Anda di halaman 1dari 16

MATERI 2

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. Mengenal Pekerjaan Instalasi listrik


Instalasi listrik adalah suatu bagian penting yang terdapat dalam sebuah bangunan
gedung, yang berfungsi sebagai penunjang kenyamanan penghuninya.
Di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yang ada antar lain PUIL (Persyaratan Umum
Instalasi Listrik).
Dalam suatu perancangan, produk yang dihasilkan adalah gambar dan analisa.
Gambar adalah bahasa teknik yang diwujudkan dalam kesepakatan simbol. Gambar ini dapat
berupa gambar sket, gambar perspektif, gambar proyeksi, gambar denah serta gambar situasi.
Gambar denah ruangan atau bangunan rumah (gedung) yang kan dipasang instalasi digambar
dengan menggunakan lambang-lambang (simbol-simbol) yang berlaku untuk instalasi listrik.
Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap perancangan suatu proyek
pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga yang baku menurut PUIL 2000/ revisi
2011. Rancangan instalasi listrik terdiri dari:
a. Gambar situasi

Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan instalasi
tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik PLN.

1
b. Gambar instalasi

meliputi :

1) Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik
beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar, kotak kontak,
motor listrik, panel hubung bagi dan lain-lain.
2) Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya .
3) Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta pemberian tanda
yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik.

c. Gambar diagram garis tunggal

2
yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini meliputi:

1) Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal
komponennya.
2) Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya.
3) Ukuran dan besar penghantar yang dipakai.
4) Sistem pembumiannya.

d. Gambar detail
meliputi;
1) Perkiraan ukuran fisik dari panel.
2) Cara pemasangan alat listrik.
3) Cara pemasangan kabel.
4) Cara kerja instalasi kontrolnya.

Selain gambar-gambar diatas, dalam merancang atau menggambar instalasi listrik


penerangan dan tenaga, juga dilengkapi dengan analisa data perhitungan teknis mengenai
susut tegangan, beban terpasang dan kebutuhan beban maksimum, arus hubung
singkat dan daya hubung singkat.
Disamping itu masih juga dilengkapi juga dengan daftar kebutuhan bahan instalasi,
dan uraian teknis sebagai pelengkap yang meliputi penjelasan tentang cara pemasangan
peralatan/bahan, cara pengujian serta rencana waktu pelaksanaan, rencana anggaran
biaya dan lama waktu pengerjaan .

3
Bangunan gedung baik untuk rumah tinggal, kantor, sekolahan yang dilengkapi sarana
pendukung listrik dalam membangun agar dapat berfungsi dan dihuni dengan baik, nyaman
serta memenuhi keselamatan memerlukan perencanaan gambar instalasi listrik yang cermat
dengan mengacu pada aturan-aturan yang ditetapkan dalam dunia teknik listrik.
Gambar instalasi listrik memegang peranan yang sangat vital dan menentukan dalam
suatu perencanaan instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar suatu pekerjaan
pemasangan instalasi dapat dilaksanakan. Untuk instalasi penerangan yang kecil dengan nilai
daya pasang 450 VA, disebut instalasi listrik penerangan 1 phase, 1 group dengan pengaman
arus (MCB) 2 Ampere. Pelayanan tenaga listrik dari tiang jaringan listrik ke pemakai (kwh +
MCB) merupakan tugas dari PLN sedangkan dari panel bagi (kotak sekering) sampai ke
pemasangan titik nyala (lampu dan kotak kontak) dan satu unit grounding (pentanahan)
merupakan tugas Biro Teknik Listrik (BTL).

Penempatan Saklar dan Kotak Kontak Penempatan saklar dekat pintu dan mudah
dicapai oleh tangan, arah tuas (kutub) saklar harus sama baik saat di-on-kan maupun di-off-
kan, sedangkan pemasangan dan penempatan kotak kontak disesuaikan dengan beban yang
akan disambung. Tinggi penempatan saklar dan kotak kontak 150 cm diatas lantai.

