Anda di halaman 1dari 39

PEMELIHARAAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI

SALURAN UDARATEGANGAN MENEGAH 20 KV DI PT.PLN


RAYON BINJAI TIMUR
Laporan Kerja Praktik Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengajukan
Judul Tugas Akhir Strata Satu (SI) Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Pembangunan Panca Budi
Medan

KERJA PRAKTIK

NAMA : MILENTINO KACARIBU


NPM : 1714210023
PROGRAM STUDI : TEKNIK ELEKTRO
PEMINATAN : TEKNIK ENERGI LISTRIK

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2020
PEMELIHARAAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI
SALURAN UDARATEGANGAN MENEGAH 20 KV DI PT.PLN
RAYON BINJAI TIMUR
Laporan Kerja Praktik Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengajukan
Judul Tugas Akhir Strata Satu (SI) Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Pembangunan Panca Budi
Medan

KERJA PRAKTIK

OLEH

NAMA : MILENTINO KACARIBU


NPM : 1714210023
PROGRAM STUDI : TEKNIK ELEKTRO
PEMINATAN : TEKNIK ENERGI LISTRIK

Diketahui dan Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing Kerja Praktik MANAJER PT.PLN rayon BINJAI TIMUR

Pristisal Wibowo S.T., MT Fachru Rozie Siregar

Diketahui dan Disahkan Oleh :


Ketua Program Studi

Siti Anisa, S.T., M.T


ABSTRAK

Pada sebuah tenaga listrik menyalurkan daya listrik dari pembangkit

listrik ke konsumen diperlukan suatu jaringan tenaga listrik yang terdiri dari

saluran transmisi dan distribusi. Salah satu penyaluran daya saluran distribusi

adalah saluran udara TM (tegangan menengah) 20 KV. Masalah utamanya adalah

menjalankan fungsi jaringan distribusi tersebut yaitu mengatasi ganguan –

ganguan dengan cepat, gangguan yang terbanyak dalam sistem tenaga listrik

terdapat pada jaringan distribusi itu sendiri, khususnya pada jaringan tegangan

menengah 20 KV. Namun istilah keandalan jaingan distribusi menggambarkan

keamanan jaringan distribusi ini, maka dari itu penghindaran dari ganguan

-ganguan yang menyebabkan sebagian besar pemadaman jaringan distribusi

khususnya pada jaringan tegangan menegah 20 KV ini, yaitu akibat alam seperti

angin, petir, hujan, binatang dan lainnya) dan yang lainnya diakibatkan oleh

kerusakan peralatan. Agar jaringan distribusi ini tidak mengalami gangguan atau

kerusakan lainnya, harus diadakan pemeliharaan berkala dengan mengganti

peralatan dan pemeriksaan.

Kata kunci : Jaringan distribusi, gangguan dan pemeliharaan


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa yang telah memberi

kesehatan, karunia, rahmat dan berkatnya. Atas terselesaikannya kegiatan KERJA

PRAKTEK di PT PLN (PERSRO) RAYON BINJAI TIMUR dimana pembahasan laporan

ini dibuat dengan pembahasan “Pemeliharaan Sistem Jaringan Distribusi Saluran

Udara Teganagan Menengah 20 KV”.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyarat dalam menyelesaikan

mata kuliah KERJA PRAKTEK di program studi terknik elektro universitas

pembangunan panca budi. Ucapan rasa terima kasih yang sebesar besarnya

kepada semua pihak yang telah memberikan buntuan sehingga laporan ini dapat

terselesaikan,karena disadari tanpa bantuan berbagai pihak, maka laporan ini

akan sulit untuk diselesaikan. Adapun pihak - pihak tersebut antara lain :

1. Bapak Dr. H. M. Isa Indrawan, S.E, M,M, selaku Rektor Uiversitas

Pembangunan Panca Budi Medan.

2. Bapak Hamdani, S.T., M.T selaku dekan Falkultas Sains dan teknologi

Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.

3. Ibu Siti anisa S.T., M.T selaku Kepala Dekan Teknik Elektro yang telah

memberi izin untuk melaksanakan kerja praktek.

4. Bapak Pristisal Wibowo S.T., MT selaku dosen pembimbing yang

sangat sabar dalam memberikan arahan demi kelancaran kerja

pratek.
5. Bapak Fachru Rozie Siregar selaku manajer di PT.PLN rayon BINJAI

TIMUR.

