Anda di halaman 1dari 49

K.

10
TEORI TEKANAN TANAH LATERAL
Ditinjau dinding penahan tanah dengan permukaan tanah mendatar. Mula-mula dinding
dan tanah urug dibelakangnya pada kondisi diam, sehingga tanah pada kedudukan ini
masih dalam kondisi elastis. Pada posisi seperti ini tekanan tanah pada dinding akan
berupa tekanan tanah saat diam. Tekanan tanah lateral pada dinding dinyatakan oleh
pers. :
σh = Koσv = Kozγ
dengan :
Ko : koefisien tekanan tanah saat diam
σv : tegangan vertikal
γ : berat volume tanah, kN/m3
z : kedalaman yang ditinjau, m
Besarnya nilai Ko yang diperoleh dari beberapa peneliti dan menurut Punmia, 1980
disarankan untuk memakai Ko berbagai jenis tanah sbb :

Jenis tanah Ko
Pasir tidak padat 0,4
Pasir padat 0,6
Pasir dipadatkan per lapis 0,8
Lempunn lunak 0,6
Lempung keras 0,5

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
tanah diam tanah mendorong dinding dinding mendorong tanah

dinding dinding
dinding
penahan penahan
penahan

bidang longsor bidang longsor

Tekanan tanah lateral diam Tekanan tanah aktif Tekanan tanah pasif
Sedangkan tekanan tanah aktif pada dinding dinyatakan oleh persamaan :

σh = Kaσv = Kazγ
dengan :
Ka : koefisien tekanan tanah aktif
γ : berat volume tanah, kN/m3
z : kedalaman yang ditinjau, m
Besarnya nilai Ka dihitung dengan persamaan berikut :
1 − sin 
Ka = = tg 2 (45 − )
1 + sin 2

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
Sebaliknya tekanan tanah pasif dinyatakan oleh persamaan :

σh = Kpσv = Kpzγ
dengan :
Kp : koefisien tekanan tanah pasif
γ : berat volume tanah, kN/m3
z : kedalaman yang ditinjau, m
Besarnya nilai Kp dihitung dengan persamaan berikut :

1 + sin 
Kp = = tg 2 (45 + )
1 − sin 2
Nilai kisaran koefisien tekanan tanah lateral untuk tanah tak kohesif dan tanah kohesif pada umumnya
(Bowles, 1977) adalah :

Koefisien K Tanah granuler Tanah kohesif

Kp 3,0 – 14 1,0– 2,0

Ko 0,4 – 0,6 0,4 – 0,8


Ka 0,33 – 0,22 1,0 – 0,5

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
Teori Rankine, 1857 menganalisis tekanan tanah lateral dengan memberikan
asumsi sebagai berikut :
a. tanah dalam kedudukan keseimbangan plastis, yaitu sembarang elemen tanah
dalam kondisi cepat akan runtuh.
b. tanah urugan tidak berkohesi (c = 0).
c. gesekan antara dinding dan tanah urug diabaikan atau permukaan dinding
dianggap licin sempurna (δ = 0)

Tekanan tanah lateral pada tanah granuler


1. Permukaan tanah urug horisontal
• tanah tidak berkohesi (c = 0)
• contohnya pasir, krikil.
Besarnya tekanan tanah aktif total dinyatakan oleh :
1 2
E a = H γK a
2
dengan titik tangkap gaya pada H/3 dari dasar dinding penahan tanah tersebut,
lihat gambar berikut ini.

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
H
1 2
Ea = H γK a
2
H/3

H..Ka
2. Permukaan tanah urug miring sebesar β
Tegangan lateral bekerja pada bidang vertikal dari elemen tanah akan
sejajar dengan permukaan tanah urugnya.
Besarnya tekanan tanah aktif total dinyatakan oleh :
1 2
E a = H γK a
2

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
Dengan arah garis kerja tekanan yang sejajar dengan permukaan tanah urug
dan bekerja pada ketinggian H/3 dari dasar dinding penahan tanah tersebut,
lihat gambar.

H β
1 2
Ea = H γK a
2
H/3
H..Ka

cosβ − cos2β − cos2


Besarnya Ka : K a = cosβ
cosβ + cos2β − cos2
β : sudut kemiringan muka tanah urug terhadap horisontal
φ : sudut gesek dalam tanah

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
Misal :
b= 15 o
Cos b = 0,966 Cos2b = 0,933
= 30 o
Cos  = 0,866 Cos2 = 0,750

cosβ − cos2β − cos2


K a = cosβ
cosβ + cos2β − cos2

Ka = 0,966 - ( 0,933 - 0,750 )^(0,5)


0,966
0,966 + ( 0,933 - 0,750 )^(0,5)

0,966 - ( 0,428 )
0,966
0,966 + ( 0,428 )

0,538
0,966
1,394

0,373 betul !!!


TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 8
Dengan cara yang sama diperoleh tekanan tanah pasif
untuk permukaan tanah yang miring, besarnya tekanan
tanah pasif total (Ep) adalah :
1 2
E p = H γK p
2

Besarnya Kp :

cosβ + cos2β − cos2


K p = cosβ
cosβ − cos2β − cos2
β : sudut kemiringan muka tanah urug terhadap horisontal
φ : sudut gesek dalam tanah

→ Ada tabel nilai tekanan tanah aktif dan pasif dengan


berbagai variasi φ dan β dari Teori Rankine

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
Teori Coulomb
Teori ini membicarakan masalah tekanan tanah yang
berarah horisontal yang berlalu untuk tanah pada
umumnya (φ-c-soil). Untuk memudahkan penjelasan
diadakan pendekatan/asumsi sbb:
• Tanah bersifat isotopik dan lapisannya homogen.
▪ Isotopik artinya bahwa permeabilitas arah horisontal dan
vertikal besarnya sama.
▪ Tanah homogen artinya tanah yang hanya terdiri dari satu
bahan saja.
• Bidang longsor yang terjadi sebagai akibat turun-
naiknya permukaan tanah merupakan bidang miring
yang lurus.
• Tanah yang longsor/bergerak akan berupa suatu
baji (ABC) yang rigid/kaku.
TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
C
B • Sewaktu baji ABC ber-
gerak/longsor akan
timbul gesekan pada
Bidang longsor anggapan bidang AB dan pada
bidang AC, dengan f =
φ Bidang longsor sebenarnya tg φ’ untuk bidang AB
serta f = tg φ untuk
A
bidang AC.
φ = sudut gesek dalam antara tanah dengan tanah.
φ’ = gesekan dalam antara tanah dengan dinding
• Apabila φ adalah sudut yang dibentuk oleh bidang
longsor terhadap bidang datarnya, maka tekanan
tanah yang terjadi sebagai akibat bergeraknya
baji ABC akan merupakan fungsi dari sudut
longsor φ → E = f (φ).
TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
Tekanan
B C

θ
Tanah H
W Ea

Aktif
R
Ea φ
θ R

A Poligon gaya
θ-φ
W
Ketentuan:
• Panjang konstruksi 1 meter ⊥ bidang gambar.
• Muka tanah mendatar, dinding vertikal
• Antara tanah dan dinding tak terjadi gesekan, φ’ = 0, akibatnya Ea ⊥ bidang AB
• Antara baji ABC dengan bidang longsor AC terjadi gesekan dengan f = tg φ,
akibatnya R membentuk sudut φ terhadap garis normal bidang AC
• Tanah homogen dengan berat volume = γ dan mempunyai sudut gesek dalam = φ
Akibat baji ABC bergeser/bergerak ke kiri dan kanan akan mengakibatkan
timbulnya 3 buah gaya, yaitu:
• Berat baji ABC sendiri = W, berarah vertikal ke bawah
• Gaya reaksi pada bidang AB = Ea, berarah mendatar ke kanan,
• Gaya reaksi pada bidang AC = R, berarah miring ke atas,

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
Ketiga gaya tsb akan membentuk poligon tertutup.
Keadaan poligon gaya yang demikian, menurut ilmu
mekanika teknik, dalam keadaan seimbang.
……………singkat cerita diperoleh:

Ea = H γKa 1
2
2

dengan Ka = tan (45 −  ) 2 0 1


2

Hanya tergantung pada  dan γ, unsur c belum


kelihatan perannya.

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
• Didepan telah disebutkan bahwa baji ABC bersifat
rigid, ini berarti pada baji ABC pengaruh kohesi belum
tampak. Baji ABC bergerak/bergeser sepanjang
bidang AC, berarti sepanjang bidang AC terjadi
pergeseran butir-butir satu sama lain, maka di tempat
inilah kohesi bekerja.
• Karena kohesi bersifat seperti perekat/lem, padahal
mereka bekerja sepanjang bidang longsor, berarti
gerakan baji ABC sedikit terhambat atau dengan kata
lain bahwa sepanjang bidang AC akan bekerja suatu
gaya yang berasal dari kohesi yang mempunyai arah
berlawanan dengan gerakan baji.

