Anda di halaman 1dari 21

ABSTRAK

Gedung Gereja Tumaluntung Satu kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa


Selatan merupakan gedung sebagai sarana tempat peribadatan. Untuk menunjang
kenyamanan dan keamanan beribadah maka diperlukan system instalasi listrik yang
sesuai dengan Standarisasi untuk perencanaan atau listrik disesuaikan dengan Standar
PUIL IEC (International Electrotechnical Commision atau dalam Bahasa Indonesia
Komisi Elektronteknik Internasional).
Perencanaan instalasi listrik pada gedung gereja yaitu instalasi penerangan.
untuk mengetahui intensitas penerangan cahaya pada lampu. Rangkaian gambar denah
gedung gereja, posisi penempatan instalasi lampu, instalasi stop kontak dan panel
sebagai supply untuk daya instalasi yang akan di pasang. Pemelihan diameter kabel
penghantar dan penurunan tegangan akan terjadi pada jaringan instalasi.

Kata Kunci: Perancangan Instalasi Listrik Gedung Gereja Tumaluntung Satu

1
ABSTRACT

The Tumaluntung church building in Tareran sub-district, South Minahasa district is


a building as a place of worship. To support the comfort and safety of worship, an
electrical installation system that is in accordance with standardization for planning or
electricity is needed in accordance with the standards of the PUIL IEC (International
Electrotechnical Commission)
Planning of electrical installations in church building, namely lighting instalations to
determine the intensity of light illumination in the lamps. The series of drawings of the
churh building plan, the position of the placement of the lamp installations, the installation
of sockets and panels as a suplly for the installation power to be installed. Selection of the
diameter of the conductor cable and voltage drop will occur in the installation network.

Keywords : Electrical Installation Design For The Tumaluntung One Church


Building

2
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Instalasi listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik untuk
melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia. Instalasi listrik
yang baik adalah instalasi yang aman bagi manusia dan akrab dengan lingkungan
sekitarnya. Perancangan instalasi listrik pada suatu bangunan haruslah mengacu pada
peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan PUIL 2000 dan undang-undang
Ketenagalistrikan 2002. Pada gedung yang lebih besar seperti pada gedung gereja
biasanya membutuhkan energi listrik yang cukup besar, oleh karena itu perhitungan
sebaik mungkin agar energi listrik dapat terpenuhi dengan baik.
Pembangunan gedung gereja dua lantai untuk tempat peribadatan dan untuk
kenyaman dan keamanan orang-orang maka dibangun sederet kelengkapan. Mulai
dengan instalasi listrik yang menjadi kebutuhan utama hingga sarana dan prasarana
yang dibutuhkan oleh pekerjaan yang berangkutan.
Pada tahap perancangan instalasi gedung gereja semua aspek yang betujuan
mempermudah dan kebutuhan perancangan. Dalam perancangan instalasi listrik
gedung gereja dirancang dengan sebaik mungkin agar beban listrik terjaga dan
memenuhi kebutuhan beban pada saat gedung gereja baru beroperasi. Sehingga hal ini
akan mengurangi kemungkinan ketidak tepatan instalasi maupun beban yang akan
digunakan begitu juga pada jaringan instalasi gedung gereja. Pada perancangan ini
akan dibahas bagaimana menentukan jumlah titik mata lampu, diameter kabel,
pemilihan pemutus daya dan penempatan stop kontak yang akan digunakan, jenis
lampu dan lampu hiasan pada gedung gereja. Berapa kapasitas iluminasi penerangan,
jenis komponen lainnya seperti sakelar, fitting yang menjadi komponen utama pada
perancangan instalasi listrik. Dan juga alat yang diperlukan untuk perancangan
instalasi listrik tersebut.
I.2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang besar kapasitas pengaman untuk tiap-tiap lantai.
2. Bagaimana menentukan jalur penampang dari masing-masing jalur.