6. Orang tua dan seluruh keluarga penulis yang senantiasa memberikan

doa dan motivasi kepada penulis.

7. Serta pihak – pihak yang tidak dapat dituliskan satu – persatu

namanya.

Laporan kerja praktek ini masih jauh dari kata sempurna. Maka

dari itu, penulis sangat mengharapkan keritik dan saran yang bersifat

membangun sehingga laporan yang dibuat ini dapat menjadi lebih

baik dikemudian hari nanti. Dan semoga laporan kerja praktek ini bisa

memberika manfaat bagi kita semua.

Binjai, mei 2020

MILENTINO KACARIBU

NPM : 1714210023
BAB I PENDAHULUAN

1.1.1 Latar Belakang

Listrik bisa dikatan sebagai salah satu kebutuhan utama

pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Ada Beberapa tantangan besar

yang dihadapi didunia pada masa kini yaitu bagaimana menemukan

energi baru, untuk mendapatkan sumber energi yang dasarnya tidak akan

pernah habis untuk masa mendatang, menyediakan energi diman saja

diperlukan, serta menmanfaatkan tanpa menimbulkan pencemaran yang

dapat merusak lingkungan hidup. Dibanding dengan bentuk energi yang

lain, listrik merupakan salah satu bentuk energi yang praktis dan

sederhana, Listrik juga disalurkan dari jarak yang berjauhan, mudah di

distribusikan untuk area yang sangat luas, dan memudahkan untuk

dibawa ke dalam energi lain, bersih dan ramah lingkiungan. Maka dari itu,

pemanfaatan listrik telah dirasakan oleh masyarakat, baik itu pada

kelompok perumahan, bisnis, sosial, pedagang, industri maupun publik.

Listrik sebagai bagian dari bentuk energi dan cabang produksi

yang penting bagi negara sangat menunjang upaya dalam memajukan

dan mencerdaskan bangsa . Sebagai salah satu pemanfaatan kekayaan

alam yang menguasi hajat hidup orang banyak , tenaga listrik sangat –

sangat diperlukan dalam kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Perkembangan teknologi yang semakin maju ini mengakibaktkan


banyaknya pemakain sumber daya listrik sebagai penunjang kehidupan

yang lebih baik. Oleh sebab itu dibutuhkan kuantitas sistem jaringan

distribusi tenga listrik ditunjang oleh perlengkapan – perlengkapan

distribusi yang memadai.

Pada kondisi normal sistem distribusi teraliri oleh arus maupun

tegangan kerja sehingga mempengaruhi kinerja perlengkapan yan ada.

Peralatan distribusi tersebut peralatan yang cukup sensitif terhadap

gangguan, baik itu yang berasal dari faktor dalam alat tersebut maupun

dari luar alat tersebut. Kondisi kerja perlengkapan distribusi seperti

isolator, konduktor, trafomaupun sambungan pada saluran udara sangat

rawan mengalami gangguan dan kerusakan yang ditimbilkan arus beban.

Arus beban ini dapat menimbulkan rugi – rugi daya dan

meningkatkan suhu pada peralatan sistem distribusi sehingga

menurunkan tingkat efisien dan umur dari peralata yang ada. Selain

adanya arus beban yang menggangu, kerusakan peralatan distribusi

dapat juga ditimbulkan oleh percikan bunga api yang muncul karena

adanya gangguan antar fasa yang mempengaruhi perlengkapan –

perlengkapan pada jaringan distribusi tegangan menengah 20 KV menjadi

sangat panas. Perawatan perlengkapan jaringan distribusi yang rutin

bertujuan mengatasi penurunan efisien dan kerusakan agar perlengkapan

tersebut dapat berkerja dengan baik sesuai fungsinya. Solusi menekan

adanya pemadaman, maka perusahaan listrik melakukan pemeliharaan


jarigan distribusi tegangan menegah 20 KV dengan sitem hot line

maintenace oleh tim perkerja dalam keadaam bertegangan.

1.1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam kerja praktek ini yaitu :

1. Bagaimana cara pemeliharaan saluran udara tegangan menengah?

2. Faktor – faktor apa yang dapat mempengaruhi saluran udara

tegangan menengah?

