Anda di halaman 1dari 29

46

BAB III
METODE UBAHAN-SUDUT
(THE SLOPE-DEFLECTION METHOD)
3.1 Pendahuluan
Metode ubahan-sudut (slope-deflection) merupakan suatu metode umum
yang dapat dipakai untuk menganalisa semua balok dan kerangka kaku,
berdasarkan pengandaian bahwa semua deformasi disebabkan hanya oleh pengaruh
momen lentur. Tentu saja metode tersebut lebih menarik buat analisa balok dan
kerangka kaku statis tak tentu.
Keistimewaan yang paling menyolok dari metode ubahan-sudut ialah, bahwa
perpindahan-perpindahan (rotasi dan translasi) titik-titik hubung yang kaku
diperlakukan sebagai yang tak diketahui pokok, dan nilai-nilainya ditentukan lebih
dahulu dari nilai-nilai momen lentur di ujung-ujung batang. Cara ini tidak lagi
menyangkut derajat ketaktentuan karena apa yang dinamakan kondisi-kondisi
keselarasan dalam metode gaya selalu telah terpenuhi sejak awal apabila
perpindahan-perpindahan (rotasi dan translasi) titik-hubung ditetapkan sebagai
yang tak diketahui.
Sebagai contoh sederhana untuk menunjukkan fungsi metode ubahan-sudut,
tinjaulah kerangka kaku pada Gambar 21a, yang dibebani sebagaimana
diperlihatkan. Meskipun tak ada sangkut-pautnya dengan metode ubahan-sudut,
boleh anda catat bahwa kerangka kaku ini bersifat statis tak tentu, berderajat-enam.
Metode gaya dapat digunakan, tapi banyaknya pekerjaan, akan membuat metode
tersebut terlalu merepotkan. Karena kerangka kaku ini dicegah beralih horisontal
oleh tumpuan-terjepit di A dan dicegah beralih vertikal oleh tumpuan-dasar-terjepit
di D dan E, dan karena deformasi aksial pada anggota-anggotanya diabaikan,
kelima titik-hubungnya harus tetap di lokasi mereka semula. (Kasus yang
memungkinkan beberapa titik-hubung berubah posisi ketika kerangka kaku yang
bersangkutan terdeformasi akan dibicarakan kemudian). Rotasi titik-hubung searah
jarum jam
B
dan
C
dianggap bernilai positif, sebagaimana ditunjukkan pada
Gambar 21a. Diagram-diagram benda-bebas semua batang diperlihatkan pada
47
Gambar 21b. Perhatikanlah bahwa, di suatu ujung yang mana pun pada setiap
batang, bisa terdapat tiga gaya: gaya-tarik atau gaya-tekan langsung, gaya geser
ujung. dan momen ujung. Sebutlah kedelapan momen ujung yang bekerja di ujung-
ujung keempat anggota sebagai M
1
hingga M
5
. Momen-momen searah jarum jam
yang bekerja di ujung-ujung anggota dianggap bernilai positif, sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 21b.
Gambar 21. Kerangka kaku tanpa translasi titik hubung
Dengan menggunakan persamaan-persamaan ubahan-sudut yang diturunkan
di dalam pasal selanjutnya, dua momen ujung yang bekerja pada setiap anggota
dapat dianggap sebagai fungsi dari kedua rotasi ujung yang bersangkutan dan
beban-beban pada anggota yang bersangkutan. Jadi momen-momen M
1
hingga M
8
pada Gambar 21c dapat dianggap sebagai fungsi dari kedua rotasi titik-hubung
yang tak diketahui,
B
dan
C
. Diagram-diagram benda-bebas B dan C diperlihatkan
pada Gambar 21c. Pada Gambar tersebut, hanya momen-momen yang
diperlihatkan. Momen-momen ini diperlihatkan dalam arah positif mereka, yakni
48
berlawanan arah jorum jam. Demi keseimbangan, jumlah semua momen yang
bekerja di setiap titik-hubung harus sama dengan menjadi
M
2
+M
3
+ M
5
= 0
M
4
+ M
7
= 0
Kedua persamaan di atas diperlukan dan cukup untuk menentukan nilai-nilai

B
dan
C
.
3.2 Penurunan Persamaan Ubahan-Sudut (Tanpa Rotasi Sumbu Anggota)
Demi kemudahan dalam pembahasan, persamaan-persamaan ubahan-sudut
untuk kasus sederhana pada Gambar 22a akan diturunkan di dalam sub bab ini, dan
yang untuk kasus umum pada Gambar 22b akan diturunkan di dalam sub bab 3.4.
Di dalam kasus sederhana ini, garis lurus penghubung ujung-ujung kurva 48lastic
AB dapat berimpit dengan sumbu anggota semula, AB, atau tetap sejajar
dengannya; jadi tak terjadi rotasi pada sumbu anggota. Di dalam kasus umum, garis
lurus penghubung ujung-ujung kurva 48lastic A.B membentuk sudut (searah
jarum jam) R, sama dengan /L, dengan sumbu anggota semula AB. Nama
persamaan ubahan-sudut, bagaimana pun berasal dari kasus umum, karena mereka
mengekspresikan momen-momen ujung M
A
dan M
B
sebagai fungsi dari kemiringan-
kemiringan ujung
A
dan
B
serta lendutan transversal nisbi ujung-ujung, ;
sedangkan A sama dengan nol di dalam kasus sederhana tersebut.
Gambar 22. Penurunan persamaan ubahan sudut
Kini, untuk kasus sederhana tersebut (tanpa rotasi sumbu anggota),
persoalannya adalah menurunkan ekspresi-ekspresi untuk M
A
dan M
B
sebagai fungsi
dari
A
dan
B
serta beban-beban yang bekerja pada AB. Kondisi pada Gambar 23a
ini dapat dipecahkan menjadi dua kondisi yang ditunjukkan pada Gambar 23b dan
49
c: Gambar 23b dinamakan kondisi terjepit, yang dengan beban-beban yang bekerja
pada AB, momen-momen M
0A
dan M
0C
mampu mempertahankan kemiringan nol
di.A dan B; dan Gambar 23c dinamakan kondisi gaya titik-hubung, yang tanpa
beban-beban yang bekerja pada AB, momen-momen M'
A
dan M'
B
mampu
mempertahankan kemiringan
A
dan
B
. Jadi,
M
A
= M
0A
+ M'
A
(3.1)
MB = M
0B
+ M'
B
(3.2)
Momen-momen ujung-terjepit M
0A
dan M
0B
masing-masing dapat ditentukan
secara mandiri (momen primer).
Gambar 23. Persamaan dasar ubahan sudut, contoh sederhana
Momen-momen ujung M'
A
dan M'
B
yang diperlukan untuk mempertahankan
kemiringan
A
dan
B
dapat diperoleh dengan mengacu kepada Gambar 24, yang
terhadapnya metode balok padanan. Maka :
Gambar 24. Statika dan deformasi batang terlentur yang tidak dibebani, tanpa
rotasi sumbu batang

