Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Tenaga Listrik

Dosen Pengampu:

Muhammad Imam Dinata,S.Kom.,M.T

Disusun Oleh :

Siski Fatmala Ningsi (2022D1D165)

Muhammad Safran (2022D1D172)

Julian Fahriansyah (2022D1D148)

Urhulaifi (2022D1D166)

PRODI S1 PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
judul "Teknik Tenaga Listrik." Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
Teknik Tenaga Listrik guna memenuhi persyaratan akademis pada semester ini.

Pengetahuan tentang teknik tenaga listrik menjadi semakin penting seiring dengan
berkembangnya teknologi dan kebutuhan akan energi listrik yang semakin meningkat. Dalam
makalah ini, kami mencoba menguraikan konsep dasar, prinsip kerja, dan aplikasi dari berbagai
teknologi yang terkait dengan penghasilan, distribusi, dan penggunaan tenaga listrik.

Kami menyadari bahwa pengetahuan tentang teknik tenaga listrik bukanlah hal yang
statis, melainkan terus berkembang sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh karena itu, kami berusaha menyajikan informasi yang terkini dan relevan agar pembaca
dapat memahami perkembangan terbaru dalam bidang ini.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pembimbing kami, teman-teman seperjuangan, dan semua pihak yang telah memberikan
bimbingan, dukungan, serta motivasi dalam proses penyusunan makalah ini.

Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna perbaikan dan
penyempurnaan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
dan kontribusi positif dalam peningkatan pemahaman mengenai teknik tenaga listrik.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat menjadi sumber informasi yang
bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah diberikan.

Mataram,20 Novemeber 2023

Siski Fatmala Ningsi

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Maksud Dan Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3

2.1 Konsep Dasar Rangkaian Penyerahan Daya (Power Rectifier) ....................................... 3

2.2 Komponen Rangkaian Recftifier ...................................................................................... 4

2.3 Prinsip Kerja Rangkaian Rectifier.................................................................................... 5

2.4 Analisis Rangkaian Penyerahan Daya.............................................................................. 6

2.5 Studi Kasus Dalam Tambang ........................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 10

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 10

3.1 Saran ............................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era modern yang dipenuhi dengan kebutuhan akan tenaga listrik yang semakin
meningkat, pemahaman mendalam tentang teknik tenaga listrik menjadi krusial. Salah satu
aspek penting dalam teknik tenaga listrik adalah konversi energi, di mana rangkaian
rectifier memainkan peran utama. Pertama-tama, perlu dipahami bahwa sumber tenaga
listrik utama kita, seperti pembangkit listrik, seringkali menghasilkan arus bolak-balik
(AC). Namun, banyak perangkat elektronik dan sistem lainnya memerlukan arus searah
(DC) untuk beroperasi secara efisien. Inilah titik di mana rangkaian rectifier menjadi sangat
relevan.
Rectifier adalah suatu perangkat elektronik yang digunakan untuk mengubah arus
bolak-balik menjadi arus searah. Penggunaan rectifier tidak hanya terbatas pada aplikasi
rumah tangga seperti pengisian baterai dan catu daya perangkat elektronik, tetapi juga luas
digunakan dalam industri, sistem tenaga, dan berbagai bidang lainnya. Penting untuk
dipahami bahwa keberhasilan konversi energi oleh rectifier tidak hanya berkaitan dengan
ketersediaan daya, tetapi juga dengan efisiensi. Efisiensi dalam konversi energi menjadi
krusial mengingat meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dan tantangan lingkungan.
Dalam konteks ini, pengembangan teknologi rectifier terus berlanjut. Inovasi terbaru
mencakup upaya untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi kerugian daya, dan
mendukung integrasi sumber energi terbarukan ke dalam jaringan listrik. Meskipun
rectifier memberikan banyak manfaat, perlu diakui bahwa pemahaman yang mendalam
tentang dampak lingkungan juga perlu diperhitungkan. Oleh karena itu, penelitian terus
dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungan dari teknologi rectifier dan memastikan
keberlanjutan penggunaannya.
Sebagai bagian integral dari teknik tenaga listrik, pemahaman tentang rangkaian
rectifier bukan hanya menjadi kebutuhan praktis tetapi juga merupakan langkah menuju
penggunaan energi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Dengan memahami peran rectifier
dalam konversi energi, kita dapat merancang dan menggunakan sistem tenaga listrik yang
lebih efisien, ramah lingkungan, dan dapat mendukung kebutuhan energi masa depan.