1.3.1 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang terdapat dalam kerja praktik ini yaitu :

1. Berfokus pada pemeliharaan sistem jaringan distribusi saluran udara

tegangan menengah 20 KV.

2. Berfokus pada pemeliharaan sistem jaringan distribusi saluran udara

tegangan menengah 20 KV.

1.3.2 Tujuan Pelaksaaan

Adapun yang menjadi tujuan pelaksaan yaitu :

1. Memahami proses pemeliharaan sistem jaringan distribusi saluran

udara tegangan menengah 20 KV.

1.5 Manfaat Pelaksanaan

1. Mengetahui bagaimana sebenarnya praktek dunia kerja si lapangan.

2. mendapatkan pengetahuan tentang dunia kerja

1.6 Sisatematika Penulisan


Secara garis besar sistematika penulisa laporan ini berisikam lima bab

yang terdiri sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan pelaksanaan, manfaat pelaksanaan, dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Menguraikan tentang informasi pemeliharaan sistem jaringan distribusi

salura udara tegangan menegah 20 KV di PT PLN RAYON BINJAI TIMUR.

BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN

Menguraikan tentang informasi perusahaan.

BAB 4 PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK DI PT PLN RAYON BINJAI TIMUR

Membahas tentang bagaimana pelaksanaan kerja praktek di PT PLN

RAYON BINJAI TIMUR.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan dan saran dar pemeliharaan sistem jaringan

distribusi saluran udara tegangan menegah 20 KV di PT PLN RAYON BINJAI

TIMUR.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang refensi dan kutipan buku, jurnal dan lain – lain.

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian saluran udara tegangan menengah (SUTM)

SUTM merupakan jaringan kawat taidak berisolasi dan berisolasi. Bagian

utamanya adalah tiang, Cross arm dan konduktor.

2.2 Peralatan kontukruksi untuk SUTM

a. Tiang listrik

tiang listrik untuk SUTM biasanya terdiri dari tiang tunggal, kecuali

untuk gardu tiang memakai tiang ganda. Pemasangan tiang biasanya di pakai di

tepi jalan baik di jalan raya maupun di gang Perencanaan material dan ukuran

tiaglistrik di tentukan oleh faktor – faktor mekanis seperti momen, kecepatan

angin, kekuatan tanah, besar beban penghantar, kekuatan tiang dan sebagainya.

Jenis tiang menurut keguanaannya :

1. Tiang awal/akhir

2. Tiang penyangga

3. Tiang sudut

4. Tiang tarik

5. Tiang topang

Dan tiang yang sering dipakai ialah jenis tiang besi,tower, beton, dengan

ukuran panjang 11 m, 12m, 13 m, 15m dan kekuatan 350 daN, 500 daN

dan 800 daN.

b. Tiang/Travers
Cross Arm ini dipakai untuk menjaga penghantar dan peralatan yang

perlu dipasang di atas tiang. Material cross arm ini terbuat dari besi,

pemasangan cross arm ini dengan memasang klem – klem, disekrup

dengan baut dan mur secara langsung.

c. Isolator

isolator adalah alat untuk mengisolasi penghantar dari tiang listrik atau

cross arm. Jenis – jenis isolator yang digunakan biasanya di pakai untuk

SUTM adalah isolator tumpu.

2.3 sistem distribusi tenaga listrik

Pembangkit listrik umumnya memiliki letak yang jauh dari pusat

beban, terlebih – lebih pembangkit listrik bersekala besar, sehingga untuk

menyalurkan tenaga listrik tersebut sampai ke konsumen atau pusat beban maka

tenagan listrik tersebut harus disalurkan. Sistem jaringan distribusi dapat di

bedakan menjadi 2 sistem jaringan distribusi primer dan sistem jaringan

distribusi sekunder. Kedua sistem ini dibedakan berdasarakan tegangan

kerjannya. Pada umumnya tenaga kerja pada sistem jaringan distribusi primer

adalah 20 KV, sedangkan tegangan kerja pada sitem jaringan distribusi sekunder

adalah 380 V atau 22 V.

