Air

TUGAS PERENCANAAN INSTALASI AIR BERSIH DAN LIMBAH
A. DATA PERENCANAAN
1. Kos-kosan ini terdiri atas 1 lantai dasar (basement) ,

2. Lantai dasar terdapat 1 tangki bawah
3. Lantai 1 terdapat 4 ruang yaitu 1 ruang tamu/ruang tunggu, 1 kantin, dan 2 kamar
tidur penjaga.
4. Lantai 2 sampai lantai 4 terdapat 4 ruang yang didalam setiap ruangannya terdapat
kamar tidur, dapur dan kamar mandi.
5. Setiap lantai terdapat 4 kamar mandi: 1 bak mandi ( 1 kran, 1 gelentor ),1
pancuran mandi (1 kran, 1 gelentor), 1 kloset (1 kran, 1 gelontor ), dan 1 washtafel
( 1 kran, 1 gelontor ); 1 dapur : 1 bak cuci piring (1 kran, I gelontor), 1 bak cuci
tangan (1 kran 1 gelontor).
6. Kos-kosan ini mengguanakan 2 buah tangki yakni satu pada lantai dasar dan 1
pada lantai puncak.
Perencanaan kebutuhan air bersih berdasarkan jenis dan unit alat plumbing yang
digunakan:
1. Lantai 1
1 WESTAFEL UMUM
1 BAK MANDI UMUM
1 PANCURAN MANDI/ SHOWER UMUM
1 KLOSET UMUM
LANTAI 1
1 BAK CUCI PIRING UMUM
2 WASTAFEL PRIBADI
2 BAK MANDI PRIBADI
2 KLOSET PRIBADI
1
INDRAYANIS T. PUTRA / 311 14 017
2. Lantai 2
4 WESTAFEL PRIBADI
4 BAK MANDI PRIBADI
LANTAI 2 4 PANCURAN MANDI/ SHOWER PRIBADI
4 KLOSET PRIBADI
4 BAK CUCI PIRING PRIBADI
3. Lantai 3
4 WESTAFEL PRIBADI
4 BAK MANDI PRIBADI
4 KLOSET PRIBADI
4. Lantai 4
4 WESTAFEL PRIBADI
4 BAK MANDI PRIBADI
4 KLOSET PRIBADI
2
B. DATA-DATA GEDUNG
1. Tingkat : 4 Lantai
2. Lantai dasar (basement) : 1 Lantai
3. Tinggi tiap lantai : 4 meter
4. Dari lantai ke plafond : 3,5 meter
5. Dari plafond ke plat tiap lantai : 0,5 meter
6. Tinggi gedung : 16 meter
7. Panjang gedung : 17 meter
8. Lebar Gedung : 6 meter
Luas Gedung 1 – 4 : 102 m2
C. ANALISA PERHITUNGAN.BERDASARKAN JUMLAH PENGHUNI
 Berdasarkan Jumlah Penghuni

a. Luasan Gedung
L = 18 x 6 = 102 m2
b. Jumlah Penghuni
Untuk setiap petak/ kamar dapat dihuni max 2 orang
= ( Jumlah kamar x Kapasitas kamar )
= ( 15 x 2 )
= 30 orang
c. Kebutuhan air sehari
Asumsi penggunaan air tiap orang perhari adalah 120 liter
= ( Jumlah Penghuni x 120 liter/detik )
= ( 30 x 120)
= 3600 liter/hari
= 3,6 m3/hari
d. Pencegahan Kebocoran dan Pemenuhan kebutuhan yang lain
Untuk menanggulanginya pemakaian air bersih per hari ditambah 20 %, sehingga
pemakaian air rata-rata tiap harinya adalah
= ( 1,2 x Kebutuhan air )
3
= ( 1,2 x 3,6 )
= 4,32 m3/hari
Jadi, pemakaian air rata rata sehari menjadi Qd = 4,32 m3/hari
e. Diasumsikan pemakaian air dalam satu hari selama 8 jam
Qh = Qd / Jam Pemakaian Sehari
= 4,32/8
= 0,54 m3/jam
jika C1 = 1,5 – 2,0 dan C2 = 3,0 – 4,0
Qh_Max
= C1x Qh
= 2 x 0,54
= 1,08 m3/jam
= 0,018 m3/menit
Qm_Max
= C 2 x Qh
= 3 x 0,54
= 1,62 m3/jam
= 0,027 m3/menit
f. Kapasitas pipa dinas (Qs) diperkirakan sebesar 𝟐⁄𝟑 dari pemakaian rata-rata
perjamnya.
Qs = 2⁄3 x Qh
Qs = 2⁄3 x 0,54m3/jam
Qs = 0,36 m3/jam
4
Tabel 1.1 Perhitungan Debit Pemakaian Air
Q Qd Qh Qh_Max Qm_Max
m3/hari m3/hari m3/jam m3/menit m3/menit
3,6 4,32 0,54 0,018 0,027
g. Analisa Perhitungan Berdasarkan Jenis dan Jumlah Alat Plumbing
Tabel 1.2 Unit beban alat plumbing
UNIT ALAT PLUMBING