1
1.2 Maksud Dan Tujuan
1. Pemahaman Konsep Dasar
2. Teknologi dan Inovasi
3. Analisis Sistem Tenaga Listrik
4. Aspek Lingkungan
5. Penerapan Teknologi Cerdas
6. Pengelolaan dan Perencanaan Sumber Daya Energi
7. Kebijakan Energi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Rangkaian Penyerahan Daya (Power Rectifier)


Rangkaian penyerahan daya, atau yang juga dikenal sebagai power rectifier, adalah
suatu sistem elektronika yang digunakan untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus
searah (DC). Proses ini dikenal sebagai penyearahan atau rectifikasi. Penyerahan daya
umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk catu daya untuk perangkat elektronik,
sistem pengisian baterai, dan banyak lagi.

Berikut adalah beberapa konsep dasar yang terkait dengan rangkaian penyerahan daya:

1. Diode sebagai Komponen Utama:


Rangkaian penyerahan daya umumnya menggunakan diode sebagai komponen
kunci. Diode memungkinkan aliran arus hanya ke satu arah. Dalam konteks penyerahan
daya, diode digunakan untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah dengan
membuang setengah siklus negatif dari gelombang AC.
2. Tegangan Puncak dan Tegangan RMS:
Tegangan AC diukur dalam dua cara utama: tegangan puncak (Vp) dan
tegangan root mean square (RMS). Tegangan puncak adalah nilai maksimum dalam
setiap siklus gelombang, sedangkan tegangan RMS adalah nilai efektif dari gelombang
AC, yang setara dengan tegangan DC yang akan memberikan daya yang sama pada
beban resistif.
3. Rangkaian Setengah Gelombang dan Gelombang Penuh:
Dalam penyerahan setengah gelombang, hanya setengah dari gelombang AC
digunakan, sementara setengah gelombang yang lainnya dibuang. Dalam penyerahan
gelombang penuh, kedua setengah gelombang digunakan, menghasilkan arus searah
yang lebih halus.
4. Jenis-jenis Penyearahan:
Ada beberapa jenis penyearahan, termasuk penyearahan setengah gelombang
(half-wave rectification) dan penyearahan gelombang penuh (full-wave rectification).
Dalam penyearahan gelombang penuh, ada dua jenis konfigurasi utama: penyearahan
jembatan (bridge rectifier) dan penyearahan pusat-tapak (center-tapped rectifier).

3
5. Filtering:
Meskipun penyearahan mengubah arus AC menjadi arus DC, gelombang DC
yang dihasilkan masih mungkin memiliki komponen AC kecil yang disebut sebagai
"ripple." Untuk mengurangi ripple, seringkali diterapkan elemen filter, seperti
kapasitor, untuk meratakan keluaran dan membuatnya lebih mendekati tegangan DC
yang konstan.
6. Regulasi Tegangan:
Beberapa aplikasi memerlukan tegangan DC yang stabil. Dalam hal ini,
seringkali digunakan rangkaian regulator tegangan untuk memastikan bahwa tegangan
keluaran tetap pada nilai yang diinginkan meskipun terdapat fluktuasi pada tegangan
masukan atau beban.
Pemahaman konsep dasar ini membantu dalam merancang dan memahami prinsip kerja
rangkaian penyerahan daya.