Ea = H γKa - 2Hc Ka
1
2
2

dengan Ka = tan (45 −  ) 2 0 1


2
TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
Bentuk diagram tekanan tanah akibat adanya kohesi c

h = γ2CKa

H H-h
E a2
E a1
2 E a3
1
3

H .γ.Ka 2C Ka H .γ.Ka - 2C Ka

1. Akibat tanah setinggi H, tekanan tanah berupa


segitiga
2. Akibat adanya kohesi c, tekanan tanah berupa
segiempat
3. Super posisi keduanya.
TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
Tekanan
Tanah
Pasif
B C

θ
W
H R
s Ep

EEpa Poligon gaya


θ R

A
W
θ-φ

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
Analisis didasarkan pada ketentuan seperti sewaktu
melakukan analisis tekanan tanah aktif. Disini baji
ABC bergeser/bergerak ke kanan dan ke atas, yang
akan mengakibatkan timbulnya 3 buah gaya, yaitu:
• Berat baji ABC = W, berarah vertikal ke bawah,
• Gaya reaksi pada bidang AB = Ep, berarah mendatar
ke kanan,
• Gaya reaksi pada bidang AC = R, berarah miring
bersudut  terhadap bidang normal dari bidang AC,
yang akan membentuk poligon gaya dengan arah
saling berkejaran → berarti ke tiga gaya dalam
keadaan seimbang.
……………………… singkat cerita diperoleh:

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
Ep = H γKp 1
2
2

dengan Kp = tan (45 + 12  ) 2 0

Jikalau nilai kohesi c diperhitungkan maka rumusnya


adalah: akibat cohesi c

Ep = H γKp + 2Hc Kp
1
2
2

dengan Kp = tan (45 + 12  )


2 0

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
Bentuk diagram tekanan tanah akibat adanya kohesi c

H
E p2 E P3.1
Ep
2
E P3.2
1 3

H .γ.Kp 2C Kp H .γ.Kp
2C Kp

1. Akibat tanah setinggi H, tekanan tanah berupa segitiga


2. Akibat adanya kohesi c, tekanan tanah berupa segiempat
3. Super posisi keduanya, bentuk trapesium.

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
Berbagai beban lainnya
1. Beban terbagi rata, q :
Ka.γ.z = Ka.q
q z = q/γ

h Ea1
Ea2

Ka.γ.h Ka.q Ka.q Ka.γ.h

Besarnya tekanan tanah aktif, Ea


Ea1 = qKah
Ea 2 = 1
2 h 2 Ka
TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
2. Pengaruh elevasi muka air tanah

h1 γ1 Ea1

γ2 Ea2
h2
Ea3 Ea4

h1  1 Ka Ea3 = h2  2 Ka
2
Ea1 = 1 2 1
2 2

Ea2 = h1 1h2 Ka Ea4 = h2  w


1 2
2

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 22
3. Tanah timbunan tidak homogen (berlapis)

lapis 1
h1 γ1; φ1 Ea1
a
lapis 2 Ea2
h2 γ2; φ2
Ea3

b c
Ea1 = h1  1 Ka1
1 2
2

a = h1 1 Ka1
Ea2 = h1 1h2 Ka 2 Ea3 = h2  2 Ka 2
1 2
2

b = h1 1 Ka1 c = h2 2 Ka 2


TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 23
4. Pengaruh kohesi tanah, c

z
Pn

σ1
Persamaan Mohr-Coulomb :
 1 =  3 tan 2  + 2c tan 
 = 450 +  2
.................. pers. (1)
Untuk dinding vertikal, licin, muka tanah mendatar maka berlaku :
 1 =  .z
 3 = Pn ................... pers. (2)
TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 24
dari pers (1) dan (2) → z = Pn tan 2  + 2c tan 
Pn = z cot 2  − 2c cot 
untuk z = 0 → Pn = - 2.c.cotα
2.c
untuk Pn= 0 → z = zo → zo = tan 

Ini memperlihatkan bahwa tekanan negatif dari puncak dinding
penahan tanah dan tekanan akan sama dengan nol bila z = zo =
2.c
(2.c/γ)tanα atau zo =
 Ka
2.c.cotα

2.c 2.c
z zo = tan  =
h   Ka

γ.h.Cos2α

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 25
5. Pengaruh beban titik
x=mH Untuk m ≤ 0,4
Q kN
0,28Q n2
P= 
H 2
(0,16 + n 2 )3
z=nH
H P Untuk m > 0,4
1,77Q m2n2
P= 
H 2
(m 2 + n 2 )3
6. Pengaruh beban garis
Untuk m ≤ 0,4
x=mH
Q kN/m’ Q 0,203n
P= 
H 2 (0,16 + n 2 ) 3
z=nH
H P Untuk m > 0,4
4Q m2n
P= 
H (m 2 + n 2 ) 2
TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 26
7. Pengaruh beban strip
misalnya : deretan gerbong KA penuh muatan
deretan truk penuh muatan
timbunan muatan disepanjang dinding, dll

Q
z=nH
α β
H
P

2Q
P= ( b − sin b cos 2 )

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 27
Contoh soal 1 :
Tembok penahan tanah dengan dinding belakang
tegak dengan tinggi 10 m menahan massa pasir yang
permukaannya datar.
Pasir tersebut mempunyai berat isi γ = 1,5 gr/cm3 dan
mempunyai sudut gesek dalam φ = 300

P1 : tanah
P2 : air
h=10 m P P1
P2

Ka.γ.h γair.h
(a) Ka.γ'.h
(b)
TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 28
Soal :
a. Tentukan besarnya tekanan tanah tersebut.
b. Jika muka air naik sampai dipermukaan tanah,
berapakah tambahan tekanan yang terjadi apabila
diketahui γsat = 2,1 gr/cm3.

Jawab a :
P = luas segitga γ = 1500 kg/m3
= 1/2*alas*tinggi Ka = tg2(45-φ/2)
= 0.5*(h*γ*Ka)*h = 0.333
= 0.5*(h^2*γ*Ka)
= 25000kg/m'
Sedangkan titik tangkap gaya terletak pada sepertiga
tinggi h = 3,33 m dari dasar fondasi.
TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 29
Jawab b :
Gaya yang bekerja ada 2 macam, yaitu akibat tekanan
tanah terendam air dan tekanan air sendiri.
Besarnya tekanan tanah :
P1 =luas segitga
=1/2*alas*tinggi γ' = γsat-1
=0.5*(h*γ'*Ka)*h = 2.1-1
=0.5*(h^2*γ'*Ka) = 1.1 gr/cm3
= 18,333 kg/m' = 1,100 kg/m3

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 30
Besarnya tekanan air :
P2 =luas segitga
=1/2*alas*tinggi
=0.5*(h*γair)*h γair = 1 gr/cm3
=0.5*(h^2*γair) = 1000 kg/m3
= 50000 kg/m'
Besarnya tekanan total adalah :
Ptotal = 18333 + 50000
= 68333 kg/m'
Jadi tambahan tekanan yang terjadi adalah :
= 68333 - 25000
= 43333 kg/m'
TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 31
Contoh soal 2 :
Tembok penahan tanah dengan dinding belakang
tegak dengan tinggi 4,5 m menahan massa pasir yang
permukaannya datar dengan beban terbagi rata 2 t/m2.
Parameter dasar tanah tersebut mempunyai berat isi
γ = 1,9 t/m3 dan cohesi c = 0 serta sudut gesek dalam
φ = 300

Soal :
a. Tentukan besarnya tekanan tanah tersebut dan
tentukan pula letak titik tangkapnya.
b. Jika muka air naik sampai 2,5 m dari dasar tanah,
timbunan, besarnya tekanan tanah aktif totalnya.
diketahui γ’ = 1,05 t/m3.

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 32
q=2 t/m2

h1 P1

P5
h=4,5 m
P1 P2 h2 P2 P4
P3

Ka.γ.h Ka.γ'.h γair.h

Ka.q Ka.γ.h1 Ka.q

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA
Besarnya tekanan tanah :
P1 = luas segitga
= 1/2*alas*tinggi γ= 1.9 t/m3
= 0.5*(h*γ*Ka)*h φ= 30 derajat
= 0.5*(h^2*γ*Ka)
= 6.41 t/m'

Besarnya tekanan tanah (akibat beban q) :


P2 = luas trapesium
= alas*tinggi
= q*Ka*h
= 2*0.333*4.5
= 3.00 t/m'
TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 34
Tekanan total adalah :
P = P1 + P2
= 6.41 + 3.00
= 9.41 t/m'

Letak titik tangkap gaya P adalah :


Letak titik tangkap gaya P terhadap dasar fondasi (di-
misalkan = X), maka besarnya adalah :
Momen statis terhadap dasar fondasi :

9.41*X = P1*h/3 + P2*h/2


= 6.41*4.5/3 + 3*4.5/2
= 9.615 + 6.75
= 16.37
X = 1.739 m, dari dasar fondasi.

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 35
Contoh Soal 3
Satu tembok penahan tanah setinggi 10 m menahan tanah timbunan yang
berat butirnya 1,9 gr/cm3, permukaan horisontal. Gaya yang mendorong
tembok akibat tanah tersebut adalah 20 ton per meter panjang tembok.
Tembok ini akan dipertinggi dengan ketentuan gaya yang bekerja tetap
20 ton/m' dan tanah timbunan semula akan dikeluarkan sampai kedalaman
5 m dan diganti dengan tanah lain.Seandainya tanah lain ini diisi sampai
ketinggian dipuncak tembok yang sudah dipertinggi, berapakah tinggi
tambahan tembok tersebut. Berat isi tanah yang baru diambil 0,9 gr/cm3
dan sudut gesek dalam tanah dianggap sama dengan tanah isian semula.

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 36
h3=?

P1
h2=5 m

P
P2
h1=5 m P3

(a) (b)
Jawab :
Pada kondisi awal (a) :
P = 0.5*h^2*γ*Ka
20 = 0.5*10^2*1.9*Ka
Ka = 20/(0.5*10^2*1.9)
= 0.211
TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 37
Pada kondisi akhir (b) :
P = P1 + P2 + P3
dimana :
P1 = 0.5*(h3+h2)^2*γ*Ka = 0.5*(h3+5)^2*0.9*0.21
P2 = 5*(h3+h2)*γ'*Ka = 5*(h3+5)*0.9*0.21
P3 = 0.5*(5)^2*γ*Ka = 4.9875
P = 0.095*(h3+5)^2 + 0.945*(h3+5) + 4.9875
20 = 0.095*(h3+5)^2 + 0.945*(h3+5) + 4.9875
misal (h3+5) = a maka :
20 = 0.095*a^2 + 0.945*a + 4.9875
0 = 0.095*a^2 + 0.945*a - 15.013
dengan rumus ABC didapat :
a = 8.546
h3+5 = 8.546
h3 = 3.546 meter
jadi dinding dipertinggi sebesar 3.546 m

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 38
Soal 4
0,35 Diketahui :
 = 30 o
tanah = 18,5 kN/m3
pas.bt = 21 kN/m3

5,60 Soal :
a. Tentukan besarnya momen pe-
nahan dan momen penggu-
lingnya, berapa nilai SF-nya.
1,20
b. Jika tinggi muka air sama dengan
muka tanah yang ditahan dinding,
hitung kembali nilai SF-nya.
(gunakan γsaturasi = 20 kN/m3)

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 39
0,35

Jawab a :
Perhitungan koef. Tekanan
tanah aktif sbb.
Ka = tg2(45-φ/2)
= 0.333
5,60

V2
Ea
V1 Tinjauan setiap 1 m tegak
A lurus bidang gambar, maka :
1,20

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 40
Gaya vertikal :
No. Gaya, kN Lengan ke A, m Momen, kN.m

V1 0.5*0.85*5.6*21 = 49.980 2/3*0.85 = 0.567 28.322


V2 0.35*5.6*21 = 41.160 0.85+0.175 = 1.025 42.189

SV = 91.140 S Mv = 70.511

Gaya horisontal :
No. Gaya, kN Lengan ke A, m Momen, kN.m

Ea 0.5*5.6^2*18.5*0.333 = 96.597 1/3*5.6 = 1.867 180.314

SH = 96.597 S MH = 180.314

Jadi :
Momen penahan = 70.511 kN.m 70.511
SF = = 0.391
Momen pengguling = 180.314 kN.m 180.314
sangat tidak aman !!!

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 41
0,35

Jawab b :
Perhitungan koef. tekanan
tanah aktif sbb.
Ka = tg2(45-φ/2)
= 0.333
5,60

V2 Pair
Ea
V1 Tinjauan setiap 1 m tegak
A lurus bidang gambar, maka :
1,20

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 42
Elevasi muka air = elevasi muka tanah, maka :
Gaya vertikal :
No. Gaya, kN Lengan ke A, m Momen, kN.m

V1 0.5*0.85*5.6*21 = 49.980 2/3*0.85 = 0.567 28.322


V2 0.35*5.6*21 = 41.160 0.85+0.175 = 1.025 42.189
SV = 91.140 S Mv = 70.511

Gaya horisontal : 20 52,214


No. Gaya, kN Lengan ke A, m Momen, kN.m

Ea 0.5*5.6^2*(18.5-10)*0.333 = 44.382 1/3*5.6 = 1.867 82.847 ?


Pair 0.5*5.6^2*10 = 156.800 1/3*5.6 = 1.867 292.693
S H = 201.182 S Mh = 375.540 ?

Jadi : ?
Momen penahan = 70.511 kN.m 70.511
SF = = 0.188
Momen pengguling = 375.540 kN.m 375.540
sangat tidak aman !!!

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 43
SOAL 5
a q
Diketahui :
a = 0.40 m
b = 1.40 m
c = 0.90 m
h = 6.50 m
q = 16.00 kN/m2
 = 29.5 o
h tanah = 18.5 kN/m3
pas.bt = 20 kN/m3

c Soal :
a. Tentukan besarnya momen penahan
dan momen penggulingnya, berapa nilai SF-nya.
b b. Jika tinggi muka air sama dengan muka tanah
yang ditahan dinding, hitung kembali nilai SF-nya.
(diketahui γ1 = 11,2 kN/m3)

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 44
a q
Jawaban a)
 = 29.5 o

Perhitungan koefisien tekanan


tanah aktif (Ka) sbb. :

V2 h Ka = tg2(45-φ/2)
Ea1

V1
→ Ka = 0.340
Ea2
c b
A V3

Tinjauan setiap 1 m tegak lurus bidang gambar, maka :


TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 45
Gaya vertikal :
No. Gaya, kN Lengan ke A, m Momen, kN.m

V1 0.5*1.00*5.6*20 = 56.00 2/3*1.00 = 0.667 37.333


V2 0.40*5.6*20 = 44.80 1.00+0.20 = 1.200 53.760
V3 0.9*1.40*20 = 25.20 1/2*1.40 = 0.700 17.640
SV = 126.00 S Mv = 108.733

Gaya horisontal :
No. Gaya, kN Lengan ke A, m Momen, kN.m

Ea1 16*0.34*6.5 = 35.360 1/2*6.5 = 3.250 114.920


Ea2 0.5*6.5^2*18.5*0.34 = 132.876 1/3*6.5 = 2.167 287.899
SH = 168.236 S Mh = 402.819

Jadi :
Momen penahan = 108.733 kN.m 108.733
SF = = 0.270
Momen pengguling = 402.819 kN.m 402.819
sangat tidak aman !!!
TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 46
a q
Jawaban b)
 = 29.5 o

Perhitungan koefisien tekanan


tanah aktif (Ka) sbb. :

V2 h Ka = tg2(45-φ/2)
Ea1

V1
→ Ka = 0.340
Ea2 Pair
c b
A V3

Tinjauan setiap 1 m tegak lurus bidang gambar, maka :


TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 47
Elevasi muka air = elevasi muka tanah, maka :
Gaya vertikal :
No. Gaya, kN Lengan ke A, m Momen, kN.m
2/3*1.
V1 0.5*1.00*5.6*20 = 56.00 = 0.667 37.333
00
1.00+0
V2 0.40*5.6*20 = 44.80 = 1.200 53.760
.20
1/2*1.
V3 0.9*1.40*20 = 25.20 = 0.700 17.640
40
SV = 126.00 S Mh = 108.733

Gaya horisontal :
No. Gaya, kN Lengan ke A, m Momen, kN.m
1/2*6.
Ea1 16*0.34*6.5 = 35.360 = 3.250 114.920
5
1/3*6.
Ea2 .5*6.5^2*18.5*0.34 = 132.876 = 2.167 287.899
5
1/3*6.
Pair 0.5*5.6^2*10 = 156.800 = 2.167 339.733
5
SH = 325.036 S Mh = 742.552
108.733
SF = = 0.146 makin sangat tidak aman !!!
742.552
TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :
Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA 48
SELESAI

TEKNIK FONDASI I – K10 Oleh :


Marwanto/Ismanto
PRODI TEKNIK SIPIL ITNY YOGYAKARTA

Anda mungkin juga menyukai