Gambar Notasi Untuk Keterangan Gambar Instalasi Listrik

2. Penempatan Lampu Penerangan


Di dalam Mmenggambar instalasi listrik penerangan, lampu
penerangan merupakan bagian yang sangat penting, pemilihan lampu
disesuaikan dengan penggunaan ruang, perhitungan iluminasi yang
teliti tidak terlalu diperlukan dalam penerangan rumah (gedung),
namun. Tabel sangat membantu dalam menentukan tata letak
pemasangan lampu yang tidak menyilaukan.
4
Tabel dibawah ini menunjukkan variasi lumen yang diperlukan per meter persegi (m2)
dalam suatu ruangan.

instalasi listrik tidak hanya untuk penerangan atau motor-motor, akan tetapi untuk kedua-
duanya.
Sebelum menggambar terlebih dahulu mengukur denah gambar sesuai
lokasi/situasi dimana rencana bangunan atau gedung akan dipasang instalasi listriknya.
Dalam gambar rencana kita buat gambar denah ruangan, gambar pengawatan secara
lengkap serta gambar skema beban listrik berikut kelengkapan perhitungan material
(komponen) dan tafsiran harga, bila perlu dilengkapi dengan tenaga dan biaya.

3. Mengenal Peralatan Instalasi Listrik


a. Penghantar / kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan
beban.Kawat penghantar yang baik umumnya terbuat dari logam.Dalam instalasi
listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan sesuai dengan kebutuhan daya
dari kegunaannya. Macam – macam kabel tersebut diantaranya :
1) Kabel NYA

Kabel NYA – Dua Inti

5
Jenis kabel NYA digunakan untuk instalasi rumah dan system tenaga. Dalam
instalasi rumah digunakan kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2.
Syarat penandaan dari kabel NYA:
NYA: berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar / kabel
udara. Kode warna isolasi ada warna abu-abu, hitam, coklat dan biru. Kabel tipe
ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah.
Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA
adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Instalasi kabel listrik dipasang dalam bangunan gedung selalu mempertimbangkan
factor keamanan. Agar aman memakai kabel tipe ini, persyaratan yang haris
dipenuhi dalam pemasangan diantaranya adalah: kabel harus dipasang dalam
pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi
sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh
langsung oleh orang secara langsung.

Kode huruf komponen kabel NYA

2) Kabel NYM

6
Jenis kabel NYM ini digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung
dan system tenaga. Kabel NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna
putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan
isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA
(harganya lebih mahal dari NYA).Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan
yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.

Kode huruf komponen kabel NYM

3) Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau
4.Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki
lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari
NYM).Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai
tikus.

7
4) Tanda Kabel Warna
Instalasi listrik dalam bangunan gedung perlu memperhatikan warna kabel yang
digunakan dalam instalasi tersebut, masing-masing warna kabel memiliki makna
sebagai berikut.
Abu-abu / Hitam / Coklat = Fasa R, Fasa S, Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral

b. Macam – macam saklar


Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan
listrik.Saklar banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk kebutuhan instalasi
penerangan, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya, yang sering kita jumpai pada
kehidupan sehari – hari dirumah maupun dimana saja. Ada saklar yang dipasang
dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Instalasi penerangan umumnya menggunakan saklar untuk menyalakan dan
mematikan lampu. Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi :

1). Saklar kutub satu

2). Saklar kutub ganda

3). Saklar kutub tiga

4). Saklar kelompok

5). Saklar seri

6). Saklar tukar

7). Saklar silang

8
c. Macam – macam fitting

1) Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang
menempel pada langit-langit(eternity/lainnya).
2) Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit.Pada bigian atas
fiting ini terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga
kedudukannya menjadi kuat.

d. Stop Kontak
Merupakan tempat untuk mendapatkan
sumber tegangan.Tegangan ini
diperoleh dari hantaran fasa dan nol
yang dihubungkan dengan kontak-
kontak stopkontak. Stop kontak
dipasang untuk memudahkan
mendapatkan tegangan yang diperlukan
bagi peralatan listrik yang dapat
dipindahkan.

9
e. Pipa (Conduit)
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa. Pipa
digunakan sebagai pelindung kabel atau hantaran
darigangguan. Dengan pipa pemasangan hantaran atau
kabel lebih rapi.Pipa yang digunakan biasanya jenis pipa
union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 5/8”.

f. Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar
dapat dipasang pada dinding atau langit-langit.Klem ini
dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan
dengan ukuran pipa.jarak pemasangan klem satu dengan lainny
maksimal 80 cm.

g. Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan
harus menggunakan kotak sambung. Menurut ketentuan
peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam
pipa terdapat sambungan,karena dikwatirkan kawat
putus dalam pipa.