Untuk menyalurkan tenaga listrik secara kontinyu dan handal,

diperlikan pemilihan sitem distribusi yang tepat dan. Kriteria pemilihan ini

berdasarkan beberapa faktor, antara lain :


a. Faktor ekonomis

b. Faktor tempat

c. Kelayakan

Pemilihan sistem jaringan harus memenuhi kriteria persyaratan

yaitu :

a. Keandalan yang tinggi

b. Kontinyuitas pelayanan

c. Biaya inventasi

d. Fluktuansi frekuensi dam trgangan rendah

2.4 Sistem jaringan distribusi primer

Sistem jaringan distribusi primer adalah bagian dari sistem tenaga listrik

dianatara Gardu Induk (GI) dan gardu distribusi. Jaringan distriusi primer ini

umumnya terdiri dari jaringan tiga fasa,yang jumlahnya tiga kawat atau empat

kawat. Penurunan tegangan sistem ini dari tegangan transmisi, dimana tegangan

di turunkan ke tegangan yang lebih rendah malai sistem tegangan 500 kv ke

sistem tegangan 150 kv atau ke tegangan sistem 70 kv, kemudian pada gardu

induk distribusi kembali dilakukan 20 kv.

Sistem jaringan distrbusi primer saluran yang digunakan untuk

menyakurkan daya listrik pada masing – masing beban disebut penyulang

(feeder). Pada umunya setiap penyulang di beri nama sesuai dengan daerah

beban yang dilayani. Hal ini bertujuan untuk memudahkan untuk mengingat dan

menandai jalur – jalur yang dilayani oleh penyulang tersebut. Sistem penyaluran
daya listrik pada sistem jaringan distribusi primer dapat di bedakan menjadi tiga,

yaitu :

a. Saluran udara tegangan menengah (SUTM) 6 – 20 kv

Jenis penghantar yang dipakai adalah kabel telanjang( tanpa isolasi)

seperti kawat AAAC ( alminium alloy conductor)

b. Saluran kabel udara tegangan menengah (SKUTM) 6 – 20 kv

Jenis penghantar yng dipakai adalah kawat berisolasi seprti MVTIC

(medium voltage twisted insulated cable) dan AAACS ( kabel

almunium alloy dengan pembungkus lapisan PVC)

c. Saluran kabel tegangan menengah ( SKTM) 6 – 20 kv

Jaringan penghantar yang dipakai adalah kabel tanam berisolasi PVS

( poly venyl cloride), XLPE (crosslinnk polyethelen).

Ditinjau dari segi fungsi, transmisi SKTM memiliki fungsi yang sama

dengan transmisi SUTM. Perbedaan mendasar adalah SKTM ditanam didalam

tanah. Beberapa pertimbangan pembangunan transmisi SKTM adalah :

a. Kondisi tempat yang tidak memungkinkan dibangun SUTM

b. Kesulitan mendapatkan ruang bebas, karena berada di tengah kota

dam pemukiman padat

c. Pertimbangan segi estetika

Beberapa hal yang perlu diketahui :


- Pembangunan transmisi SKTM lebih mahal dan lebih rumit,

kerena harga kabel yang jauh lebih mahal dibanding

penghandar undara dan dalam pelaksanaan pembangunan

harus melibatkan serta berkoordinasi dengan banyak pihak.

- Pada saat pelaksanaan pembngunan transmisi SKTM sering

menimbulkan masalah, khususnya terjadi kemacetan lalu

lintas.

- Jika terjadi gangguan, penangan (perbaikan) transmisi SKTM

relatif sulit dan memerlukan waktu yang lebih lama jika

dibanding SUTM.

2.5 Sistem jaringan distribusi sekunder

Jaringan distribusi sekunder merupakan bagian dari jaringan distribusi

primer dimana jaringan ini berhubungan langsung dengan konsumen tenagan

listrik. Pada jaringan distribusi sekunder sistem tenaga distribusi primer 20 kv

diturunkan menjadi sistem tegangan rendah 380/220 kv. Sistem penyaluran daya

listrik pada jaringan distribusi sekunder dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. Saluran udara tegangan rendah (SUTR)

Jenis penghantar yang dipakai adalah kawat berisolasi, seperti kabel

berisolasi seperti kabel LVTC (low voltage twisted cable). Transmisi SUTR

adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi,

yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen.


Di indinesia, tegangan operasi trsnsmisi SUTR saat ini adalah 220/380

Volt. Radius operasi jaringan distribusi tegangan rendah dibatasi oleh :

- Susut tengan yang disyaratkan

- Susut tegangan yang di izinkan adalah + 5% dan – 10 %,

dengan radius pelayanan berkisar 250 meter.