3
3. Bagaimana mengetahui besar luasan intensitas cahaya sesuai jenis lampu.
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk melakukan perancangan instalasi listrik pada gedung gereja tumaluntung Satu.
2. Untuk merancang kapasitas pengaman, menentukan jalur penampang dan
mengetahui intensitas cahaya lampu.
I.4 Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini dapat mengetahui kapasitas pengaman pada instalasi gedung
gereja dan kebutuhan luasan intensitas lampu ruangan.
I.5 Batasan Masalah
1. Penelitian ini membahas tentang perancangan instalasi listrik pada gedung gereja.
2. Dalam penelitian ini dibahas tentang letak penempatan komponen listrik, kapasitas
pengaman untuk tiap-tiap lantai dan intensitas.
I.6 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada Bab ini berisi latar belakang , rumusan masalah, tujuan, manfaat, batasan
masalah dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan kajian penelitian sejenis dan teori penunjang yang
berhubungan dengan penelitian.
BAB III METODOLOGI
Bab ini berisikan tanggal dan waktu, alat dan bahan, prosedur penelitian
(Metode dan jenis penelitian, kerangka konseptual rancangan, rencana pengujian dan
analisa data) dan jadwal kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Instalasi Listrik
Gedung gereja tumalunung 1 Kec Tareran Kabupaten Minahasa Selatan
merupakan gedung tempat peribadatan sebagai sarana pelayanan publik dan
meningkatkan kenyamanan dan keamanan beribadah maka segala yang berkaitan
dengan listrik yang menunjang untuk sarana dan prasarana harus terpenuhi. Maka
perencanaan instalasi listrik harus sesuai dengan syarat-syarat yang sesuai dengan
standarisasi untuk perencanaan electrical atau standar PUIL IEC. Karena instalasi yang
terpasang harus aman dan memiliki tingkat keandalan yang terbaik.
Instalasi listrik merupakan suatu bagian penting yang terdapat dalam sebuah
bangunan gedung, yang berfungsi sebagai penunjang kenyamanan dan keamanan.
Dalam instalasi listrik suplai listrik utama menggunakan sumber dari PLN dan aliran
listrik yang menuju ke beban akan terpenuhi. Agar kontinyunitas suplai daya terpenuhi
makan harus sediakan suplai listrik cadangan apabila suplai dari PLN terganggu atau
mati. Maka suplai cadangan itu berupa generator. Keamanan instalasi listrik sangat
diperlukan karena menyangkut keselamatan banyak orang didalam gedung geraja.
Gambar adalah bahasa teknik yang diwujudkan dalam kesepakatan simbol.
Gambar ini dapat berupa gambar sket, gambar perspektif, gambar proyeksi, gambar
denah serta gambar situasi. Gambar denah ruangan atau bangunan rumah (gedung) yang
dipasang instalasi digambar dengan menggunakan lambang-lambang (simbol-simbol)
yang berlaku untuk instalasi listrik dan melakukan perencanaan posisi atau penempatan
komponen-komponen listrik pada gambar denah tersebut.
2.1.1 Gambar situasi
Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan
instalasi tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik
PLN.

 Gambar instalasi meliputi

5
1. Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan
listrik beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar, kotak
kontak, motor listrik, panel hubung bagi dan lain-lain.
2. Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya .
3. Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta pemberian
tanda yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik.
 Gambar diagram garis tunggal yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini
meliputi:
1. Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal  
komponennya.
2. Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya.
3. Ukuran dan besar penghantar yang dipakai.
4. Sistem pembumiannya.
 Gambar detail
Gambar detail meliputi :
1. Perkiraan ukuran fisik dari panel.
2. Cara pemasangan alat listrik.
3. Cara pemasangan kabel.
4. Cara kerja instalasi kontrolnya.

Selain gambar-gambar di atas, dalam merancang atau menggambar instalasi listrik


penerangan dan tenaga, juga dilengkapi dengan analisa data perhitungan teknis
mengenai susut tegangan, beban terpasang dan kebutuhan beban maksimum, arus
hubung singkat dan daya hubung singkat. Di samping itu masih juga dilengkapi juga
dengan daftar kebutuhan bahan instalasi, dan uraian teknis sebagai pelengkap yang
meliputi penjelasan tentang cara pemasangan peralatan/bahan, cara  pengujian serta
rencana waktu pelaksanaan, rencana anggaran biaya dan lama waktu pengerjaan.
Bangunan gedung dilengkapi sarana pendukung listrik dalam membangun agar dapat
berfungsi dengan baik, nyaman serta memenuhi keselamatan memerlukan perencanaan
gambar instalasi listrik yang cermat dengan mengacu pada aturan-aturan yang
ditetapkan dalam dunia teknik listrik. Gambar instalasi listrik memegang peranan yang

6
sangat vital dan menentukan dalam suatu perencanaan instalasi, karena hanya dengan
bantuan gambar suatu pekerjaan pemasangan instalasi dapat dilaksanakan.

2.2 Penempatan Lampu Penerangan


Di dalam  menggambar instalasi listrik penerangan, lampu penerangan merupakan
bagian yang sangat penting, pemilihan lampu disesuaikan dengan penggunaan ruang,
perhitungan iluminasi yang teliti tidak terlalu diperlukan dalam penerangan gedung,
namun dengan bantuan tabel sangat membantu dalam menentukan tata letak
pemasangan lampu yang tidak menyilaukan.

2.2.1 Mengenal Peralatan Instalasi Listrik


1. Penghantar / kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan
beban.Kawat penghantar yang baik umumnya terbuat dari logam.Dalam instalasi listrik
ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan sesuai dengan kebutuhan daya dari
kegunaannya. Macam – macam kabel tersebut diantaranya :

 Kabel NYA

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga. Dalam instalasi rumah
digunakan kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm 2 dan 2,5 mm2. Syarat penandaan dari kabel
NYA :

7
NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara.
Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.Kabel tipe ini umum
dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya
1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah
digigit tikus. Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit
jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan
apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.
 Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga. Kabel
NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti
2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya
lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA).Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh di tanam.
 Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau
4.Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan

8
isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM).Kabel NYY
memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.

 Tanda kabel / warna


Merah / Kuning / Hitam = Fasa R, Fasa S, Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral

2. Macam – macam saklar


Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan
listrik.Saklar banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk kebutuhan instalasi
penerangan, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya, yang sering kita jumpai pada
kehidupan sehari – hari dirumah maupun dimana saja. Ada saklar yang dipasang dalam
tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow).
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan
mematikan lampu. Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi :

 Saklar tunggal
 Saklar seri
 Saklar kutub dua
 Saklar tukar
 Saklar silang

9
3. Macam – macam fitting

 Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang


menempel pada langit-langit (eternity/lainnya).

 Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit. Pada bagian atas


fiting ini terdapat cincin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga
kedudukannya menjadi kuat.

4. Pipa

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa.Pipa digunakan sebagai


pelindung kabel atau hantaran darigangguan.Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel

10
lebih rapi. Pipa yang digunakan biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan
ukuran 5/8 dlm.

5. Stop Kontak

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan.Tegangan ini diperoleh dari


hantaran fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak. Stop kontak
dipasang untuk memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan
listrik yang dapat dipindahkan.

6. Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada
dinding atau langit-langit.Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastik dengan ukuran
disesuaikan dengan ukuran pipa.jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80
cm.

7. Kotak Sambung

11
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak
sambung. Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa
terdapat sambungan,karena dikwatirkan kawat putus dalam pipa.

Macam-macam kotak sambung:

 Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus.

 Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan, misalnya terdapat pemakaian saklar,


stop kontak.

 Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat.

8. Rol Isolator

12
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan
rol isolator. Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5
cm. Rol isolator dibuat dari keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan
besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan besar hantaran dan
tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada instalasi penerangan rumah.

9. Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian listrik.Fungsinya sebagai pengaman. Apa bila dialiri arus melebihi
maka sekring akan putus, sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian. Ada
dua tipe sekring yang terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat.
Keduanya memiliki fungsi yang sama tapi kerja teknis yang berbeda.

10. MCB (miniature Circuit Breaker)

13
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat.Bila
terjadi arus beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber.
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk
mengamankan arus hubung pendek adalah electromagnet. Bila terjadi hubung singkat
atau arus lebih yang besar maka kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh.
Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC, MCB dipakai sampai 50 A.

11. KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik. Secara praktisnya KWH meter digunakan
untuk mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban
listrik dalam jangka waktu tertentu.

2.2.2 Daftar istilah dalam instalasi listrik :

 Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut).
 Arus gangguan

14
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi.
 Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
 Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu.
 Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap, yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral.