2.2 Komponen Rangkaian Recftifier


Sebuah rangkaian penyearah (rectifier circuit) pada dasarnya digunakan untuk
mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Rectifier umumnya digunakan
dalam berbagai aplikasi, termasuk catu daya untuk perangkat elektronik. Ada beberapa jenis
rectifier, dan masing-masing memiliki komponen-komponen utama. Berikut adalah beberapa
komponen utama dalam rangkaian penyearah:

1. Transformator:
Fungsi transformator adalah untuk menyesuaikan tingkat tegangan sesuai
dengan kebutuhan rangkaian penyearah. Pada umumnya, tegangan AC dari sumber
listrik utama diubah menjadi tegangan yang sesuai untuk proses penyearahan.
2. Diode:
Diode adalah komponen paling penting dalam penyearah. Diode hanya
memungkinkan aliran arus satu arah. Dalam rangkaian penyearah setengah gelombang
(half-wave) atau gelombang penuh (full-wave), diode atau rangkaian dioda digunakan
untuk mengubah arus AC menjadi arus DC.
3. Kapasitor (filter):
Kapasitor sering digunakan sebagai filter untuk menyaring sisa-sisa komponen
AC yang mungkin tetap setelah proses penyearahan. Ini membantu menghasilkan
sinyal DC yang lebih halus dan stabil.

4
4. Resistor:
Resistor mungkin digunakan dalam rangkaian penyearah untuk berbagai tujuan,
termasuk pembatasan arus atau memastikan bahwa dioda bekerja dalam kondisi yang
aman.
5. Induktor (filter, pada beberapa kasus):
Induktor dapat digunakan sebagai bagian dari filter tambahan untuk mengurangi
komponen AC yang tersisa pada sinyal penyearah.
6. Beberapa dioda (pada penyearah gelombang penuh):
Dalam rangkaian penyearah gelombang penuh (full-wave), dua atau lebih dioda
dapat digunakan bersama untuk meningkatkan efisiensi dan menghasilkan sinyal DC
yang lebih halus.

Perlu diingat bahwa komponen-komponen ini mungkin digunakan dalam berbagai


konfigurasi tergantung pada jenis rectifier yang digunakan, seperti penyearah setengah
gelombang, penyearah gelombang penuh, atau penyearah jembatan. Setiap jenis memiliki
kelebihan dan kekurangan tertentu tergantung pada aplikasi dan kebutuhan khusus

2.3 Prinsip Kerja Rangkaian Rectifier


Rectifier adalah suatu rangkaian elektronik yang digunakan untuk mengubah arus
bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Prinsip kerja rangkaian rectifier tergantung pada
jenis rectifier yang digunakan, tetapi pada umumnya, rectifier memiliki komponen diode
sebagai bagian utama.

Berikut adalah prinsip kerja rangkaian rectifier:

• Diode sebagai Komponen Utama:


Rectifier biasanya menggunakan diode sebagai komponen utama. Diode adalah
semikonduktor yang mengizinkan arus melewati satu arah dan menghambat arus pada
arah sebaliknya. Pada rectifier setengah gelombang (half-wave rectifier), hanya satu
diode yang digunakan, sementara pada rectifier gelombang penuh (full-wave rectifier),
terdapat dua diode atau lebih.
• Half-Wave Rectifier:
Pada setengah gelombang, diode hanya mengizinkan setengah dari gelombang
sinus masuk untuk melewati, memotong setengah gelombang positif atau negatif dari
sinyal AC. Sebagai hasilnya, setelah proses rectifikasi, terbentuklah sinyal DC dengan
setengah dari nilai puncak sinyal AC.

