Anda di halaman 1dari 28

Ilmu Budaya Dasar

Ambariani
Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan
dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ).
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan
yang terdapat dalam alam semesta.
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) .
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan
yang terdapat dalam hubungan antara manusia.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities )
Bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan
yang bersifat manusiawi.
A. Latar Belakang
1. Rapat seluruh rektor–rektor universitas/ instittut negeri
seluruh Indonesia tanggal 11 s/d 13 Oktober 1971 di
Semarang dengan kesimpulan pentingnya pemberian mata
kuliah Basic Social science (Ilmu Sosial Budaya dasar) dan
Basic Humanites (Ilmu Budaya dasar) dalam rangka
pembentukan sarjana.

2. Surat keputusan Direktur Pendidikan Tinggi No.1338/DPT


/A/71 bahwa ISD dan IBD harus diberikan ke semua
fakultas dalam lingkungan Universitas/ institut negeri
seluruh Indonesia.
Latar belakang tersebut berkaitan dengan permasalahan :

a. Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku


bangsa dan keanekaragaman budaya.
b. Proses pembangunan yang terus menerus akan menimbulkan
dampak yang positif dan negatif berupa pergeseran nilai
budaya yang memungkinkan timbulnya konflik dalam
kehidupan.
c. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan
perubahan kondisi kehidupan manusia, kemajuan merupakan
akibat sifat ambivalen positif/negatif.
B. Lingkup Ilmu Sosial Budaya Dasar

 Ilmu budaya dasar identik dengan Basic Humanities.


Humanities berasal dari kata latin Human yang berarti
manusiawi, yang berbudaya dan berbudi halus (refined).
 Mempelajari Basic Humanities tidaklah sama dengan the
humanities (pengetahuan budaya) yang menyangkut keahlian
filsafat dan seni : seni pahat, seni tari dll.
 Melainkan Basic Humanities mempelajari teori budaya yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kebudayaan :
(norma, adat, saling menghormati, saling menghargai, intuisi,
sikap), dll.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan
pengetahuan budaya.
• Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut basic
humanities.
• Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan
istilah the humanities.
• Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia
sebagai mahluk berbudaya (homo humanus).
• ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan
mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
KEPUTUSAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NO. 232/U/2000 TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI
Pasal 8 DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA
(1) Kurikulum inti program sarjana dan program diploma terdiri atas:
a. kelompok MPK;
b. kelompok MKK;
c. kelompok MKB;
d. kelompok MPB;
e. kelompok MBB.
(2) Kurikulum inti program sarjana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
berkisar antara 40% - 80% dan jumlah SKS kurikulum program sarjana.
(3) Kurikulum inti program diploma sekurang-kurangnya 40% dari jumlah SKS
kurikulum program diploma.
Pasal 9
Kurikulum institusional program sarjana dan program diploma
terdiri atas keseluruhan atau sebagian dan:
a. kelompok MPK yang terdiri atas matakuliah yang relevan
dengan tujuan pengayaan wawasan, pendalaman
intensitas pemahaman dan penghayatan MPK inti;
b. kelompok MKK yang terdiri atas matakuliah yang relevan
untuk memperkuat penguasaan dan memperluas
wawasan kompetensi keilmuan atas dasar keunggulan
kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program
studi bersangkutan;
c. kelompok MKB yang terdiri atas matakuliah yang relevan,
bertujuan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas
wawasan kompetensi keahlian dalam berkarya di masvarakat
sesuai dengan keunggulan kompetitif serta komparatif
penyelenggaraan program studi bersangkutan;
d. kelompok MPB yang terdiri atas matakuliah yang relevan,
bertujuan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas
wawasan perilaku berkarya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di masyarakat untuk setiap program studi;
e. kelompok MBB yang terdiri atas matakuliah yang relevan
dengan upaya pemahaman serta penguasaan ketentuan
yang berlaku dalam berkehidupan di masyarakat, baik secara
nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan
seseorang sesuai
KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 44/DIKTI/Kep/2006
TENTANG
RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN KELOMPOK MATAKULIAH
BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT DI PERGURUAN TINGGI