2.2.3 Syarat-Syarat Instalasi Listrik


Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan
yang berlaku harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan instalasi listrik,
antara lain.
a) Syarat ekonomis
Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari instalasi
itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya semurah mungkin,
kerugian daya listrik harus sekecil mungkin.
b) Syarat keamanan
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul
kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia
dan terjaminnya peralatan dan benda benda disekitarnya dari kerusakan akibat dari
adanya gangguan seperti: gangguan hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih dan
sebagainya.
c) Syarat keandalan (kelangsungan kerja)
Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik.
Jadi instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya
atau terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil.

15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Untuk tempat perancangan instalasi listrik dilakukan di gedung gereja Tumaluntung
1 kec Tareran kabupaten Minahasa selatan, mulai dari penyediaan alat dan bahan, proses
perencanaan, dan proses pengambilan data, hingga penyusunan skripsi dimulai dari awal
bulan maret 2021 hingga akhir bulan mei 2021.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan Desain/dudukan pengujian AC
Split
Table 3.1 alat dan bahan
No Nama Alat Nama Bahan
1 Tang Kombinasi Kabel NYA
2 Tang Potong Kabel NYM
3 Tang Lancip MCB (miniature circuit breaker)
4 Obeng Bunga Sekring (fuse)
5 Obeng Plat Kotak Kontak
6 Tespen Sakelar
7 Palu Kotak Sambungan
8 Bor Listrik Wire Nut

16
9 Isolasi
10 Lampu
11 Fitting
12 Pipa Instalasi
13 Sekrup
14 Klem

3.3 Metode dan Jenis Pengujian


1. Tahapan pelaksanaan
Metode yang akan digunakan dalam penulisan dan pengujian skripsi ini adalah :

a. Studi literatur
Beberapa studi keputusan dan kajian dari berbagai sumber pustaka yang relevan
mendukung dan penulisan skripsi ini.

b. Studi observasi
Terjun langsung ke lapangan untuk mempelajari objek yang dipilih. Sehubungan
dengan hal-hal tersebut, dalam pencarian dan pengumpulan data-data dilakukan dengan
cara :

2. Studi Bimbingan
Dalam hal ini penulis melakukan diskusi langsung tentang topik proposal/skripsi ini
dengan dosen pembimbing judul ini.

17
3.4 Kerangka Konseptual Rancangan

MULAI

DATA

 GAMBAR DAN DENAH LOKASI GEDUNG GEREJA


 UKURAN RUANGAN

PERENCANAAN

a. MERANCANG BESAR KAPASITAS PENGAMAN


TIAP RUANGAN
b. MENENTUKAN JALUR PENAMPANG TIAP-TIAP
RUANGAN
c. MENGHITUNG ILUMINASI PENERANGAN

DESAIN INSTALASI
18
LISTRIK PENERANGAN
3.5 Prosedur Penelitian
Tahap-tahap yang akan dilakukan saat penelitian adalah :
1. Tahap persiapan
Tahap ini bertujuan untuk mempersiapkan segala hal yang diperluksn dalam proses
penulisan dan penelitian proposal skripsi ini.

2 Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan penelitian untuk mengamabil data di lapangan untuk
keperluan proses penyusunan proposal skripsi ini.

3. Tahap Perencanaan Instalasi


Tahap ini merupakan bagian penting dalam penelitian ini karena, pada tahap ini di
mulai proses pengerjaan perencanaan instalasi listrik gedung gereja Tumaluntung 1
Kec Tareran Minahasa selatan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Saidila Valenti Abdila, 2012 Perancangan Instalasi Listrik Gedung


http://www.google.co.id/search?q=perumusan+instalasi+gedung&client=ucweb-
b&channel=sb
http://www.google.co.id/search?
q=latar+belakang+perencanaan+instalasi+listrik&client=ucweb-b&channel=sb
Salamadian Muda dan Berilmu
http://salamadian.com/jenius-kabel-listrik
Reading & Learning Tempat Kita Belajar Ilmu
http://duniabernagiilmusemua.blogspot.com/2017/05/berbagi-bahan-instalasi-listrik-
yang-bagus-dan-aman-serta-cara-memasangnya.html?m=1

20
21

Anda mungkin juga menyukai