LANTAI JENIS ALAT PLUMBING JUMLAH ALAT JUMLAH
PRIBADI UMUM
1 WESTAFEL 2 1 2
BAK MANDI 2 2 4
KLOSET 2 10 20
WASTAFEL 1 2 2
BAK MANDI 1 4 4
KLOSET 1 6 6
PANCURAN MANDI 1 1
BAK CUCI PIRING 1 5 5
2 WESTAFEL 4 1 4
BAK MANDI 4 2 8
KLOSET 4 10 40
PANCURAAN MANDI 4 2 8
BAK CUCI PIRING 4 4
3 WESTAFEL 4 1 4
BAK MANDI 4 2 8
KLOSET 4 10 40
BAK CUCI PIRING 4 4
4 WESTAFEL 4 1 4
BAK MANDI 4 2 8
KLOSET 4 10 40
BAK CUCI PIRING 4 4
TOTAL 300
5
310
300
Gambar 1.1 Hubungan Unit Beban dan Aliran Serentak
Dari kurva di atas maka diperoleh perkiraan pemakaian air serentak sebesar 310 liter/menit.
Ini adalah pemakaian air puncak untuk gedung secara keseluruhan.
h. Volume Kebutuhan Tangki
1. Mencari Volume Tangki Bawah

Diketahui kapasitas air maka dapat dihitung volume tangki bawah tanah untuk
menampung air yang akan didistribusikan ke semua lantai.
Vr = Qd – ( Qs x T )
6
Dimana
Vr = Volume tangki bawah tanah (m3)
Qd = Kapasitas air per hari (m3)
Qs = Laju aliran pipa dinas (m3/jam)
T = Waktu pemakaian (jam)
Vr = 4,32 – (0,36 x 8)
Vr = 1,44 m3
2. Volume tangki atap
Ve = ( Qm_Max- Qh_Max ) Tp + Qh_Max x Tpu
Ve = Volume tangki atap (m3)
Tp = Waktu kebutuhan jam puncak (menit)

Tpu = Waktu pompa angkat (menit)
Diasumsikan : Tp = 60 menit dan Tpu = 20 menit
Ve = (0,027 – 0,018) x 60 + 0,018 x 20

Ve = 0,9 m3
Digunakan tangki atas 1 x 10 m3
i. Kebutuhan Diameter Pipa

Diameter pipa untuk distribusi air bersih dapat dihitung berdasarkan kecepatan aliran
air dengan rumus utama :
Q=VxA
7
Keterangan
Q = laju aliran air yang dibutuhkan (m3/detik)

V = Kecepatan aliran air yang melalui pipa (m/detik)
A = Luas penampang pipa (m2)
A = 𝜋𝑟²
1
= 𝜋 ( 𝐷)²
2
𝜋𝐷²
=
4
𝜋𝐷²
Q = v
4
4Q = 𝜋𝐷²v
4Q
𝐷² =
𝜋𝑣
4Q
𝐷 = √
𝜋𝑣
8
Tabel 1.3 Perkiraan Kebutuhan Air
Supply systems predominantly for Supply systems predominantly for

Flush tanks Flush tanks
Load Load
Water Supply Demand Water Supply Demand
Fixture Units Liter/second Fixture Units Liter/second
(WSFU) (WSFU)
1 0,19
2 0,32
3 0,41
4 0,51
5 0,59 5 0,95
6 0,68 6 1,10
7 0,74 7 1,25
8 0,81 8 1,40
9 0,86 9 1,55
10 0,92 10 1,70
12 1,01 12 1,80
14 1,07 14 1,91
16 1,14 16 2,01
18 1,19 18 2,11
20 1,24 20 2,21
25 1,36 25 2,40
30 1,47 30 2,65
35 1,57 35 2,78
40 1,66 40 2,90
45 1,76 45 3,03
50 1,84 50 3,15
60 2,02 60 3,41
70 2,21 70 3,66
80 2,41 80 3,86
90 2,59 90 4,06
100 2,74 100 4,26
9
120 3,03 120 4,61

