Anda di halaman 1dari 31

TM 8 – UTILITAS SEDERHANA

ARC1125 – TEKNOLOGI DAN UTILITAS


BANGUNAN 1
Santoni S.Ars.,MT
Semester Ganjil 2021/2022
Definisi

Utilitas/utility adalah:

Sistem yang menyangkut segala hal yang berhubungan dengan


jaringan peralatan ‘mekanis elektris’ di dalam maupun di luar bangunan,
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Klasifikasi
Secara garis besar dibagi dalam 3 kelompok utama:
1. SISTEM AIR / plumbing (pemipaan)
• Sistem AIR BERSIH
• Sistem AIR KOTOR
• Sistem AIR HUJAN
• Sistem AIR PANAS
2. SISTEM ELEKTRIKAL
• Sistem ELEKTRIKAL DAYA
• Sistem ELEKTRIKAL PENERANGAN
• Sistem ELEKTRIKAL KOMUNIKASI
• Sistem ELEKTRIKAL SUARA
• Sistem ELEKTRIKAL PENCEGAH KEBAKARAN
3. SISTEM MEKANIKAL
• Sistem PENGKONDISIAN UDARA
• Sistem TRANSPORTASI MEKANIS
• Sistem MEKANIKAL GAS
SISTEM AIR BERSIH
Sistem air bersih
Disebut juga “WHITE WATER SYSTEM”  air minum

Jenis-jenis air bersih:


1. Ledeng (PDAM)  paling umum
2. Tanah (mata air, sumur, sumur bor)
3. Sungai
4. Hujan  tergantung kondisi tertentu, terutama di daerag terpencil

Persyaratan air bersih:


• jernih
• tidak berbau
• bersih
• tanpa rasa
• temperatur 10-150
Ketentuan Pemasangan
1. Jalur pipa sependek dan sesingkat mungkin (kecuali demi alasan-
alasan estetika)
2. Penyaluran dalam bangunan idealnya merupakan suatu siklus yang
tertutup.
3. Sambungan sesedikit mungkin
4. Pengaturan diameter pipa secara hirarkis (sesuai dengan kegunaannya)
 makin jauh dan tinggi makin sempit diameter pipa yang digunakan
5. Instalasi air harus kuat dan tahan terhadap tekanan air. Bahan-bahan yang
digunakan, seperti pipa, alat-alat sambungan, perekat dan sebagainya,
tidak boleh mempengaruhi kualitas air minum.
Pengadaan
VARIASI I (down feed distribution)
air bersih

1. Danau/sumber air bersih


2. Rumah pompa
3. Tempat proses / PDAM
4. Reservoir air  untuk menetralisir aliran air dari 3 supaya tidak
terlalu deras sampai ke 5
5. Penerima supply air bersih (rumah-rumah terhuni)
Pengadaan
VARIASI II (up feed distribution)
air bersih

1. Danau/sumber air bersih


2. Rumah pompa I (dari sumber ke tempat proses)
3. Tempat proses / penjernihan air + zat-zat kimia  PDAM
4. Reservoir air / penampungan air bersih
5. Rumah pompa II (dari reservoir bawah ke reservoir atas)
6. Reservoir atas
7. Penerima supply air bersih (rumah-rumah terhuni)
Pemasangan Saluran Air Minum
Down feed distribution

Jika tekanan air yang dihasilkan oleh pompa pneumatik PDAM tidak efektif
dan efisien lagi makan dimamfaatkan gravitasi untuk mendistribusikan air
ke tiap tingkat terutama pada bangunan berlantai banyak.

Air biasanya ditampung dulu pada reservoir air bawah tanah, kemudian
dipompa dengan pompa listrik ke reservoir air atas yang umumnya berada
pada tower air atau dak rumah.

Reservoir ini dapat juga dicadangkan untuk sistem proteksi terhadap bahaya
kebakaran.
Pemasangan Saluran Air Minum
Down feed distribution
Pemasangan Saluran Air Minum
Up feed distribution

Air yang dialirkan ke dalam pipa di daerah perkotaan memiliki tekanan


+ 50 psi. Setiap kenaikan pipa, tekanan air akan berkurang, demikian juga
jarak dan sistem pemasangan pipa akan mempengaruhi besar/kecilnya
tekanan air.

Bilamana tekanan air dari PDAM tidak memenuhi syarat yang diinginkan,
terpaksa dibutuhkan bantuan peralatan mekanis/elektris berupa pompa-
pompa penekan, sehingga tekanan air dapat dikendalikan melalui pompa.

Sistem ini tidak efektif untuk bangunan tinggi  dipakai down feed distribution.
Pemasangan Saluran Air Minum
Up feed distribution
Pemasangan Saluran Air Minum
Pemasangan Saluran Air Minum
Pemasangan Saluran Air Minum
Besaran pipa:
• Saluran kota Ø 4” – 24”
• Saluran dinas Ø ¾ “ – 1”
• Saluran persil Ø ¾ “
• Saluran bangunan Ø ½ “ (untuk yang vertikal) – ¾” (untuk yang horisontal)
 Ø ½ “ mensuplai 3-5 titik keran
Ø ¾ “ mensuplai sampai 10 keran
Ø 1” mensuplai sampai 30 keran

Bahan pipa yang umum digunakan:


• besi galvanised
• pipa tembaga
• pipa sintetik (PE – polyetylen)
• PVC (polyvinilchloride)
SISTEM AIR KOTOR
Air Kotor
Meliputi segala buangan air dari:
• closet
• bak cucian / zinc
• talang air  biasanya dimasukan ke dalam grup air hujan
• bak kontrol  ada juga yang berfungsi dalam grup air hujan

Saluran-saluran pembuangan bisa di dalam dan luar gedung, baik


horisontal maupun vertikal.

Tempat pembuangan:
• Riool kota
• Sungai
• Septic tank
• Rembesan
• dll
Klasifikasi
Ada 3 jenis air kotor:
1. STORM WATER
berasal dari air hujan dengan tingkat pencemaran paling rendah, yaitu
pencemaran dari udara.

2. GREY WATER
Air yang digunakan oleh manusia dengan kadar pencemaran yang
tidak terlalu tinggi, misalnya: air bekas mandi, air bekas mencuci baju,dll.

3. BLACK WATER
Merupakan air limbah yang berasal dari kloset, urinoir dan dapur, dengan
kadar pencemaran yang tinggi.
Pembuangan storm & grey water
Dapat menggunakan saluran terbuka:
Pembuangan storm & grey water

Atau:
Pembuangan storm & grey water
Kalau air buangan cucian dan kamar mandi akan disalurkan ke
rembesan, maka:
a. Luas bidang rembesan harus dihitung dahulu agar mampu
meresapkan air tersebut (+ 2000 l/hari)
b. Harus dipasang saringan dan bak kontrol, sebelum air tersebut
masuk ke rembesan.

Pembuangan/pengaliran air hujan harus disediakan saluran tersendiri,


karena debitnya cukup besar (untuk dibuang ke saluran umum/sungai).
Pembuangan black water
Pembuangan air kotor dari WC dapat dilakukan dengan 2 cara,
tergantung dari tingginya permukaan air tanah.

a. Apabila permukaan air tanah cukup dangkal (≤ 1m) dari muka tanah,
sebaiknya dipakai sistem SEPTIC TANK.
b. Apabila permukaan air tanah cukup tinggi (>1m) terhadap permukaan
tanah, maka lebih baik digunakan BEER PUT
Pembuangan black water
SEPTIC TANK
Bentuk dan ketentuannya sebagai berikut:
• dinding dan alas/dasarnya harus rapat air, baik pasangan maupun
plesterannya (tebal plesteran ≥ 2cm)
• volume air dalam bak septic ≥ 1m3
• tinggi air dalam bak septic ≥ 120 cm
• letak lubang inlet minimal harus 10cm di atas lubang outlet
• bagian dinding penyekat yang masuk dalam air minimal 40 cm
• jarak lubang inlet dan outlet > 1 m
• jarak dari sumber air bersih > 8 m.
• dimensi P : L = 2 : 1 atau 3 : 1
L ≥ 75 cm
P ≥ 1,50 m
Pembuangan black water
SEPTIC TANK
Material yang umum digunakan (harus kedap air):
1. Beton bertulang
2. Pasangan batu bata
3. Plat asbes tebal
4. Batako
5. Batu kali
Pembuangan black water
SEPTIC TANK
Pembuangan black water
SEPTIC TANK
Pembuangan black water
LUBANG KONTROL UNTUK SEPTIC TANK

• pada setiap septic tank perlu dipasang lubang kontrol/bak kontrol


untuk pemeriksaan
• demi keamanan dan estetika sebaiknya bak kontrol tersebut dibuatkan
tutup yang sewaktu-waktu dapat dibuka dari plat besi atau beton
bertulang.
• dimensi minimal 30 x 30 x 30 cm (p x l x t)
Pembuangan black water
LUBANG KONTROL UNTUK SEPTIC TANK

• posisi:
1. pada tiap simpangan / pertemuan pipa saluran

2. tiap panjang 10 m pipa saluran


04/18/2023 29
04/18/2023 30
FINISH

04/18/2023 31

Anda mungkin juga menyukai