Anda di halaman 1dari 8

PENGUJIAN BAHAN

Praktikum Beton Lembar Kerja 7


MATERIAL BETON
Pendidikan Teknik Waktu : 2 x 170 menit
Bangunan PEMERIKSAAN Hari : Senin
FKIP Tanggal : 25 Maret 2019
UNS GRADASI Kel : VA
AGREGAT KASAR Lokasi : Kampus V
Semester : VI
UNS

A. PENDAHULUAN
Pengujian gradasi bertujuan untuk mengetahui gradasi dan keseragaman diam
eter agregat kasar, yang menentukan sifat pengerjan dan sifat kohesif campuran a
dukan beton.

B. TUJUAN PENGUJIAN
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui variasi ukuran butir agregat kasar,
presentase dan modulus kehalusan.

C. ALAT DAN BAHAN


 Alat
a. Timbangan/ neraca ghauss ketelitian 0.1 gram.
b. Oven
c. Satu set ayakan dengan susunan diameter lubang 15,8 mm, 12,7 mm, 9,5
mm, 4,75 mm dan pan.
d. Cawan dan sikat
e. Mesin Sieveshaker/ penggetar.
 Bahan :
Agregat kasar kering oven sebanyak 3000 gram.

D. LANGKAH KESELAMATAN KERJA

31
1. Mengikuti pengarahan dan petunjuk dari pembimbing
2. Memakai pakaian kerja/ praktek
3. Menggunakan alat-alat dengan baik dan sesuai fungsinya
4. Memeriksa alat sebelum dan sesudah praktek
5. Bersungguh-sungguh saat melaksanakan praktek
6. Membersihkan dan merapikan alat kerja

E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan kerikil kering oven pada suhu 1100 C selama 24 jam.
2. Menimbang kerikil kering oven 3000 gram.
3. Mengambil dan menyusun sieve dengan susunan dari bawah keatas.
4. Meletakkan kerikil kering ke sieve kemudian mesin penggetar dinyalakan
selama 5 menit.
5. Menuangkan sisa butiran yang tertahan diayakan dan menimbangnya satu
persatu.
6. Menghitung presentase berat agregat kasar tertinggal pada masing-masing
ayakan.

F. DATA HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN

32
Tabel Hasil Pengujian Material Beton Melalui Ayakan
Komulatif Komulatif
Diameter Berat Berat
berat Berat Berat
No ayakan tertinggal tertinggal
tertinggal Lolos (%) Tertinggal
(mm) (gr) (%)
(gr) (%)
1 40 0 0 0 100 0

2 20 0 0 0 100 0

3 10 2532,8 84,427 2532,8 15,573 84,427

4 4,8 446,6 14,887 2979,4 0,687 99,313

5 2,4 0 0 2979,4 0,687 99,313

6 1,2 0 0 2979,4 0,687 99,313

7 0,6 0 0 2979,4 0,687 99,313

8 0,3 0 0 2979,4 0,687 99,313

9 0,15 0 0 2979,4 0,687 99,313

10 pan 20,3 0,677 2999,7 0,01 ---

2999,7 99,99 680,305


  JUMLAH
(A) (B) (C)

Berat kerikil awal = 3000 gram


Berat kerikil setelah diayak = 2999,7 gram
Berat kerikil yang hilang = Berat awal – Berat setelah diayak
= 3000 – 2999,7 = 0,3 gram

Presentase Kehilangan Berat = (Berat awal – Berat setelah diayak) x 100%


Berat awal
= 0,3 x 100 %
3000
= 0,01 %

33
Modulus Kehalusan =
680,305
= = 6,8
99,99

Dari pengujian gradasi yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa agregat kasar
yang digunakan memenuhi persyaratan dengan diameter maksimal 20 mm.
persentase kehilangan agregat kasar adalah 0,01 %. Untuk modulus kehalusan
yang diperoleh adalah 6,8 sehingga memenuhi persyaratan sebagai agregat kasar
dengan nilai 6,00 hingga 7,1 (kardijono Tjokrodimuljo). Dengan demikian agregat
kasar bisa digunakan dalam pembuatan beton.

Tabel Zona Gradasi Agregat Kasar


Lubang Persen berat butir yang lewat ayakan besar butir maksimal
40 mm 20 mm 12,5 mm Data
(mm)
40 95 – 100 100 100 100
20 37 – 70 95 – 100 100 100
10 10 – 40 30 – 60 50 – 85 15,573
4,8 0–5 0 – 10 0 - 10 0,687
Sumber : Tjokrodiuldijo (2004 : III – 12)

34
G. KESIMPULAN
Dari percobaan pengujian gradasi pasir, maka dapat diperoleh kesimpulan:
Modulus kehalusan agregat kasar adalah 6,8 sehingga memenuhi persyaratan
sebagai agregat kasar dengan nilai 6,00 hingga 7,1 (Kardiono Tjokrodimuljo). Dari
kategori zona gradasi Agregat kasar yang diuji dapat digolongkan dengan agregat
kasar dengan butir berdiameter rata-rata 20 mm.

35
LAMPIRAN

36
Kerikil Dicuci Sebelum Dioven Kerikil Kering Oven

Ayakan 15,8 mm Ayakan 12,7 mm

Ayakan 9,5 mm Ayakan 4,75 mm Pan

37
Mesin SieveShaker Satu Set Ayakan

38

Anda mungkin juga menyukai