140 3,31 140 4,86
160 3,60 160 5,11
180 3,85 180 5,39
200 4,10 200 5,68
250 4,73 250 6,37
300 5,36 300 6,81
400 6,62 400 8,01
500 7,82 500 9,02
750 10,73 750 11,17
1000 13,12 1000 13,12
1250 15,08 1250 15,08
1500 16,97 1500 16,97
2000 20,50 2000 20,50
2500 23,97 2500 23,97
3000 27,32 3000 27,32
4000 33,12 4000 33,12
5000 37,41 5000 37,41
1. Mencari Diameter Pipa Utama.
- Total Beban unit plambing = 300 WSFU

- Kecepatan Aliran diasumsikan (v) = 2 m /detik
- Laju aliran air
Berdasarkan table diatas maka didapatkan Q dengan cara di interpolasi
Q = 5,36 liter/detik = 321,6 liter/menit
= 0,00536 m3/detik
10
 Cara Grafis
Gambar 1.2 Hubungan Diameter Pipa dengan Laju Aliran Air
Jadi diperoleh diameter pipa 57 mm
 Cara Analitis
Perhitungan diameter Pipa
4Q
D =√
πV
11
4 x 0,00536
D =√
3,14 x 2
D = 0,058 m
= 5,8 cm
= 58 mm
Kontrol terhadap asumsi V = 2 m/detik
Q
V =
A
0,005133
V =
3,14 x ¼ x 0,06²
= 2 m/detik
Didapatkan diameter pipa utama adalah 58 mm.
12
13
2. Mencari Diameter Pipa Shaft
a. Lantai 1
Pada lantai 1 terdapat 2 kloset
 Cara grafik
- Beban unit plambing = (2 x 10) + 6 WSFU
= 26
- Kecepatan aliran diasumsi (V) = 2 m/detik
- Laju aliran air (Q), berdasarkan Tabel 3 maka :
Q = 1,38 liter/detik = 82,8 liter/menit = 0,00138 m3/detik
Berdasarkan Gambar 1.3 maka diameter pipa 30 mm
 Cara analitis
Perhitungan diameter pipa (D)
4Q
D = √ πV
4 x 0,00138
D =√ 3,14 x 2
D = 0,0296 m = 29,6 cm ≈ 30 mm
Q
V = A
0,00138
V = 3,14 x ¼ x 0,0158² = 2 m/detik
Jadi, diameter pipa yang digunakan adalah 30 mm.
b. Lantai 2
Pada lantai ini terdapat 4 kloset
 Cara grafik
- Beban unit plambing = 4 x 10
= 40 WSFU
14

 Cara analitis
4Q
D = √ πV
4 x 0,00166
D =√
3,14 x 2
D = 0,034 m = 3,4 cm = 34 mm
Q
V = A
0,00136
V = 3,14 x ¼ x 0,034² = 1,92 m/detik  2 m/detik
c. Lantai 3
 Cara grafik
= 40 WSFU
Q = 1,66 liter/detik = 166 liter/menit = 0,00166 m3/detik
 Cara analitis
15
4Q
D = √ πV
4 x 0,00166
D =√ 3,14 x 2
D = 0,034 m = 3,4 cm = 34 mm
Q
V = A
0,00136

d. Lantai 4
 Cara grafik
= 40 WSFU
Q = 1,66 liter/detik = 166 liter/menit = 0,00166 m3/detik
 Cara analitis
4Q
D = √ πV
4 x 0,00166
D =√ 3,14 x 2
D = 0,034 m = 3,4 cm = 34 mm
16
Q
V = A
0,00136
3. Mencari Diameter Pipa Pembagi
a. Lantai 1-4 ( Westafel )
 Cara pembacaan grafik

