Disusun oleh:
YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem proteksi tenaga listrik pada umumnya terdiri dari beberapa komponen yang
dirancang untuk mengidentifikasi kondisi sistem tenaga listrik dan bekerja berdasarkan
informasi yang diperoleh dari sistem tersebut seperti arus, tegangan atau sudut fasa antar
keduanya. Informasi yang diperoleh dari sistem tenaga listrik akan digunakan untuk
membandingkan besarannya dengan besaran ambang-batas (threshold setting) pada peralatan
proteksi. Apabila besaran yang diperoleh dari sistem melebihi setting ambang-batas peralatan
proteksi, maka sistem proteksi akan bekerja untuk mengamankan kondisi tersebut. Peralatan
proteksi pada umumnya terdiri dari beberapa elemen yang dirancang untuk mengamati
kondisi sistem dan melakukan suatu tindakan berdasarkan kondisi sistem.
Proteksi distribusi dan transmisi tenaga listrik sangat penting dalam proses penyaluran
daya dari satu tempat ke tempat yang lain. Ini di karenakan prinsip dalam proteksi distribusi
dan transmisi tenaga listrik yang baik salah satunya adalah aman selain andal dan ekonomis.
Proteksi tenaga listrik merupakan bagian yang menjamin bahwa dalam transmisi tenaga
listrik dapat dikatakan aman. Dapat dikatakan aman karena dalam transmisi tenaga listrik
akan diberikan suatu alat yang berfungsi untuk mengamankan transmisi dari gangguan
bahkan mengamankan manusisa dari bahaya yang ditimbulkan oleh pemindahan daya listrik
dari suatu tempat ketempat yang lain.
Proteksi transmisi sangat dibutuhkan dalam transmisi tenaga listrik. Dengan proteksi
yang bagus, maka transmisi tidak akan rusak ketika ada sebuah gangguan yang bersifat
sementara. Jika proteksi distribusi dan transmisi baik, maka nilai ekonomis dapat diperoleh
karena jika dalam suatu transmisi terjadi gangguan, maka kerusakan peralatan tidak dapat
menyebar keperalatan yang lain dikarenakan ada sebuah proteksi transmisi. Nilai ekonomis
dan aman dapat dipadukan menjadi nilai andal. Andal yang dimaksud disini adalah tidak
membahayakan manusia yang berada disekitar transmisi ini tidak mengalami gangguan
kesehatan maupun gangguan material.
I.2. Rumusan Masalah
Mengingatkan permasalah dalam gangguan pada sistem tenaga listrik sangat luas
maka penulisan makalah ini akan dibatasi pada pengertian proteksi distribusi dan transmisi
tenaga listrik. Bagaimana proteksi tersebut bekerja dan apa saja komponen-komponen
proteksi sistem tenaga listrik.
I.4. Tujuan
I.5. Manfaat
Manfaat yang diperoleh setelah membaca makalah ini antara lain mengetahui apa itu
proteksi distribusi dan apa itu transmisi sistem tenaga listrik apa saja yang digunakan pada
umumnya, bagaimana proteksi tersebut bisa bekerja, dan dapat mengetahui komponen-
komponen apa saja yang digunakan pada proteksi sistem tenaga listrik.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian proteksi transmisi tenaga listrik adalah proteksi yang dipasang pada
peralatan-peralatan listrik pada suatu transmisi tenaga listrik sehingga proses penyaluaran
tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga Saluran distribusi
listrik (substation distribution) dapat disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik
dengan aman.
Proteksi transmisi tenaga listrik diterapkan pada transmisi tenaga listrik agar jika
terjadi gangguan peralatan yang berhubungan dengan transmisi tenaga listrik tidak
mengalami kerusakan. Ini juga termasuk saat terjadi perawatan dalam kondisi menyala. Jika
proteksi bekerja dengan baik, maka pekerja dapat melakukan pemeliharaan transmisi tenaga
listrik dalam kondisi bertegangan. Jika saat melakukan pemeliharaan tersebut terjadi
gangguan, maka pengaman-pengaman yang terpasang haurus bekerja demi mengamankan
sistem dan manusia yang sedang melaukukan perawatan.
Transmisi tenaga listrik terbagi dalam beberapa kategori. Kategori yang pertama
adalah transmisi dengan tegangan sebesar 500Kv. Ini merupakan transmisi yang sangat
tinggi. Karena di Indonesia masih menggunakan sistem 500 kv. Kategori yang kedua adalah
transmisi dengan tegangan sebesar 150 kv. Dan yang ketiga adalah transmisi 75 kv. Untuk
dibawah 75 kv selanjutnya dinamakan dengan distribusi tenaga listrik.
Proteksi ini berbeda dengan pengaman. Jika pengaman suatu sistem berarti sistem
tersebut tidak merasakan gangguan sekalipun. Sedangkan proteksi atau pengaman sistem,
sistem merasakan gangguan tersebut namun dalam waktu yang sangant singkat dapat
diamankan. Sehingga sistem tidak mengalami kerusakan akibat gangguan yang terlalu lama.
II.2.Macam-macam Komponen
Metode perkiraan beban adalah suatu cara yang digunakan untuk mengukur
atau memperkirakan kejadian dimasa yang akan datang. perkiraan dapat dilakukan
secara kualitatif maupun secara kuantitatif. perkiraan dengan metode kualitatif adalah
perkiraan yang didasarkan pada pendapat dari yang melakukan perkiraan. sedangkan
perkiraan kuantitatif adalah perkiraan yang menggunakan metode statistik. berkaitan
dengan hal tersebut maka dalam perkiraan dikenal istilah prediksi dan perkiraan.
Yaitu pelaksanaan dari rencana operasi serta pengendaliannya apabila terjadi hal-hal
yang menyimpang dari rencana operasi. Contoh pelaksanaan operasi sistem tenaga listrik ini
memyangkut tentang :
a. Pemeliharaan
Menurut pengertiannya pemeliharaan tersebut adalah suatu, usaha atau
kegiatan terpadu yang dilakukan terhadap instalasi dan sarana pendukungnya
untuk mencegah kerusakan atau mengembalikan/memulihkan instalasi dan sarana
kepada keadaan yang normal atau keadaan yang layak.
Sesuai dengan pengertian di atas keadaan yang ingin dicapai pemeliharaan
jaringan tegangan menengah sebagai bentuk pemeliharaan system operasi tenaga
listrik.
b. Jaringan
Energi listrik bisa sampai ke konsumen itu tentunya harus melalui jaringan.
Jadi jaringan listrik merupakan faktor yang penting dalam sistem tenaga listrik.
Sedangkan yang harus diperhatikan pada jaringan itu adalah msalah tegangan dan
maksimal pembebanan.
Dan dengan melakukan analisa pada jaringan tersebut maka kondisi sistem
jaringan bisa diketahui sehingga dapat memberikan prediksi pada operasi sistem.
Sementara itu kondisi sistem jaringan akan mengalami perubahan jika terjadi,
pertama masuknya unit pembangkit atau transmisi baru , kedua adanya voltage
terencana pada sistem.
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA