Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERENCANAN INSTALASI LISTRIK

Dosen Pengampu :

MEGA SILFIA DEWY

DISUSUN OLEH :

IHSAN KAMAL (5213131001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat dan rahmatNya Tim Penulis mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik..

Makalah ini membahas materi tentang “Merencanakan Instalasi Bangunan Sederhana


(Rumah Ibadah)”. Tim Penulis berharap semoga pembaca dapat memahami isi materi yang
disampaikan dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.

Tim Penulis menyadari masih adanya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, Tim Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan makalah. Demikian yang dapat Tim Penulis sampaikan, atas perhatiannya kami
ucapkan terimakasih.

Medan, APRIL 2022

Ihsan kamal

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................... ii
BAB I................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN............................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.................................................................................................................................. 1
BAB II.................................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN.................................................................................................................................. 2
2.1 Pengertian Instalasi Listrik.................................................................................................. 2
2.2 Perencanaan Instalasi Bangunan Sederhana (Rumah Ibadah).........................................4
BAB III................................................................................................................................................. 9
BAB IV.............................................................................................................................................. 10
PENUTUP........................................................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................ 10
3.2 Saran.................................................................................................................................. 10
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... 11

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Instalasi listrik bertujuan untuk agar instalasi listrik terselenggara dengan baik,
terjaminnya keselamatan manusia dari bahaya kejut listrik, keamanan instalasi dari kebakaran
akibat listrik beserta perlindungan lingkungan. Hal yang tidak disadari kebanyakan orang-orang
bahwa pemicu terjadinya kebakaran, kebakaran bisa terjadi karena beberapa faktor diantaranya
pelindung kabel yang rentan sehingg mudah terbakar, percikan api, dan oksigen. Hubungan arus
pendek bisa menimbulkan percikan api terhadap isolasi pelindung pada kabel dan masih menjadi
pemicu tingginya akan kebakaran.
Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan

listrik untuk melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia.
Instalasi listrik yang lebih baik adalah instalasi yang aman bagi manusia dan akrab dengan
lingkungan sekitarnya. Perencanaan sistem instalasi listrik pada suatu bangunan haruslah
mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan PUIL 2000 dan Undang-
Undang Ketenagalistrikan 2002. Pada gedung bertingkat biasanya membutuhkan energi listrik
yang cukup besar, oleh karena itu pendistribusian energi listriknya harus diperhitungkan sebaik
mungkin agar energi listrik dapat terpenuhi
dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana merencanakan instalasi bangunan sederhana (rumah ibadah) ?


1.3 Tujuan
a. Mengetahui merencanakan instalasi bangunan sederhana (rumah ibadah).

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Instalasi Listrik

Instalasi listrik adalah suatu bagian penting dalam sebuah bangunan gedung yang berfungsi
untuk menyalurkan tenaga listrik dari instalasi pengusaha ketenagalistrikan ke titik-titik beban.
Menurut Sugandi, I dkk. (2001) “Pada hakekatnya instalasi listrik bangunan merupakan penyalur
energi listrik, jadi berfungsi sebagai penghantar”.Di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan
yang ada antara lain PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik). Dalam suatu perancangan,
produk yang dihasilkan adalah gambar dan analisa. Gambar adalah bahasa teknik yang
diwujudkan dalam kesepakatan simbol. Gambar ini dapat berupa gambar sket, gambar perspektif,
gambar proyeksi, gambar denah serta gambar situasi. Gambar denah ruangan atau bangunan
rumah (gedung) yang kan dipasang instalasi digambar dengan menggunakan lambang- lambang
(simbol-simbol) yang berlaku untuk instalasi listrik.
Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap perancangan suatu proyek
pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga yang baku menurut PUIL 2000. Rancangan
instalasi listrik terdiri dari :
a. Gambar situasi
Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan
instalasi tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik PLN.
b. Gambar instalasi meliputi :
1) Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik
beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar, kotak kontak,
motor listrik, panel hubung bagi dan lain-lain.
2) Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya.
3) Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta pemberian tanda yang
jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik.

2
c. Gambar diagram garis tunggal yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini meliputi:
1) Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal
komponennya.
2) Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya.

