Anda di halaman 1dari 17

REKAYASA

LINGKUNGAN 5
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

FASILITATOR
Rahardjo Samiono
H. Budi Winarto
YOHANES HENDRA
Sistem plambing dalam gedung
Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan
peralatan untuk menyediakan air bersih ke tempat yang
dikehendaki, baik dalam kualitas, kuantitas dan
kontinuitas yang memenuhi syarat, dan membuang air
bekas (kotor) dari tempat-tempat tertentu tanpa
mencemarkan bagian penting lainnya untuk mencapai
kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.
Sehingga sistem plamping adalah sistem penyediaan air
bersih dan sistem pembuangan air kotor yang saling
berkaitan serta merupakan perpaduan yang memenuhi
syarat, yang berupa peraturan dan perundangan,
pedoman pelaksanaan, standar tentang peralatan dan
instalasinya.
Di Indonesia telah diterbitkan Pedoman Plambing Indonesia
tahun 1979, ini dimaksudkan untuk mengantisipasi
terjadinya kesulitan/kegagalan yang terjadi dalam sistem
plambing.

Fungsi peralatan plambing :


1. Untuk menyediakan air bersih ke tempat yang dikehendaki
dengan tekanan yang cukup.
2. Membuang air kotor dari tempat tertentu tanpa
mencemarkan bagian penting lainnya.

Sehingga fungsi pertama dilaksanakan oleh sistem


penyediaan air bersih, dan yang ke 2 merupakan sistem
pembuangannya
Jenis peralatan plambing.
1. Menyediakan air bersih atau air minum
2. Menyediakan air panas
3. Pembuangan dan ven dan
4. Peralatan saniternya.
Dan secara umum jenis peralatan plambing digunakan :
1. Peralatan pemadam kebakaran
2. Peralatan pengolahan air kotor (tangki septik)
3. Peralatan penyediaan gas
4. Peralatan dapur
5. Peralatan laundry (mencuci)
6. Peralatan pengolah sampah
7. Instalasi pipa lainnya, spt : penyediaan zat asam, air
minum, pipa vakum dll.
a. SISTEM TANGKI ATAP
Sistem tangki atap digunakan dengan pertimbangan :
1. fluktuasi tekanan pada alat plambing tidak besar
2. pompa pengisi tangki atap dapat bekerja secara otomatik.
3. perawatan tangki atap mudah dilaksanakan.
b. SISTEM TANGKI TEKAN
Sistem ini dengan cara air dipompakan kedalam tangki tekan,
akibat udara didalam tangki diberi suatu tekanan, sehingga air
dapat tekanan awal untuk didistribusikan ketempat2 yang
direncanakan.
Kelebihan sistem tangki tekan ini :
1. Lebih estetik diband dengn sistem tangki atap
2. Perawatan lebih mudah
3. Investasi awal lebih murah, diband dengan tangki atap
Kelemahan sistem tangki tekan :
1. Fluktuasi tekanan lebih besar dibandingkan dengan
sistem tangki atap.
2. Jika volume air kecil, pompa lebih berat bekerjanya.
3. Lebih berfungsi sebagai pengatur tekanan dibanding dengan
fungsi nya sebagai penyimpan air.
4. Selalu diperlukan kompresor, saat udara berkurang.

c. SISTEM TANGKI TEKAN DENGAN SUMUR UNTUK RUMAH


Untuk rumah yang tidak memiliki sambungan air PDAM, biasanya
memanfaatkan sumur dangkal/dalam. Dan untuk proses
pengolaan air digunakan tangki penyaringan yang banyak
dijual dipasaran jika air tanahnya mengandung Fe
(menyaringa) atau bisa juga menghilangkan bau (karbon aktif)
yang dipasang secara individual atau terpadu.
d. SISTEM PENYEDIAAN AIR PANAS KE PANCURAN
MANDI .
Pemanas air dari gas memerlukan tekanan minimum antara 0,25 –
0,7 kg/cm, tergantung dari volume dan desain pabrik yang
membuatnya, sedangkan tekanan maksimum antara 3 – 4
kg/cm (yg diijinkan), sehingga pada tahap perencanaan hal2
semacam ini tidak boleh terlupakan.
TANGKI AIR (WATER TORN).
Penempatan tangki air terhadap batas persil disyaratkan untuk
memenuhi batasan jarak tertentu.
SISTEM PEMBUANGAN.
JENIS AIR BUANGAN.
Air buangan atau sering disebut air limbah adalah semua cairan
yang dibuang, baik yang mengandung kotoran manusia, hewan,
bekas tumbuh2an, maupun yang mengandung sisa proses
industri. Sehingga air buangan dapat dibagi menjadi 4:
1. Air kotor, air buangan dari kloset, peturasan dan air buangan
yang mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat2
plambing lainnya.
2. Air bekas, air bunangan yang berasal dari alat plambing
lainnya, seperti bak mandi, bath tub, bak cuci tangan, bak
dapur dsb.
3. Air hujan, dari atap dan halaman rumah
4. Air buangan khusus, mengandung gas, racun atau bahan
berbahaya yang berasal dari pabrik, laboratorium, tempat
pengobatan, pemeriksaan di RS, rumah potong hewan, atau
air buangan yang mengandung radio aktif.
SISTEM PEMBUANGAN AIR
a. Sistem pembuangan air kotor dan air bekas
1. Sistem campuran : sistem pembuangan dimana air kotor dan
air bekas dikumpulkan dan dialirkan kedalam satu saluran.
2. Sistem terpisah : sistem pembuangan dimana air kotor dan air
bekas masing2 dikumpulkan dan dialirkan secara terpisah.
b. Sistem pembuangan air hujan
pada dasarnya air hujan disalurkan melalui sistem pembuang
an yang terpisah dari sistem pembuangan air bekas dan air
kotor. Bila dicampurkan apabila saluran terjadi penyumbatan,
ada kemungkinan air hujan akan mengalir balik ke dalam alat
plambing terendah dari sistem tersebut.
c. Sistem gravitasi dan sistem bertekanan
1. Sistem gravitasi : umumnya diusahakan agar air buangan
dapat dialirkan secara gravitasi, dengan mengatur letak
kemiringan pipa pembuangan.
2. Sistem bertekanan : disini air dikumpulkan dalam bak
penampungan dan kemudian dipompakan keluar, dengan
pompa listrik yang bekerja secara otomatis.
Komponen sistem pembuangan
1. Pipa pembuangan alat plambing :merupakan pipa
pembuangan yang menghubungkan perangkap alat plambing
dengan pipa pembuangan lainnya dan biasanya dipasang
tegak.
2. Cabang mendatar : semua pipa pembuangan mendatar,
yang menghubungkan pipa pembuangan alat plambing
dengan pipa tegak air buangan
3. Pipa tegak air buangan : merupakan pipa tegak untuk
mengalirkan air buangan dari cabang2 mendatar.
4. Pipa tegak air kotor : merupakan pipa tegak untuk
mengalirkan air kotor dari cabang2 mendatar.
5. Pipa atau saluran pembuangan gedung : merupakan
pipa pembuangan dalam gedung yang mengumpulkan air
kotor, air bekas atau air hujan, dari pipa2 tegak air
buangan.
6. Riol gedung : merupakan pipa dihalaman gedung yang
menghubungkan pipa pembuangan gedung dengan
instalasi pengolahan atau dengan riol umum.
Kemiringan pipa dan kecepatan aliran.
Sistem pembuangan harus mampu mengalirkan dengan cepat air
buangan yang biasanya mengandung partikel2 padat, sehingga
pipa pembuangan harus mempunyai ukuran dan kemiringan
yang cukup, sesuai dengan debit dan jenis air buangan yang
harus dialirkan.
Kecepatan terbaik aliran dalam pipa berkisar (0,6 – 1,2) m/dt,
sehingga kemiringan pipa pembuangan dalam gedung dan riol
gedung dapat dibuat lebih landai asal kecepatan alirannya tidak
kurang dari 0,6 m/dt, karena kalau kurang dari kecepatan
tersebut akan mengakibatkan kotoran dalam air buangan dapat
mengendap yang akhirnya akan dapat menyumbat pipa.