• Visi kelompok MBB di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan


pedoman bagi penyelenggaraan program studi guna mengantarkan
mahasiswa memantapkan: kepribadian, kepekaan sosial,
kemampuan hidup bermasyarakat, pengetahuan tentang
pelestarian, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup,
dan mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni.
• Misi kelompok MBB di perguruan tinggi membantu menumbuh-
kembangkan : daya kritis, daya kreatif, apresiasi dan kepekaan
mahasiswa terhadap nilai-nilai sosial dan budaya demi
memantapkan kepribadiannya sebagai bekal hidup
bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang:
a.bersikap demokratis, berkeadaban, dan menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan, bermartabat serta peduli terhadap pelestarian
sumber daya alam dan lingkungan hidup; b.memiliki
kemampuan untuk menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni; dan ikut berperan mencari solusi pemecahan
masalah sosial budaya dan lingkungan hidup secara arif.
Kompetensi Kelompok Matakuliah Berkehidupan
Bermasyarakat (MBB)
Standar kompetensi kelompok MBB yang harus dikuasai
mahasiswa meliputi berpikir kritis, kreatif, sistemik dan ilmiah,
berwawasan luas; etis, estetis, memiliki apresiasi; kepekaan
dan empati sosial, bersikap demokratis, berkeadaban, dan
menjunjung tinggi nilai kemampuan; memiliki kepedulian
terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup,
mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni serta dapat ikut berperan
mencari solusi pemecahan masalah sosial, budaya dan
lingkungan hidup secara arif.
Kompetensi dasar untuk masing-masing bidang dirumuskan sebagai
berikut :
(1) Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)
Menjadi ilmuwan dan professional yang berpikir kritis, kreatif,
sistemik dan ilmiah, berwawasan luas; etis, memiliki; kepekaan
dan empati sosial, bersikap demokratis, berkeadaban serta dapat
ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial dan
budaya secara arif.
(2) Ilmu Kealaman Dasar (IAD)
Menjadi ilmuwan dan professional yang berpikir kritis, kreatif,
sistemik dan ilmiah, berwawasan luas; etis, estetis serta memiliki
kepedulian terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan
hidup, serta mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu
pengetahuan, dan teknologi serta dapat ikut berperan mencari
solusi pemecahan masalah lingkungan hidup secara arif.
Pokok-pokok Substansi Kajian Kelompok Matakuliah Berkehidupan
Bermasyarakat (MBB)
I. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) memiliki substansi kajian sebagai berikut
:
1. Pengantar ISBD
a.Hakikat dan ruang lingkup ISBD
b.ISBD sebagai MBB dan pendidikan umum
c.ISBD sebagai alternative pemecahan masalah sosial budaya
2. Manusia Sebagai Makhluk Budaya
a.Hakikat manusia sebagai makhluk budaya
b.Apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan
c.Etika dan estetika berbudaya
d.Memanusiakan manusia melalui pemahaman konsep-konsep dasar
manusia
e.Problematika Kebudayaan
3.Manusia Sebagai Individu dan Makhluk Sosial
a.Hakikat manusia sebagai individu dan makhluk sosial
b.Fungsi dan peran manusia sebagai individu dan
makhluk sosial
c.Dinamika interaksi sosial
d.Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat
4.Manusia dan Peradaban
a.Hakikat peradaban
b.Manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab
c.Evolusi budaya dan wujud peradaban dalam kehidupan sosial budaya
d.Dinamika peradaban global
e.Problematika peradaban pada kehidupan manusia
5.Manusia, Keragaman dan Kesetaraan
a.Hakikat keragaman dan kesetaraan manusia
b.Kemajemukan dalam dinamika sosial dan budaya
c.Keragaman dan kesetaraan sebagai kekayaan sosial budaya bangsa
d.Problematika keragaman dan kesetaraan serta solusinya dalam
kehidupan masyarakat dan negara
6.Manusia, Nilai, Moral dan Hukum
a.Hakikat, fungsi, dan perwujudan nilai, moral dan hukum dalam
kehidupan manusia, masyarakat dan negara
b.Keadilan, ketertiban dan kesejahteraan sebagai wujud masyarakat
yang bermoral dan mentaati hukum
c.Problematika nilai, moral dan hukum dalam masyarakat dan negara
7.Manusia, Sains, Teknologi dan Seni
a.Hakikat dan makna sains, teknologi dan seni bagi manusia
b.Dampak penyalahgunaan IPTEKS pada kehidupan sosial dan
budaya
c.Problematika pemanfaatan IPTEKS di Indonesia
8.Manusia dan Lingkungan
a.Hakikat dan makna lingkungan bagi manusia
b.Kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan
manusia
c.Problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat
d.Isu-isu penting tentang persoalan lintas budaya dan bangsa
Visi ISBD
Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar
yang kritis, peka dan arif dalam memahami
keragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia
yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika, dan moral
dalam kehidupan bermasyarakat.
Misi ISBD
Memberikan landasan dan wawasan yang luas,
serta menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif
pada mahasiswa untuk memahami keragaman,
kesetaraan, dan kemartabatan manusia dalam
kehidupan bermasyarakat selaku individu dan
makhluk sosial yang beradab serta
bertanggungjawab terhadap sumber daya dan
lingkungannya.
Tujuan ISBD
• Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan
tentang keanekaragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia
sebagai individu dan makhluk social dalam kehidupan
bermasyarakat.
• Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami
keragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia dengan
landasan nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan
bermasyarakat.
• Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta
keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup
bermasyarakat, selaku individu dan mahkluk social yang
beradabdalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan
keahliannya dan mampu memecahkan masalah social budaya
secara arif.
Pengertian ISBD
ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu yang
berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu
pengetahuan mengenai aspek-aspek yang
paling dasar yang ada dalam kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial yang
berbudaya, dan masalah-masalah yang
terwujud daripadanya.
Fungsi ISBD
Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala
sosial kebudayaan agar daya tanggap, persepsi,
dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi
lingkungan sosial budaya dapat ditingkatkan
sehingga kepekaan mahasiswa pada
lingkungannya menjadi lebih besar.
Ruang lingkup
• Pendahuluan (pengantar ISBD)
• Manusia sebagai Makhluk Budaya
• Manusia dan Peradaban
• Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
• Manusia, nilai, moralitas, dan hukum
• Manusia, sains, teknologi dan seni
• Manusia dan lingkungan
MBB & ISBD sebagai pendidikan umum