A
= +
A1
-
A2
=
EI
L M
EI
L M
B A
6 3

.. (3.3a)

B
= -
B1

B2
=
EI
L M
EI
L M
B A
3 6

.. (3.3b)
Selesaikan persamaan (3.3a dan b) untuk memperoleh M
A
'
dan M
B
'
,
M
A
'
=
B A
L
EI
L
EI

2 4
+ +
(3.4a)
50
M
B
'
=
B A
L
EI
L
EI

4 2
+ +
(3.4b)
Subtitusikan persamaan (3.4a dan b) ke dalam persamaan (3.1 dan 3.2),
M
A
= M
0A
+
) 2 (
2
B A
L
EI
+
.. (3.5a)
M
B
= M
0B
+
) 2 (
2
A B
L
EI
+
.. (3.5b)
Atau, secara umum,
M
ujung-dekat
= M
0

(ujung-dekat)
+
L
EI 2
(2
ujung-dekat
+
ujung-jauh
) (3.6)
Persamaan (3.6) tak lain adalah persamaan ubahan-sudut untuk suatu anggota
yang mengalami lenturan tanpa rotasi sumbu-anggotanya; ia mengatakan bahwa
momen di sembarang ujung suatu anggota yang mengalami lenturan sama dengan
momen ujung-terjepit akibat beban-beban yang bekerja pada anggota tersebut
ditambah dengan 2EI/L kali jumlah dari dua kali kemiringan di ujung-dekat dan
kemiringan di ujung-jauh.
3.3 Penerapan pada Analisa Balok Statis Tak Tentu dan Portal tidak
Bergoyang Sehubungan dengan Beban-beban yang Bekerja
Persamaan ubahan-sudut, untuk suatu batang yang mengalami lenturan tanpa
rotasi sumbu-batang, dapat digunakan untuk menganalisa balok statis tak tentu
sehubungan dengan beban-beban yang bekerja, dengan langkah kerja sebagai
berikut:
1. Tentukan momen-momen ujung-terjepit (momen primer) di ujung-ujung setiap
bentangan, dengan menggunakan rumus-rumus untuk beban terbagi rata dan
beban terpusat.
2. Anggap semua momen ujung sebagai fungsi dari momen-momen ujung-terjepit
dan rotasi-rotasi titik-hubung, dengan menggunakan persamaan ubahan-sudut
tanpa rotasi sumbu-batang.
3. Tetapkan suatu sistem persamaan simultan linear dengan menggunakan kondisi
ke-seimbangan yang bersangkutan, yakni jumlah momen berlawanan arah
jarum jam yang bekerja di setiap titik-hubung harus sama dengan nol, dengan:
51
rotasi-rotasi titik-hubungnya sebagai yang tak diketahui.
4. Selesaikan untuk memperoleh rotasi-rotasi titik-hubung yang tak diketahui ter-
sebut.
5. Substitusikan nilai-nilai rotasi titik-hubung yang telah diketahui tersebut
kembali ke dalam persamaan-persamaan ubahan-sudut untuk memperoleh
momen-momen ujung.
6. Tentukan semua reaksi, gambarkan diagram gaya geser dan momen, dan
buatlah sketsa kurva elastisnya.
Contoh soal 1. Analisalah balok-kontinu pada gambar 25a dengan metode ubahan-
sudut. Gambarkan diagram gaya geser dan momennya. Buatlah sketsa kurva
elastisnya.
Gambar 25. Balok kontinu contoh 1
PENYELESAIAN (a) Momen ujung-terjepit. Balok yang ditinjau diperlihatkan
pada Gambar 25a. Jika kemiringan di A, B, C dan D dipertahankan = 0, balok yang
ditinjau dapat dipisahkan menjadi tiga balok yang berujung-terjepit, yang
ditunjukkan pada Gambar 25b dan sebuah balok-kantilever yang tidak diperlihatkan
pada Gambar 25b. Bagian kantilever DE tidak dianggap sebagai batang yang
sesungguhnya, karena persamaan ubahan-sudut tidak dibuat pada batang tersebut.
Sesuai perjanjian tanda bahwa momen searah jarum jam yang bekerja di ujung
anggota bernilai positif, momen-momen ujung-terjepit M
01
hingga M
06
:
52
M
01
=
12
) 6 ( 24
2
= -72 kN.m M
02
= +72 kN.m
M
03
=
2
2 2
12
) 6 )( 6 ( 80
12
) 12 ( 16
= -312 kN.m M
04
= +312 kN.m
M
05
=
2
2
6
) 4 )( 2 ( 72
= -64 kN.m M
06
= +
2
2
6
) 2 )( 4 ( 72
= 32 kN.m
(b) Persamaan-persamaan ubahan sudut (slope-deflection)
M
1
= M
01
+
6
) 3 ( 2
C
I E
(2
A
+
B
) = -72 + 2EI
C

A
+ EI
C

B MAB
M
2
= M
02
+
6
) 3 ( 2
C
I E
(2
B
+
A
) = +72 + 2EI
C

B
+ EI
C

A MBA
M
3
= M
03
+
12
) 10 ( 2
C
I E
(2
B
+
C
) = -312 + 3,333EI
C

B
+ 1,667EI
C

C
MBC
M
4
= M
04
+
12
) 10 ( 2
C
I E
(2
C
+
B
) = +312 + 3,333EI
C

C
+ 1,667EI
C

B MCB
M
5
= M
05
+
6
) 2 ( 2
C
I E
(2
C
+
D
) = -64 + 1,333EI
C

C
+ 0,667EI
C

D MCD
M
6
= M
06
+
6
) 2 ( 2
C
I E
(2
D
+
C
) = +32 + 1,333EI
C

D
+ 0,667EI
C

C MDC
(c) Persamaan-persamaan simultan dalam
A
,
B
,
C
dan
D
. Diagram-diagram
benda-bebas titik-hubung A, B, C dan D, diperlihatkan pada Gambar 25c.
Perhatikanlah bahwa momen-momen ujung M
1
hingga M
6
belum diketahui
(meskipun M
1
dan M
6
jelas masing-masing harus sama dengan nol dan +36, namun
hal ini merupakan kondisi-kondisi momen-ujung di titik-hubung A dan D), maka
mereka harus ditunjukkan dalam arah positif mereka. Demi keseimbangan
rotasional di titik-titik hubung,
M
1
= 0 M
2
+ M
3
= 0 M
4
+ M
5
= 0 M
6
-36 = 0
Subtitusikan persamaan-persamaan ubahan-sudut untuk M
1
hingga M
6
di dalam
persamaan-persamaan di atas dan tatalah kembali,
+ 2,000 EI
c

A
+ 1,000 EI
c

B
= + 72,0
+ 1,000 EI
c

A
+ 5,333 EI
c

B
+ l,667 EI
c

C
= + 240,0
+ l,667 EI
c

B
+ 4,666 EI
c

C
+ 0,667 EI
c

D
= - 248,0
53
+ 0,667 EI
c

C
+ l,333 EI
c

D
= + 4,0
Perhatikanlah bahwa jika pada ruas kiri dari keempat persamaan di atas
ditarik suatu diagonal ke kanan-bawah sebagaimana ditunjukkan, maka tidak hanya
koefisien-koefisien pada diagonal tersebut menonjol di dalam persamaan-
persamaan mereka sendiri, tapi koefisien-koefisien lainnya simetris terhadap
diagonal tersebut. Hal ini selalu dapat dibuktikan kebenarannya melalui sifat-sifat
dasar persamaan ubahan-sudut dan kondisi-kondisi momen-ujung yang
bersangkutan. Untuk mengamati hal ini, perlu disusun yang tak diketahui yang
bersangkutan dalam urutan
A
,
B
,
C
dan
D
di sepanjang arah horisontal, dan
kondisi-kondisi momen-ujung yang bersangkutan dalam urutan titik-hubung A, B,
C, dan D dalam arah vertikal.
(d) Solusi persamaan simultan. Persamaan-persamaan simultan dalam
A
,
B
,

C
, dan
D
dapat diselesaikan dalam prosedur eliminasi-maju dan substitusi-mundur.
Hasilnya adalah
EI
c

D
= +45,62 EI
c

C
= -85,23
EI
c

B
= +71,60 EI
c

A
= + 0,20
(e) Substitusi-mundur
M
1
= -72 + 2(+0,20) + 71,60 = 0
M
2
= +72 + 2(+71,60) + 0,20 = +215,4
M
3
= -312 + 3,333(+71,60)+ l,667(-85,23) = -215,4
M
4
= +312 + 3,333(-85,23) + 1,667(+71,60) = + 147,3
M
5
= -64 + l,333(-85,23) + 0,667(+45,62) = - 147,2
M
6
= +32 + l,333(+45,62) + 0,667(-85,23) = +36,0
Perhatikanlah bahwa hasil-hasil untuk M
l
hingga M
6
benar-benar memenuhi
keempat kondisi momen-ujung: (1) M
1
= 0, (2) M
2
+ M
3
= 0, (3) M
4
+ M
5
= 0, dan
(4) M
6
-36 = 0.
(f) Reaksi-reaksi, diagram gaya geser dan momen, dan kurva elastis. Hal ini
telah dihitung di dalam Contoh 1 pada Bab I
Contoh soal 2. Analisalah balok-kontinu pada gambar 26 dengan metode ubahan-
sudut. Gambarkan diagram gaya geser dan momennya.
54
PENYELESAIAN : Satu-satunya perbedaan antara balok ini dan balok pada
contoh sebelumnya adalah bahwa tumpuan di A sekarang terjepit, bukan lagi
tumpuan sendi. Karenanya,
A
untuk balok ini bernilai nol. Masukkan
A
= 0 dalam
persamaan-persamaan ubahan-sudut yang ditunjukkan pada bagian (b) dari Contoh
soa1 1, maka persamaan ubahan sudut menjadi :
M
1
= -72 + EI
c

B
M
2
= +72 + 2EI
c

B
M
3
= -312 + 3,333 EI
c

B
+ 1,667 EI
c

C
M
4
= +312 + 3.333 EI
c

C
+ 1,667 EI
c

B
M
5
= -64 + 1,333 EI
c

C
+ 0,667 EI
c

D
M
6
= +32 +1,333 EI
c

D
+ 0,667 EI
c

C
Dalam kenyataannya, ketiga persamaan simultan dalam
B
,
C
, dan
D
untuk
soal ini serupa dengan penamaan kedua, ketiga dan keempat dari Contoh soal 1,
kecuali bahwa suku-suku yang mengandung
A
dihapuskan; dengan demikian,
+ 5,333 EI
c

B
+ 1,667 EI
c

C
= + 240,0
+ 1,667 EI
c

B
+ 4,666 EI
c

C
+ 0,667 EI
c

D
= + 248,0
+ 0,667 EI
c

C
+ 1,333 EI
c

D
= + 4,0
Selesaikan ketiga persamaan di atas,
EI
c

B
= +71,64 EI
c

C
= -85,25 EI
c

D
= +45,63
Substitusikan nilai-nilai
B
,
C
, dan
D
yang diperoleh di atas kembali ke dalam
persamaan-persamaan ubahan-sudut (slope-deflection)
M
1
= -72 + 71,64 = -0,36
M
2
=+72 + 2(+71
>
64) =+215,3
M
3
= -312 + 3,333(+71,64) + l,667(-85,25) = -215,3
M
4
= +312 + 3,333(-85,25) + 1,667(+71,64) = +147,3
M
5
= -64 + 1,333(-85,25) + 0,667(+45,63) = -147,2
M
6
= +32 + l,333(+45,63) + 0,667(-85,25) = +36,0
Untuk nilai M
l
hingga M
6
di atas memenuhi ketiga kondisi momen-ujung (1) M
2
+
M
3
= 0, (2) M
4
+ M
5
= 0, dan (3) M
6
- 36,0 = 0, sebagaimana dikehendaki oleh
diagram-diagram benda-bebas titik-hubung B, C, dan D pada Gambar 26c. Reaksi-
reaksi, diagram gaya geser dan diagram momen, serta kurva 54lastic dapat
55
diperoleh seperti biasa.
Gambar 26. Balok menerus contoh 2
Contoh soal 3. Analisalah kerangka-kaku pada Gambar 27a dengan metode
ubahan-sudut. Tentukan gaya aksial, gaya-gaya geser, dan momen-momen pada
semua batang. Gambarkan sketsa kurva elastisnya.
PENYELESAIAN Titik-titik hubung A, B, C, dan D tak dapat beralih secara
linier; maka R = 0 untuk semua anggota. Rotasi-rotasi titik-hubung yang tak
diketahui adalah
A
,
B
, dan
C
. Sambil menggunakan penandaan momen-ujung
yang dilakukan dengan bilangan pada Gambar 27b,
M
1
= - ) (2
10
) 2E(2I
8
96(10)
B A
c
2
+ + = -120 + 0,80 EI
c

A
+ 0,40 EI
c

B
M
2
= - ) (2
10
) 2E(2I
8
96(10)
A B
c
2
+ + = +120 + 0,80 EI
c

B
+ 0,40 EI
c

A
M
3
= - ) (2
10
) 2E(2I
10
120(4)(6)
C B
c
2
2
+ + = -172,8 + 0,80EI
c

B
+ 0,40EI
c

C
56
M
4
= - ) (2
10
) 2E(2I
10
120(6)(4)
B C
c
2
2
+ + = -115,2 + 0,80EI
c

C
+ 0,40EI
c

B
M
5
= 0 + ) (2
6
) 2E(1,5I
C
c
= + 1,00 EI
c

C
M
6
= 0 + ) (2
6
) 2E(1,5I
C
c
= + 0,50 0EI
c

C
Gunakan kondisi-kondisi titik-hubung (1) M
1
= 0, (2) M
2
+ M
3
= 0, dan (3) M
4
+ M
5
= 0, persamaan-persamaan simultan berikut dalam
A
,
B
dan
C
diperoleh:
+ 0,80 EI
c

A
+ 0,40 EI
c

B
= + 120,0
+ 0,80 EI
c

A
+ 160 EI
c

B
+ 0,40 EI
c

C
= + 52,8
+ 0,40 EI
c

B
+ 0,40 EI
c

C
= - 115,2
Perhatikan pula kesimetrisan koefisien-koefisien yang bersangkutan terhadap
diagonal utama dari ketiga persamaan di atas. Selesaikan persamaan-persamaan ini,
EI
c

C
= -67,12 EI
c

B
= + 14,03 EI
c

A
= + 142,98
Substitusikan nilai-nilai rotasi titik-hubung di atas ke dalam persamaan-persamaan
ubahan-sudut,
M
1
= - 120 + 0,80(+ 142,98) + 0,40(+ 14,03) = 0,00
M
2
= + 120 + 0,80(+ 14,03) + 0,40(+ 142,98) = + 188,42
M
3
= - 172,8 + 0,80(+ 14,03) + 0,40(-67,12) = - 188,42
M
4
= + 1 15,2 + 0,80(-67,12) + 0,40(+ 14,03) = +67,12
M
5
= +l,00(-67,12) = -67,12
M
6
= +0,50(-67,12) = -33,56
Gambar 27. Portal tidak bergoyang contoh 3
57
Gambar 28. Reaksi-reaksi, diagram momen dan kurva elastic contoh 3
58
3.4 Penurunan dan Penerapan Persamaan Ubahan-Sudut dengan Rotasi
Sumbu Batang (Bergoyang)
Di dalam kasus umum, salah satu ujung batang, katakanlah ujung kanan,
dapat berpindah dengan jumlah lebih besar dari ujung kiri sehingga sumbu
batang yang bersangkutan terputar dengan sudut (searah jarum jam) R yang sama
dengan /L, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 22b. Penurunan persamaan-
persamaan ubahan-sudut untuk kasus umum mengikuti pola yang sama seperti yang
untuk kasus sederhana. Kondisi yang ditinjau pada Gambar 29a juga diuraikan
menjadi kondisi terjepit pada Gambar 29b dan kondisi gaya-titik-hubung pada
Gambar 29c; maka
M
A
= M
0
A + M
A
'

. (3.7a)
M
B
= M
0
B + M
B
'

. (3.7b)
Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 29c, rotasi-rotasi ujung
A
dan
B
dari
sumbu batang terputar A'B' terhadap garis-garis singgung kurva elastis yang
disebabkan oleh momen-momen ujung M'
A
dan M'B, bukan ubahan-sudut ujung
A
dan
B
dari sumbu anggota semula terhadap garis-garis singgung kurva elastis.
Karenanya, Persamaan (3.3a dan b) menjadi

A
=
A
- R = +
EI
L M
EI
L M
B A
6 3

. (3.8a)

B
=
B
- R = +
EI
L M
EI
L M
B A
3 6

. (3.8b)
dan Persamaan (3.4a dan b) menjadi
M
A
'
=
R) (
L
2EI
R) (
L
4EI
B A
+
(3.9a)
M
B
'
=
R) (
L
4EI
R) (
L
2EI
B A
+
(3.9b)
Substitusikan Persamaan (3.9a dan b) ke dalam Persamaan (3.7a dan b),
M
A

= M
0A
+
R) (2
L
2EI
B A
+
(3.10a)
M
B

= M
0B
+
R) (2
L
2EI
B A
+
(3.10b)
Atau secara umum,
59
M
ujung-dekat
= M
0

(ujung-dekat)
+
L
2EI
(2
ujung-dekat
+
ujung-jauh
-3R) (3.11)
Persamaan (3.11) tak lain adalah persamaan ubahan-sudut untuk batang yang
mengalami lenturan dengan rotasi sumbu-batangnya. Tentu saja, apabila tidak
terjadi rotasi sumbu batang, maka R = 0 dan Persamaan (3.11) untuk kasus umum
akan kembali ke Persamaan (3.6) untuk kasus sederhana.
Gambar 29. Persamaan dasar ubahan sudut, kasus umum
Contoh soal 4. Analisalah dengan menerapkan metode ubahan-sudut, balok-
kontinu pada Gambar 30a sehubungan dengan penurunan tumpuan B sebesar 15
mm. Gambarkan diagram gaya geser dan momennya. Buatlah sketsa kurva
elastisnya.
PENYELESAIAN Dapat anda perhatikan sejak awal, bahwa untuk soal ini,
momen-momen ujung M
1
hingga M
6
, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 30b,
akan hams bergantung kepada nilai-nilai aktual E dan I
c
, tetapi rotasi-rotasi titik-
hubung
A
,
B
,
C
, dan
D
hanya akan bergantung kepada nilai-nilai momen inersia
semua batang dan sama sekali tidak bergantung kepada nilai-nilai aktual E dan I
c
.
Namun demi kemudahan, nilai-nilai aktual EI/L dari semua bentangan akan
digunakan di dalam persamaan-persamaan ubahan-sudut yang bersangkutan; maka
EI/L pada AB = 200(1200)/6 = 40.000 kN-m
EI/L pada BC = 200(4000)/12 = 66.667 kN-m
EI/L pada CD = 200(800)/6 = 26.667 kM m
60
Gambar 30. Balok menerus contoh 4
Nilai-nilai R yang diketahui adalah (perhatikan bahwa rotasi searah jarum jam
sumbu anggota bernilai positif),
R
AB
= +
6
015 , 0
= +0,0025 R
BC
= -
12
015 , 0
= -0,00125 R
BC
= 0
Persamaan-persamaan ubahan-sudut adalah
M
1
= 2(40.000)(2
A
+
B
- 0.0075) = 160,000
A
+ 80.000
B
600
M
2
= 2(40,000)(2
B
+
A
- 0,0075) = 160,000
B
+ 80,000
A
600
M
3
= 2(66.667)(2
B
+
C
+ 0,00375) = 266.667
B
+ 133.333
C
+ 500
M
4
= 2(66.667)(2
C
+
B
+ 0,00375) = 266,667
C
+ 133.333
B
+ 500
M
5
= 2(26.667)(2
C
+
D
) = 106.666
C
+ 53.333
D
M6
= 2(26.667)(2
D
+
C
) =106.667
D
+ 53,333
C
Substitusikan persamaan-persamaan ubahan-sudut di atas ke dalam kondisi-Kondisi
titik-hubung (1) M
1
= 0, (2) M
2
+M
3
= 0, (3) M
4
+M
5
= 0, dan (4) M
6
=0,
160.000
A
+ 80.000
B
= + 600
80.000
A
+ 426.667
B
+ 133.333
C
= + 100
+ 133.333
B
+ 373.333
C
+ 53.333
D
= - 500
+ 53.333
C
+ l06.666
D
= 0
Perhatikanlah kesimetrisan koefisien-koefisien rotasi titik-hubung terhadap
diagonal-utama ke kanan-bawah pada ruas kiri keempat persamaan di atas.
Solusi persamaan-persamaan simultan yang bersangkutan mengikuti pola
61
umum eliminasi-maju dan substitusi-mundur; dengan demikian

D
= +0,7167 x 10
-3

C
= - 1,4335 x 10
-3
B = -0,0229 x10
-3

A
= +3,7615 x 10
-3
Substitusikan nilai-nilai di atas kembali ke dalam persamaan-persamaan ubah-
an-sudut (slope-deflection),
M
1
= +0,01 M
2
= -302,74 M
3
= +302,76
M
4
= +114,68 M
5
= -114,68 M
6
= 0,00
Hasil-hasil untuk M
1
hingga M
6
di atas jelas memenuhi keempat kondisi titik-
hubung yang bersangkutan. Namun, demi pengecekan yang mutlak bebas,
kemiringan-kemiringannya perlu dihitung dari diagram momennya dan lihatlah
bahwa kedua kondisi keselarasan di titik-hubung B dan C terpenuhi.
Reaksi-reaksi, diagram gaya geser dan momen, serta kurva elastisnya telah
diselesaikan di dalam Contoh 3 pada Bab I.
3.5 Penerapan pada Analisa Kerangka Kaku Statis Tak-tentu dengan
Translasi Titik-hubung yang Tak Diketahui
Penganalisaan kerangka kaku dengan metode ubahan-sudut adalah
memastikan melalui pengamatan atau cara lainnya, apakah titik-titik hubung yang
bersangkutan dapat mengalami translasi (perpindahan linear) dalam beberapa arah.
Jika demikian, translasi-translasinya () merupakan variabel-variabel yang tak
diketahui di samping rotasi-rotasi titik-hubung () yang tak diketahui dalam
persamaan-persamaan ubahan-sudut .
Apabila semua batang pada suatu kerangka kaku, hanya horisontal atau
vertikal, maka dinamakan kerangka kaku bertitik-hubung menyiku. Apabila batang-
batang tersebut berpindah, maka sudut antara sumbu-sumbu batang semula akan
berubah 90.
Untuk kerangka kaku bertitik-hubung menyiku, translasi-translasi titik-
hubung yang tak diketahui biasanya mengarah horizontal, yang biasa disebut
goyangan ke samping (sides ways) yang tak diketahui. Jumlah kerangka kaku
menyiku akan sama dengan jumlah tingkat dalam kerangka kaku empat persegi
panjang. Tinjaulah, kerangka kaku bertingkat satu pada Gambar 31a. Translasi
62
yang tak diketahui yang mungkin hanyalah goyangan ke samping kanan dari
(
titik
hubung A, B atau C. Seperti kondisi keseimbangan untuk rotasi searah /arum jam
yang tak diketahui di titik-hubung B, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 31b,
jumlah momen berlawanan arah jarum jam yang bekerja di titik-hubung B = 0,
atau :
M
2
+ M
3
+ M
7
= 0 (3.12)
Gambar 31. Portal tingkat I
Kondisi keseimbangan untuk goyangan ke samping kanan yang tak diketahui di
titik-titik hubung A, B, atau C adalah bahwa jumlah gaya-gaya horisontal yang
bekerja ke kiri pada diagram benda-bebas paduan titik-titik hubung A, B dan C,
sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 31c = 0, atau
-W
1
- H
5
- H
7
- H
9
= 0 (3.13)
dengan: H
5
, H
7
dan H
9
dapat diekspresikan sebagai fungsi dari momen-
momen ujung pada diagram benda-bebas kolom-kolom, sebagaimana ditunjukkan
pada Gambar 31d.
Untuk kerangka kaku tipikal bertingkat dua pada Gambar 32a, terdapat enam
rotasi titik-hubung yang tak-diketahui dan dua goyangan ke samping yang tak-di-
ketahui yang ditunjukkan sebagai
1
ke sebelah kanan dari titik-titik hubung A, B,
atau C dan
2
ke sebelah kanan dari titik-titik hubung D, E atau F. Kedua kondisi
63
keseimbangan yang berkaitan dengan kedua goyangan ke samping yang tak
diketahui tersebut diperoleh dengan menyamakan gaya-gaya horisontal yang
bekerja ke kiri pada benda-bebas paduan titik-titik hubung A, B dan C dan
kemudian benda-bebas paduan titik-titik hubung D, E, dan F, dengan nol. Dengan
demikian,
- W
1
- H
9
H
11
- H
13
= 0 . (3.14a)
dan
-W
2
+ H
10
+ H
12
+ H
14
- H
15
- H
l7
- H
19
= 0 . (3.14b)
Perhatikan bahwa nomor-nomor indeks yang digunakan pada kedua persamaan di
atas adalah bilangan-bilangan yang dipakai untuk menandai masing-masing dari ke-
20 ujung-ujung batang.
Kondisi-kondisi yang dinyatakan oleh Persamaan (3.13) atau (3.14) dapat di-
sebut kondisi-kondisi gaya geser horisontal, atau singkatnya kondisi-kondisi gaya
geser, karena jika tidak ada gaya-gaya horisontal yang bekerja di antara ujung-
ujung anggota pada kolom-kolom itu sendiri, gaya-gaya H adalah gaya-gaya geser
pada kolom-kolom tersebut. Di dalam contoh-contoh berikut, kondisi-kondisi gaya
gesernya ditetapkan dengan menyamakan jumlah gaya-gaya yang bekerja ke kiri
pada suatu garis horisontal di titik-titik hubung dengan nol. Koefisien-koefisien di
dalam sistem persamaan-persamaan linier adalah simetris terhadap diagonal
utamanya.
64
Gambar 32. Portal bertingkat dua
Kedua kondisi gaya geser yang berkait-an dengan goyangan-goyangan ke samping
yang tak-diketahui
1
dan
2
untuk kerangka kaku pada Gambar 32 dapat dituliskan
:
W
1
= H
10
+ H
12
+ H
14