- Beban unit plambing = 6 WSFU
- Kecepatan aliran diasumsi (V) : 2 m/detik
- Q = 0,68 liter/detik = 40,8 liter/menit = 0,00068 m3/detik
 Cara analitis
4Q
D = √ πV
4 x 0,00068
D =√ 3,14 x 2
D = 0,0208 m = 0,208 cm = 20 mm
Q
V = A
0,00068
V = 3,14 x ¼ x 0,0208² = 2 m/detik
Jadi, diameter pipa yang digunakan adalah 20 mm
b. Lantai 1-4 ( Bak Mandi )
 Cara pembacaan grafik

- Beban unit plambing = 4+ 8 + 8 + 8 WSFU
= 32
17
- Kecepatan aliran diasumsi (V) : 2 m/detik

- Q = 1,51 liter/detik = 90,6 liter/menit = 0,00151 m3/detik
 Cara analitis
4Q
D = √ πV
4 x 0,00151
D =√ 3,14 x 2
D = 0,031 m = 0,31 cm = 31 mm
Q
V = A
0,00151
V = 3,14 x ¼ x 0,031² = 2 m/detik
c. Lantai 1-4 ( Pancuran Mandi )
 Cara grafik
Q =1,36 liter/detik = 81,6 liter/menit = 0,00136 m3/detik
 Cara analitis
4Q
D = √ πV
4 x 0,00136
D =√ 3,14 x 2
D = 0,029 m = 2,9 cm = 29 mm
18
Q
V = A
0,00136
V = 3,14 x ¼ x 0,029² = 2 m/detik
d. Lantai 1-4 ( Kloset )
 Cara grafik
Q =3,39 liter/detik = 203,4 liter/menit = 0,00339 m3/detik
 Cara analitis
4Q
D = √ πV
4 x 0,00339
D =√ 3,14 x 2
D = 0,046 m = 4,6 cm = 46 mm
Q
V = A
0,00339
V = = 2 m/detik
3,14 x ¼ x 0,037²
e. Lantai 1-4 ( Bak Cuci Piring )
 Cara grafik
19

 Cara analitis
4Q
D = √ πV
4 x 0,0011
D =√ 3,14 x 2
D = 0,026 m = 2,6 cm = 26 mm
Q
V = A
0,0011
V = 3,14 x ¼ x 0,037² = 2 m/detik
20
21
Tabel 1.4 Diameter Pipa yang Dihasilkan
D
Jenis Aliran Q D V
`No. WSFU digunakan
Pipa
(liter/detik) (liter/menit) (mm) (mm) (m/detik)
1 Pipa Utama 300 5,36 321,6 58 76(2 ½”) 2.0
Pipa Pembagi
(Header)
Lantai 1-4
a. Westafel 6 0,68 40,8 20 27(1,5”) 2.0
b. Bak
32 1,51 90,6 31 34(1,5”) 2.0
2 Mandi
c. Pancuran
25 1,36 81,6 29 34(1,5”) 2.0
Mandi
d. Kloset 146 3,39 203,4 46 76(2½”) 2.0
e. Bak Cuci
17 1,165 69,9 26 27(1,5”) 2.0
Piring
Pipa Shaft
3 Lantai 1 26 1,38 82,8 30 34(1,5”) 2.0
Lantai 2-4 40 1,66 99,6 36 37(2”) 2.0
j. Tekanan Pada Pipa
P=ρxgxh
Dimana : P = tekanan (196000 N/m2 )
ρ = Kerapatan air ( 998 kg/m3)
g = percepatan gravitasi ( 9,8 m/s2 )

h = tinggi potensial ( m )
 Tekanan pada lantai 4 ( h = 4)

P = ( 998 x 9,8 x 4 ) + 196000
= 235121,60 N/m2
 Tekanan pada lantai 3 (h = 8) :
P = ( 998 x 9,8 x 8 )
= 78243,2 N/m2
22
 Tekanan pada lantai 2 (h = 12) :

P = ( 998 x 9,8 x 12 )
= 117364,8 N/m2
 Tekanan pada lantai 1 (h = 16):

P = ( 998 x 9,8 x 16 )
= 156486,4 N/m2
 Tekanan pada lantai basement (h = 20) :