ISBD sebagai bagian dari Mata Kuliah


Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
mempunyai tema pokok, yaitu hubungan
timbal balik antara manusia dengan
lingkungannya.
Latar belakang diajarkannya ISBD
• Kemampuan personal : dimana para tenaga ahli diharapkan memiliki
Agar tenaga
pengetahuan ahlimampu
sehingga yang menunjukkan
dihasilkan sikap,
oleh tingkah
perguruan
laku dantinggi
tindakan
yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-
memiliki
nilai keagamaan, tiga jenis kemampuan
kemasyarakatan dan kenegaraan,yang meliputi
seta memiliki :
pandangan
yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh
masyarakat Indonesia.
•Kemampuan akademis : kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik
lisan maupun tulisan , menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis,
sistematis, analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi
dan merumuskan masalah yang dihadapi, seta mampu menawarkan alternatif
pemecahan.
•Kemampuan profesional : kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli
yang bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan
yang tinggi dalam bidang profesinya.
Pendekatan
ISBD menggunakan pendekatan secara komprehensif
dari berbagai cabang ilmu untuk memecahkan masalah
sosial, diantaranya :
– Sosiologi
– Antropologi Sosial Budaya
– Ilmu Sejarah
– Ilmu Ekonomi
– Ilmu Hukum
– Ilmu Politik
– Geografi
– Psikologi sosial
suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam
masyarakat dan budayanya yang berdasarkan atas studi,
mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap
kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan. Hal ini
mencakup :
✓ Berbagai kenyataan yang bersama-sama merupakan masalah
sosial budaya yang dapat ditanggapi dengan pendekatan
sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan (antar bidang)
✓ Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial lain
dalam masyarakat, yang masing-masing mempunyai
kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-
pola tingkah laku sendiri, yang didalamya terdapat persamaan,
perbedaan, yang dapat menimbulkan pertentangan-
pertentangan maupun kerjasama.
DAFTAR PUSTAKA

• Dison, L. 1999. Ilmu Budaya Dasar. Surabaya: Bina Ilmu.


• Habib Mustopo, M. 1983. Ilmu Budaya Dasar.Surabaya. Usaha Nasional.
• Hartoko, Dick. 1987. Memanusiakan Manusia Muda, Tinjauan Humaniora.
Yogyakarta: Kanesius.
• Kuntjaraningrat.1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
• Setiadi, Elly M. Dkk.2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Prenada
Media Group.
• Spicer,E.H. (Edit.).1952. Human Problems in Technological Change. New
York: Russel Sage Foundation.

Anda mungkin juga menyukai