Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERENCANAN INSTALASI LISTRIK

Dosen Pengampu :
Drs. Nelson Sinaga, M.Pd

Oleh :

Kelompok 4

Lela Monika Siregar 5192131003


Sintya Verina Br Tarigan 5193131011
Widya Hanun Zuhairi 5183131009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat dan rahmatNya Tim Penulis
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik..

Makalah ini membahas materi tentang “Merencanakan Instalasi Bangunan


Sederhana (Rumah Ibadah)”. Tim Penulis berharap semoga pembaca dapat memahami isi
materi yang disampaikan dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.

Tim Penulis menyadari masih adanya kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, Tim Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan makalah. Demikian yang dapat Tim Penulis sampaikan, atas
perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Medan, 14 September 2021

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Instalasi Listrik .................................................................................. 2
2.2 Perencanaan Instalasi Bangunan Sederhana (Rumah Ibadah) ....................... 4
BAB III ................................................................................................................................. 9
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 9
3.1 Denah Instalasi Bangunan Masjid ........................................................................... 9
3.2 Data Beban ............................................................................................................... 10
BAB IV ............................................................................................................................... 11
PENUTUP .......................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 11
3.2 Saran .................................................................................................................... 11
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Instalasi listrik bertujuan untuk agar instalasi listrik terselenggara dengan baik,
terjaminnya keselamatan manusia dari bahaya kejut listrik, keamanan instalasi dari
kebakaran akibat listrik beserta perlindungan lingkungan. Hal yang tidak disadari
kebanyakan orang-orang bahwa pemicu terjadinya kebakaran, kebakaran bisa terjadi
karena beberapa faktor diantaranya pelindung kabel yang rentan sehingg mudah
terbakar, percikan api, dan oksigen. Hubungan arus pendek bisa menimbulkan percikan
api terhadap isolasi pelindung pada kabel dan masih menjadi pemicu tingginya akan
kebakaran.
Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan
listrik untuk melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia.
Instalasi listrik yang lebih baik adalah instalasi yang aman bagi manusia dan akrab
dengan lingkungan sekitarnya. Perencanaan sistem instalasi listrik pada suatu bangunan
haruslah mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan PUIL
2000 dan Undang-Undang Ketenagalistrikan 2002. Pada gedung bertingkat biasanya
membutuhkan energi listrik yang cukup besar, oleh karena itu pendistribusian energi
listriknya harus diperhitungkan sebaik mungkin agar energi listrik dapat terpenuhi
dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana merencanakan instalasi bangunan sederhana (rumah ibadah) ?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui merencanakan instalasi bangunan sederhana (rumah ibadah).

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Instalasi Listrik
Instalasi listrik adalah suatu bagian penting dalam sebuah bangunan gedung yang
berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari instalasi pengusaha ketenagalistrikan
ke titik-titik beban. Menurut Sugandi, I dkk. (2001) “Pada hakekatnya instalasi listrik
bangunan merupakan penyalur energi listrik, jadi berfungsi sebagai penghantar”.Di
Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yang ada antara lain PUIL (Persyaratan
Umum Instalasi Listrik). Dalam suatu perancangan, produk yang dihasilkan adalah
gambar dan analisa. Gambar adalah bahasa teknik yang diwujudkan dalam kesepakatan
simbol. Gambar ini dapat berupa gambar sket, gambar perspektif, gambar proyeksi,
gambar denah serta gambar situasi. Gambar denah ruangan atau bangunan rumah
(gedung) yang kan dipasang instalasi digambar dengan menggunakan lambang-
lambang (simbol-simbol) yang berlaku untuk instalasi listrik.
Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap perancangan suatu
proyek pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga yang baku menurut PUIL
2000. Rancangan instalasi listrik terdiri dari :
a. Gambar situasi
Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak
bangunan instalasi tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan
jaringan listrik PLN.
b. Gambar instalasi meliputi :
1) Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan
listrik beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar,
kotak kontak, motor listrik, panel hubung bagi dan lain-lain.
2) Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya.
3) Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta pemberian
tanda yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik.
c. Gambar diagram garis tunggal yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini
meliputi:
1) Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran
nominal komponennya.
2) Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya.

2
3) Ukuran dan besar penghantar yang dipakai.
4) Sistem pembumiannya.
d. Gambar detail
1) Gambar detail meliputi :
2) Perkiraan ukuran fisik dari panel.
3) Cara pemasangan alat listrik.
4) Cara pemasangan kabel.
5) Cara kerja instalasi kontrolnya.
Selain gambar-gambar diatas, dalam merancang atau menggambar instalasi
listrik penerangan dan tenaga, juga dilengkapi dengan analisa data perhitungan
teknis mengenai susut tegangan, beban terpasang dan kebutuhan beban maksimum,
arus hubung singkat dan daya hubung singkat.
Disamping itu masih juga dilengkapi juga dengan daftar kebutuhan bahan
instalasi, dan uraian teknis sebagai pelengkap yang meliputi penjelasan tentang cara
pemasangan peralatan/bahan, cara pengujian serta rencana waktu pelaksanaan,
rencana anggaran biaya dan lama waktu pengerjaan .
Bangunan gedung baik untuk rumah tinggal, kantor, sekolahan yang
dilengkapi sarana pendukung listrik dalam membangun agar dapat berfungsi dan
dihuni dengan baik, nyaman serta memenuhi keselamatan memerlukan
perencanaan gambar instalasi listrik yang cermat dengan mengacu pada aturan-
aturan yang ditetapkan dalam dunia teknik listrik.
Gambar instalasi listrik memegang peranan yang sangat vital dan
menentukan dalam suatu perencanaan instalasi, karena hanya dengan bantuan
gambar suatu pekerjaan pemasangan instalasi dapat dilaksanakan .
Untuk instalasi penerangan yang kecil dengan nilai daya pasang 450 VA,
disebut instalasi listrik penerangan 1 phase, 1 group dengan pengaman arus (MCB)
2 Ampere. Pelayanan tenaga listrik dari tiang jaringan listrik ke pemakai (kwh +
MCB) merupakan tugas dari PLN sedangkan dari panel bagi (kotak sekering)
sampai ke pemasangan titik nyala (lampu dan kotak kontak) dan satu unit
grounding (pentanahan) merupakan tugas Biro Teknik Listrik (BTL). Penempatan
Saklar dan Kotak Kontak Penempatan saklar dekat pintu dan mudah dicapai oleh
tangan, arah tuas (kutub) saklar harus sama baik saat di-on-kan maupun di-off-
kan, sedangkan pemasangan dan penempatan kotak kontak disesuaikan dengan

3
beban yang akan disambung. Tinggi penempatan saklar dan kotak kontak 150 cm
diatas lantai.
2.2 Perencanaan Instalasi Bangunan Sederhana (Rumah Ibadah)
Apabila hendak memasang instalasi listrik, maka harus mengetahui terlebih dahulu
gambaran secara umum keadaan dari suatu bangunan yang akan dipasang instalasi
listriknya. Hal ini akan lebih mudah dalam mengatur tata letak komponen dan peralatan
serta penentuan titik-titik cahaya sesuai dengan kebutuhan ruangan. Harus diperhatikan
spesifikasi dan syarat pekerjaan ini menguraikan syarat yang harus dipenuhi pihak
pemborong, antara lain mengenai pelaksanaannya material yang digunakan, waktu
penyerahannya dan sebagainya.
Gambar-gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah
bangunannya biasanya disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan garis
tunggal agar tipis, saluran-saluran listriknya karena lebih penting maka digambar lebih
tebal. Supaya gambarnya rapi harus dipilih tebal garis yang tepat. Perencanaan instalasi
bagununa sederhana (sekolah) harus memperhatikan :
a. Mengenal Peralatan Instalasi Listrik
1) Penghantar / kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan
dengan beban.Kawat penghantar yang baik umumnya terbuat dari logam.Dalam
instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan daya dari kegunaannya. Macam – macam kabel tersebut diantaranya
a) Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga. Dalam
instalasi rumah digunakan kabel NYAdengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2.
Syarat penandaan dari kabel NYA :
NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan
hitam.Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya
yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat,
tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam
pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah

4
menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak
tersentuh langsung oleh orang.
Huruf kode Komponen
Kabel jenis standart dengan
N
penghantar tembaga
Y Isolator PVC
A Kawat berisolasi
Re Penghantar pada bulat
Penghantar bulat berkawat
Rm
banyak

b) Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan
system tenaga. Kabel NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna
putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki
lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari
kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA).Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.

Huruf kode Komponen


Kabel jenis standart dengan
N
penghantar tembaga
Y Isolator PVC
M Berselubung PVC
Re Penghantar pada bulat
Penghantar bulat berkawat
Rm
banyak

c) Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang
berinti 2, 3 atau 4.Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel
tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM
(harganya lebih mahal dari NYM).Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus.
Tanda kabel / warna
 Merah / Kuning / Hitam = Fasa R, Fasa S, Fasa T
 Belang hijau kuning = Ground
 Biru = Netral

5
b. Macam – macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan
listrik.Saklar banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk kebutuhan instalasi
penerangan, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya, yang sering kita jumpai pada
kehidupan sehari – hari dirumah maupun dimana saja. Ada saklar yang dipasang
dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow).
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan
dan mematikan lampu. Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi :
 Saklar kutub satu
 Saklar kutub ganda
 Saklar kutub tiga
 Saklar kelompok
 Saklar seri
 Saklar tukar
 Saklar silang
c. Macam – macam fitting
1) Fiting downlight
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang
menempel pada langit-langit(eternity/lainnya).
2) Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit.Pada bigian
atas fiting ini terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga
kedudukannya menjadi kuat.
3) Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan
terjadipercikan air. Contohnya kamar mandi, kolam dan sebagainya
d. Pipa
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa. Pipa digunakan sebagai
pelindung kabel atau hantaran dari gangguan. Dengan pipa pemasangan hantaran
atau kabel lebih rapi. Pipa yang digunakan biasanya jenis pipa union atau bisa juga
pipa PVC dengan ukuran 5/8 dlm.