P = ( 998 x 9,8 x 16 )
= 156486,4 N/m2
Tabel 1.5 Tekanan Air yang Terjadi

Tinggi Lantai Tekanan Tekanan Total
Lantai (m) (N/m2) (N/m2)
4 4,00 235121,60
3 8,00 78243,2
P.B = 196000
2 12,00 117364,8
1 16,00 156486,4
Basement 20,00 195608
23
k. Perhitungan Tebal Pipa Distribusi Air Bersih
P D
t C
2 s
Dimana
t = Tebal pipa (mm)
P = Tekanan dalam Pipa (N/mm2)
D = Diameter pipa (mm)
S = Tegangan tarik yang diizinkan ( unit tensile stress ) (N/mm2)
Tetapi karena hasil perhitungan tebal pipa yang didapat sangat kecil, maka
rumus diatas ditambahkan dengan konstanta “ C “, sehingga rumus berubah menjadi :
Dimana
C = 3mm untuk pipa GIP
s = 10800 psi = 74455200 N/m2
P = 298694 N/m2 ( P maksimum )
Tebal pipa yang dihitung adalah pipa yang digunakan dalam tugas perencanaan ini yaitu pipa
dengan diameter yaitu 27,34,37,dan 76
 Pipa diameter 27 mm = 0,027 m
P D
t C
2 s
298694 𝑥 0,027
t == + 0,003
2 𝑥 74455200
t = 3,054 mm
24
P D
t C
2 s
298694 𝑥 0,034
t == + 0,003
2 𝑥 74455200
t = 3,068 mm
P D
t C
2 s
298694 𝑥 0,037
t == + 0,003
2 𝑥 74455200
t = 3,074 mm
P D
t C
2 s
298694 𝑥 0,076
t == + 0,003
2 𝑥 74455200
t = 3,152 mm
l. Perhitungan Kehilangan Energi
V = 1,792 x 10-6[1 + (T/25)1,165]-1

VD
Re =
𝜈
64 0,315
f= (Re ≤ 2000) atau (4000 ≤ Re ≤ 105)
Re Re0.25
L .V²
hf =f
D . 2g
25
Dimana :
Re = Bilangan Reynolds
V = Kecepatan aliran (m/detik)
D = Diameter pipa ( m )
𝜈 = Kekentalan kinematik (m2/detik)

T = Suhu fluida (20° C dalam keadaan normal)
f = Koefesien gesekan (Darcy-Weisbach)
hf = Kehilangan tenaga / energi (m)
L = Panjang pipa (m)
g = Percepatan grafitasi (9,81 m/detik2)
Diameter pipa yang digunakan untuk perhitungan mencari hf yaitu Diameter – Tebal
Pipa.
1. Kehilangan tinggi energi pada pipa utama
a. Menentukan nilai V
V = 1,792 x 10-6[1 + (20/25)1,165]-1
V = 1,0018 x 10-6
b. Menentukan nilai Re
Diameter Pipa
= 76 – 3,152
= 72,848
= 0,072
VD
Re = 𝜈
2 x 0,072
Re = 1,0018 𝑥 10−6
Re = 143741,26
c. Menentukan nilai koefisien gesekan (f)

0,315
f= R𝑒 0.25
0,315
f= 143741,260.25
26
f = 0,016
d. Menentukan nilai hf
L .V2
hf = f D . 2g
12 x 22
hf = 0,016 0,072 x 2 x 9,81
hf = 0,54 meter
2. Kehilangan tinggi energi pada pipa header
 Bak Mandi
V = 1,792 x 10-6[1 + (20/25)1,165]-1
V = 1,0018 x 10-6
Diameter Pipa
= 34 – 3,068
= 30,932
= 0,0309
VD
Re = 𝜈
2 x 0,0309
Re = 1,0018 𝑥 10−6
Re = 61752,84

0,315
f= R𝑒 0.25
0,315
f= 61752,840.25
f = 0,019
L .V2
hf = f D . 2g
27
10,5 x 2,02
hf = 0,019 0,019 x 2 x 9,81
hf = 2,14 meter
 Westafel
V = 1,792 x 10-6[1 + (20/25)1,165]-1
V = 1,0018 x 10-6
Diameter Pipa
= 27 – 3,054
= 23,946
= 0,023
VD
Re = 𝜈
1,94 x 0,023
Re =
1,0018 𝑥 10−6
Re = 44539,82

0,315
f= R𝑒 0.25
0,315
f= 44539,820.25
f = 0,021
L .V2
hf = f D . 2g
20 x 22
hf = 0,021 0,023 x 2 x 9,81
hf = 3,72 meter
28
 Pancuran Mandi
V = 1,792 x 10-6[1 + (20/25)1,165]-1
V = 1,0018 x 10-6
c. Menentukan nilai Re
Diameter Pipa
= 34 – 3,068
= 30,932
= 0,0309
VD
Re = 𝜈
2 x 0,0309
Re = 1,0018 𝑥 10−6
Re = 61752,84
d. Menentukan nilai koefisien gesekan (f)

