Anda di halaman 1dari 43

PLUMBING

DAN
INSTRUMENTASI
Pengertian plumbing
• Sistem plumbing adalah sistem perpipaan
dalam suatu bangunan/gedung (berlantai 1
ataupun bertingkat)
• Contoh: Perkantoran, pertokoan, hotel,
apartemen, rumah susun, pabrik, kapal dan
sebagainya
Pengertian plumbing
• Sistem plumbing mencakup air minum, air
buangan, vent, dan air hujan, pada gedung
sampai dengan pipa persil (SNI 03.7065.2005)
• Sistem pemipaan (plumbing system) sebuah
bangunan adalah jaringan kompleks dari pipa
air, pipa saluran pembuangan, pipa ventilasi,
Sistem plumbing
• Sistem perpipaan dalam bangunan meliputi sistem
perpipaan untuk
– Air Bersih
• Air Panas
• Air Dingin
– Air Buangan
– Air Hujan
– Vent
– Sistem kebakaran/springkler /hidran
– Penyediaan Gas
Jenis peralatan plumbing
• peralatan untuk penyediaan air bersih/minum
• Peralatan untuk penyediaan air panas
• Peralatan untuk penyaluran air buangan, ven
dan unit pengolahannya bila diperlukan
• Peralatan saniter (plumbing fixtures),
peralatan dapur, mencuci (laundry)
• Peralatan pemadam kebakaran
• Peralatan pengolahan limbah padat
• Peralatan penyediaan gas, oksigen, udara, dll.
plumbing air bersih
plumbing air buangan
plumbing air buangan
Springkler / pencegah kebakaran
Vent
Fungsi peralatan plumbing

• Menyediakan air bersih ke tempat tertentu dg


tekanan cukup dan air panas bila diperlukan
• Menyalurkan air kotor dari tempat tertentu
tanpa mencemari lingkungan
• Menyediakan air untuk mencegah kebakaran
• plumbing air bersih adalah suatu sistem pempipaan
untuk penyaluran air bersih dari pipa PDAM,
tedmond atau dari proses penyulingan air bersih
disalurkan ke tempat bak- bak penampungan air
bersih seperti, kamar mandi.

• plumbing air kotor adalah suatu sistem pempipaan


untuk menyalurkan air kotor dari closet, washtafel,
shower, kran; disalurkan ke tempat yang umumnya
parit, septictank maupun penampungan limbah cair.
Perencanaan sistem plumbing
SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH
Sistem sambungan langsung
 pipa distribusi
dalam gedung
disambung
langsung dengan
pipa utama
penyediaan air.
Sistem tangki atap

 Jika sistem sambungan langsung tidak dapat


diterapkan karena terbatasnya tekanan dalam pipa
utama.
 Air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah
(dipasang pada lantai terendah bangunan atau di
bawah muka tanah), kemudian dipompakan ke
suatu tangki atas yang biasanya dipasang di atas
atap atau di atas lantai tertinggi bangunan. Dari
tangki ini didistribusikan ke seluruh bangunan.
Sistem
tangki
atap
Perancangan sistem pipa air dingin
• Sistem perpipaan:
Distribusi ke atas Pengaliran ke bawah
Sistem tangki tekan
 banyak diterapkan untuk perumahan dan hanya
dalam kasus tertentu diterapkan pada bangunan
pemakaian air besar.
 Prinsip kerja: air yang telah ditampung dalam
tangki bawah dipompakan ke dalam suatu
bejana/tangki tertutup sehingga udara di
dalamnya terkompresi.
 Biasanya dirancang agar volume udara tidak lebih
dari 30% terhadap volume tangki dan 70% volume
tangki berisi air.
Sistem
tangki
tekan
Sistem tanpa tangki (booster system)
 Dalam sistem ini tidak digunakan tangki apapun.
Air dipompakan langsung ke sistem distribusi
bangunan dan pompa menghisap air langsung dari
pompa utama.
 Sistem ini sebenarnya dilarang di Indonesia, baik
oleh Perusahaan Air Minum maupun pada pipa-
pipa utama dalam pemukiman khusus.
Konstruksi tangki-tangki air
Untuk diperhatikan dalam konstruksi tangki:
• Pemasangan tangki dalam bangunan:
– Tidak memakai lantai, dinding, langit2, dll
– Perlu ruang bebas u/ pemeriksaan di sekeliling tangki
– Pipa peluap
• Pemasangan tangki di luar bangunan:
Jarak minimal dg pengumpul air kotor adalah 5 meter.
• Gabungan dengan tangki pemadam kebakaran
METODE PENAKSIRAN DEBIT/
ALIRAN AIR
Berdasarkan jumlah pemakai
/penghuni
• Metode ini didasarkan pada pemakaian air rata rata
sehari setiap penghuni dan perkiraan jumlah
penghuni. Dengan demikian jumlah pemakaian air
sehari dapat ditentukan, walaupun jenis maupun
jumlah alat plumbing belum ditentukan.
• Apabila jumlah penghuni diketahui atau ditetapkan
pada suatu gedung, maka angka tersebut dipakai
untuk menghitung pemakaian air rata rata sehari.
Berdasarkan jumlah pemakai
/penghuni
• Jika jumlah penghuni tidak bisa diketahui, biasanya
ditaksir berdasarkan luas lantai efektif yang berkisar
53-60 % dari luas seluruhnya dan menetapkan
kepadatan per luas lantai
Berdasarkan jumlah pemakai
/penghuni
Penaksiran berdasarkan jenis dan jumlah
alat plumbing
– Penaksiran berdasarkan jenis dan jumlah alat plumbing