6
e. Stop Kontak
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan.Tegangan ini
diperoleh dari hantaran fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak
stopkontak. Stop kontak dipasang untuk memudahkan mendapatkan tegangan yang
diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan.
f. Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang
pada dinding atau langit-langit. Klem ini dibuat dari pelat besi atau plastic dengan
ukuran disesuaikan dengan ukuran pipa.jarak pemasangan klem satu dengan lainny
maksimal 80 cm.
g. Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan
kotak sambung. Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh
dalam pipa terdapat sambungan, karena dikwatirkan kawat putus dalam pipa.
Macam-macam kotak sambung :
 Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus.
 Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan, misalnya terdapat pemakaian
saklar, stop kontak.
 Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat.
h. Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa
digunakan rol isolator. Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar
hantaran jaraknya 5 cm. Rol isolator dibuat dari keramik atau plastic dan
kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan
peletakan hantaran pada instalasi penerangan rumah.
i. Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang
mengalir dalam suatu rangkaian listrik.Fungsinya sebagai pengaman. Apbiladialiri
arus melebihi ketetapa maka sekring akan putus, sehingga tidak ada arus yang

7
mengalir dalam rangkaian. Ada dua tipe sekring yang terdapat dipasaran yaitu
sekring patron lebur dan sekring otomat. Keduanya memiliki fungsi yang sama tapi
kerja teknis yang berbeda.
j. MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung
singkat.Bila terjadi arus beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit
dari sumber. Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal
sedangkan untuk mengamankan arus hubung pendek adalah electromagnet. Bila
terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka kumparan magnetic R akan
memerintahkan kontak jatuh. Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC, MCB
dipakai sampai 50 A.
k. KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik. Secara praktisnya KWH meter
digunakan untuk mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam
pemakaian beban listrik dalam jangka waktu tertentu.

8
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Denah Instalasi Bangunan Masjid

NO KETERANGAN JUMLAH
1 Lampu Hias Tengah 1 bh
2 Lampu Downlight 20 bh
3 Lampu LED 32 bh
4 Stop Kontak 14 bh
5 Saklar Tunggal 5 bh
6 Saklar Seri 2 Kutub 5 bh
7 Saklar Seri 3 Kutub 5 bh
8 MCB 9 bh

9
3.2 Data Beban
NO Nama Beban Daya Jumlah Jumlah Daya
1 Lampu hias tengah 45 W 1 45 Watt
2 Lampu downlight phillps 18 W 20 360 Watt
3 Lampu LED phillps 18 W 32 576 Watt
4 AC 1 pk 900 W 6 5400 Watt
Total 6381 Watt

10
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknis
yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu instalasi
listrik sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku (PUIL 2000, 4.1 Hal
105). Rancangan instalasi listrik terdiri dari :
a. Gambar situasi letak gedung atau bangunan dan penyambungan sumber
tenaga listrik.
b. Diagram garis tunggal (Single Line Diagram) dan gambar instalasi
perlengkapan listrik seperti saklar, titik lampu, socket outlet, dan panel.
c. Gambar detail meliputi ukuran fisik, cara pemasangan dan wiring instalasi
pengendali,
d. Perhitungan teknis susut tegangan, faktor daya, beban terpasang, beban
maksimum, arus hubung pendek dan tingkat penerangan.
e. Tabel bahan instalasi dan uraian teknis cara pemasangan dan pengujian
f. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Perkiraan
3.2 Saran
Tim Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih sangat sederhana dan
jauh dari kata sempurna karena kami yakin bahwa referensi yang kami baca juga
sangat minim. Oleh karena itu, luangkanlah waktu sedikit untuk mengoreksi
kembali apa yang sudah saya paparkan di atas. Mudah-mudahan sumbangsih
pemikiran dan saran yang akan pembaca berikan kepada penulis dapat membuat
makalah ini lebih berguna bagi kita semua.

11
DAFTAR ISI

Ismansyah. Perancangan Instalasi Listrik Pada Rumah Dengan Daya Listrik Besar. Skripsi,
Universitas Indonesia, Depok, Juni 2009.
Dermanto, trikueni. Pengertian dan Prinsip Kerja MCB (Miniature Circuit Breaker).
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.co.id/2014/04/Pengertian-
MCB.html, Diakses pada 3 September 2021.
Aminudin, Novan Dendri. Definisi Instalasi Listrik.
https://novandendriaminudin.wordpress.com/2013/12/01/definisi-
instalasi-listrik/, Diakses pada 3 September 2021.

12

Anda mungkin juga menyukai