0,315
f= R𝑒 0.25
0,315
f= 61752,840.25
f = 0,019
e. Menentukan nilai hf
L .V2
hf = f D . 2g
29
7,75 x 2,02
hf = 0,019 0,0309 x 2 x 9,81
hf = 1,00 meter
3. Kehilangan tinggi energi pada pipa shaft
 Pada Lantai 1
V = 1,792 x 10-6[1 + (20/25)1,165]-1
V = 1,0018 x 10-6
Diameter Pipa
= 34 – 3,068
= 30,932
= 0,0309
VD
Re = 𝜈
1,9 x 0,0309
Re = 1,0018 𝑥 10−6
Re = 61752,84

0,315
f= R𝑒 0.25
0,315
f= 61752,840.25
f = 0,019
L .V2
hf = f D . 2g
12 x 1,92
hf = 0,020 0,0309 x 2 x 9,81
hf = 1,00 meter
30
 Pada Lantai 2 – 4
Diameter Pipa
= 37 – 3,074
= 33,926
= 0,033
VD
Re = 𝜈
1,9 x 0,033
Re = 1,0018 𝑥 10−6
Re = 62587,34
a. Menentukan nilai koefisien gesekan (f)

0,315
f= R𝑒 0.25
0,315
f= 62587,340.25
f = 0,035
b. Menentukan nilai hf
L .V2
hf = f D . 2g
7,75 x 2,02
hf = 0,035 0,033x 2 x 9,81
hf = 1,67 meter
31
Tabel 1.6 Kehilangan Tinggi Energi (hf)
No. Jenis Aliran Pipa V Re f hf(m)
1 Pipa Utama 1,0018 x 10-6 143741,26 0,016 0,51
2 Pipa Shaft
Lantai 1 1,0018 x 10-6 61752,84 0,019 1,00
Lantai 2-4 1,0018 x 10-6 62587,34 0,035 1,67
3 Pipa Header
Westafell 1,0018 x 10-6 44539,82 0,021 3,72
Bak Mandi 1,0018 x 10-6 61752,84 0,019 2,14
Pancuran Mandi 1,0018 x 10-6 61752,84 0,019 1,00
m. Perhitungan Septick Tank
Diketahui :
 Kuantitas Air Limbah (Q) = 120 𝑙𝑡/𝑜𝑟𝑔/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
 Jumlah Penghuni (O) = 30 org
 Waktu Pengurasan (d) = 3 tahun
 Dimensi Septick =3:1
 Kuantitas Lumpur = 35 𝑙𝑡/𝑜𝑟𝑔/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
 Perhitungan
Rumus rumus yang digunakan,
1. Volume air dalam septicktank
VA = Q x O x td
32
2. Volume Lumpur
VL = Rt x N x O
3. Volume Efektif
Vef = VA + VL
Dimana :
Vef = Volume efektif (m3)
VA = Volume air dalam septicktank (m3)
VL = Volume lumpur (m3)
Q = Debit aliran limbah (m3/orang/hari)
O = Jumlah penghuni (orang)
td = Waktu tinggal (hari)
Rt = Rate, laju akumulasi lumpur (m3/orang/tahun)
N = Frekuensi pengurasan (tahun).
Va = Q x O x d
= 120 x 30 x 3
= 10800 𝑙𝑡/𝑜𝑟𝑔/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= 10,8 m3/org/tahun
VL = Kuantitas Lumpur x d x O
= 0,035 x 3 x 30
= 3,150 m3/org/tahun
Jadi, Vef = Va + VL
Vef = 10,8 + 3,150
= 13,950 m3/org/tahun
 Diambil dimensi Septick
33
Lebar =2m
Panjang = 6 m
Tinggi = 1,7 m
Volume Perencanaan =pxlxt

= 6 x 2 x 1,7
= 20,4 m3
Volume Perencanaan > Vef (Volume Perhitungan)..... ok
20,4 m3 > 13,950 m3
 Ruang Basah = 0,9 m