- Luas penghantar jaringan

- Distribusi pelanggan sepanjang jalur jaringan distribusi

- Sifat daerah pelayanan (desa, kota dan lain – lain).

b. Saluran kabel tegangan rendah (SKTR)

Ditinjau dari segi fungsi, teransmisi SKTR memiliki fungsi yang

sama dengan transmsi SUTR. Perbedaan mendasar adalah SKTR di

tanam didalam tanah. Jika mengguankan SUTR sebenarnya dari

segi jarak aman /ruang bebas (ROW ) tidak ada masalah, karena

SUTR menggunakan penghantar berisolasi.

2.6 Konfigurasi sistem jaringan distribusi primer 20 kv

Jumlah penyulang yang ada di suatu kawasan/daerah umumnya lebih dari

suatu penyulang. Semakin besar dan kompleks beban yang dilayani di suatu

kawan/daerah, maka semakin banyak pula jumlah penyulang yang diperlukan.

Beberapa penyulang berkumpul di suatu titik yang disebut Gardu Hubung(GH).

Gardu hubung adalah suati instalasi perlatan listrik yang berfungsi sebagai :

a. Titik pengumpul dari satu atau lebih sumber dan penyulang


b. Tempat pengaliha(transfer) beban apabila terjadi gangguan pada

salah satu jaringan yang dilayani.

Gabungan beberapa penyulang dapat membentuk bebarapa tipe sistem

jaringan distribusi primer. Berdasarkan bentuk atau polanya, tipe sistem

jaringan distribusi primer dapat dibagi menjadi empat yaitu :

a. Sistem radial

b. Sistem lingkar(lopp/ring)

c. Sistem spindle

d. Sistem gugus (mesh)

2.6.1 Sistem radial

Sistem distribusi primer tipe radial memiliki jumlah sumber dan

penyulang hanya satu buah. Bila terjadi gangguan pada salah satunya (baik

sumber maupun penyulangnya), maka semua beban yang dilayani oleh jaringan

ini akan padam. Nilai keandalan dari sistem jaringan distribusi tipe radial ini

adalah rendah. Sistem ini banyak dipergunakan di daerah perdesaaan

perkantoran yang tidak membutuhkan nilai keandalan yang tinggi. Umumnya

sistem ini berbentuk sederhana, mudah pelaksanaannya, dan sistem paling

murah. Keandalan sistem memenuhi kontinuis tingkat 1 dan umumnya

merupakan jaringan luar kota.

2.6.2 Sistem lingkar(loop/ring)


Sistem jaringan distribusi primer tipe lingkar(loop/ring) ini merupakan

gabungan/perpaduan dari dua buah sistem radial. Secara umum operasi normal

sistem ini hampir sama dengan sistem radial. Sistem ini sudah mempunyai

tingkat keandalan dan kontinyuitas yang lebih baik di bandingkan dengan sistem

radial. Hal ini dikarenakan jumlah sumber dan penyulang yang ada pada suatu

jaringan adalah lebih dari satu buah.

Pada umunya sistem ini banyak dipergunakan secara khusus untuk

menyuplai beban – beban penting misalnya rumah sakit, pusat – pusat

pemerintah dan instansi – instansi penting lainnya. Pada sistem ini terdapat dua

sumber dan arah pengisisan yang satu dapat sebagai cadangan, sehingga tingkat

keandalan cukup tinggi. Sistem ini banyak dipergunakan pada jaringan umum

dan industri. Jika terjadi gangguan atau perkerjaan pada salah satu jaringan,

penyaluran tidak terputus karena mempergunakan sumber pengisian candangan

atau arah yang lain. Keandalan sistem ini memenuhi kontinyuitas tingkat dua.
BAB 3

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (persero)

Listrik mulai ada di indonesia tahun 1893 di daerah batavia


(jakarta). Setelah proklamasi RI 17 agustus 1945, dukumandangkan kesatuan aksi
karyawan perusahaan listrik di seluruh tanah ait untuk mengambil alih
perusahaan listrik bekas swasta belanda tersebut dari tangan jepang. Perusahaan
listrik yang diambil alih itu di serahkan ke pemerintahaan RI. Maka untuk
mengenang pwristiwa ambil alih itu ditetapkan tanggal 27 oktober sebagai hari
listrik.