Macam-macam kotak sambung:


1) Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus.
2) Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan, misalnya terdapat pemakaian saklar,
stop kontak.
3) Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat.

10
h. Rol Isolator
Pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan
pipa digunakan rol isolator. Jarak antara rol satu dengan yang lain
50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm. Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar
hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan besar
hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan
hantaran pada instalasi penerangan rumah.

i. MCB (miniature Circuit Breaker)


Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau
hubung singkat.Bila terjadi arus beban lebih atau hubung pendek
MCB memutuskan sirkit dari sumber.
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal
sedangkan untuk mengamankan arus hubung pendek adalah
electromagnet. Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar
maka kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh.
Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC, MCB dipakai sampai 50A.

j. KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik. Secara
praktisnya KWH meter digunakan untuk mengukur
daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam
pemakaian beban listrik dalam jangka waktu tertentu.

11
Prosedur Pemasangan Instalasi Listrik
Sebelum memasang / jaringan instalasi listrik pada sebuah rumah, yang harus di lakukan
adalah memahami bentuk rumah yang akan di pasang instalasi listrik. Yang ke dua
memahami tata letak ruangan dan posisi objek yang akan di instalasi seperti box mcb, stop
kontak, switch dan posisi lampu ruangan lalu kemudian membuat perencanaan instalasi listrik
yang aman untuk rumah. Lalu Kemudian menuangkan perencanaan instalasi listrik tersebut
pada sebuah kertas seperti contoh di gambar instalasi listrik rumah di bawah ini.

Setelah memahami tata letak ruangan dan posisi titik titik yang akan di instalasi pada rumah
tersebut langkah selanjut memulai proses pemasangan kabel instalasi listrik dari awal sampai
selesai, ikuti gambar diagram rangkaian instalasi listrik rumah berikut ini.

Gambar Rangkaian Instalasi Listrik


12
1. Cara Memasang Kabel Instalasi Listrik Rumah - Stop Kontak, Switch dan Lampu
Kamar Tidur 1
a. Sebelum memulai penarikan kabel instalasi listrik rumah pasangkan terlebih dahulu
Box MCB dan pasang ke tiga unit mcb yang telah di sediakan, jika anda adalah
electrical pemula silahkan lihat Cara Memasang unit MCB.
b. Pasangkan pula Box stop kontak dan Box switch di sertai pipa pelindung kabel
instalasi di semua titik instalasi listrik.
c. Tarik kabel phase, netral dan kabel grounding ukuran 2,5 mm dari box mcb ke posisi
stop kontak di tempatkan kemudian jumper kabel phase ke switch / saklar masih
menggunakan kabel 2,5 mm kemudian dari saklar kabel phase (Arus listrik positif) di
tarik ke posisi fitting lampu menggunakan kabel 1,5 mm.
d. Kabel netral untuk fitting lampu jumper dari kabel netral stop kontak ke fitting lampu
menggunakan kabel instalasi ukuran 1,5 perhatikan gambar instalasi kamar tidur
pada gambar di atas atau lihat Cara Memasang Stop Kontak, Switch dan fitting
Lampu
2. Cara Memasang Stop Kontak, Switch dan Lampu Ruang Tamu
a. Pada diagram instalasi listrik ruang tamu di atas ada empat unit lampu satu switch /
saklar dan satu stop kontak.
b. Tarik kabel netral, phase dan grounding dari box mcb ke posisi stop kontak dan
jumper kabel phase stop kontak ke switch sama dengan langkah instalasi listrik
kamar tidur yang membedakan nya adalah unit lampu pada ruang tamu ada empat
unit.
c. Tarik kabel phase ukuran 1,5 mm dari switch ke fitting lampu 1 kemudian jumper ke
fitting lampu 2 dan seterus nya ke fitting lampu 3 dan 4.
d. Sedangkan kabel netral di jumper dari stop kontak langsung dari stop kontak ke
fitting lampu 1 dan di jumper ke fitting lampu 2, 3 dan 4 menggunkan kabel 1,5 mm
e. Saya jelaskan terlebih dahulu warna kabel instalasi listrik rumah di atas ada tiga
warna dimana Merah adalah phase (Arus Listrik Positif) Hitam adalah Netral (Arus
Listrik Negatif) dan Hijau sebagai kabel Grounding (Pembumian).