V = 6x2x 0,9
= 10,8 m3
 Ruang Lumpur = 0,6 m

V = 6x 2 x 0,60
= 7,2 m3
 Ruang Ambang Bebas / Bebas Air = 0,2 m

V = 6x 2 x 0,10
= 1,2 m3
Tabel 1.7 Dimensi Septicktank dengan Periode Pengurasan 3 Tahun
Ruang Ruang Ruang Ukuran (m) Volume

Bebas Total
Basah (m) Lumpur (m) Air (m) P L T (m³)
0,9 0,60 0,20 6 2 1,7 20,4
34
0,2 m
0,9 m
0,6 m
Gambar 1.6 Potongan Perencanaan Septick Tank
35

Air

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Air

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

TUGAS PERENCANAAN INSTALASI AIR BERSIH DAN LIMBAH

1. Kos-kosan ini terdiri atas 1 lantai dasar (basement) ,

1 BAK MANDI UMUM

1 PANCURAN MANDI/ SHOWER UMUM

2 BAK MANDI PRIBADI

4 BAK MANDI PRIBADI

LANTAI 2 4 PANCURAN MANDI/ SHOWER PRIBADI

4 BAK CUCI PIRING PRIBADI

4 BAK MANDI PRIBADI

LANTAI 3 4 PANCURAN MANDI/ SHOWER PRIBADI

4 BAK CUCI PIRING PRIBADI

4 BAK MANDI PRIBADI

LANTAI 4 4 PANCURAN MANDI/ SHOWER PRIBADI

4 BAK CUCI PIRING PRIBADI

Luas Gedung 1 – 4 : 102 m2

C. ANALISA PERHITUNGAN.BERDASARKAN JUMLAH PENGHUNI

 Berdasarkan Jumlah Penghuni

e. Diasumsikan pemakaian air dalam satu hari selama 8 jam

Qh = Qd / Jam Pemakaian Sehari

jika C1 = 1,5 – 2,0 dan C2 = 3,0 – 4,0

Tabel 1.1 Perhitungan Debit Pemakaian Air

3,6 4,32 0,54 0,018 0,027

g. Analisa Perhitungan Berdasarkan Jenis dan Jumlah Alat Plumbing

Tabel 1.2 Unit beban alat plumbing

UNIT ALAT PLUMBING

Gambar 1.1 Hubungan Unit Beban dan Aliran Serentak

h. Volume Kebutuhan Tangki

1. Mencari Volume Tangki Bawah

2. Volume tangki atap

Ve = ( Qm_Max- Qh_Max ) Tp + Qh_Max x Tpu

Ve = Volume tangki atap (m3)

Tp = Waktu kebutuhan jam puncak (menit)

Diasumsikan : Tp = 60 menit dan Tpu = 20 menit

Ve = (0,027 – 0,018) x 60 + 0,018 x 20

Digunakan tangki atas 1 x 10 m3

i. Kebutuhan Diameter Pipa

Q = laju aliran air yang dibutuhkan (m3/detik)

Tabel 1.3 Perkiraan Kebutuhan Air

Supply systems predominantly for Supply systems predominantly for

120 3,03 120 4,61

1. Mencari Diameter Pipa Utama.

- Total Beban unit plambing = 300 WSFU

Q = 5,36 liter/detik = 321,6 liter/menit

Gambar 1.2 Hubungan Diameter Pipa dengan Laju Aliran Air

Jadi diperoleh diameter pipa 57 mm

Kontrol terhadap asumsi V = 2 m/detik

Gambar 1.3 Hubungan Diameter Pipa dengan Laju Aliran Air

2. Mencari Diameter Pipa Shaft

Perhitungan diameter pipa (D)

Kontrol terhadap asumsi V = 2 m/detik

Jadi, diameter pipa yang digunakan adalah 30 mm.

- Laju aliran air (Q), berdasarkan Tabel 3 maka :

Perhitungan diameter pipa (D)

Kontrol terhadap asumsi V = 2 m/detik

Jadi, diameter pipa yang digunakan adalah 34 mm.

Perhitungan diameter pipa (D)

Kontrol terhadap asumsi V = 2 m/detik

Jadi, diameter pipa yang digunakan adalah 34 mm.

Perhitungan diameter pipa (D)

Kontrol terhadap asumsi V = 2 m/detik

Jadi, diameter pipa yang digunakan adalah 34 mm.

3. Mencari Diameter Pipa Pembagi

a. Lantai 1-4 ( Westafel )