Setelah 30 tahun listrik ada di indonesia, listrik mulai ada di


medan yang sekarang bertempat di jln. Listrik No. 12 Medan. Sebagai tindak
lanjut dari pembentukan PLN ekspolisasi sumatera utara tersebut, maka
keputusan direksi PLN No.PKTS 009/DIR PLN/66 tanggal 14 april 1966, PLN di
bagi menjadi 4 cabang dan satu sector yaitu cabang medan, binjai, sibolga dan
pemantang siantar.

Untuk mencapai tujuan PLN meningkatkan kesejahteraan


masyarakat dan mendorong perkembangan industri dan tanggung jawabnya
cukup besar dan berat, kerja sama hubungan yang harmonis dengan isntansi dan
lembaga yang terkai perlu dibina dan ditinggkatkan terus.

Perkembangan kelistrikan di sumatera utara terus mengalami perubahan


dan perkembangan yang sangat pesat , hal ini di tandai semakin bertambahnya
jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikkan, kemampuan pasokan
listrik. Dengan adanya pembentukkan organisasi baru PT.PLN (persero)
pembangkitan dan penyaluran sumatera bagian utara yang terpisah dari PLN
wilayah II, maka fungsi pembangkitan dan saluran yang sebelumnya dikelola PLN
(persero) wilayah II berpisah bertanggung jawab pengelolaannyake PLN (persero)
pembangkit.

3.2 VISI

“Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang,


unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi instani”.
3.3 MISI

 Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,

berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan

pemegang saham.

 Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

 Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi.

 Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

3.4 Motto PT.PLN (persero)

PT. PLN (persero) wilayah sumatera utara wilayah binjai memiliki motto “

PLN bersih No Suap”. Dengan motto ini PT.PLN (persero) Rayon binjai timur

berharap akan listrik untuk kehidupan yang lebih baik.

3.5 ARTI LAMBANG

a. Bentuk Lambang

Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang

digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat

Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. :

031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan

Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.


b. Element – elemet dasar lambang

1. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya,

melambangkan bahwa PT. PLN (Persero) merupakan wadah atau

organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning

untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN

bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan

masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-

nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.


2. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai

produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir

pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero)

dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya

yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan

listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan

beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi

tantangan perkembangan jaman.

3. Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga

bidang usaha utama yang digeluti perusahaanya itu pembangkitan,

penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras

para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik

bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan

konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap

diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga

melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan

dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya


4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu bentuk/cara atau sistem untuk

pembagian tugas dan tanggung jawab, dimana setiap bagian saling

terkait dan saling mendukung serta berkerja sama untuk pencapaian

tujuan perusahaan tersebut. Halnya PT PLN (persero) rayon binjai

timur juga memerlukan struktur organisasi yang mampu saling

membagi tugas dan berkerja sama. Adapun struktur organisasi PT PLN

(persero) rayon binjai timur adalah sebgai berikut :

Manajer Rayon

Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan tenaga listrik,

pelayanan pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi

tenaga listrik di wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola perusahaan

yang baik berdasarkan kebijakan kantor induk untuk menghasikan pendapatan

perusahaan yang didukung dengan pelayanan, tingkat mutu dan keandalan

pasokan yang baik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, serta melakukan

pembinaan dan pemberdayaan unit asuhan dibawahnya.

b. supervaisor teknik

tujuan jabatan ini adalah mengkoordinir pengoperasian dan

pemeliharaan di bidang distribusi, menjaga dan keandalan teknik sesuai standart

yang berlaku.
Bertanggung jawab kepada manajer rayon binjai timur.

1. Menyusun rencana kerja supervisori teknik meliputi perencanaan

pengoperasian dan pemeliharaan

2. Menyusun program – program sesuai target yang telah ditetapkan

guna mendukung pemasangan baru, ganti berkala dan perubahan

daya dan mengatur jadwakerja anggotanya.

3. Memeriksa kuantitas dan kualitas bagian distribusi.

4. Memonitor pelaksanaan SOP pengoperasian dan pemeliharaan

teknik.

5. Menyusun laporan berkala sesuai bidang tugas dan tanggung jawab

pokoknya.

