Anda di halaman 1dari 8

Sistem Pembuangan Air Limbah

Sanitasi adalah bagian dari sistem pembuangan air limbah, yang khususnya menyangkut
pembuangan air kotor dari rumah tangga, dapat juga dari sisa-sisa proses industri, pertanian,
peternakan dan rumah sakit (sector kesehatan).
Sanitasi juga merupakan suatu usaha untuk memberikan fasilitas di dalam rumah yang dapat
menjamin agar rumah selalu bersih dan sehat. Tentunya tang ditunjang penyediaan air bersih
yang cukup, dan pembuangan air kotoran yang lancar.
Sanitasi tepat guna dalam bidang pembuangan air limbah domestik terdiri 2 (dua) sistem,
yaitu:
1. Sistem pembuangan setempat (on-site system)
2. Sistem pembuangan terpusat (off-site system)
1. Sistem pembuangan setempat (on-site system)
Sistem pembuangan setempat adalah fasilitas sanitasi yang berada di dalam daerah persil
(batas tanah yang dimiliki). Sarana sistem pembuangan setempat dapat dibagi 2 (dua) yaitu:
 Sistem individual : Tangki Septic
 Sistem komunal : MCK
Keuntungan :
1. Biaya pembuatan murah
2. Biasanya dibuat oleh sector swasta/pribadi
3. Teknologi dan pembangunannya sederhana
4. Sistem yang terpisah bagi tiap-tiap rumah dapat menjaga privacy yang aman dan
bebas
5. Operasi dan pemeliharaannya mudah dan umumnya merupakan tanggung jawab
pribadi masing-masing, kecuali yang tidak terpisah atau dalam kelompok/blok, dan
Manfaatnya dapat dirasakan segera, yaitu:
1. Jamban bersih
2. Saluran air hujan tidak lagi dibuangi limbah air cucian, tidak lagi selalu tergenang.
Aliran limbah air cucian kecil pada musim kemarau setiap harinya, yang biasanya
anak balita suka main dalam aliran air tersebut, yang bisa mengakibatkan penyakit.
3. Terhidar dari bau
4. Estetika pekarangan, pekarangan menjadi terbebas dari saluran dengan aliran air
berwarna hitam dan becek-becek tiap hari
5. Populasi nyamuk berkurang
Kerugian :
1. Tidak cocok bagi daerah dengan kepadatan penduduk sangat tinggi sehingga lahan
yang tersedia sangat sempit, dan muka air tanah tinggi, kecuali jika daya resap tanah
yang rendah.
2. Sukar mengontrol operasi dan pemeliharaannya (terutama untuk sistem tangki septik)
3. Kesalahan pengertian bahwa limbah air cucian (air cucian dapur, kamar mandi,
kamar cuci, wastafel) tidak boleh masuk ke cubluk atau tangki septik, langsung
dibuang ke saluran drainase, sehingga terus mengakibatkan adanya air becek tiap
hari, mencemari pemandangan, terutama badan-badan air, dan bau busuk juga
mungkin terjadi
4. Mencemari air tanah (sumur dangkal) bila pemeliharaannya tidak dilakukan dengan
baik.

Gambar 1. Skematisasi On-Site System


Gambar 2. Septic Tank Konvensional

Gambar 3. Sistem Pengoperasan Septic Tank 2-Section

Hal-hal yang yang harus diperhatikan saat pembangunan septic tank agar tidak mencemari
air dan tanah sekitarnya adalah :
1. jarak minimal dari sumur air bersih sekurangnya 10m.
2. untuk membuang air keluaran dari septic tank perlu dibuat daerah resapan dengan lantai
septic tank dibuat miring kearah ruang lumpur.
3. septic tank direncanakan utuk pembuangan kotoran rumah tangga dengan jumlah air
limbah antara 70-90 % dari volume penggunaan air bersih.
4. waktu tinggal air limbah didalam tangki diperkirakan minimal 24 jam.
5. besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk dapat menampung lumpur yang dihasilkan
setiap orang rata-rata 30-40 liter/orang/tahun dan waktu pengambilan lumpur
diperhitungkan 2-4 tahun.
6. pipa air masuk kedalam tangki hendaknya selalu lebih tinggi kurang lebh 2.5 cm dari pipa
air keluar.
7. Septic tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk
membuang gas hasil penguraian.
2. Sistem pembuangan terpusat (off-site system)
Sistem pembuangan terpusat adalah fasilitas sanitasi yang berada di luar persil. Contoh
sistem sanitasi ini adalah sistem penyaluran air limbah yang kemudian dibuang ke suatu tempat
pembuangan (disposal site) yang aman dan sehat, dengan atau tanpa pengolahan sesuai dengan
kriteria baku mutu dan besarnya limpahan. Adapun tempat pembuangan dapat berupa lahan
terbuka sebagai tempat peresapan (misal di padang pasir) atau badan-badan aliran air sebagai
Badan Air Penerima (BAP). Di Indonesia umumnya sungai sebagai badan-badan aliran air
(Badan Air Mengalir (BAM) yang sebagai BAP, kecuali di daerah perkotaan pantai. Badan Air
Laut (BAL) adalah sebagai BAP.
Keuntungan :
1. Memberikan pelayanan yang lebih nyaman
2. Menampung semua air limbah domestik, sehingga pencemaran air (hujan) di saluran
drainase (pematusan untuk air hujan), badan-badan air permukaan dan air tanah dapat
dihindarkan
3. Cocok untuk daerah perkotaan dengan kepadatan tinggi sampai menengah, dan
4. Masa terpakainya lama
Kerugian :
1. Biaya pembangunan tinggi
2. Memerlukan tenaga-tenagaa terampil dan atau terdidik untuk menangani operasi dan
pemeliharaan
3. Keuntungan hanya bisa dicapai sepenuhnya setelah selesai seluruhnya dan digunakan
oleh seluruh penduduk di daerah tersebut.
4. Sistem yang besar memerlukan perencanaan dan pelaksanaan jangka panjang.
Gambar 4. Sistem pengolahan air limbah terpusat (Off-Site System)

