Anda di halaman 1dari 28

UTILITAS.

kuliah 2 : sistem jaringan air kotor


AIR KOTOR.
Berikut adalah PENGERTIAN dan BATASAN pada jaringan
air kotor:

1. Air buangan atau air Limbah (waste water) adalah air


yang telah selesai digunakan oleh berbagai kegiatan
manusia (rumah tangga, industri, bangunan umum dan
lain-lain)
2. Sewer adalah jaringan perpipaan yang pada umumnya
tertutup dan secara normal tidak membawa aliran air
buangan secara penuh.
AIR KOTOR.
3. Sewage adalah cairan buangan yang dibawa melalui
sewer
4. Sewerage system adalah suatu sistem pengelolaan air
limbah mulai dari pengumpulan (sewer), pengolahan
(treatment) sampai dengan pembuangan akhir
(disposal)
5. Combined sewer (sistem kombinasi) adalah sistem
yang direncanakan untuk membawa domestik sewage,
industrial waste dan storm sewage (air hujan)
AIR KOTOR.
1. Self Purification adalah kemampuan alamiah dari suatu
badan air atau sungai untuk menguraikan zat-zat
organik menjadi zat yang stabil
2. DO (Disolved Oxygen) adalah oksigen yang terlarut
dalam air yang digunakan untuk metabolisme binatang
dan tumbuh-tumbuhan di dalam air
3. BOD (Biological Oxugen Demand) adalah banyaknya
oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk
menguraikan zat organik pada kondisi aerob
4. Kondisi Aerob adalah kondisi suatu badan air yang
mengandung O2
5. Kondisi Anaerob adalah kondisi suatu badan air yang
tidak mengandung oksigen
JARINGAN.
Fungsi dan Pembuangan Air Kotor
1. Fungsi Kenyamanan. Sebagai bagian dari sebuah
bangunan, saluran air kotor berfungsi sebagai
penunjang kegiatan yang sedang berlangsung dalam
bangunan.
2. Fungsi Estetika. Dengan adanya jaringan saluran
pembuangan air kotor, maka penampilan fisik bangunan
akan lebih estetis karena secara keseluruhan
penampilan bangunan akan lebih teratur
3. Fungsi Utilitas. Saluran pembuangan air kotor
merupakan suatu saluran yang berfungsi sebagai
pengangkut bahan-bahan limbah dari kegiatan yang
sedang berlangsung dalam suatu bangunan.
KLASIFIKASI.
Berikut adalah klasifikasi sistem buangan air menurut jenis
buangan:
1. Sistem Pembuangan Air Tinja, adalah sistem
pembuangan dari kloset, peturasan dan lain-lain. Dalam
gedung dikumpulkan dan dialirkan bersama-sama
2. Sistem Pembuangan air bekas/ air sabun, adalah sistem
pembuangan air dimana air bekas dalam gedung
dikumpulkan dan dialirkan ke luar.
3. Sistem Pembuangan Air Hujan, adalah sistem
pembuangan dimana hanya air hujan dari atap gedung
dan tempat lainnya dikumpulkan dan dialirkan ke luar.
KLASIFIKASI.
4. Sistem Buangan Air Khusus, adalah sistem buangan
yang dikhususkan bagi air buangan khusus, yaitu air
buangan yang apabila ditinjau dari segi pencemaran
lingkungan adalah sangat berbahaya jika air buangan
tersebut langsung dimasukan dalam riol kota tanpa
proses pengamanan lebih dahulu. Oleh karena itu perlu
disediakan peralatan khusus untuk mengolahnya,
sebelum dibuang ke riol kota
5. Sistem Pembuangan dari Air Berlemak dari Dapur,
adalah sistem pembuangan dari dapur secara umum
sebenarnya dapat dimasukan dalam riol kota tanpa
proses pengamanan terlebih dahulu
KLASIFIKASI.
Berikut adalah klasifikasi sistem buangan air menurut
CARA PEMBUANGAN air kotor:
1. Sistem Buangan Campuran, yaitu sistem pembuangan
dimana segala jenis air buangan dikumpulkan ke dalam
satu saluran dan dialirkan ke luar gedung, tanpa
memperhatikan jenis air buangannya
2. Sistem Pembuangan Terpisah, yaitu sistem
pembuangan dimana segala jenis air buangan
dikumpulkan dan dialirkan ke luar gedung secara
terpisah
3. Sistem Pembuangan Air Secara Tak Langsung, yaitu
sistem pembuangan air dimana air buangan dari
beberapa lantai gedung bertingkat digabungkan dalam
satu kelompok
KLASIFIKASI.
Berikut adalah klasifikasi sistem buangan air menurut
CARA PENGALIRANNYA:
1. Sistem gravitasi, yaitu air buangan mengalir dari tempat
yang lebih tinggi secara gratfitasi ke saluran umum yang
letaknya lebih rendah
2. Sistem bertekanan, yaitu bila saluran umum atau riol
kota letaknya lebih tinggin dari alat-alat plumbing,
sehingga air buangan dikumpulkan terllebih dahulu
dalam suatu bak penampung kemudian dipompakan ke
riol kota
KLASIFIKASI.
Berikut adalah klasifikasi sistem buangan air menurut
LETAKNYA:
1. Sistem Pembuangan dalam bangunan, yaitu sistem
pembuangan yang terletak di dalam gedung, sampai
jarak satu meter dari dinding luar bangunan tersebut
2. Sistem Pembuangan di luar bangunan, atau riol
bangunan, yaitu sistem pembuangan di luar bangunan,
di halaman, mulai satu meter dari dinding paling luar
dari bangunan sampai ke riol kota.
SISTEM.