6. Memeriksan material gudang.

7. Memeriksa material yang masuk.

c. Bagian transaksi energi

Bagian transaksi energi memiliki tugas :

1. Merencanakan jadwal pemeliharaan proteksi dan pengukuran.

2. Mengawasi melaksanakan pemeliharaan sistem proteksi dan

pengukuran.

3. Mengkordinir pengoperasian dan pemeliharaan perangkat AMR.


4. Mengawasi kegiatan perencanaan kWh meter dan pemeliharaan

peralatan.

5. Menghitung arus gangguan dan merencanakan koordinasi setting

relay proteksi.

6. Meminitor unjuk kerja sistem proteksi dan pengukuran.

7. Merencanakan pengembangan sistem proteksi dengan konfigurasi

loop-scheme.

8. Mengawasi pelaksanaan pemasangan/pemeliharaan AAP pelanggan

khususnya pelanggan> 66 kVA.

9. Mengevaluasi hasil pembacaan kWh terima dari gardu induk,

pembangkit yang menjadi energi terima di unit cabang/rayon.

10. Membuat data aset / inventaris peralatan pengukuran dan proteksi di

unit rayon.

11. Menyusun rancangan kebijakan dan strategi pemasaran yang

berorientasi pada pelanggan.

12. Menyusun dan mengendalikan anggaran rutin investasi perluasan

jaringan.

13. Melaksanakan reiset pasar dan menyusun data potensi pasar.

14. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan prlanggan.

15. Menyusun segmentasi pelanggan.

16. Menyusun rencana penjualan energi dan pendapatan.

17. Melaksanakan survei kepuasan pelanggan.

18. Menyusun strategi peningkatan pelanggan.


19. Menysun standart dan produk pelayanan.

20. Menyusun dan mengevaluasi tingkat mutu pelayanan.

21. Membuat pedoman SPJBTL untuk pelanggan.

22. Mengevaluasi perkembangan Captive Power.

23. Menghitung biaya subtituasi tenaga listrik pada sisi konsumen.

bagian pelayanan dan adminitrasi

untuk melakukan tugas pokok bagian pelayanan dan adminitrasi

mempunyai tugas :

1. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan bagian niaga dan pelayanan

niaga dan pelayanan pelanggan.

2. Mengendalikan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan pelanggan

sesuai kebijakan manajemen.

3. Mengkaji laporan – laporan yang berkaitan dengan kegiatan

pelayanan pelanggan.

4. Melaksanakan inventarisasi piutang listrik.

5. Melakukan pembukuan piutang listrik.

6. Melaksanakan kegiatan penagihan rekening listrik.

7. Melaksanakan kegiatan pengawasan piutang listrik.

8. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas – tugas di lingkungan bagian

keuangan.
9. Mengendalikan kegiatan yang berkaitan dalam pengelolaan

keuangan.

10. Menyusun laporan – laporan yang berkaitan dengan kegiatan

pengelolaan keuangan.

11. Mengelola data pelanggan meliputi jumlah, jenis tarif dan

pengelolaan rekening listrik.

12. Melakukan perhitungan pemakaian rekening listrik

13. Mengevalusi Kwh meter yang terpakai akibat pemakaian ilegal

sebagai dasar penurunan susut jaringan.

14. Melaksanakan penjualan rekening listrik bercetak.

15. Melaksankan forum komunikasi dengan pelanggan.

16. Malaksankan kegiatan penagihan rekening listrik.

17. Melaksanakan kegiatan pengawasan piutang listrik.

18. Melaksanakan pengawasan atas pendapatan dari hasil penjualan

rekening listrik.

Koordinator kantor jaga

Koordinator kantor jaga bertanggung jawab kepada supervisor teknik.

Koordinator memiliki tempat/kantor sendiri di wilayah kantor jaganya.

Koordinator mempertanggung jawabkan system jaringan pada wilayahnya yang

telah dibatasi oleh supervisor teknik.