5
• Full-Wave Rectifier:
Full-wave rectifier menggunakan dua diode atau lebih untuk mengizinkan
setiap setengah gelombang dari sinyal AC untuk melewati. Dalam full-wave
rectification, baik gelombang positif maupun negatif dari sinyal AC dimasukkan ke
dalam sirkuit, menghasilkan sinyal DC yang lebih stabil.
• Bridge Rectifier:
Bridge rectifier adalah jenis rectifier full-wave yang umum digunakan.
Rangkaian ini menggunakan empat diode yang diatur dalam jembatan untuk
mengizinkan aliran arus dalam satu arah. Bridge rectifier lebih efisien daripada rectifier
lainnya karena dapat menggunakan seluruh gelombang AC.
• Filtering:
Setelah proses rectifikasi, sinyal DC yang dihasilkan masih dapat memiliki
komponen AC yang tersisa, disebut ripple. Untuk menghilangkan ripple dan
menghasilkan sinyal DC yang lebih halus, seringkali ditambahkan kapasitor sebagai
filter.

Dengan prinsip-prinsip di atas, rectifier mengonversi sinyal AC menjadi sinyal DC


yang dapat digunakan untuk keperluan seperti catu daya elektronik atau pengisian baterai.
Penting untuk memilih jenis rectifier yang sesuai dengan aplikasi tertentu, berdasarkan
kebutuhan tegangan dan arus yang diinginkan.

2.4 Analisis Rangkaian Penyerahan Daya


Analisis rangkaian penyerahan daya atau power distribution network adalah proses
evaluasi dan perancangan sistem yang mentransfer daya listrik dari sumbernya ke pengguna
akhir. Rangkaian ini melibatkan transformator, saluran distribusi, dan perangkat kontrol untuk
memastikan distribusi daya yang efisien dan handal. Berikut adalah beberapa aspek yang
umumnya dianalisis dalam rangkaian penyerahan daya:

1. Perhitungan Beban (Load Calculation):


• Identifikasi dan perhitungan kebutuhan daya pengguna.
• Mengukur beban maksimum dan minimum untuk menentukan kapasitas
transformator dan konduktor.
2. Seleksi Transformator:
• Menentukan jenis dan ukuran transformator yang dibutuhkan berdasarkan beban
dan tegangan yang diperlukan di sisi distribusi.

6
3. Analisis Tegangan:
• Memastikan tegangan yang dihantarkan ke beban sesuai dengan persyaratan desain.
• Menentukan penurunan tegangan di seluruh jaringan distribusi untuk memastikan
kualitas daya yang baik.
4. Penentuan Konduktor dan Proteksi:
• Menghitung ukuran kabel dan konduktor untuk memastikan penyaluran daya yang
efisien.
• Menentukan sistem perlindungan yang sesuai untuk melindungi peralatan dan
jaringan distribusi.
5. Penyusunan Rangkaian (Circuit Arrangement):
• Menentukan konfigurasi jaringan distribusi, seperti sistem loop, radial, atau loop-
radial.
• Memastikan distribusi daya yang merata dan memiliki redundansi yang cukup.
6. Analisis Rugi Daya (Power Loss Analysis):
• Menghitung rugi daya dalam sistem untuk menentukan efisiensi distribusi.
• Meminimalkan rugi daya dengan pengoptimalan ukuran konduktor dan
transformator.
7. Analisis Harmonisa (Harmonic Analysis):
• Mengevaluasi harmonisa dalam jaringan distribusi untuk memastikan kualitas daya
yang baik.
• Memastikan bahwa peralatan tidak terpengaruh oleh distorsi harmonik.
8. Penanganan Gangguan dan Pemulihan Sistem:
• Merancang sistem yang dapat menangani gangguan seperti pemadaman listrik dan
pemulihan otomatis.
• Menentukan peralatan dan sistem untuk meminimalkan waktu pemulihan.
9. Efisiensi Energi:
• Menganalisis dan merancang sistem agar dapat mengoptimalkan efisiensi energi.
• Menggunakan teknologi hemat energi dan berkelanjutan.

