PROTEKSI
Certificate No. QEC24489
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, segala puja dan puji penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena hanya berkat rahmat dan karunia-Nya, dan maha suci Engkau yang telah
memberi kemudahan dalam menyusun makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah,
“Sistem Proteksi” sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Hanya untaian do’a yang dapat penulis panjatkan semoga amal baiknya di terima
oleh Allah SWT. Dan menjadi amal saleh yang senantiasa mengalir keharibaan penguasa
alam semesta.
Akhirnya penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh sekali dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang mampu membangkitkan jiwa
penulis, sangat diharapkan. Mudah-mudahan skripsi ini mamapu memberi manfaat serta
menunjang ilmu pengetahuan bagi penullis khususnya dan bagi para generasi yang akan
datang. Serta senantiasa mendapat ridho-Nya. Amin.
Taufik Hidayat
ii
Politeknik Negeri Padang
Prodi Teknik Listrik
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Memahami gangguan yang terjadi pada Distribusi Tenaga Listrik dan cara
menanggulanginya
2. Memahami tujuan dari perlindungan sistem terhadap gangguan
1
Politeknik Negeri Padang
Prodi Teknik Listrik
2
Politeknik Negeri Padang
Prodi Teknik Listrik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendahuluan
Proteksi Sistem Tenaga Listrik adalah sistem proteksi yang dipasang padaPeralatan
peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan
lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisiabnormal itu dapat
berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih,frekuensi sistem rendah,
asinkron dan lain-lain.Dengan kata lain
sistem proteksi itu bermanfaat untuk :
1. menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-peralatan akibat
gangguan (kondisi abnormal operasi sistem). Semakin cepat reaksi perangkat
proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh gangguan
kepadakemungkinan kerusakan alat.
2. cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan, menjadi sekecil
mungkin.
3. dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada
konsumendan juga mutu listrik yang baik.
4. mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.
Pengetahuan mengenai arus-arus yang timbul dari berbagai tipe gangguan pada
suatulokasi merupakan hal yang sangat esensial bagi pengoperasian sistem proteksi
secaraefektif. Jika terjadi gangguan pada sistem, para operator yang merasakan
adanyagangguan tersebut diharapkan segera dapat mengoperasikan circuit-circuit Breaker
yangtepat untuk mengeluarkan sistem yang terganggu atau memisahkan pembangkit dari
jaringan yang terganggu. Sangat sulit bagi seorang operator untuk mengawasi gangguan-
gangguan yang mungkin terjadi dan menentukan CB mana yang dioperasikan untu
kmengisolir gangguan tersebut secara manual.
3
Politeknik Negeri Padang
Prodi Teknik Listrik
Gangg. Temporer :
-Flashover karena sambaran petir, flashover dengan pohon, tertiup angin PadaSUTM
4
Politeknik Negeri Padang
Prodi Teknik Listrik
Gangguan ini biasanya disebabkan oleh surja hubung atau surja petir.
d .Gangguan Kurangnya Daya
Kekurangan daya dapat terjadi karena tripnya unit pembangkit (akibat gangguan di
prime movernya atau di generator) atau gangguan hubung singkat di jaringan yang
menyebabkan kerjanya relay dan circuit breakernya yang berakibat terlepasnya suatu pusat
pembangkit dari sistem. Jika kemampuan atau tingkat pembebanan pusat atau unit
pembangkit yang hilang atau terlepas tersebut melampaui spinning reverse system, maka
pusat-pusat pembangkit yang masih ada akan mengalami pembebanan yang berkelebihan
sehingga frequency akan merosot terus, yang bila tidak diamankan akan mengakibatkan
tripnya unit pembangkit lain (cascading) yang selanjutnya dapat berakibat runtuhnya
(collapse) sistem (pemadaman total).
e . Gangguan Ketidakstabilan (Instability)
Gangguan hubung singkat atau kehilangan pembangkit dapat menimbulkan
ayunan daya (power swing) atau yang lebih hebat dapat menyebabkan unit-unit pembangkit
lepas sinkron (out of synchronism). Power swing dapat menyebabkan relay pengaman
salah kerja yang selanjutnya menyebabkan gangguan yang lebih luas. Lepas sinkron dapat
mengakibatkan berkurangnya pembangkit karena tripnya unit pembangkit tersebut atau
terpisahnya sistem, yang selanjutnya dapat menyebabkan gangguan yang lebih luas bahkan
runtuh (collapse).
Gangguan tidak dapat dicegah sama sekali, tapi dapat dikurangi kemungkinan
terjadinya sebagai berikut :
5
Politeknik Negeri Padang
Prodi Teknik Listrik
Penggunaan kawat atau kabel udara berisolasi untuk SUTM harus dipilih dan
digunakan secara selektif.
Operasi dan pemeliharaan yang baik.
Menghilangkan atau mengurangi penyebab gangguan atau kerusakan melalui
penyelidikan.
6
Politeknik Negeri Padang
Prodi Teknik Listrik
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Dalam penyaluran energi listrik yang sangaat jauh dari pembangkit tenaga
listrikterdapat jaringan transmisi dan distribusi yang rentan akan terkena
gangguan
yang bersifat permanen atau sementara. Jaringan distribusi merupakan jaring
an yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari gardu induk ke gardu
induk lainmaupun dari gardu induk ke pelanggan/beban. Jaringan distribusi
terdiri daritransformator distribusi, kawat jaringan, serta memiliki proteksi-
proteksi.
7
Politeknik Negeri Padang
Prodi Teknik Listrik
DAFTAR PUSTAKA