BAB 4

PELAKSANAAN MAGANG

Waktu dan tempat kerja praktek

Waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan kerja praktek ialah tanggal

16 april 2020 – 16 mei 2020 di PT PLN (persero) rayon binjai timur. Seperti

perusahaan pada umumnya, PT PLN rayon binjai timur dalam menjalankan untuk

setiap harinya memiliki aturan dan disiplin kerja terkhusus mengenai waktu

seperti berikut :

 Pukul 08.00 wib – 12.00 wib : waktu kerja

 Pukul 2.00 wib – 13.00 wib : waktu istirahat

 Pukul 13.00 wib – 17.00 wib : waktu kerja

 Hari kerja : senin – jumat

4.2 Rincian kegiatan pratek kerja lapangan

1. pembimbing mengajak kami dalam berving di hari ke 3

2. setelah keesokan harinya kami ikut dengan HR untuk memasang keret

pelindung di trafo

3. melihat gangguan yang terjadi di saluran udara tegangan menengah


4. Mengetahui dampak akibat gangguan pada saluran tenaga

menengah.

4.3 Jenis pemeliharaan

a. pemeliharaan rutin (preventif maintenance)

pemeliharaan yang direncanakan terselenggara terus menerus

secara periodik, merupakan pemeliharaan rutin dan ini suatu usaha atau

kegiatan yang dimaksudkan untuk mempertahankan kondisi sistem dalam

keadaan baik dengan keandalan dan gaya guna yang optimal.

b. pemeliharaan khusus (corrective maintenance)

merupakan pemeliharaan yang di maksudkan untuk memperbaiki

kerusakan atau untuk mengadakan perubahan atau penyempurnaan.

Bertujuan untuk mempertahankan atau mengembalikan kondisi sistem

atau peralatan yang mengalami gangguan atau kerusakan sampai kembali

pada keadaan semula dengan kapasitas yang sama.

c. pemeliharaan darurat (emergrncy maintenance)

pemeliharaan yang dimaksudkan untuk memperbaiki kerusakan

yang disebabkan oleh bencana alam seperti gempa bumi, banjir, angin,

badai, longsor dan sebagainya yang sifatnya mendadak dan perlu segera

dilaksanakan dan perkerjaannya tidak direncanakan.


4.4 Jadwal pemeliharaan

Dalam pelaksanaan pemeliharaan perlu direncanakan dengan baik

berdasarkan hasil pengamatan dan catatan serta pengalaman dari pemeliharaan

terdahulu, sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik, untuk itu perlu di buat

jadwal pemeliharaan. Jadwal pemeliharaan dengan jangka waktu yang berbeda

sesuai dengan kebutuhan dan umur dari peralatan, waktu tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Pemeliharaan mingguan

b. Pemeliharaan bulanan

c. Pemeliharaan triwulan

d. Pemeliharaan semesteran

e. Pemeliharaan tahunan

4.5 Tujuan pemeliharaan

a. mendapatkan jaminan bahwa sistem atau peralatan atau peralatan dapat

dioperasikan secara optimal.

b. mendapatkan jaminan bahwa keandalan dan mutu tenagan listrik akan

mempunyai nilai tinggi.

c. mendapatkan jaminan bahwa umur teknis sitem atau peralatan dapat

diprtahankan
d. mendapat jaminan bahwa sistem atau peralatan aman bagi personil maupun

bagi masyarakat umum.

4.6 Faktor penyebab gangguan di SUTM

- akibat sambaran petir(flash over)

- Menempelnya layang – layang di jaringan kabel

- Akibat bintang

- Pohon atau ranting yang menempel pada jaringan kabel

- Putusnya kawal netral


BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

a. Dengan adanya program kerja praktek ini, diharapkan pola fikir

mahasiswa menjadi menjadi berkembang dengan situasi dan

kondisi teknoligi dan ilmu pengetahuan sekarang.

b. Permasalahan yang sering terjadi di saluran udara tegangan

menengah(SUTM) ialah gangguan dan dampak yang terjadi pada

jaringan.

c. Menyelesaikan masalah pada saluran udara tagangan menengah

yaitu dengan melakukan pemeliharaan terus menerus.

Saran

a. Kerja praktek ini merupakan suatu kegiatan untuk menungkatkan

kualitas pendidikan dan keterampilan. Diharapkan universitas

menjalin hubungan dengan berbagai instansi, agar mahasiswa

memperoleh kesempatan untuk melaksanakan kerja praktek.

b. Dengan melakukan pemeliharan rutin dan mengefektifkan

pengawasan terhadap pencurian peralatan yang terpasang pada

sistem jaringan dapat membantu mengurangi gangguan pada

jaringan.

Anda mungkin juga menyukai