Analisis rangkaian penyerahan daya adalah suatu proses yang kompleks dan melibatkan
berbagai aspek teknis. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan perangkat lunak simulasi dan
perhitungan teknis untuk memastikan sistem beroperasi sesuai dengan kebutuhan dan standar
yang berlaku.

7
2.5 Studi Kasus Dalam Tambang
Studi kasus dalam industri tambang dapat mencakup berbagai aspek, termasuk
operasional, lingkungan, sosial, dan ekonomi. Berikut ini adalah contoh studi kasus dalam
tambang:

Judul Studi Kasus: Pengelolaan Limbah Tambang di Pertambangan Emas ABC

1. Latar Belakang:
Pertambangan emas ABC merupakan tambang besar yang telah beroperasi
selama 20 tahun. Namun, pertumbuhan produksi emas juga diikuti oleh meningkatnya
limbah tambang. Studi kasus ini difokuskan pada upaya pengelolaan limbah tambang
untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan operasional.
2. Tujuan:
• Menganalisis jenis limbah tambang yang dihasilkan oleh pertambangan emas ABC.
• Mengevaluasi praktik-praktik pengelolaan limbah yang sudah ada.
• Mencari solusi inovatif untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan
efisiensi.
3. Metodologi:
• Survei lapangan untuk mengidentifikasi sumber-sumber limbah.
• Analisis data historis produksi dan limbah.
• Wawancara dengan manajemen pertambangan, pekerja, dan pihak berkepentingan
lokal.
4. Hasil dan Temuan:
• Identifikasi jenis limbah: limbah batuan, limbah kimia dari proses pengolahan, dan
limbah air.
• Evaluasi sistem pengelolaan limbah yang sudah ada: mendeteksi kekurangan dan
area perbaikan.
• Solusi inovatif:
• penerapan teknologi pengolahan limbah yang lebih efisien, promosi daur ulang
material, dan program pemulihan lahan bekas tambang.
5. Rekomendasi:
• Menerapkan teknologi terkini untuk meminimalkan limbah.
• Meningkatkan program pendidikan dan partisipasi masyarakat lokal dalam
pengelolaan limbah.

8
• Berkolaborasi dengan pemerintah dan LSM untuk memastikan kepatuhan terhadap
regulasi lingkungan.
6. Implementasi:
• Menerapkan teknologi baru dalam pengelolaan limbah.
• Melibatkan masyarakat lokal dan pihak berkepentingan dalam program pendidikan
dan kesadaran lingkungan.
• Melakukan pemantauan secara berkala untuk mengevaluasi dampak implementasi.
7. Evaluasi:
• Memantau perubahan dalam jumlah limbah dan dampak lingkungan.
• Melakukan penilaian kembali secara berkala terhadap efektivitas solusi yang
diimplementasikan.
• Melibatkan pihak berkepentingan dalam proses evaluasi.

Studi kasus ini memberikan gambaran holistik tentang tantangan pengelolaan limbah
tambang, langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut, dan evaluasi berkelanjutan untuk
memastikan keberlanjutan operasional tambang.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam makalah ini, telah dibahas berbagai aspek teknik tenaga listrik yang merangkum
Kesimpulan tersebut memberikan gambaran umum tentang isu-isu utama yang dibahas dalam
makalah dan merinci nomor-nomor tertentu. Anda dapat menyesuaikan kesimpulan ini sesuai
dengan konteks dan isi spesifik dari makalah ini

3.1 Saran
Diharapan dengan terselesaikan nya makalah ini dapat di sempurnakan agar menjadi
lebih baik dan lengkap untuk dibahas lebih terperinci lagi mengenai teknik tenaga listrik

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Boyslestad,R. Nashelsky,L.1996.Electronics Devices and Circuit Theory. New


Jersey:Prentice Hall

2. Kholis,nur.2015.Panduan Pratikum Elektonika.Surabaya:Laboratorium

Elektronika Analog dan Digital UNESA.

11

Anda mungkin juga menyukai