digunakan apabila kondisi pemakaian alat plumbing dapat


diketahui, misalnya untuk perumahan atau gedung kecil
lainnya. Juga harus diketahui jumlah dari setiap jenis alat
plumbing dalam gedung tersebut
Penaksiran berdasarkan unit beban alat
plumbing
Dalam metoda ini untuk setiap alat plumbing ditetapkan
suatu unit beban (fixture unit; 1 fu=7,5 galon/menit).
Untuk setiap bagian pipa dijumlahkan besarnya unit beban
dari semua alat plumbing yang dilayaninya, dan kemudian
dicari besarnya laju aliran air.
Unit alat plumbing
Jenis alat plumbing Jenis penyediaan air Keterangan
pribadi umum
Kloset Katup gelontor 6 10
Kloset Tangki gelontor 3 5
Peturasan dengan tiang Katup gelontor 10
Peturasan terbuka (urinal Katup gelontor 5
stall)
Peturasan terbuka (urinal Tangki gelontor 3
stall)
Bak cuci (kecil) Keran 0,5 1
Bak cuci tangan Keran 1 2
Bak mandi rendam Keran pencampur air dingin 2 4
(Bath Tub) dan panas
Pancuran mandi (shower) Keran pencampur air dingin 2 4
dan panas
Pancuran mandi tunggal Keran pencampur air dingin 2
dan panas
Bak cuci bersama (untuk tiap keran) 2

Unit Bak cuci pel

Bak cuci dapur


Keran

Keran
3

2
4

4
Gedung kantor,
dsb.
Untuk umum :

Beban Bak cuci piring Keran 5


hotel atau
restoran, dll

Bak cuci pakaian Keran 3


Alat (satu sampai tiga)
Pancuran minum Keran air minum 2
Pemanas air Katup bola 2
plumbing
Grafik hubungan unit beban
(fixture unit) dengan debit aliran
Hitungan penyediaan air bersih
Jawab
Ukuran Pipa
• Penentuan ukuran pipa ditentukan berdasarkan laju
aliran puncak. Dalam menentukan ukuran pipa perlu
dipertimbangkan batas kerugian gesek gradien
hidrolik yang diizinkan.
• Demikian pula batas kecepatan tertinggi yang
biasanya 2m/detik atau kurang.
Pertemuan selanjutnya

SISTEM PEMBUANGAN
Jenis air buangan
• Air buangan atau sering pula disebut air
limbah adalah semua cairan yang dibuang baik
yang mengandung kotoran manusia, hewan,
bekas tumbuhan, maupun yang mengandung
sisa sisa proses industri
Klasifikasi air buangan
• Airkotor
– Air buangan yang berasal dari kloset, peturasan,
dan air buangan yang mengandung kotoran
manusia yang berasal dari alat alat plumbing
lainnya
• Air bekas
– Air buangan yang berasal dari alat alat plumbing
lainnya seperti bak mandi (bathtub), bak cuci
tangan, bak dapur dsb
Klasifikasi air buangan
• Air hujan
– Air buangan yang berasal dari atap rumah dan
halaman
• Air buangan khusus
– Mengandung gas, racun, atau bahan bahan
berbahaya yang berasal dari pabrik, air buangan dari
laboratorium, tempat pengobatan, tempat
pemeriksaan di rumah sakit, rumah pemotongan
hewan, air buangan yang bersifat radioaktif atau
yang mengandung bahan radio aktif
Sistem pembuangan air
• Sistem Pembuangan air kotor dan air bekas
– Sistem campuran: yaitu sistem pembuangan di mana air
kotor dan air bekas dikumpulkan dan dialirkan dalam
satu pembuangan
– Sistem terpisah: yaitu sistem pembuangan, dimana air
kotor dan air bekas masing masing dikumpulkan dan
dialirkan secara terpisah. Untuk daerah di mana tidak
tersedia riol umum yang dapat menampung air bekas
dan air kotor, maka sistem pembuangan air kotor akan
disambungkan ke instalasi pengolahan air kotor terlebih
dahulu
• Sistem penangkap lemak
air buangan yang keluar dari alat plumbing
kemungkinan mengandung bahan bahan berbahaya
yang dapat menymbat atau mempersempit
penampang pipa dan mempengaruhi kemampuan
instalasi pengolahan air buangan.
Untuk itu mencegah masuknya bahan bahan tersebut
kedalam pipa perlu dipasang suatu bak penangkap
(interceptor)

Anda mungkin juga menyukai