Prediksi didefenisikan sebagai suatu proses perkiraan suatu kejadian dimasa


yang akan datang dengan lebih mendasarkan pada pertimbangan subyektif / pendapat
dari data kejadian yang telah terjadi dimasa lalu. dalam proses prediksi ini peramalan
yang sangat baik tergantung dari kemampuan, pengalaman dan kepekaan dari orang
yang bersangkutan.

Perkiraan kebutuhan energi listrik dapat dikelompokkan menurut jangka


waktunya menjadi tiga kelompok, yaitu :

1.      Perkiraan beban jangka panjang

a. perkiraan beban jangka panjang adalah untuk jangka waktu diatas 1


tahun.
b. dalam perkiraan beban jangka panjang masalah – masalah makro
ekonomi yang merupakan masalah ekstern. perusahaan listrik
merupakan faktor utama yang menentukan arah perkiraan beban.
c. kenaikan beban serta produksi tenaga listrik untuk  jangka  panjang
di Indonesia masih akan relatif tinggi  dibanding  dengan Negara –
Negara maju misalnya Negara Eropa. Karena antara 16 – 20%
penduduk Indonesia yang menikmati tenaga listrik.
d. apabila tenaga listrik disetiap langganan dinikmati oleh rata – rata 5
orang maka baru 5 x 5 = 25 juta penduduk Indonesia yang
menikmati tenaga listrik dari PLN.
e. namun adapula penyediaan tenaga listrik oleh koperasi – koperasi
sehingga apabila penduduk Indonesia berjumlah  241.973.880 juta
orang yang menikmati tenaga listrik.
f. karena perkiraan beban jangka panjang banyak menyangkut
masalah makro ekonomi yang bersifat ekstern perusahaan listrik
maka penyusunannya perlu diminta pengarahan dari pemerintah.
g. dalam perkiraan beban jangka panjang biasanya hanya
diperkirakan beban puncak yang tertinggi yang akan terjadi dalam
system tenaga listrik karena perkiraan beban jangka panjang lebih
banyak dipergunakan untuk keperluan perencanaan pengembangan
sistem.

2.      Perkiraan beban jangka menengah

a. perkiraan beban jangka menengah adalah untuk jangka waktu dari


1 bulan sampai dengan 1 tahun.
b. dalam perkiraan beban jangka menengah masalah – masalah
managerial perusahaan merupakan faktor utama yang menetukan.
masalah – masalah managerial perusahaan misalnya kemampuan
teknis menyelesaikan listrik yang baru serta juga kemampuan
teknis menyelesaikan proyek saluran transmisi.
c. masalah penyelesaian proyek ini sesungguhnya tidak sepenuhnya
merupakan masalah intern perusahaan listrik tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor – faktor ekstern. khususnya jika
menyangkut masalah pembebasan tanah dan masalah penyediaan
dana.
d. dalam perkiraan beban jangka menengah aspek operasional yang
menonjol. karena dalam jangka waktu menengah tidak banyak lagi
yang dapat dilakukan dalam segi pengembangan.

3.      Perkiraan beban jangka pendek  

a. perkiraan beban jangka pendek adalah waktu beberapa jam sampai


satu minggu (168jam).
b. dalam perkiraan beban jangka pendek terdapat batas atas untuk
beban maksimum dan batas bawah untuk beban minimum yang
ditentukan oleh perkiraan beban jangka menengah.
c. besarnya beban untuk setiap jam ditentukan dengan
memperhatikan langganan beban diwaktu lalu dengan
memperhatikan berbagai informasi yang dapat memperngaruhi
besarnya beban sistem seperti acara televisi , cuaca dan suhu udara.

B. PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI OSTL


1. Pelaksanaan dan Pengendalian Operasi Sistem Tenaga Listrik

Yaitu pelaksanaan dari rencana operasi serta pengendaliannya apabila terjadi hal-hal
yang menyimpang dari rencana operasi. Contoh pelaksanaan operasi sistem tenaga listrik ini
memyangkut tentang :

a. Pemeliharaan
Menurut pengertiannya pemeliharaan tersebut adalah suatu, usaha atau
kegiatan terpadu yang dilakukan terhadap instalasi dan sarana pendukungnya
untuk mencegah kerusakan atau mengembalikan/memulihkan instalasi dan sarana
kepada keadaan yang normal atau keadaan yang layak.
Sesuai dengan pengertian di atas keadaan yang ingin dicapai pemeliharaan
jaringan tegangan menengah sebagai bentuk pemeliharaan system operasi tenaga
listrik.

b. Jaringan
Energi listrik bisa sampai ke konsumen itu tentunya harus melalui jaringan.
Jadi jaringan listrik merupakan faktor yang penting dalam sistem tenaga listrik.
Sedangkan yang harus diperhatikan pada jaringan itu adalah msalah tegangan dan
maksimal pembebanan.
Dan dengan melakukan analisa pada jaringan tersebut maka kondisi sistem
jaringan bisa diketahui sehingga dapat memberikan prediksi pada operasi sistem.
Sementara itu kondisi sistem jaringan akan mengalami perubahan jika terjadi,
pertama masuknya unit pembangkit atau transmisi baru , kedua adanya voltage
terencana pada sistem.

PENUTUP

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai