I. REFERENSI
II. TUJUAN
a. Mengetahui kemampuan bata pejal press dan bata berongga kecil
b. Menerangkan prosedur pemeriksaan section rate (daya serap) bata
c. Mengetahui besarnya daya serap dari bata yang diuji
d. Menyimpulkan hasil pemeriksaan dari section rate bata tersebut didalam
pelaksaan pembuatan pasangan bata
III. DASAR TEORI
Bata merah adalah unsur bangunan yang digunakan untuk pembuatan kontruksi
bangunan, dibuat dari, dengan atau tapa campuran bahan lain. Pembakaran dilakukan pada
suhu yang cukup tinggi hingga tidak dapat hancur bila direndam dalam air. Dalam
menggunakan batu bata in harus diperhatikan daya serapnya terhadap air, dimana dalam hal
ini telah ditetapkan batas maksimal daya serap batu bata terhadap air yaitu 20 gr/dm' per menit.
Bila batu bata mempunyai daya serap melebihi batas tersebut kemungkinan pada pasangan
batu bata terjadi retak, dan untuk mencegahnya bata tersebut direndam terlebih dahulu.
o Jika daya serap air atau section rate (SR) > 20 gr/dm 2/menit, berarti daya serap air tinggi
sehingga perlu direndam dalam air dahulu sebelum digunakan agar adukan dapat merekat
dengan batu bata.
o Jika daya serap air atausection rate (SR) < 20 gr/dm2/menit, berarti daya serap air kecil
sehingga bisa langsung digunakan tidak perlu direndam di dalam air.
Untuk menghitung daya serap air atau section rate (SR), rumus yang digunakan adalah:
B− A
SR = B= Berat basah batu bata (gram)
F
NAMA
NO. GAMBAR KETERANGAN FUNGSI
ALAT
Untuk
1. Oven mengeringkan
benda uji
Alat untuk
Berguna untuk
Dengan ketelitian mengukur
3.
jangka Sorong 0,001 mm dimensi benda
uji.
Alat untuk
mengukur
panjang benda
4. Penggaris
uji
Untuk
penyangga
bahan uji agar
6. Besi siku-siku
terendam
sempurna
bawahnya
Untuk
7 Pan merendam
bahan uji
Untuk wadah
8 Cawan
air
b. Bahan
Bata berongga
2 kecil
(1 buah)
V. PROSEDUR PENGUJIAN
4. Ukur dimensi panjang (P), lebar (L), tinggi (T), bata pejal press dan bata
berongga kecil
5. Simpan besi siku siku ke dalam pan, lalu ukur jarak besi siku siku sejauh 3⁄4
panjang dari bata, kemudian isi air ke dalam pan
8. Angkat bata jika sudah terendam 1 menit, pada waktu mengangkat bata, bidang
bawah permukaan bersamaan terangkat
𝑃1+𝑃2+𝑃3
Lalu dirata- ratakan dengan cara
3
B. PERHITUNGAN
1. Bata Pejal Press
• Luas Permukaan :
A=PxL
A = 230,667 x 111,146
A = 25637,714 mm²
• Section Rate
𝑊1−𝑊2
SR = 𝐴
2057,3−2050
SR = 25637,714
SR = 0,000285 gr/mm²/menit
2. Bata Berongga Lubang Kecil
• Luas Permukaan :
A=PxL
A = 230,166 x 108,667
A = 25011,448 mm²
• Section Rate
𝑊1−𝑊2
SR = = 𝐴
1826−184,6
SR = 25011,44
SR = 0,000784 gr/mm²/menit
VII. KESIMPULAN