No Diameter pipa (mm) Kemiringan minimal


1 75 atau kurang 1/50
2 100 atau kurang 1/100
Lubang pembersih dan bak kontrol
Kotoran dan kerak akan mengendap didasar dan dinding pipa
pembuangan setelah digunakan dalam jangka waktu yang lama,
disamping itu ada juga benda2 yang jatuh dan masuk dalam
pipa, untuk itu di gedung dipasang lubang pembersih dan
diluar gedung dipasang bak kontrol di riol gedung.
a. Syarat dan lokasi pemasangan lubang pembersih
Lubang harus dipasang ditempat yang mudah dicapai :
- awal pipa pembuangan gedung
- pada pipa mendatar yang panjang
- di pipa pembungan membelok denga sudut > 45
O

- bagian bawah dari pipa tegak


- pada pipa tegak gedung bertingkat, lubang pembersih
dipasang setiap 2 – 3 lantai.
b. Bak kontrol
Bak kontrol dopasang dimana pipa dibawah tanah membelok
tajam, berubah diameter, bercabang. Ukuran bak kontrol
disesuaikan dengan ukuran pipa, dan cukup besar untuk
memudahkan pembersihan. Didasar bak kontrol untuk
pembuangan air hujan dipasang tumpukan batu koral setebal
15 cm atau lebih, antara bak kontrol sebaiknya tidak lebih dari
120 x dimeter pipanya.

SISTEM VEN
a. Menjaga tekanan balik
b. Menjaga aliran yang lancar dalam pipa pembuangan
c. Mensirkulasikan udara dalam pipa pembuangan.
Jenis sistem ven
- Sistem ven tunggal
- Sistem ven lup
 Sistem ven pipa tegak
 Sistem kombinasi.
Jenis pipa ven
- Ven tunggal, melayani satu alat plambing
- Ven lup, melayani lebih dari 2 perangkat alat plambing dan
disambungkan ke pipa ven tegak.
 Ven pipa tegak, bisa perpanjangan pipa tegak air buangan atau
pipa tegak tersendiri.
 Ven basah, bagian pipa ven yang menerima air buangan dari
alat plambing (kecuali dari kloset)
 Ven bersama, melayani 2 perangkat alat plambing sekaligus
- Ven pelepas, pelepas tekanan udara dalam pipa pembuangan.
PENGUJIAN SISTEM PLAMBING.
 Pemeriksaan tekanan uji, dilakukan dengan kriteria
harus mencapai semua bagian dari sistem.
 Pengujian sistem air dingin dan air panas.
 Pengujian tekanan, pengujian tangki untuk menguji
kebocoran, pengujian dengan aliran dan pemeriksaan
kadar sisa khlor.
Pengujian pipa pembuangan dan pipa ven.
a. Pengujian dengan pengisian air
b. Pengujian dengan tekanan air, diberi tekanan uji 2 x
tekanan pompa selama 30 menit.
c. Pengujian dengan pompa udara, selama 15 menit.

Selesai
QUIS 20 menit
1. Apa yang anda ketahui tentang plambing.
2. Apa saja yang bisa dilayani dengan sistem
plambing ini
3. Mana yang paling efisien dalam penyediaan air
dalam sistem plambing untuk gedung
bertingkat banyak, ceritakan kekurangan dan
kelebihan dari masing2 .
4. Dan apa saja yang harus diperhatikan dalam
sistem plambing ini.

Anda mungkin juga menyukai