1. One pipe system


2. Two Pipe system
3. Single stack system
TIPE PIPA.
Untuk memudahkan memahami sistem pembuangan air
kotor, pipa bisa dibagi menjadi 2
1. Soil Pipe
2. Waste Pipe
Soil
Soil fitting
discharge

Sistem pipa
pada Sewage
Piping Treated
bangunan sewage treatment Environment
berlantai system water
plant
banyak

Waste Waste
fitting discharge
ONE PIPE.
1. Pada One Pipe System, semua sistem pembuangan
dialirkan melalui satu pipa (air tinja dan air sabun atau
air kotor lainnya)
2. Pada ujung pipa bagian atas selalu terbuka dan sering
disebut sebagai vent stack
3. Manfaat vent stack adalah untuk menghindari terjadinya
cyclone effect karena sifat pipa merupakan bejana
berhubungan
TWO PIPE.

1. Pada Two pipe System, air tinja dan air kotor/ air sabun
dipisahkan pembuangan dengan dua jenis pipa
2. Soil Pipe mengalirkan air tinja, waste pipe mengalirkan
air kotor selain air tinja
SINGLE STACK.
1. Pada Single stack system, air tinja dan air kotor/ air
sabun dipisahkan pembuangan dengan dua jenis pipa
pada aliran mendatar, sedangkan pipa vertikal menjadi
satu
2. Para ujung pipa bagian atas selalu terbuka dan sering
disbut sebagai vent stack
3. Keuntungan sistem ini adalah memudahkannya
pengontrolan pipa mendatar bila terjadi kebuntuan
dalam saluran. Hal lain yang menguntungkan adalah
pipa tegak yang berupa vent stack cukup satu buah saja
4. Sistem ini banyak digunakan di indonesia
PIPA.

Berikut adalah syarart PIPA untuk air kotor:


1. Pipa menggunakan bahan anti korosi, tidak
menimbulkan kontaminasi
2. Permukaan dalam pipa harus licin, sehingga
terbebas dari penggumpalan
3. Sirkulasi udara dalam pipa harus lancar
4. Pada ujung atas vent stack harus terbuka agar tidak
terjadi cyclone effect maupun efek kapiler
PIPA.
5. Pada setiap fixture pembuangan harus dengan trap
seal yang berfungsi sebagai penyekat bau, misalnya
dengan memakai prinsip leher angsa pada kloset,
wastafel dan floor drain
6. Kemiringan pipa harus diperhatikan
Diameter Kemiringan
pipa min.
< 75 inc 2%
> 75 inc 1%
PIPA.
Berikut adalah syarart KEMIRINGAN pipa dan KECEPATAN
aliran:
1. Sistem pembuangan harus mampu mengalirkan dengan
cepat air buangan yang biasanya mengandung bahan-
bahan padat. Maka pipa pembuangan harus
mempunyai ukuran kemiringan yang cukup sesuai
dengan banyak dan jenis buangan yang dialirkan
2. Aliran dalam pipa dianggap tidak penuh dengan air
buangan, tidak lebih dari 2/3 terhadap penampang pipa,
sehingga bagian atas yang kosong cukup untuk sirkulasi
udara
3. Kemiringan pipa dapat dibuat sama atau lebih dari satu
per diameter pipanya (dalam mm)
4. Kemiringan pipa pembuangan dan riolnya dapat dibuat
lebih landai daripada kemiringan standar dengan
kecepatan tidak kurang dari 0,6m/detik. Dalam hal ini
jika kurang dari kecepatan tersebut, kotoran dalam air
buangan akan mengendap dan menyumbat pipa
5. Kecepatan terbaik dalam pipa antara 0.6 – 1.2 m/detik
PIPA.
Berikut adalah syarart bahan pipa saluran limbah:
1. Polyvinil Chlorida (PVC)
1. Di pasaran terdapat beberapa ukuran PVC, antara lain: 2
inci, 4 inci, 5 inci dan seterusnya
2. PVC tidak tahan terhadap bahan-bahan kimia terutama
yang mengandung klor dan yang bersifat asam serta tidak
tahan terhadap panas, tidak tahan terhadap benturan
3. Temperature air buangan yang diijinkan masuk kedalam
PVC maksimal 60 der C, karena koefisien muai sebesar
0.06/mm/0derajat. Hal tersebut dapat diatasi dengan
menurunkan suhu air atau menetralisir air buangan yang
mengandung unsur-unsur kimia sebelum dialirkan ke PVC
PIPA.
Berikut adalah syarart bahan pipa saluran limbah:
2. Pipa Galvani
a. Dibuat dari bahan baja yang dicampur dengan besi
dan karbon dengan perbandingan tertentu. Di
pasaran terdapat beberapa jenis galvanized pipe
berdasarkan dimensi dan ketebalan
b. Galvanized pipe mempunyai sifat tahan terhadap
benturan, tidak bersifat getas, tahan panas, tahan
terhadap zat-zat kimia, dan bebas karat dalam
keadaan normal
c. Dalam pemasangannya galvanized pipe
memerlukan alat bantu berupa besi penggantung
dan pengikat pipa

Anda mungkin juga menyukai