13
3. Cara Memasang Stop Kontak, Switch dan Lampu Ruang Makan dan Dapur
a. Tarik kembali ketiga kabel 2,5 mm yaitu netral, phase dan grounding dari box mcm
ke posisi stop kontak dapur dan jumper phase stop kontak ke switch / saklar lampu
sama hal nya dengan instalasi kamar tidur.
b. Untuk ruang makan tidak perlu menarik kabel dari box mcb cangkok / jumper saja
dari jalur kabel netral, phase dan ground untuk dapur untuk menghemat penggunaan
kabel.
c. Hubungkan kabel phase, netral dan ke stop kontak ruang makan dan selesaikan
instalasi lampu ruang maka sama dengan cara memasang lampu untuk kamar tidur.
d. Langkah Terakhir Instalasi Listrik Rumah. Pasang ketiga kabel Aspan ukuran 6 mm
yaitu Phase, Netral dan Ground dari Box MCB ke Kwh atau Meteran Listrik.
Pemasangan kabel aspan pada instalasi listik rumah sengaja di lakukan di akhir
pekerjaan instalasi untuk menghindarkan seorang electrical dari sengatan listrik
(Kesetrum).

4. Memasang Instalasi Listrik Rumah - Kamar Tidur 2


a. Pada diagram instalasi listrik di atas kamar tidur 2 sengaja saya kosongkan sebagai
bahan renungan anda untuk melatih apa yang anda baca / pelajari saat ini tentang
instalasi listrik rumah.
b. Jika anda mampu merenungkan cara penyelesaian instalasi listrik rumah pada kamar
tidur dua tersebut maka anda telah menguasai teknik instalasi rumah ini.

5. Syarat-Syarat Instalasi Listrik


Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang
berlaku, harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan instalasi listrik, antara
lain :
a. Syarat ekonomis
Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari
instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya semurah
mungkin, kerugian daya listrik harus sekecil mungkin.
b. Syarat keamanan
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul
kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa

14
manusia dan terjaminnya peralatan dan benda benda disekitarnya dari kerusakan
akibat dari adanya gangguan seperti: gangguan hubung singkat, tegangan lebih,
beban lebih dan sebagainya.
c. Syarat keandalan (kelangsungan kerja)
Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik.
Jadi instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan
terputusnya atau terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil.

Ketentuan Terkait
Di samping PUIL ini, harus pula diperhatikan ketentuan terkait dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku, antara lain:
a) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, beserta Peraturan
Pelaksanaannya;
b) Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan, beserta Peraturan
Pelaksanaannya;
c) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup beserta
Peraturan Pelaksanaannya;
d) Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi beserta Peraturan
Pelaksanaannya;
e) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah beserta Peraturan
Pelaksanaannya.

Penjelasan
Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan telah dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku oleh Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan. Peraturan pelaksanaan menurut UU No. 15 Tahun 1985 tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan atau diganti berdasarkan UU No. 30 Tahun 2009.

15
Suatu peralatan listrik boleh dipergunakan untuk instalasi apabila :
- Memenuhi ketentuan-ketentuan PUIL 2000.dan revisi 2011
- Telah mendapat pengesahan atau izin dari instansi yang berwenang (ayat 202 A2)

Berdasarkan ketentuan PUIL 2000 ayat 202 B1 : semua instalasi yang selesai dipasang
sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diuji lebih dahulu. Menurut ayat 110 T16,
tegangan dibagi menjadi :
a. Tegangan rendah ( sampai 1000 V)
b. Tegangan Menengah (1000 V – 20 kV)
c. Tegangan Tinggi ( di atas 20 kV)

Pengujian Peralatan Listrik


Di negara kita semua peralatan listrik sebelum digunakan oleh konsumen harus melalaui uji
kelayakan. Menurut ayat 202 A2 semua peralatan listrik yang akan dipergunakan instalasi
harus memenuhi ketentuan PUIL. Di Indonesia peralatan listrik diuji oleh suatu lembaga dari
Perusahaan Umum Listrik Negara, yaitu Lembaga Masalah Kelistrikan disingkat LMK.

16

Anda mungkin juga menyukai