Anda di halaman 1dari 8

1.

Plumbing atau plambing adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan


pelaksanaan, pemeliharaan, dan perbaikan alat plambing dan pipa serta peralatanya
di dalam atau di luar gedung dengan sistem drainase saniter, drainase air hujan, ven,
air minum yang dihubungkan dengan sistem kota. (LUAS)
Plumbing adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan instalasi pemipaan. Baik itu
sistem air bersih, sistem drainase, sistem hydrant maupun sistem sprinkler.
(SEMPIT)

2. Penyediaan air minum pada dengan system tangki tekan ialah dimana tekanan air
di pipa utama tidak mampu memenuhi semua ruangan dan air dari pipa utama di
tampung di tangki bawah (Ground Tank), dan dengan menggunakan pompa, lalu
ditekan ke tangki atas (Roof Tank), hal ini disebut instalasi pipa transfer. Dari tangki
atas disalurkan ke semua ruangan cukup dengan gaya gravitasi untuk mengalirkan
air tersebut.
3. Berbeda dengan sistem menggunakan tangki atas, pada sistem ini hanya
memerlukan tangki bawah (ground tank) untuk menampung air dari pipa utama,
kemudian ditekan dengan menggunakan pompa ke seluruh instalasi di semua ruang.
Sistem ini biasanya diterapkan pada perumahan dan gedung tidak beringkat.

Pada pompa ditambahkan bejana / tangki tertutup sehingga udara di dalamnya ter-
kompresi, kompresi ini untuk memberikan tekanan standby pada jaringan instalasi,
jika penggunaan air relatif sedikit tidak memerlukan penyalaan pompa.

Peralatan saniter
http://dailights.blogspot.com/2012/10/plumbing-macam-macam-alat-
saniter.html

Sedangkan untuk jenis pipa saluran berdasarkan materialnya terbagi dalam 6


bagian, yaitu :

1. Pipa Galvanized Iron Pipe atau GIP

Pipa GIP maupun lebih terkenal dengan sebutan pipa besi galvanis, yang pada
umumnya dipakai untuk melakukan intalasi air bersih yang bersuhu dingin saja,
sebab sangat tidak disarankan untuk saluran pipa air bersuhu panas.

2. Pipa Poly Vinyl Chloride atau PVC

Pipa PVC merupakan pipa yang dibuat dari penggabungan bahan vinyl plastik.
Penggabungan tersebut menciptakan pipa yang ringan, kuat, tidak berkarat serta
akan tahan lama. Tipe pipa seperti ini lebih pas dipakai pada intalasi air bersuhu
dingin saja.

3. Pipa High-Density Poly Ethylene atau HDPE

Pipa HDPE merupakan pipa yang dibuat dari material poly-ethylene dimana material
tersebut mempunyai kepadatan yang tinggi sehingga tipe pipa seperti ini mampu
menahan tekanan yang amat tinggi. Adapun dari karakteristik pipa ini yaitu kuat,
lentur maupun fleksibel serta tahan akan bahan kimia.

4. Pipa Baja atau Steel Pipe

Tipe pipa baja dapat dipakai sebagai jalur pipa bagi pasokan energi, contohnya :
untuk saluran air, gas, minyak serta bermacam-macam cairan yang begitu mudah
terbakar lainnya.

5. Pipa Tembaga

Pipa tembaga adalah tipe pipa yang kuat serta tahan lama, pada umumnya pipa tipe
ini lebih banyak dipakai untuk instalasi air bersuhu panas.

6. Pipa Beton

Jenis pipa beton yang dipakai berupa beton precast, yang pada umumnya banyak
dipakai sebagai saluran drainase. Pipa tipe ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu light duty
serta heavy duty.
Persyaratan perencanaan plumbing
1. Jenis gedung apa yg digunakan
2. Berapa orang yg ada didalamnya
3. Berapa tekanan yg dibutuhkan untuk mengalirkan air dari bawah hingga
tujuan
4. Pada pemasangan instalasi air bersih, hal pertama yang perlu kamu
ketahui adalah denah plumbing dan diagram isometrik yang berguna
untuk menentukan jalur-jalur instalasi pipa-pipa yang akan dipasang.
5. Pemasangan pipa dilakukan setelah bata selesai, meski sebelum
plesteran dan acian. Poin ini saya tuliskan untuk menghindari bobokan
yang menyebabkan keretakan pada dinding.
6. Jika kamu memasang di luar bangunan, seperti pipa saluran air hujan,
sebaiknya dikerjakan seusai pekerjaan plesteran selesai.
7. Jangan lupa untuk menghindari belokan pipa atau knik pipa dari daerah
pembakaran.

Syarat perencanaa plumbing atau plambing :


a.sistem harus efektif dan efisien
b.pipa mudah dirawat dan diperbaiki
c.mudah dilakukan pemeriksaan
d.tidak mengganggu estetika
e.memperhatikan aspek kesehatan
f.tidak mengganggu struktur bangunan
g.pilih yang murah tapi berkualitas
h.minimalkan tikungan

Tahapan perencanaan plumbing atau plambing :


a.mengetahui fungsi bangunan
b.penetapan jenis peralatan plambing
c.rencana jaringan pipa
d.penetapan dimensi pipa (dimensioning)
e.rencana peletakan peralatan plambing
f.penggambaran
B. Metode pelaksanaan

a. Instalasi Air bersih :

1. Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram
Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.

2. Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum


pekerjaanplesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang
menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).

3. Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan
setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.

4. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing
atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.

5. Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak
mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).

6. Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.

7. Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter

8. Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as


keramik, simetris dengan luas keramik.

9. Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :


- Untuk pipa Gip maximum 10 Bar
- Untuk pipa PVC maximum 6 Bar

b. Instalasi air Kotor

1. Hal yang perlu diketahui : Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor
serta jalur pembuangan.

2. Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.

3. Sambungan harus betul-betul rapat.

4. Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan
(bak kontrol) pada tempat-tempat tertentu.

5. Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.

6. Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25
cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan / ditutup
dengan cara dipanaskan.

7. Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).

8. Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.

9. Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), di
mana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet,
fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.

10. Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan
saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara
pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.

11. Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.

c. Saluran Air Hujan.

1. Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.

2. Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan
mengguna klem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 ".

3. Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol
pada pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.

4. Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya
harus benar-benar kuat.

d. Saluran Pipa Wc ke Septictank

1. Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan kemiringannya,


karena kemiringan pipa dapat memperlancar penyaluran kotoran apabila digelontor
dengan air, kemiringan minimal 2 %.

2. Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type D.

3. Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan 1 lantai),
karena bila ada penyumbatan susah untuk perbaikannya. Untuk bangunan
bertingkat (ada shaft) harus dibuat clean out dan fan out.

Anda mungkin juga menyukai