3
3) Ukuran dan besar penghantar yang dipakai.
4) Sistem pembumiannya.

d. Gambar detail
1) Gambar detail meliputi :
2) Perkiraan ukuran fisik dari panel.
3) Cara pemasangan alat listrik.
4) Cara pemasangan kabel.
5) Cara kerja instalasi kontrolnya.
Selain gambar-gambar diatas, dalam merancang atau menggambar instalasi listrik
penerangan dan tenaga, juga dilengkapi dengan analisa data perhitungan teknis mengenai
susut tegangan, beban terpasang dan kebutuhan beban maksimum, arus hubung singkat dan
daya hubung singkat.
Disamping itu masih juga dilengkapi juga dengan daftar kebutuhan bahan instalasi,
dan uraian teknis sebagai pelengkap yang meliputi penjelasan tentang cara pemasangan
peralatan/bahan, cara pengujian serta rencana waktu pelaksanaan, rencana anggaran biaya
dan lama waktu pengerjaan .
Bangunan gedung baik untuk rumah tinggal, kantor, sekolahan yang dilengkapi
sarana pendukung listrik dalam membangun agar dapat berfungsi dan dihuni dengan baik,
nyaman serta memenuhi keselamatan memerlukan perencanaan gambar instalasi listrik yang
cermat dengan mengacu pada aturan- aturan yang ditetapkan dalam dunia teknik listrik.
Gambar instalasi listrik memegang peranan yang sangat vital dan menentukan dalam

4
suatu perencanaan instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar suatu pekerjaan

pemasangan instalasi dapat dilaksanakan .


Untuk instalasi penerangan yang kecil dengan nilai daya pasang 450 VA, disebut
instalasi listrik penerangan 1 phase, 1 group dengan pengaman arus (MCB) 2 Ampere.
Pelayanan tenaga listrik dari tiang jaringan listrik ke pemakai (kwh + MCB) merupakan tugas
dari PLN sedangkan dari panel bagi (kotak sekering) sampai ke pemasangan titik nyala
(lampu dan kotak kontak) dan satu unit grounding (pentanahan) merupakan tugas Biro Teknik
Listrik (BTL). Penempatan Saklar dan Kotak Kontak Penempatan saklar dekat pintu dan
mudah dicapai oleh tangan, arah tuas (kutub) saklar harus sama baik saat di-on-kan
maupun di-off- kan, sedangkan pemasangan dan penempatan kotak kontak disesuaikan
dengAN

5
beban yang akan disambung. Tinggi penempatan saklar dan kotak kontak 150 cm
diatas lantai

6
e. Mengenal Peralatan Instalasi Listrik
1) Penghantar / kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan
beban.Kawat penghantar yang baik umumnya terbuat dari logam.Dalam instalasi listrik
ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan sesuai dengan kebutuhan daya dari
kegunaannya. Macam – macam kabel tersebut diantaranya
a) Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga. Dalam instalasi rumah
digunakan kabel NYAdengan ukuran 1,5 mm 2 dan 2,5 mm2. Syarat penandaan dari
kabel NYA :
NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel
udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.Kabel tipe ini
umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan
isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe
kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit
jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah

7
menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh
langsung oleh orang.

Huruf kode Komponen


Kabeljenisstandartdengan
N penghantar tembaga

YA
IKsoawlaatot
Re
rbPerVisColasi
Penghantar pada bulat
bulatberkawat
Rm
banyak

b) Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system
tenaga. Kabel NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-
abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis,
sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari

kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA).Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.

Huruf kode Komponen


Kabeljenisstandartdengan
N penghantar tembaga
YM Isolator PVC Berselubung PVC
Re Penghantar pada bulat

Penghantar bulatberkawat
Rm
banyak

c) Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3
atau 4.Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki
lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari
NYM).Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
Tanda kabel / warna
• Merah / Kuning / Hitam = Fasa R, Fasa S, Fasa T
• Belang hijau kuning = Ground
• Biru = Netral

8
f. Macam – macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan
listrik.Saklar banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan,
instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya, yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari –
hari dirumah maupun dimana saja. Ada saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan
diluar tembok (out bow).
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan
mematikan lampu. Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi :
• Saklar kutub satu
• Saklar kutub ganda
• Saklar kutub tiga
• Saklar kelompok
• Saklar seri

Saklar tukar
• Saklar silang
g. Macam – macam fitting
1) Fiting downlight
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel
pada langit-langit(eternity/lainnya).
2) Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit.Pada bigian atas fiting
ini terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga

kedudukannya menjadi kuat.


3) Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan
terjadipercikan air. Contohnya kamar mandi, kolam dan sebagainya
h. Pipa
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa. Pipa digunakan sebagai
pelindung kabel atau hantaran dari gangguan. Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel
lebih rapi. Pipa yang digunakan biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan
ukuran 5/8 dlm.

9
i. Stop Kontak
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan.Tegangan ini diperoleh dari
hantaran fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak. Stop kontak
dipasang untuk memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik
yang dapat dipindahkan.
j. Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada
dinding atau langit-langit. Klem ini dibuat dari pelat besi atau plastic dengan ukuran
disesuaikan dengan ukuran pipa.jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm.
k. Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak
sambung. Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa
terdapat sambungan, karena dikwatirkan kawat putus dalam pipa.
Macam-macam kotak sambung :
• Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus.
• Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan, misalnya terdapat pemakaian saklar,
stop kontak.
• Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat.

l. Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa
digunakan rol isolator. Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran
jaraknya 5 cm. Rol isolator dibuat dari keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan
dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan besar hantaran dan
tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada instalasi penerangan rumah.
m. Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian listrik.Fungsinya sebagai pengaman. Apbiladialiri arus melebihi
ketetapa maka sekring akan putus, sehingga tidak ada arus yang

10
mengalir dalam rangkaian. Ada dua tipe sekring yang terdapat dipasaran yaitu sekring patron
lebur dan sekring otomat. Keduanya memiliki fungsi yang sama tapi kerja teknis yang
berbeda.
n. MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat.Bila
terjadi arus beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber.
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkan untuk mengamankan
arus hubung pendek adalah electromagnet. Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang
besar maka kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh. Tegangan kerja sampai
dengan 440 VAC, MCB dipakai sampai 50 A.
o. KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik. Secara praktisnya KWH meter digunakan
untuk mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik
dalam jangka waktu tertentu

11
12
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknis yang
digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu instalasi listrik sesuai
dengan ketentuan dan standar yang berlaku (PUIL 2000, 4.1 Hal 105). Rancangan
instalasi listrik terdiri dari :
a. Gambar situasi letak gedung atau bangunan dan penyambungan sumber tenaga
listrik.
b. Diagram garis tunggal (Single Line Diagram) dan gambar instalasi
perlengkapan listrik seperti saklar, titik lampu, socket outlet, dan panel.
c. Gambar detail meliputi ukuran fisik, cara pemasangan dan wiring instalasi
pengendali,
d. Perhitungan teknis susut tegangan, faktor daya, beban terpasang, beban
maksimum, arus hubung pendek dan tingkat penerangan.
e. Tabel bahan instalasi dan uraian teknis cara pemasangan dan pengujian
f. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Perkiraan
3.2 Saran
Tim Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih sangat sederhana dan jauh dari
kata sempurna karena kami yakin bahwa referensi yang kami baca juga sangat minim. Oleh
karena itu, luangkanlah waktu sedikit untuk mengoreksi kembali apa yang sudah saya
paparkan di atas. Mudah-mudahan sumbangsih pemikiran dan saran yang akan pembaca
berikan kepada penulis dapat membuat makalah ini lebih berguna bagi kita semua.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ismansyah. Perancangan Instalasi Listrik Pada Rumah Dengan Daya Listrik Besar. Skripsi, Universitas
Indonesia, Depok, Juni 2009.

Dermanto, trikueni. Pengertian dan Prinsip Kerja MCB (Miniature Circuit Breaker).
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.co.id/2014/04/Pengertian-
MCB.html, Diakses pada 3 September 2021.

Aminudin, Novan Dendri. Definisi Instalasi Listrik.


https://novandendriaminudin.wordpress.com/2013/12/01/definisi-
instalasi-listrik/, Diakses pada 3 September 2021.

14

Anda mungkin juga menyukai