(3.15a)
dan
W
1
+ W
2
= H
16
+

H
18
+ H
20
.. (3.15b)
Sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 3.14, Persamaan (3.15a dan b) tak lain me-
nyatakan bahwa jumlah semua gaya horisontal yang bekerja ke kanan pada
kerangka kaku, dari puncaknya hingga dasar-dasar himpunan kolom pada tingkat
yang sama, sama dengan jumlah gaya-gaya geser yang bekerja ke kiri di dasar-
dasar kolom yang bersangkutan.
Contoh soal 5. Analisalah kerangka kaku pada Gambar 33a dengan metode
ubahan-sudut. Gambarkan diagram gaya geser dan momennya. Buatlah sketsa
kurva elastisnya.
PENYELESAIAN : Titik-titik hubung A, B, C dan D dapat berotasi semuanya.
Titik-titik hubung B dan C dapat berpindah dengan jarak yang sama ke kanan;
goyangan ke samping yang tak diketahui ini adalah , sebagaimana ditunjukkan
oleh Gambar 33b. Ada lima perpindahan yang tak-diketahui (rotasi maupun
translasi dinamakan perpindahan). Tuliskan persamaan-persamaan ubahan-sudut
untuk keenam momen ujung batang.
M
1
= -

,
_

+ +
7,5
3
2
7,5
2EI
7,5
48(4,5)(3)
B A
c
2
2
= -34,56 + 0,53333 EI
c

A
+ 0,26667 EI
c

B
0,10667EI
c

65
M
2
= +

,
_

+ +
7,5
3
2
7,5
2EI
7,5
48(3)(4,5)
A B
c
2
2
= +51,84 + 0,53333 EI
c

B
+ 0,26667 EI
c

A
0,10667EI
c

M
3
= - ) 2 (
6
) 2E(2I
8
96(6)
C B
c
+ +
= -72 + 1,33333 EI
c

B
+ 0,66667 EI
c

C
M
4
= + ) 2 (
6
) 2E(2I
8
96(6)
B C
c
+ +
= +72 + 1,33333 EI
c

C
+ 0,66667 EI
c

B
M
5
= 0 +
,
_

+
5
3
2
5
2EI
D C
c
= 0,80000 EI
c

C
+ 0,40000 EI
c

D
- 0,24000EI
c

M
6
= 0 +
,
_

+
5
3
2
5
2EI
D C
c
= 0,80000 EI
c

D
+ 0,40000 EI
c

C
- 0,24000EI
c

Kondisi-kondisi momen titik-hubung yang bersangkutan adalah (1) M


1
=0, (2)
M
2
+M
3
= 0, (3) M
4
+M
5
=0 dan (4) M
6
= 0. Dari gambar 33c, kondisi gaya geser
yang bersangkutan adalah
-H
2
- H
5
= 0
Nilai-nilai untuk H
2
dan H
5
dapat diperoleh dari diagram benda-bebas kolom-kolom
pada gambar 33c; maka,
H
2
= +
7,5
M M
7,5
48(4,5)
2 1
+
+
H
5
= +
5
M M
6 5
+
Kelima persamaan simultan yang tak diketahui adalah
A
,
B
,
C
,
D
dan
menjadi
(1) dari M
1
= 0, . + 0,53333 EI
c

A
+ 0,26667 EI
c

B
0,10667 EI
c
= + 34,56
(2) dari M
2
+ M
3
= 0
+ 0,26667 EI
c

A
+ 1,86666 EI
c

B
+ 0,66667 EI
c

C
- 0,10667 EI
c
= - 20,16
(3) dari M
4
+ M
5
= 0
+ 0,66667 EI
c

B
+ 2,13333 EI
c

C
+ 0,40000 EI
c

D
- 0,24000 EI
c
= - 72
(4) dari M
6
= 0
66
+ 0,40000 EI
c

C
+ 0,80000 EI
c

D
- 0,24000 EI
c
= 0
(5) dari -H
2
- H
5
= 0,
-
1
]
1

+ +
+
7,5
0,21333EI 0,80000EI 0,80000EI 17,28
7,5
48(4,5)
c B c A c
-
1
]
1

+
,5
0,48000EI 1,20000EI ,20000EI 1
c D c C c
=0
- 0,10667EI
c

A
-0,10667EI
c

B
-0,24000EI
c

C
-0,24000 EI
c

D
+0,1244EI
c
= +31,104
Gambar 33. Portal bergoyang contoh 5
Koefisien-koefisien pada kelima persamaan simultan tersebut dapat ditabelkan
sebagai berikut :
EI
c

A
EI
c

B
EI
c

C
EI
c

D
EI
c
=
+0,53333 +0,26667 -0,10667 +34,56
67
+0,26667 +1,86666 +0,66667 -0,10667 +20,16
+0,66667 +2,13333 +0,40000 -0,24000 -72,00
+0,40000 +0,80000 -0,24000 0
-0,10667 -0,10667 -0,24000 -0,24000 +0,12444 +31,104
Dengan pelbagai jenis kalkulator elektronik yang gampang didapatkan, solusi
aktual untuk persoalan tersebut tidaklah lagi merupakan suatu pekerjaan yang sulit,
baik dalam konsep ataupun dalam pelaksanaannya. Selesaikan untuk memperoleh
perpindahan-perpindahan titik-hubung, maka didapat :
EI
c
= +1432,7 EI
c

D
= +409,12 EI
c

C
= +41,40
EI
c

B
= +29,82 EI
c

A
= +336,42
Substitusikan nilai-nilai di atas ke dalam persamaan-persamaan ubahan-sudut yang
bersangkutan.
M
1
= -0,01 M
2
= +4,63 M
3
= -4,64
M
4
= +147,08 M
5
= -147,08 M
6
= +0,01
Momen-momen ujung tersebut harus memenuhi keempat kondisi momen titik-
hubungnya. Kondisi gaya geser dapat dicek dengan melihat apakah beban
horisontal = 48 kN; atau
H
A
+ H
D
= 48

,
_

+
1
]
1

5
08 , 147
5 , 7
63 , 4
5 , 7
) 3 ( 8 , 4
= 48
18.583 + 29,416 48 (ok)
Diagram benda-bebas, diagram gaya geser dan diagram momen anggota-anggota,
serta kurva elastis yang bersangkutan telah digelarkan pada Contoh sebelumnya.
Contoh soal 6. Analisalah kerangka kaku pada Gambar 34a dengan metode
ubahan-sudut. Gambarkan diagram gaya geser dan momennya. buatlah sketsa
Kurva elastisnya.
PENYELESAIAN : Satu-satunya perbedaan antara kerangka kaku pada contoh 6
dan contoh 5 adalah bahwa tumpuan-tumpuan di A dan D kini terjepit, bukan lagi
tumpuan-sendi. Karenanya,
A
maupun
D
diketahui = 0, dan kondisi-kondisi titik-
hubung M
1
= 0 dan M
6
= 0 tidak lagi berlaku. Ketiga persamaan simultan yang
mengandung
B
,
C
dan sebagai yang tak-diketahui akan tepat serupa dengan
68
persamaan-persamaan kedua, ketiga, dan kelima pada contoh sebelumnya, tanpa
kolom pertama dan keempat, maka :
EI
c

B
EI
c

C
EI
c

=
+1,86666 +0,10667 -0,10667 +20,16
+0,66667 +2,13333 -0,24000 -72,00
-0,10667 -0,24000 +0,12444 +31,104
Selesaikan ketiga persamaan simultan di dalam tabel tersebut,
EI
c
= + 245,96 EI
c

C
= -15,586 EI
c

B
= +30,422
Substitusikan nilai-nilai di atas ke dalam persamaan-persamaan ubahan-sudut
sebagaimana ditunjukkan pada contoh sebelumnya, kecuali bahwa
A
=
D
= 0,
M
1
= -34,56 + 0,26667(+30,422) -0,10667(+ 245,96) = -52,68
M
2
=+51,84+ 0,53333(+30,422)-0,10667(+245,%) =+41,83
M
3
= -72+ 1,33333(+30,422) + 0,66667(-15,586) = -41,83
M
4
= +72 + 1,33333(-15,586) + 0,66667(+30,422) = +71,50
M
5
= 0 + 0,80000(-15,586) - 0,24000(+245.96) = - 71,50
M
6
= 0 + 0,40000(-15,586) - 0,24000(+245,96) = -65,26
Kontrol kedua kondisi momen titik-hubung tersebut (1) M
2
+ M
3
= 0 dan (2) M
4
+
M
5
= 0, terpenuhi (ok). Kondisi gaya gesernya dapat dicek dengan melihat apakah
H
A
+ H
D
pada Gambar 34c sama dengan gaya horisontal 48 kN; atau
H
A
+ H
D
= 48

,
_

+
+
1
]
1

5
26 , 65 50 , 71
5 , 7
83 , 41 68 , 52
5 , 7
) 3 ( 8 , 4
= 48
20,647 + 27,352 48 (ok)
Diagram benda-bebas, diagram gaya geser dan diagram momen anggota-anggota,
serta kurva elastis telah ditunjukkan pada contoh-contoh sebelumnya.
69
Gambar 34. Portal bergoyang contoh 6
Contoh 7. Analisalah kerangka kaku pada Gambar 35a dengan metode ubahan-
sudut. Gambarkan diagram gaya geser dan momennya. Buatlah sketsa kurva
elastisnya.
PENYELESAIAN Sambil menggunakan penomoran goyangan ke samping
dan momen-ujung pada Gambar 35b, penerapan ke-12 persamaan ubahan-sudut
untuk keenam anggota yang bersangkutan adalah sebagai berikut (demi
kemudahan, simbol EI
c
telah dikeluarkan ke depan dari simbol dan ):
M
1
= 0 +
( )
B A
2
4,8
) 2(3
+
= 2,50
A
+ 1,25
B
M
2
= 0 +
( )
A B
2
4,8
) 2(3
+
= 2,50
B
+ 1,25
A
M
3
= 0 +
( )
D C
2
4,8
) 2(3
+
= 2,50
C
+ 1,25
D
M
4
= 0 +
( )
C D
2
4,8
) 2(3
+
= 2,50
D
+ 1,25
C
M
5
= 0 +

,
_

+
6,4
) - 3(
2
6,4
) 2(2
2 1
C A
= + 1,25
A
+ 0,625
C
- 0,29297
1
+ 0,29297
2
70
M
6
= 0 +

,
_

+
6,4
) - 3(
2
6,4
) 2(2
2 1
A C
= 1,25
C
+ 0,625
A
- 0,29297
1
+ 0,29297
2
M
7
= 0 +

,
_

+
6,4
) - 3(
2
6,4
) 2(2
2 1
D B
= 1,25
B
+ 0,625
D
- 0,29297
1
+ 0,29297
2
M
8
= 0 +

,
_

+
6,4
) - 3(
2
6,4
) 2(2
2 1
B D
= 1,25
D
+ 0,625
B
- 0,29297
1
+ 0,29297
2
M
9
= 0 +

,
_

+
6,4
3
2
6,4
) 2(2
2
E C
= 2,50
C
- 0,58594
2
M
10
= 0 +

,
_

+
6,4
3
2
6,4
) 2(2
2
C E
= 1,25
C
- 0,58594
2
M
11
= 0 +

,
_

+
3,2
3
2
3,2
) 2(2
2
F D
= 2,50
D
- 1,17188
2
M
12
= 0 +

,
_

+
3,2
3
2
3,2
) 2(2
2
D F
= 1,25
D
- 1,17188
2
Kondisi-kondisi momen titik-hubungannya adalah, untuk M
1
+M
5
=0,
+ 3,75
A
+ l,25
B
+0,625
C
- 0,29297
1
+ 0,29297
2
= 0
untuk M
2
+ M
7
= 0,
+ 1,25
A
+ 3,75
B
+ 0,625
D
- 0,29297
1
+ 0.29297
2
= 0
untuk M
3
+ M
6
+ M
9
= 0,
+ 0,625
A
+ 6,25
C
+ l,25
D
- 0,29297
1
- 0,29297
2
= 0
dan untuk M
4
+ M
8
+ M
11
= 0,
+ 0,625
B
+ l,25
C
+ 0,625
D
- 0,29297
1
- 0,87891
2
= 0
71
Gambar 35. Portal bergoyang contoh 7
Kondisi gaya geser yang berkaitan dengan goyangan ke samping yang tak-diketahui

1
adalah bahwa jumlah gaya-gaya yang bekerja pada diagram benda-bebas paduan
dari titik-titik hubung A dan B ke arah kiri (berlawanan dengan arah positif untuk

1
) harus = 0, jadi dari Gambar 35c,
- 12 -H
5
- H
7
= 0
0
6,4
M M
6,4
M M
12
8 7 6 5

+

-0,29297
A
- 0,29297
B
- 0,29297
C
- 0,29297
D
+ 0.183106
1
- 0,1S3106
2
= +12
Kondisi gaya geser yang berkaitan dengan goyangan ke samping yang tak-diketahui

2
adalah bahwa jumlah gaya-gaya yang bekerja pada diagram benda-bebas paduan
dari titik-titik hubung C dan D ke arah kiri (berlawanan dengan arah positif untuk

2
) harus = 0; jadi, dari Gambar 35c,
- 12 + H
6
+ H
8
+ H
9
- H
11
= 0
0
3,2
M M
6,4
M M
6,4
M M
6,4
M M
24
12 11 10 9 8 7 6 5

+
+
+
+
+0,29297
A
+ 0,29297
B
- 0,29297
C
- 0,87891
D
- 0.183106
1
+ 1,098638
2
= +24
72
Perhatikan pula kesimetrisan koefisien-koefisien dari
S
dan
S
terhadap diagonal
utama di dalam keenam persamaan simultan tersebut.
Selesaikan keenam persamaan ubahan-sudut,

A
= +6,6138
c
2
EI
kN.m

B
=+4,6592
c
2
EI
kN.m

C
=+7,9347
c
2
EI
kN.m

D
=+15,7440
c
2
EI
kN.m

1
= +186,010
c
2
EI
kN.m

1
= +64,550
c
2
EI
kN.m
Substitusikan niki-nilai rotasi dan translasi titik-hubungnya di atas kembali ke
dalam persamaan-persamaan ubahan-sudutnya,
M
1
= +22,36 M
2
= +19,92 M
3
= +39,52 M
4
= +49,28
M
5
= -22,36 M
6
= -21,53 M
7
= -19,92 M
8
= -12,99
M
9
= -17,99 M
10
= -27,90 M
11
= -36,28 M
12
= -55,96
Gambar 36. Portal bergoyang contoh 7
73
Gambar 37. Reaksi, Diagram momen dan kurva elastisitas contoh 7
Momen-momen ujung yang diperoleh di atas harus memenuhi kondisi-kondisi
titik-hubung : (1) M
1
+ M
5
= 0, (2) M
2
+ M
7
= 0, (3) M
3
+ M
6
+ M
9
= 0, dan (4) M
4
+ M
8
+M
11
= 0. Gaya-gaya geser di titik-titik dasar 6 dan 8 pada Gambar 36 harus =
beban lateral yang bekerja pada AB, dan gaya-gaya geser di titik-titik dasar 10 dan
12 pada gambar yang sama mesti sama dengan jumlah beban-beban lateral yang
bekerja pada AB dan CD.
Diagram benda-bebas, diagram momen dan kurva elastis seluruh kerangka
kaku diperlihatkan pada Gambar 37.
3.6 Latihan soal
1. Analisalah balok-kontinu pada Gambar di bawah ini dengan menggunakan
metode ubahan sudut. Gambarkan diagram gaya geser dan momennya.
Buatlah sketsa kurva elastisnya. Juga lakukan pengecekan terhadap ketiga
kondisi keselarasan untuk kurva elastis.
74
2. Diketahui portal di bawah ini, hitunglah momen-momen ujung batang
dengan metode ubahan sudut!

Anda mungkin juga menyukai