Gambar 5. Sistem Air Buangan Off Site Suatu Permukiman

Sistem pembuangan / pengaliran air limbah memiliki 3 tipe yakni :


1. Sistem terpisah
2. Sistem kombinasi
3. Sistem tercampur
1. Sistem terpisah

Pada Sistem Penyaluran terpisah atau biasa disebut separate system / full sewerage adalah
sistem dimana air buangan disalurkan tersendiri dalam jaringan riol tertutup, sedangkan limpasan
air hujan disalurkan tersendiri dalam saluran drainase khusus untuk air yang tidak tercemar.
 Sistem penyaluran air limbah : menyalurkan air limbah dan fasilitas umum, ada pula
yang digabung dengan limbah industri.
 Sistem drainase : membawa air limpasan dari hujan yang jatuh di atap gedung, jalan,
dan permukaan lainnya.
Sistem ini sesuai diterapkan pada saerah yang mempunyai fluktuasi debit air hujan pada
musim hujan yang besar sekali, jika dibandingkan debit maksimum air limbah yang relative
kecil.
Kelebihan sistem ini adalah masing-masing sistem saluran mempunyai dimensi yang relatif
kecil sehingga memudahkan dalam konstruksi serta operasi dan pemeliharaannya. Sedangkan
kelemahannya adalah memerlukan tempat luas untuk jaringan masing-masing sistem saluran.

Gambar 6. Sistem Saluran Terpisah

2. Sistem kombinasi

Pada sistem penyalurannya secara kombinasi dikenal juga dengan istilah interseptor, dimana
air buangan dan air hujan disalurkan bersama-sama sampai tempat tertentu baik melalui saluran
terbuka atau tertutup, tetapi sebelum mencapai lokasi instalasi antara air buangan dan air hujan
dipisahkan dengan bangunan regulator. Air buangan dimasukkan ke saluran pipa induk untuk
disalurkan ke lokasi pembuangan akhir, sedangkan air hujan langsung dialirkan ke badan air
penerima. Pada musim kemarau air buangan akan masuk seluruhnya ke pipa induk dan tidak
akan mencemari badan air penerima.
Sistem saluran ini sebaiknya jangan diterapkan pada keseluruhan saluran air penerima,
sedemikian rupa sehingga air yang ada pada badan air penerima masih bias dimanfatkan
penduduk setempat. Atau, diusahakan letaknya pelimpahan berada di bawah penggunaan sumber
air baku dari instalasi air minum.
Syarat lain adalah badan penerima tidak boleh dipengaruhi oleh adanya pasang surut, yang
akan mengakibatkan aliran kembali kea rah hulu yang dapat mencapai bangunan intake instalasi
pengolahan air minum kota tersebut.

Gambar 7. Sistem Saluran Kombinasi

3. Sistem tercampur

Sistem penyaluran tercampur merupakan sistem pengumpulan air buangan yang tercampur
dengan air limpasan hujan. Berbeda dengan sistem kombinasi yang hanya dicampur ketika
musim hujan dan dipisah saat musim kemarau.
Pada musim kering atau tidak ada hujan, saluran yang berdiameter besar hanya terisi air
limbah yang relatif sangat kecil yang kadang-kadang kedalaman air minimum untuk
berenangnya benda-benda yang ada didalamnya sukar tercapai.
Untuk masyarakat Indonesia pada umumnya pemakaian saluran secara campuran tidak
efisien, saluran tertutupnya panjang, berdiameter besar, dan pemakaiannya relatif sebentar.
Sedangkan biaya baik konstruksi, operasi dan pemeliharaannya jauh lebih besar jika
dibandingkan dengan sistem terpisah
Sistem campuran sesuai ditetapkan pada daerah yang mempunyai fluktuasi debit air hujan
pada musim hujan yang relative kecil, jika dibandingkan dengan debit maksimum air limbah
yang mengalir bersama.
Perlu diperhatikan bahwa pada sistem ini salurannya cukup panjang dan memerlukan
kemirngan tertentu untuk pengalirannya. Jika kemiringan permukaan tanah lebih besar daripada
kemiringan saluran yang diperlukan, makin kehilir saluran yang dibenam dalam tanah makin
dalam, sehingga biaya penggalian tidak ekonomis lagi.

Gambar 8. Sistem Saluran Tercampur

Kelebihan sistem ini adalah hanya diperlukannya satu jaringan sistem penyaluran air
buangan sehingga dalam operasi dan pemeliharaannya akan lebih ekonomis. Selain itu terjadi
pengurangan konsentrasi pencemar air buangan karena adanya pengenceran dari air hujan.
Sedangkan kelemahannya adalah diperlukannya perhitungan debit air hujan dan air buangan
yang cermat. Selain itu karena salurannya tertutup maka diperlukan ukuran riol yang berdiameter
besar serta luas lahan yang cukup luas untuk menempatkan instalasi pengolahan. buangan.

Anda mungkin juga menyukai